B. Kajian Empiris
Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan terhadap pendekatan PAKEM dalam meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa. Adapun hasil belajar penelitian tersebut antara lain :
Khaerudin 2008 dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui PAKEM” mengungkapkan bahwa :
1. Melalui pendekatan PAKEM dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran. 2.
Melalui pendekatan PAKEM guru harus merancang dan mengelola pembelajaran yang mampu mendorong siswa berperan aktif.
3. Pembelajaran dikaitkan dengan pengalaman siswa.
Dalam http:www.yosienugroho.multiply.com
yang diakses 10 Juni 2009 menyatakan bahwa implementasi PAKEM akan memberikan suasana
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif namun tetap menyenangkan yang memudahkan pemahaman konsep sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
Penelitian Sunarto 2008, PAKEM dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa
aktif bertanya dan mengemukakan gagasan.
C. Kerangka Berfikir
Melihat dan mengacu dari berbagai teori di atas maka penerapan pendekatan PAKEM dalam pembelajaran sangat penting dan mutlak. Hal ini
karena proses pembelajaran dalam PAKEM memberikan peluang kepada siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga hal
itu dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dan kreatif melalui pembelajaran yang menyenangkan dalam proses pembelajaran.
Latar belakang dari penelitian ini tampak bahwa siswa kelas II SDN Mojo 02 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati belum mengembangkan
kemampuan mendeskripsikan
melalui pendekatan
PAKEM, hanya
menggunakan buku paket yang ada, sehingga pembelajaran masih bersifat konvensional dan kurang menarik bagi siswa. Guru masih mendominasi siswa
dalam proses pembelajaran, metode yang digunakan kurang bervariasi, media yang digunakan kurang menarik, sehingga siswa pasif dan kurang
bersemangat selama proses pembelajaran. Siswa kurang mampu menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk kalimat yang baik.
Untuk menghindarkan kebosanan maka pembelajaran bahasa Indonesia perlu diarahkan pada aktivitas-aktivitas yang mendorong siswa
untuk belajar secara aktif. Untuk meningkatkan aktivitas siswa perlu ada motivasi dari guru sebagai salah satu aspek yang menentukan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu agar masalah dapat terpecahkan maka perlu upaya
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan menulis, sehingga pelajaran akan lebih menarik. Proses pembelajaran melalui
pendekatan PAKEM memberikan peluang kepada siswa untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa
untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Jadi pendekatan PAKEM sangatlah sinkron dan relevan jika diterapkan
dalam proses pembelajaran karena dapat menggali potensi anak untuk selalu
kreatif dan berkembang sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan skema kerangka berfikir berikut ini :
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Kurangnya
keterampilan guru dalam KBM
Aktivas siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia rendah.
Hasil Belajar siswa
pada mata pelajaran bahasa Indonesia
rendah
Penerapan pendekatan PAKEM dalam
pembelajaran bahasa Indonesia
Kelebihan PAKEM 1.
Meningkatkan keterampilan guru dalam KBM
2. partisipasi siswa dalam KBM
3. Meningkatkan keberanian
siswa mengajukan pendapat ide
4. Memacu keberanian siswa
untuk bertanya 5.
Meningkatkan kemampuan berfikir
6. Meningkatkan keterampilan
akademik siswa 7.
Mengembangkan kreativitas siswa
8. Menumbuhkan minat belajar
9. Mengembangkan
kemampuan kerjasama dengan siswa lain
Pembelajaran menjadi Efektif dan Bermakna
Keterampilan guru
meningkat.
Aktifitas siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia meningkat.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia meningkat.
D. Hipotesisis Tindakan