Peralatan Penelitian Pelaksanaan Penelitian

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan secara visual serta perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat 13 jenis kerusakan pada perkerasan lentur ruas jalan Soekarno- Hatta Bandar Lampung yaitu retak kulit buaya 12,64 , retak blok 4,66 , tonjolan 3,35 , amblas 2,96 , retak tepi 4,05 , penurunan bahu jalan 4,14 , retak memanjang 8,81 , tambalan 24,61 , pengausan 17,18 , lubang 3,35 , alur 8,76 , retak selip 2,58 dan pelepasan butir 2,92 . 2. Nilai kondisi perkerasan lentur ruas jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung pada masing-masing segmen adalah segmen 1 = 78,91 sangat baik, segmen 2 = 90,45 sempurna, segmen 3 = 88,10 sempurna, segmen 4 = 93,04 sempurna, segmen 5 = 83,04 sangat baik, segmen 6 = 92,47 sempurna, segmen 7 = 92,83 sempurna, segmen 8 = 93,69 sempurna, segmen 10 = 88,80 sempurna, segmen 11 = 78,50 sangat baik, segmen 12 = 66,25 baik, segmen 13 = 61,00 baik dan segmen 14 = 98,43 sempurna. 3. Meskipun secara keseluruhan kondisi jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung masih masuk ke dalam kategori kondisi baik bahkan sempurna, 137 namun pada beberapa lokasi di jalan ini harus segera dilakukan perbaikan akibat kerusakan yang sangat parah yaitu pada STA 06+600 sd 06+650, 07+200 sd 07+250, 07+250 sd 07+300, 13+400 sd 13+450, 13+450 sd 13+500, 13+500 sd 13+550, 14+200 sd 14+250, 14+500 sd 14+550, 15+750 sd 15+800 untuk jalur kiri dan STA 14+250 sd 14+300, 15+500 sd 15+550, 15+850 sd 15+900, 16+350 sd 16+400 untuk jalur kanan.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian dengan membandingkan hasil perhitungan nilai kondisi lapis permukaan perkerasan lentur dengan menggunakan metode pavement condition index PCI serta dengan metode surface distress index SDI. 2. Perlu dilakukan penelitian untuk memprediksi umur layan jalan berdasarkan hasil survei kondisi jalan. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penanganan terhadap kerusakan jalan yang terjadi. 4. Pengetahuan dan pemahaman akan jenis-jenis kerusakan perkerasan lentur sangat berpengaruh terhadap keakuratan data. DAFTAR PUSTAKA __________ . 1980. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 Tentang Jalan. Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta. 23 hlm. ASTM D6433. 2007. Standard Practice for Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Surveys. 48 pp. Bolla, Margareth Evelyn. 2010. Perbandingan Metode Bina Marga dan Metode PCI Pavement Condition Index Dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang, Kota Malang. Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana. Nusa Tenggara Timur. Irzami. 2010. Penilaian Kondisi Perkerasan dengan Menggunakan Metode Indeks Kondisi Perkerasan Pada Ruas Jalan Simpang Kulim – Simpang Batang. Tesis. Magister Teknik Sipil, Universitas Islam Riau. Pekanbaru. Kahiri, Amin. 2012. Evaluasi Jenis dan Tingkat Kerusakan dengan Menggunakan Metode Pavement Conditon Index PCI Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta, Dumai 05+000-10+000. Fakultas Teknik, Politeknik Negeri Bengkalis. Dumai. Putri, Selvia Eka. 2014. Pengaruh Pelebaran Ruas Jalan Terhadap Peningkatan Kinerja Lalu Lintas Studi Kasus Jalan Soekarno-HattaBypass Bandar Lampung. Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Bandar Lampung. Septiawan, Catur Budi. 2013. Laporan Kerja Praktik Proyek Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional Sp. Tanjung Karang-Batas Kota Sukamaju-Kalianda dan Sekitarnya, Paket : Bandar Lampung-Bypass A Soekarno-Hatta. Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Bandar Lampung. Shahin, M.Y., Walther, J.A. 1994. Pavement Maintenance Management for Roads and Streets Using The PAVER System. US Army Corps of Engineer. New York. 282 pp.