40
BAB III METODE PENELITIAN
Metode pada hakikatnya merupakan prosedur dalam memecahkan suatu masalah dan untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah, kerja seorang
ilmuwan akan berbeda dengan kerja seorang awam. Seorang ilmuwan selalu menempatkan logika serta menghindarkan diri dari pertimbangan subyektif.
Sebaliknya bagi awam, “kerja memecahkan masalah lebih dilandasi oleh campuran pandangan perorangan ataupun dengan apa yang dianggap sebagai
masuk akal oleh banyak orang” Sunggono, 2006:43. Peneliti bisa mendapatkan data yang akurat dan otentik yang dikarenakan
peneliti telah berhadapan langsung dengan informan, sehingga bisa langsung mewawancarai dan berdialog dengan informan. Sesungguhnya peneliti
mendeskripsikan tentang obyek yang diteliti secara sistimatis dan kemudian mengorganisir data-data yang diperoleh sesuai dengan fokus pembahasan
penelitian. Metode ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
3.1 Pendekatan Penelitian
Menurut Moleong 2009 : 6, penelitian kualitatif hukum adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subyek penelitian misalnya pelaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagi metode ilmiah.
Peneliti dalam hal ini, ingin melihat secara jelas terhadap bentuk model apakah yang digunakan polri dalam mengoptimalkan fungsinya sebagai penegak
hukum. Peneliti ingin langsung melihat ke lapangan untuk membuktikannya.
3.2 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dengan maksud untuk memperoleh
data yang
lengkap dan
dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Adapun metode penelitian yang akan penulis gunakan dengan pendekatan yuridis, yang mana pendekatan tersebut disamping melihat secara
langsung model optimalisasi fungsi penegak hukum polri di lapangan. Alasan penulis memilih menggunakan jenis yuridis dikarenakan
pendekatan tersebut data-data yang dibutuhkan berupa sebaran-sebaran informasi yang tidak perlu dikuantifikasikan. Sebaran-sebaran informasi yang
dimaksud adalah yang didapat dari hasil wawancara dengan para informan. Sehingga penulis dapat mengetahui hasil yang sebenarnya.
Aspek yuridis mengkaji penegakan hukum dalam mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat yang dilakukan oleh anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia. Pelaksanaan penegakan hukum, masyarakat,anggota kepolisian negara republik indonesia, model optimalisasi fungsi penegak hukum
polri.
3.3 Fokus Penelitian
Menurut Moleong 2009:97 “fokus pada dasarnya adalah masalah yang bersumber dari pengalaman penelitian atau melalui pengetahuan yang
diperolehnya, dari kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya”. Peneliti ingin membatasi terhadap hal apa saja yang sesuai dengan
rumusan permasalahan dan tujuan penelitian, maka yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut yaitu: Pelaksanaan Model Optimalisasi Fungsi
Penegak Hukum Polri dan Pelaksanaan fungsi penegak hukum polri dalam mengatasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
3.4 Lokasi Penelitian