2. Kayu Kempas Koompassia malaccensis Maing
Menurut PIKA 1979 kayu kempas Koompassia malaccensis Maing termasuk famili Caesalpiniaceae dengan daerah penyebaran di daerah Pulau
Sumatra Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka dan Pulau Kalimantan Kalimantan Barat dan Kalimantan
Selatan. Menurut Mandang dan Pandit 1997 kayu kempas ini memiliki ciri
umum warna teras berwarna merah bata, bergaris-garis kekuningan, mudah dibedakan dari gubal yang berwarna coklat sangat muda sampai kuning coklat
muda. Kayu ini memiliki tekstur kasar sampai sangat kasar dan arah serat lurus berombak sampai berpadu, permukaannya agak mengkilap, sering
mempunyai kulit tersisip dengan kekerasannya sangat keras. kayu ini termasuk kayu berat dengan rata -rata berat jenis 0,950,68-1,29 dan termasuk
kelas awet III -IV serta kelas kuat I-II. Kayu kempas ini digunakan sebagai bahan konstruksi berat, bantalan rel, tiang telopon dan listrik
sebaiknya diawetkan, bangunan pelabuhan, rangka pintu dan jendela serta lantai rumah.
3. Kayu Mangium Acacia mangium Wild
Acacia mangium Wild merupakan salah satu spesies dari famili Leguminosae, termasuk pionir, intoleran, dan cepat tumbuh. Tingginya dapat
mencapai 30 m dengan tinggi bebas cabang setengah dari tinggi total, kulit coklat, tebal dan kasar Rahayu et al. 1991.
Mandang dan Pandit 1997 menyatakan bahwa kayu teras akasia berwarna coklat pucat sampai coklat tua, kadang-kadang coklat zaitun sampai
coklat kelabu, sedangkan kayu gubal berwarna kuning sampai kuning jerami. Corak polos atau berjalur berwarna gelap dan terang bergantian pada bidang
radial dengan tekstur halus sampai agak kasar dan merata. Arah serat kayu mangium ini biasanya lurus, kadang-kadang terpadu. Kayu Acacia mangium
Wild memiliki BJ rata-rata 0,61 0,43-0,66 dengan kelas awet III dan kelas kuat II-III. Kayu mangium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi ringan
sampai berat, mebel, kayu tiang, kayu bakar dan terutama untuk pulp dan kertas.
4. Kayu Rasamala Altingia excelsa Norona