36
Aminullah 2003 menjelaskan bahwa ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam pendekatan sistem untuk menyelesaikan permasalahan yang
kompleks yaitu: 1 Analisis kebutuhan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dari
semua stakeholders dalam sistem. 2 Formulasi permasalahan, yang merupakan kombinasi dari semua
permasalahan yang ada dalam sistem. 3 Identifikasi sistem, bertujuan untuk menentukan variabel-variabel sistem
dalam rangka memenuhi kebutuhan semua stakeholders dalam sistem. 4 Pemodelan abstrak, pada tahap ini mencakup suatu proses interaktif antara
analisis sistem dengan pembuatan keputusan yang menggunakan model untuk mengeksplorasi dampak dari berbagai alternatif dan variabel keputusan
terhadap berbagai kriteria sistem. 5 Implementasi, tujuan utamanya adalah untuk memberikan wujud fisik dari
sistem yang diinginkan. 6 Operasi, pada tahap ini akan dilakukan validasi sistem dan seringkali pada
tahap ini terjadi modifikasi-modifikasi tambahan karena cepatnya perubahan lingkungan dimana sistem tersebut berfungsi.
2.8.1 Sistem dan Jenis Sistem
Menurut Hartrisari 2007 Sistem adalah gugusan atau kumpulan dari komponen yang saling terkait dan terorganisasi dalam rangka mencapai suatu
tujuan atau gugusan tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem. Selain itu menurut Manetch and Park 1997 Sistem adalah suatu
gugus atau kumpulan dari elemen yang berinteraksi dan terorganisir untuk mencapai tujuan, sedangkan O’brien 1999 mendefinisikan Sistem sebagai suatu
bentuk atau struktur yang memiliki lebih dari dua komponen yang saling berinteraksi secara fungsional. Dengan demikian, berarti setiap sistem harus
memiliki komponen atau elemen yang saling berinteraksi terkait dan terorganisir dengan suatu tujuan atau fungsi tertentu.
Berdasarkan ilmu manajemen, secara sederhana sistem digambarkan sebagai satu kesatuan antara input, proses dan output. Sistem akan membentuk suatu
siklus yang berjalan secara terus menerus dan dikendalikan oleh suatu fungsi
37
kontrol atau umpan balik. Prinsip sistem dapat digunakan sebagai dasar untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks yang sering kita hadapi atau
menyusun merangkai berbagi elemen sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat. Untuk menyelesaikan permasalahan melalui pendekatan sistem kita
harus dapat mengidentifikasi semua komponen yang terdapat dalam sistem dan
menentukan hubungan dari masing-masing komponen tersebut Midgley 2000.
Menurut Hartrisari 2007 Sistem dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu
Sistem Terbuka open system dan Sistem Tertutup closed system. Sistem
Terbuka merupakan sistem yang outputnya merupakan tanggapan dari input, namun output yang dihasilkan tidak memberikan umpan-balik terhadap input.
Sebaliknya pada Sistem Tertutup, output memberikan umpan-balik terhadap input. Sistem terbuka tidak menyediakan sarana koreksi dalam sistem, sehingga
perlakuan koreksi membutuhkan faktor dari luar eksternal. Pada sistem tertutup, sarana koreksi berada dalam sistem, sehingga perlakuan koreksi dapat dilakukan
secara internal. Sistem tertutup disebut juga sistem umpan-balik feedback system
.
2.8.2 Model