dimaksud adalah pembelajaran yang banyak melibatkan aktivitas siswa di dalam kelas termasuk aktivitas berpikir kritis. Dengan demikian, materi dapat dipahami
langsung oleh siswa bukan lagi hapalan yang didapatkan dari penjelasan guru. Berkenaan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan adanya penelitian
“Penerapan Model Pembelajaran CORE Pada Materi Sistem Gerak”. Dengan model pembelajaran CORE diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu apakah penerapan model pembelajaran CORE
Connecting, Organizing, Reflecting, Extending pada materi sistem gerak dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa?
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa penegasan istilah sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran CORE Model pembelajaran CORE yaitu model pembelajaran yang mencakup
empat aspek kegiatan yaitu connecting, organizing, reflecting, dan extending. Harmsen disitasi Wijayanti 2012, elemen-elemen terebut digunakan untuk
menghubungkan informasi lama dengan informasi baru, mengorganisasikan sejumlah materi yang bervariasi, merefleksikan segala sesuatu yang dipelajari siswa,
dan mengembangkan lingkungan belajar. 2. Sistem Gerak
Sistem gerak merupakan materi pembelajaran SMA pada kelas XI Semester Gasal. Kompetensi dasar yang harus dicapai ada dua yaitu, KD 3.5 dan KD 4.6. KD
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme
gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. KD 4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang
menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
3. Kemampuan Berpikir Kritis Kemampuan berpikir kritis yang diukur dalam penelitian ini mengacu pada
Ennis disitasi Afrizon 2012 yang menyebutkan terdapat 5 aspek sebagai indikator dalam berpikir kritis, yaitu 1 memberi penjelasan dasar, 2 membangun ketrampilan
dasar, 3 menyimpulkan, 4 memberi penjelasan lebih lanjut, dan 5 mengatur strategi dan taktik. Jadi, pada penelitian ini indikator pencapaian siswa yang
dinyatakan mempunyai kemampuan berpikir kritis berkembang adalah siswa yang telah mampu mencapai kelima aspek indikator berpikir kritis dengan hasil
kemampuan berpikir kritis dengan kriteria minimal sedang ≥65.
4. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CORE pada materi sistem gerak. Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai akhir siswa materi sistem gerak
dengan KKM 75.
D. Tujuan Penelitian