Model latihan overhead lob dengan metode drill

Kedudukan follow through sangat penting terhadap ketepatan pukulan. Kekuatan dan momentum yang lebih besar tidak menjamin ketepatan pukulan, sehingga untuk mendapatkan ketepatan pukulan overhead lob yang baik diperlukan koordinasi gerak yang baik terutama pada saat melakukan follow through. Gambar 2.9 Gerakan Lanjutan Sumber: James Poole, 2008:30 2.1.4 Model Latihan Overhead Lob Model latihan overhead lob dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara diberi umpan dengan shuttlecock yang dilakukan dengan cara drilling atau diberi umpan terus menerus dan dengan pola pukulan atau diberi umpan dengan mengembalikan overhead lob yang dilakukan oleh pemain yang melakukan overhead lob Tohar, 1992:48.

2.1.4.1 Model latihan overhead lob dengan metode drill

Model latihan overhead lob dengan metode drill adalah jenis latihan overhead lob yang biasa digunakan dalam latihan biasa, akan tetapi salah satu pemaian saja yang melakukan overhead lob dalam jumlah tertentu, setelah itu bergantian pemain satunya yang melakukan pukulan overhead lob agar ada istirahat per setnya. Kelebihan latihan ini adalah latihan pola mengumpan bisa menambah peningkatan teknik pukulan dan kondisi fisik karena waktu latihan relatif lama, bilamana terjadi kesalahan bisa langsung diperbaiki karena langsung mendapat suplai umpan lagi dan penguasaan teknik overhead lob lebih terjaga. Sedangkan kekurangannya adalah didalam latihan tidak bisa langsung melakukan overhead lob karena harus melakukannya setengah terlebih dahulu dan waktu latihan relatif la melakukan overhead lob d berasal dari underhand lob 2.1.4.1.1 Latihan overhead Latihan ini dilakuk shuttlecock yang jumlahny atau istirahat antar set 2 men pemain yang melakukan ov pukulan overhead lob deng Latihan ini dilak pemain A memberikan um ke A dan sebaliknya. Pe overhead lob ke C dan seb Gambar 2.10 Keterang 2.1.4.1.2 Latihan overhead Latihan ini dilak dengan shuttlecock yan kali, set 3 dan rest at f lama karena harus saling bergantian terlebih dahulu, ob dari jenis pukulan lob bertahan karena shuttlecock pe lob. erhead lob drill lurus setengah lapangan akukan dengan cara pemain diberi umpan terus mener ahnya banyak dengan rincian latihan: repetisi 30 kali, set 2 menit. Pemberian umpan ini diusahakan seenak mun overhead lob, tujuannya agar pemain tersebut dapat engan betul dan tinggi. akukan dengan menggunakan setengah lapangan, umpan ke pemain B, kemudian B melakukan overhead Pemain C memberikan umpan ke D, Kemudian D ebaliknya. 2.10 Latihan Overhead Lob Drill Lurus Setengah Lapang Sumber: Data Penelitian eterangan : : Arah servis dari pengumpan : Arah overhead lob pemain A,B,C,D : Pemain erhead lob drill silang setengah lapangan dilakukan dengan cara pemain diberi umpan terus ang jumlahnya banyak dengan rincian latihan: r atau istirahat antar set 2 menit. Pemberian um lu, hanya bisa k pengumpan enerus dengan set 3 dan rest mungkin bagi pat melakukan gan, bergantian head lob lurus D melakukan angan rus menerus han: repetisi 40 an umpan ini diusahakan seenak m Pukulan overhead lob in Latihan ini di bergantian pemain A me overhead lob silang ke ar D, Kemudian D melakuk Gambar 2.11 Lat Keterang 2.1.4.1.3 Latihan overhead Latihan ini dilak dengan shuttlecock yan kali, set 4 dan rest at diusahakan seenak mun overhead lob ini dilakuka Latihan ini dilak bergantian pemain A m kemudian B bergerak ke ke belakang daerah b mungkin bagi pemain yang melakukan over ob ini dilakukan dengan arah menyilang. dilakukan dengan menggunakan setengah memberikan umpan ke pemain B, kemudian B m e arah A dan sebaliknya. Pemain C memberikan ukan overhead lob silang ke arah C dan sebalikny 2.11 Latihan Overhead Lob Drill Silang Setengah Lapang Sumber: Data Penelitian angan : : Arah servis dari pengumpan : Arah overhead lob pemain A,B,C,D : Pemain overhead lob drill lurus satu lapangan penuh dilakukan dengan cara pemain diberi umpan terus ang jumlahnya banyak dengan rincian latihan: r atau istirahat antar set 2 menit. Pemberian um ungkin bagi pemain yang melakukan ovrhead lob kan dengan arah lurus. dilakukan dengan menggunakan satu lapangan memberikan umpan kesisi kanan lapangan pe k ke posisi B1 untuk melakukan pukulan overhead back boundary lapangan permainan tunggal overhead lob. engah lapangan, melakukan an umpan ke knya. angan rus menerus han: repetisi 40 an umpan ini lob. Pukulan apangan penuh, apangan pemain B, head lob lurus unggal, setelah memukul shuttlecock ke lagi ke sisi kiri lapangan pukulan overhead lob tunggal, setelah memukul sebaliknya. Gambar 2.12 Lat Keterang 2.1.4.1.4 Latihan overhead Latihan overhead menerus dengan shuttl repetisi 50 kali, set 4 dan ini diusahakan seenak lob agar pemain yang m benar dan terarah. Over Latihan overhea penuh sesuai dengan pemain A memberikan kemudian B kembali ke posisi awal. A memberik apangan B kemudian B bergerak ke posisi B2 untuk m ob lurus ke belakang daerah back boundary per ukul shuttlecock kemudian B kembali ke posisi 2.12 Latihan Overhead Lob Drill Lurus Satu Lapangan Penu Sumber: Data Penelitian angan : : Arah servis dari pengumpan : Arah overhead lob dari pemain A, B : Pemain B1, B2 : Pergerakan B melakukan pukulan o lob overhead lob drill silang satu lapangan penuh head lob dilakukan dengan cara pemain diberi um shuttlecock yang jumlahnya banyak dengan rincian dan rest atau istirahat antar set 2 menit. Pemberi seenak mungkin bagi pemain yang melakukan ang melakukan pukulan dapat memukul shuttlecock verhead lob ini dilakukan dengan arah silang. head lob dilakukan dengan menggunakan satu dengan kelompoknya masing-masing, dengan cara ber an umpan kesisi kanan lapangan pemain B, ke rikan umpan k melakukan y permainan posisi awal dan Penuh an overhead umpan terus ncian latihan: berian umpan an overhead ecock dengan tu lapangan bergantian kemudian B bergerak ke posisi B1 memukul shuttlecock ke lagi ke sisi kiri lapangan pukulan overhead lob si ke posisi awal dan sebal Gambar 2.13 Lat Keterangan : 2.1.4.1.5 Latihan overhead Latihan ini dilak dengan shuttlecock yan kali, set 5 dan rest at diusahakan seenak m Overhead lob ini dilakuk Latihan ini dilak bergantian pemain A m kemudian B bergerak ke overhead lob silang ke tunggal, setelah memukul 1 untuk melakukan pukulan overhead lob silang, kemudian B kembali ke posisi awal. A memberik apangan B kemudian B bergerak ke posisi B2 untuk m silang, setelah memukul shuttlecock kemudian sebaliknya. 2.13 Latihan Overhead Lob Drill Silang Satu Lapangan Pen Sumber: Data Penelitian angan : : Arah servis dari pengumpan : Arah overhead lob dari pemain A, B : Pemain B1, B2 : Pergerakan B melakukan pukulan overhead lob head lob drill lurus dan silang satu lapangan penuh dilakukan dengan cara pemain diberi umpan terus ang jumlahnya banyak dengan rincian latihan: r atau istirahat antar set 2 menit. Pemberian um mungkin bagi pemain yang melakukan ovrhe ukan dengan arah lurus. dilakukan dengan menggunakan satu lapangan memberikan umpan kesisi kanan lapangan pe k ke posisi B1 untuk melakukan overhead lob ke belakang daerah back boundary lapangan pe ukul shuttlecock kemudian B kembali ke posisi ang, setelah rikan umpan k melakukan an B kembali n Penuh an rus menerus han: repetisi 50 an umpan ini ovrhead lob. apangan penuh, apangan pemain B, ob lurus dan apangan permainan posisi awal. A memberikan umpan lagi untuk melakukan overh boundary permainan tun ke posisi awal, kemudian Gambar 2.14 Latihan O Keterangan :

2.1.4 Latihan overhead

Dokumen yang terkait

Perbedaan Latihan Pukulan Lob Berpola dan Latihan Pukulan Lob Bebas Tidak Berpola terhadap Hasil Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis pada Atlet PB. Pendowo Semarang Tahun 2008

0 4 83

PENGARUH LATIHAN OVERHEAD LOB DENGAN PENAMBAHAN FORWARD DAN BACKWARD HANDGRIP TERHADAP HASIL OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain pemula putra Persatuan Bulutangkis Sehat Semarang usia 11 15 tahu

0 9 83

HUBUNGAN PANJANG LENGAN, POWER LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PUKULAN OVERHEAD LOB BULUTANGKIS PADA PEMAIN PUTRA UMUR 10 15 TH PB. JUPITER

1 17 122

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN PENAMBAHAN V DAN T DRILL (Eksperimen Pada Pemain Usia 11 13 Pendowo Semarang 2014)

0 18 78

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN PENAMBAHAN FORWARD DAN BACKWARD HANDGRIP TERHADAP PRESTASI SMASH (Eksperimen pada pemain pemula putera Persatuan Bulutangkis Sehat Semarang usia 11 15 tahun 2014)

2 29 94

Potensi Pemain Bulutangkis Anak – anak Putera Usia 11 – 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 12 92

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN BEBAN MAKSIMAL DAN MENENGAH TERHADAP PRESTASI FOREHAND OVERHEAD LOB (Eksperimen Pada Pemain Bulutangkis Pemula Putra Klub SYP Purworejo Tahun 2015) -

0 0 40

PENGARUH LATIHAN DENGAN POLA BERGANTIAN DAN MENGUMPAN TERHADAP HASIL OVERHEAD LOB (eksperimen Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11-13 Tahun Klub Cahaya Emas Demak Tahun 2015) -

0 1 42

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI-SKILL DAN 20-YARD SQUARE TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN BULUTANGKIS (Eksperimen pada Pemain Putra Usia 11-13 Persatuan Bulutangkis Mustika Kab. Pekalongan Tahun 2015) -

0 0 42