Pendahuluan Teori Belajar matematika Brunner Dienes

Teori Belajar matematika Brunner, Dienes, Ausubel

A. Pendahuluan

Kegiatan belajar, sering dikaitkan dengan kegiatan mengajar. Begitu eratnya kaitan tersebut, sehingga keduanya sulit dipisahkan. Dalam percapakan sehari-hari sering didengar istilah kegiatan “belajar-mengajar” menjadi satu kesatuan. Bahwa kedua kegiatan tersebut berkaitan erat adalah benar. Namun, dalam setiap kegiatan belajar tidak harus selalu ada orang yangmengajar. Kegiatan belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada kegiatan mengajar. Begitu pula sebaliknya, kegiatan mengajar tidak selalu dapat menghasilkan kegiatan belajar. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar untuk siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Ada satu syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar. Syarat itu adalah adanya interaksi antara pebelajar learner dengan sumber belajar. Jadi, belajar hanya terjadi jika dan hanya jika terjadi interaksi antara pebelajar dengan sumber belajar. Tanpa terpenuhi syarat itu, mustahil kegiatan belajar akanterjadi. Kegiatan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan mengajar, tetapi bukanlah satu- satunya.Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agarsetiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada. e-mail: edisutomo1985gmail.com twitter: ed_1st 1 Sebagian besar orang memahami bahwa psikologi pembelajaran membahas tentang bagaimana seseorang belajar, bagaimana orang tersebut melakukan atau melakssiswaan suatu tugas, dan tentang bagaimana ia bisa berkembang. Pengertian tersebut dinyatakan Resnick dan Ford 1984 yaitu: “Most people know psychology is concerned with how people learn, with how they perform tasks, and with how they develop.” Psikologi pembelajaran matematika menurut Resnick dan Ford 1984:4 adalah ilmu yang mengkaji tentang struktur atau susunan bangunan matematika itu sendiri dan mengkaji juga tentang bagaimana seseorang itu berpikir think, bernalar reason, dan bagimana ia menggunakan kemampuan intelektualnya tersebut. Pada akhir-akhir ini, banyak ahli pembelajaran matematika yang muncul, di antaranya Resnick dan Ford yang telah menulis buku berjudul “The Psychology of Mathematics for Instruction” dan juga Orton yang menulis buku “Learning Mathematics”. Kedua buku tersebut membahas teori belajar yang langsung dikaitkan dengan materi matematika. Pada pelajaran matematika, teori belajar yang menekankan pada aspek kognitif akhir-akhir ini sangat banyak dikembangkan seiring dengan munculnya pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran, Seperti model pembelajaran penemuan discovery learning yang dikembangkan oleh Brunner dimana Siswa belajar melalui keterlibatan aktif dengan konsep- konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip untuk diri mereka sendiri. Begitu pentingnya pengetahuan teori belajar matematika dalam sistim penyampaian materi di kelas, sehingga setiap metode pengajaran harus selalu disesuaikan dengan teori belajar yang dikemukakan oleh ahli pendidikan. Tidak hanya tingkat kedalaman konsep yang diberikan pada siswa tetapi harus disesuaikan dengan tingkat kemampuannya, cara penyampaian materi pun demikian pula. Guru harus mengetahui tingkat perkembangan mental siswa dan bagaimana pengajaran yang harus dilakukan sesuai dengan tahap- e-mail: edisutomo1985gmail.com twitter: ed_1st 2 tahap yang benar. Dalam tulisan ini akan dipaparkan satu satu aplikasi teori pembelajaran yang dikembangkan oleh J. Brunner, Dienes, Teori Ausubel

B. Teori Belajar Matematika Menurut J.Bruner

Dokumen yang terkait

EMBELAJARAN MATEMATIKA BERASOSIASI PAIKEM DENGAN MENERAPKAN TEORI BELAJAR BRUNNER GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM SUB BAB MEMBACA TANDA WAKTU PADA SISWA KELAS III SDN KALIWATES 01

0 4 17

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

TEORI BELAJAR MATEMATIKA

0 7 20

EFEKTIVITAS MODEL PERMAINAN BERDASARKAN TEORI DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL Efektivitas Model Permainan Berdasarkan Teori Dienes Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Sidowayah Tahun 20

0 1 17

PENDAHULUAN Efektivitas Model Permainan Berdasarkan Teori Dienes Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Sidowayah Tahun 2013/2014.

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PERMAINAN BERDASARKAN TEORI DIENES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL Efektivitas Model Permainan Berdasarkan Teori Dienes Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Sidowayah Tahun 20

0 0 11

PENERAPAN TEORI BELAJAR DIENES DALAM PEM

0 0 16

PROFIL PEMECAHAN SOAL MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TAHAP BELAJAR DIENES DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SMP

0 0 7

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR TANGGA BERDASAR TEORI DIENES PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 SD

0 0 15

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI GARIS DAN SUDUT BERBASIS TEORI BRUNNER SETTING COOPERATIVE PADA KELAS VII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 9 117