31 derajat konsentrasinya di wilayah tersebut. Pengolahan dan analisis data dilakukan
secara sederhana dengan menggunakan worksheet dari Excel dalam MS Windows XP.
2. Analisis Tren Luas Panen Komoditas Tanaman Pangan
Analisis tren luas panen dilakukan untuk melihat komoditas yang memiliki luas panen yang dominan selama tahun 2000-2006. Hal ini dapat menunjukkan
komoditas apa saja yang menjadi pilihan utama masyarakat dalam berusaha tani. Data yang digunakan adalah luasan panen karena data ini dapat dijadikan
perbandingan yang cukup obyektif untuk setiap komoditas tanaman pangan. Luas panen juga merupakan resultante kesesuaian tumbuh tanaman dengan kondisi
agroekologi yang secara implisit mencakup unsur-unsur peubah iklim, fisiografi, dan jenis tanah.
Analisis tren luas panen dilakukan dengan melihat fluktuasi luasan areal komoditas tanaman pangan selama tujuh tahun terakhir, kemudian komoditas
diranking berdasarkan luasan areal terbesar untuk ranking 1 hingga luasan areal terkecil untuk ranking terendah.
3. Analisis Permintaan
Analisis untuk menilai aspek demand masyarakat dapat dilihat dari kecenderungan permintaan masyarakat. Seberapa besar kebutuhan masyarakat
akan suatu jenis komoditas dan tingkat ketersediaan dari komoditas tersebut turut menentukan prioritas pengembangan komoditas unggulan yang akan ditetapkan.
Komoditas yang mampu memenuhi kebutuhan daerah dan memiliki surplus produksi untuk memenuhi kebutuhan regional maupun nasional maka akan
ditetapkan sebagai komoditas unggulan dari sisi demand. Analisis permintaan dilakukan dengan menggunakan data ketersediaan dan
konsumsi bahan pangan Kabupaten Lampung Timur tahun 2006. Berdasarkan data tersebut setiap komoditas diranking berdasarkan nilai surplusminus
ketersediaannya, mulai dari surplus tertinggi untuk ranking 1 sampai minus tertinggi untuk ranking terendah.
32
4. Analisis Deskriptif terhadap Preferensi Masyarakat
Untuk melihat sejauh mana preferensi masyarakat terhadap komoditas unggulan yang akan dikembangkan di Kabupaten Lampung Timur maka
dilakukan analisis deskriptif untuk melihat seberapa besar keterlibatan dan animo masyarakat dalam berusaha tani. Analisis dilakukan berdasarkan hasil wawancara
dengan stakeholders yang memiliki keterkaitan dengan sektor pertanian khususnya tanaman pangan. Jumlah responden yang ditetapkan melalui purposive
sampling sebanyak 45 orang dan tersebar di kecamatan sentra komoditas hasil
identifikasi awal. Hasil wawancara selanjutnya ditabulasikan sehingga akan didapat
persentase responden yang memilih suatu komoditas tanaman pangan tertentu. Selanjutnya komoditas diranking berdasarkan jumlah persentase responden yang
memilih komoditas tersebut mulai dari persentase terbesar untuk ranking 1 hingga persentase terkecil untuk ranking terendah.
5. Penetapan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan