Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Metode Pencatatan Akuntansi penjualan

2. Tembusan Piutang Merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirim ke bagian piutang sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam kartu piutang. 3. Tembusan Jurnal Penjualan Merupakan tembusan yang dikirim kebagian jurnal dan buku besar sebagai dasar mencatat transaksi penjualan. 4. Tembusan Pramuniaga Tembusan yang dikirimkan kepada pramuniaga untuk memberitaukan bahwa order dari pelanggan yang lewat ditangannaya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya. 5. Tembusan Analisis Tembusan yang dikirim kebagian kartu persediaan dan kartu biaya sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam faktur persediaan, untuk analisis penjualan dan untuk menghitung komisi pramuniaga.

2.4 Metode Pencatatan Akuntansi penjualan

Metode penctatan akuntansi penjualan menurut Mulyadi, 1997:470 1. Jurnal Penjualan Jurnal penjualan yang digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan dan jika manejemen memerlukan informasi penjualan selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal ini disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk untuk meringkasnya. 2. Jurnal Penerimaan Kas Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari berbagai sumber, dan dalam hal ini dari penjualan. 3. Jurnal Umum Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. 4. Kartu Persediaan Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini9 diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang. 5. Kartu Gudang Catat ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang dan dalam penjualan ini kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

2.5 Unsur-unsur Pengendalian Intern

Unsur-unsur pengendalian intern menurut Mulyadi, 1997:472 1. Organisasi a Fungsi pewnjualan harus terpisah dari fungsi kas. b Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. c Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan a Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai. b Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempatan pita register kas pada faktur tersebut. c Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit. d Penyerahan barang diotorisasifungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai. e Pencatatan dalam buku jurnal diotorisasi fungsi akuntansi dengan memberi tanda pada faktur penjualan tunai. 3. Praktik yang Sehat a Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak daln pemakainnya dipertanggungjawabkan fungsi penjualan. b Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan atau hari kerja berikutnya.