d. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak- kanak menjadi kurang penting karena telah mendekati dewasa.
e. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam mengahadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain
mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan ini, sertameragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab
ini.
2.2 Nyeri Haid Dismenore
2.2.1 Pengertian Nyari Haid Dismenore
Dismenore atau haid yang nyeri adalah suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Di samping perdarahan dan infeksi, nyeri haid dapat merupakan salah
satu gejala dari hampir semua kelainan ginekologis pada wanita yang berusia 15- 24 tahun, dan menjadi sebab langsung dari hilangnya waktu kerja, sekolah,
maupun kegiatan lain pada wanita, yang sukar dihitung nilainya Jacoeb dkk, 1990: 1. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang ringan
sampai berat. Keparahan nyeri haid berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid. Seperti diketahui haid hampir selalu diikuti dengan rasa
mulasnyeri Prawirohardjo Wiknjosastro, 2011: 182. Dismenore atau disebut juga algomenorea, berarti haid yang sukar. Dalam
praktek diartikan sebagai nyeri ketika haid atau haid yang berkaitan dengan nyeri, seperti kejang atau kolik. Lebih rinci, dismenore atau nyeri haid adalah nyeri yang
timbul akibat kontraksi distrimik miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala, mulai dari nyeri ringan sampai berat pada perut bagian bawah, bokong,
dan nyeri spasmodik pada sisi medial paha. Pada keadaan yang berat disertai berbagai gejala dan tanda mulai dari mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala
sampai pingsan Jacoeb dkk, 1990: 2. Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi
selama menstruasi. Faktor lainnya yang memperburuk nyeri haid adalah rahim yang menghadap ke belakang retroversi, kurang berolahraga, juga stres psikis
atau stres sosial Saraswati, 2010: 27-28. Nyeri haid ini dimulai ketika atau tepat sebelum awitan atau awal perdarahan, sepanjang hari pertama haid, dan jarang
setelahnya. Puncak nyeri dicapai dalam 24 jam prahaid, berulang ketika awitan atau awal perdarahan. Untuk kemudian berlangsung 8-12 jam meski terdapat
keragaman individual Jacoeb dkk, 1990: 5. Nyeri haid juga sering disertai sakit kepala, mual, sembelit atau diare, dan
sering berkemih. Kadang-kadang sampai terjadi muntah. Sementara diagnosisnya didasarkan pada gejala dan hasil pemeriksaan fisik Saraswati, 2010: 29.
Disimpulkan bahwa nyeri haid adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami sakit pada bagian perut dan punggung saat terjadinya menstruasi, biasanya puncak
nyeri terjadi dalam 24 jam prahaid.
2.2.2 Macam-macam Nyeri Haid Dismenore