Target yang Dapat Dinilai dalam Asesmen Esai

Asesmen dalam bentuk esai yang menyandarkan pada penilaian judgement yang profesional untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, dapat memberikan hasil yang berkualitas yang menunjukkan kepada pembelajaran yang efektif dan perolehan yang tinggi hanya jika dikembangkan dengan hati-hati berdasarkan pada peraturan yang menggunakan prosedur yang seharusnya. Dengan penyusunan soal yang baik serta pemilihan kriteria pemilihan skor yang tepat, maka kemampuan siswa akan terukur dengan baik. Dalam asesmen esai ini terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain: 1. Menetapkan target pencapaian yang mendasari. 2. Memilih komponen-komponen yang dapat mengarahkan target menjadi bagian dalam asesmen 3. Menyiapkan latihan soal berbentuk esai 4. Merancang kriteria penilaian 5. Melaksanakan proses penilaian Apabila guru tidak benar-benar mengenal asesmen yang digunakan danatau tidak mengenal target perolehan yang ingin di ases, guru tersebut akan mengalami resiko salah dalam mengukur dan tentunya siswa akan merasakan akibatnya, seperti frustasi, miskonsepsi, dan mengurangi semangat belajar siswa.

D. Target yang Dapat Dinilai dalam Asesmen Esai

Esai asesmen memiliki kontribusi potensial untuk membuat dimensi utama dalam menilai pembelajaran siswa yang terbagi menjadi lima kategori, yaitu : 1. Menilai Pengetahuan Assessing Knowledge Banyak ahli yang tidak menyarankan penggunaan esai untuk menilai penguasaan materi pada siswa, jika targetnya adalah konten materi yang harus diingat atau yang bersifat hafalan. Menggunakan bentuk asesmen respon terbatas merupakan pilihan yang lebih efisien untuk menilai hal seperti itu. Sedangkan soal berbentuk esai jauh lebih efektif apabila digunakan dalam mengungkap aspek pengetahuan yang lebih tinggi. Bentuk tes respon terbatas lebih efisien daripada esai untuk menilai pengetahuan, dalam hal ini terdapat dua alasan. Pertama, kita dapat bertanya dengan pertanyaan pilihan berganda yang lebih banyak dalam setiap unit waktu tes daripada menggunakan pertanyaan esai, karena waktu untuk menjawab pertanyaan pilihan berganda lebih singkat. Kita dapat menyediakan sampel yang lebih luas jika menggunakan bentuk tes respon terbatas dibandingkan dengan tes bentuk esai. Alasan kedua yaitu menilai jawaban dari bentuk respon terbatas lebih cepat dibandingkan dengan penilaian esai. Jika kita ingin menilai pengetahuan yang lebih rumit dan membutuhkan suatu referensi, kita dapat menggunakan tes open-book. Dengan asesmen esai, kita mencari gambaran dari pengetahuan kognitif yang dimiliki siswa. Kelemahan utama dari bentuk respon terbatas adalah bahwa tes respon terbatas membuat pengetahuan siswa menjadi terbagi-bagi, pengetahuan dikuasai tetapi tidak terintegrasi sebagai satu kesatuan. Asesmen esai dapat mengatasi masalah tersebut dengan efektif. Jadi, asesmen esai tepat digunakan jika guru ingin mengetahui penguasaan pengetahuan pada siswa jika materi yang diteskan saling berhubungan satu sama lain. 2. Menilai Kemampuan dalam Memberikan Alasan Reasoning Assessment Para ahli setuju bahwa kekuatan asesmen esai adalah dapat menilai alasan. Pada saat tes, kita dapat menghadirkan masalah yang rumit yang meminta siswa untuk menggunakan materi pengetahuan yang mereka punya sekaligus keterampilan siswa membuat alasan dalam sebuah pemecahan masalah. Kita dapat meminta siswa untuk menganalisis, membandingkan, menarik kesimpulan, danatau berfikir secara kritis terhadap suatu materi. Lebih jauh lagi kita dapat menghadirkan masalah yang memerlukan gabungan materi dari subjek yang berbeda, atau memerlukan aplikasi dari berbagai bentuk alasan. Perlu diingat bahwa kunci dari kesuksesan menilai cara berfikir siswa menggunakan bentuk esai ini memiliki kunci yang sama seperti pada bentuk asesmen respon terbatas, yaitu: 1. Asesor harus memiliki pandangan yang sangat baik mengenai berfikir, beralasan, danatau dalam pemecahan masalah. 2. Asesor harus mengetahui bagaimana caranya menterjemahkan pandangan tersebut ke dalam bentuk kriteria penilaian yang jelas dan fokus terhadap apa yang harus dinilai. 3. Asesor yang memberikan tes, harus menghadirkan masalah yang baru bagi siswa pada saat asesmen berlangsung masalah yang belum dihapal oleh siswa. 3. Menilai Keterampilan Assessing Skill Keberhasilan siswa memiliki dalam mendemonstrasikan keterampilan tertentu hanya dapat dinilai dengan cara mengobservasi performansinya secara aktuallangsung. Dalam menilai keterampilan tidak mungkin digunakan bentuk tes esai. Tes bentuk esai tidak akan autentik lagi dan tidak dapat menggambarkan performansi yang sebenarnya secara akurat. Tetapi bagaimanapun, terdapat beberapa hasil keterampilan yang bisa diraih oleh asesmen bentuk esai. Misalnya, kita dapat menggunakan esai untuk menilai penguasaan dari beberapa pengetahuan yang rumit dan mungkin bahkan untuk menilai keterampilan pemecahan masalah yang merupakan prasyarat bagi keterampilan dalam suatu performansi. Contohnya, jika siswa tidak mampu menjawab apa saja fungsi dari alat laboratorium yang digunakan dalam lab sains yang digunakan untuk sebuah percobaan, tidak mungkin siswa tersebut dapat dengan berhasil melakukan pekerjaan labeksperimen tersebut. Pertanyaan esai dapat digunakan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi prasyarat atau belum. 4. Menilai Produk Assessing Product Soal esai dapat digunakan untuk menilai pemahaman siswa tentang proses pembuatan suatu produk yang berkualitas. Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan asesmen berbentuk esai pada aspek ini adalah bahwa pengetahuan tentang kriteria suatu produk yang bermutu tidak sama dengan kemampuan dalam membuat produk tersebut. Jika nilai keberhasilan siswa memiliki target dimana siswa dapat membuat suatu produk tertentu yang memiliki atribut tertentu yang dapat dinilai, maka cara yang paling sesuai adalah siswa harus benar-benar membuat sebuah produk yang dapat kita evaluasi berdasarkan standar kualitas tertentu. Namun demikian, esai berperan untuk mengetahui apakah siswa mengetahui dan memahami bagaimana proses pembuatan produk yang berkualitas. Atau esai mungkin dapat menyediakan wawasan terhadap kesadaran siswa terhadap kriteria atau atribut kunci dari kualitas sebuah produk. Dalam hal ini asesmen dapat bermanfaat dalam konteks kelas dimana kompetensi dasar terbangun, jika kita tetap selalu sadar akan fakta bahwa kemampuan untuk menulis tentang sebuah produk yang baik dan mampu menciptakan produk tersebut merupakan hasil yang berbeda. 5. Menilai Tulisan sebagai Produk Assessing Writing as a Product Satu jenis produk yang sering kita minta kepada siswa adalah untuk membuat sebuah tulisan. Produk tulisan tersebut dapat dinilai dalam tes bentuk esai, laporan percobaan, tugas makalah, dan lain-lain. Bentuk-bentuk tersebut merupakan bentuk lain dari tes bentuk esai untuk menilai pengetahuan yang memiliki struktur lebih luas danatau cara berikir yang lebih rumit. Ketika siswa mengerjakan sebuah tes esai, maka kriteria evaluasinya akan fokus pada penguasaan siswa pada jenis pengetahuan danatau alasan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dengan baik. Tetapi jika menulis merupakan sebuah media untuk menghasilkan sebuah produk karya ilmiah, kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi hasil adalah bentuk dari hasil tulisan tersebut, isi serta kemampuan memberikan alasan. Kemampuan siswa berkomunikasi secara tertulis dapat dinilai dari cara mengorganisir data, kalimat yang digunakan, pilihan kata-kata, suara apakah sifat dari penulis keluar dalam tulisan, cara penyajian tabel, grafik, dan penjelasannya serta faktor-faktor penting lainnya. 6. Menilai Sikap Assesing Affect Hasil tulisan dari siswa dapat menyediakan jalan untuk mengungkapkan perasaan siswa terhadap suatu pembelajaran. Ketika siswa ditanyakan pertanyaan yang spesifik mengenai arah dan intensitas dari perasaan yang siswa alami terhadap sebuah proses dalam pembelajaran, dalam sebuah lingkungan yang dapat dipercaya dimana kejujuran dapat diterima, maka siswa dapat memberikan informasi kepada guru mengenai sikap, ketertarikan, tingkat, dan nilai motivasi siswa. Kuesioner dengan pertanyaan terbuka dapat menghasilkan tulisan siswa yang penuh dengan wawasan yang sangat penting mengenai iklim sikap dan sosial dalam sebuah sekolah atau kelas. Berdasarkan hal tersebut, esai asesmen merupakan alat yang serbaguna. Asesmen esai dapat menyediakan informasi yang sangat berguna untuk berbagai target penilaian. Kita dapat menggunakannya untuk menilai penguasaan siswa terhadap suatu materi yang memiliki struktur pengetahuan yang lebih luas. Selain itu, dengan asesmen esai juga dapat membuka kemampuan siswa dalam memberikan alasan dan memecahkan masalah. Dengan asesmen bentuk esai, guru dapat menilai penguasaan siswa terhadap pengetahuan prosedur yang rumit yang merupakan prasyarat bagi keterampilan yang akan ditampilkan danatau untuk mengetahui penguasaan dalam proses dari pembuatan sebuah produk. Dan pada akhirnya, dengan asesmen bentuk esai kita dapat mengeksplorasi sifat siswa dalam cara yang kaya dan berguna melalui hasil tulisan dari siswa.

E. Merancang dan Mengembangkan Essay Asesmen