Jenis dan Desain Penelitian Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, adapun desain penelitian yang digunakan adalah desain factorial 2X2 yang hendak menyelidiki ada tidaknya korelasi antara variabel bebas, variabel atributif dengan variabel terikat. Secara grafis rancangan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 3.1. Tabel 3.1 Desain Penelitian Panjang Lengan B Model Latihan A Panjang 1 Pendek 2 Overhead Lob Drill 1 A 1 B 1 A 1 B 2 Overhead Lob Pola Pukulan 2 A 2 B 1 A 2 B 2 Sumber : Data Penelitian Keterangan: A 1 B 1 : Model latihan overhead lob drill dan lengan panjang. A 1 B 2 : Model latihan overhead lob drill dan lengan pendek. A 2 B 1 : Model latihan overhead lob dengan pola pukulan dan lengan panjang. A 2 B 2 : Model latihan overhead lob dengan pola pukulan dan lengan pendek. A B : Interaksi antara model latihan dan panjang lengan

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 2010:161. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel atributif, serta satu variabel terikat. Variabel tersebut adalah:

3.2.1 Variabel Bebas, yaitu model latihan, yang terdiri dari :

3.2.1.1 Latihan overhead lob drill 3.2.1.2 Latihan overhead lob dengan pola pukulan

3.2.2 Variabel Atributif, yaitu panjang lengan, yang terdiri dari :

3.2.2.1 Lengan panjang 3.2.2.2 Lengan pendek.

3.2.3 Variabel Terikat, yaitu prestasi overhead lob pada pemain putra Persatuan

Bulutangkis Pendowo Semarang

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 2010:173. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain bulutangkis putra Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang berjumlah 20 pemain. Populasi ini memiliki ciri yang sama yaitu: 1 Mereka adalah pemain bulutangkis Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang, 2 Mereka adalah dalam satu jenis kelamin yang sama yaitu putra, 3 Mereka memiliki kemampuan teknik overhead lob dan 4 Seluruh pemain rata-rata memiliki usia yang sama 11-13 tahun yang sama berjumlah 20 orang. Berdasarkan uraian di atas maka pemain bulutangkis Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang tahun 2014 memenuhi syarat sebagai populasi, artinya mereka dapat digunakan sebagai objek penelitian. Di mana suatu populasi harus mempunyai satu sifat yang sama dan dalam penelitian ini populasi yang diambil telah memiliki lebih dari batas minimal yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2010:174. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah peneliltian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi Suharsimi Arikunto, 2010:173. Untuk sekedar patokan maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua Suharsimi Arikunto, 2002:120. Sehingga penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sampel yang digunakan sebanyak populasi yang ada. Suharsimi Arikunto, 2002:109. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah pemain bulutangkis putra Persatuan Bulutangkis Pendowo Semarang tahun 2014 usia 11-13 tahun sebanyak 20 orang. Penjelasan terdapat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Pengelompokkan Sampel Kelompok Jenis Perlakuan Jumlah Sampel A1B1 Kelompok latihan overhead lob drill dengan lengan panjang 5 A1B2 Kelompok latihan overhead lob drill dengan lengan pendek 5 A2B1 Kelompok latihan overhead lob pola pukulan dengan lengan panjang 5 A2B2 Kelompok latihan overhead lob pola pukulan dengan lengan pendek 5 Sumber : Data penelitian Keterangan : Pengelompokan sampel berdasarkan hasil matching dengan menggunakan panjang lengan sebagai pembeda dengan pola rangking ABBA.

3.4 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan Latihan Pukulan Lob Berpola dan Latihan Pukulan Lob Bebas Tidak Berpola terhadap Hasil Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis pada Atlet PB. Pendowo Semarang Tahun 2008

0 4 83

PENGARUH LATIHAN OVERHEAD LOB DENGAN PENAMBAHAN FORWARD DAN BACKWARD HANDGRIP TERHADAP HASIL OVERHEAD LOB (Eksperimen pada pemain pemula putra Persatuan Bulutangkis Sehat Semarang usia 11 15 tahu

0 9 83

HUBUNGAN PANJANG LENGAN, POWER LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PUKULAN OVERHEAD LOB BULUTANGKIS PADA PEMAIN PUTRA UMUR 10 15 TH PB. JUPITER

1 17 122

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN PENAMBAHAN V DAN T DRILL (Eksperimen Pada Pemain Usia 11 13 Pendowo Semarang 2014)

0 18 78

PENGARUH LATIHAN SMASH DENGAN PENAMBAHAN FORWARD DAN BACKWARD HANDGRIP TERHADAP PRESTASI SMASH (Eksperimen pada pemain pemula putera Persatuan Bulutangkis Sehat Semarang usia 11 15 tahun 2014)

2 29 94

Potensi Pemain Bulutangkis Anak – anak Putera Usia 11 – 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 12 92

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN BEBAN MAKSIMAL DAN MENENGAH TERHADAP PRESTASI FOREHAND OVERHEAD LOB (Eksperimen Pada Pemain Bulutangkis Pemula Putra Klub SYP Purworejo Tahun 2015) -

0 0 40

PENGARUH LATIHAN DENGAN POLA BERGANTIAN DAN MENGUMPAN TERHADAP HASIL OVERHEAD LOB (eksperimen Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11-13 Tahun Klub Cahaya Emas Demak Tahun 2015) -

0 1 42

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI-SKILL DAN 20-YARD SQUARE TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN BULUTANGKIS (Eksperimen pada Pemain Putra Usia 11-13 Persatuan Bulutangkis Mustika Kab. Pekalongan Tahun 2015) -

0 0 42