Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi

(1)

PUSDIKBEKANG CIMAHI

A REVIEW OF SALES ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IN PRIMER COOPERATIVE OF KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program Studi Akuntansi Jenjang D3 (Diploma III) Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh:

BINTORO PUTRO SATRIO 21311030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4.1 Maksud Penelitian ... 6

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5.1 Kegunaan Akademis ... 7

1.5.2 Kegunaan Praktis ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 8

1.6.2 Waktu Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 10


(3)

2.1.2.2 Karakterisitik Sistem ... 11

2.1.2.3 Klasifikasi Sistem ... 12

2.1.2.4 Pengertian Informasi ... 13

2.1.2.5 Pengertian Sistem Informasi ... 14

2.1.2.6 Pengertian Akuntansi ... 14

2.1.2.7 Pengertian Sistem Akuntansi ... 15

2.1.2.8 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 18

2.1.5 Unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.1.6 Pengertian Penjualan ... 20

2.1.7 Pengertian Koperasi ... 21

2.1.7.1 Fungsi dan Tujuan Koperasi ... 22

2.1.7.2 Manfaat Koperasi ... 24

2.1.7.3 Jenis Koperasi ... 24

2.1.8 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai... 25

2.1.8.1 Fungsi - fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Tunai ... 26

2.1.8.2 Prosedur Penjualan Tunai ... 27

2.1.8.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Tunai . 28 2.1.8.4 Pencatatan Penjualan Tunai ... 29

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit ... 30

2.1.9.1 Fungsi - fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Kredit .... 31

2.1.9.2 Prosedur Penjualan Kredit ... 33

2.1.9.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Kredit 36 2.1.9.4 Pencatatan Penjualan Kredit ... 39

2.1.10 Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 40

2.1.11 Penyelesaian Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan... 43


(4)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 48

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.2.2 Sumber Data... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Gambaran Umum Instansi ... 52

4.1.1.1 Sejarah Singkat Instansi ... 53

4.1.1.2 Struktur Organisasi ... 55

4.1.1.3 Uraian Tugas ... 57

4.1.1.4 Aktivitas Instansi ... 60

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 61

4.1.2.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 61

4.1.2.2 Analisis Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 66

4.1.2.3 Analisis Penyelesaian Masalah yang Terjadi Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 67

4.2 Pembahasan ... 68

4.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 68

4.2.2 Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 74


(5)

Pusdikbekang Cimahi ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 85 LAMPIRAN


(6)

DAFTAR PUSTAKA

A Hall, James. 2011. “Accounting Information System”, Edisi ke 4, Salemba Empat. Jakarta.

Agus Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Supriyanto,Ali Muhson

Agustine Yvonne. 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi”, Dian Rakyat. Jakarta.

Azhar Susanto. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Lingga Jaya. Bandung. Bernhard Limbong. 2010. “Pengusaha Koperasi” , Margaretha Pustaka. Jakarta. Djam’an Satori. Aan Komariah. “Metodologi Penelitian Kualitatif” , Alfabeta.

Bandung.

Hartono.Mustakini.Jogiyanto. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”, Andi Offset. Yogyakarta.

Husein Umar. 2013. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Rajawali. Jakarta.

Lilis Puspitawati. Sri Dewi Anggadini. Cetakan Pertama. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Graha Ilmu. Yogyakarta.


(7)

Mimin Nur Aisyah,Hartatik Fitria R. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas XI” Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Mulyadi. 2013. “Sistem Akuntansi”, Salemba Empat. Jakarta.

Soemarso.S.R. 2009. “Akuntansi Suatu Pengantar”, Rineka Cipta. Jakarta.

Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi”, Alfabeta. Bandung.

Supriyanto,Ali Muhson. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas X” Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Suryo Guritno dan Rahardja Sudaryono. 2011. “Theory And Application of IT Research // Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Andi.Yogyakarta. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”, Graha Ilmu. Yogyakarta.

Zaki Baridwan. 2013. “Sistem Informasi Akuntansi”, BPEE UGM. Yogyakarta.

Sumber Dari Internet :

Masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan, diakses pada tanggal 20 juni 2014 dari :

http://wulanwdy.blogspot.com/2013/12/masalah-penjualan.html


(8)

Penyelesaian masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan, diakses pada tanggal 20 juni 2014 dari :

http://kikizone.wordpress.com/2011/10/25/faktor-penghambat-perkembangan-koperasi/


(9)

Nama Lengkap : Bintoro Putro Satrio

Tempat, tanggal lahir : Cimahi, 27 September 1993 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Warung Contong KPAD Wisma Sabar Blok G2 RT 04 / 14 Kel. Setiamanah Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi

Telepon : +6285722250600

Pendidikan Formal : Tahun 1999 – 2005 SD Negri Sudirman 5 Cimahi Tahun 2005 – 2008 SMP Negri 2 Cimahi

Tahun 2008 – 2011 SMA Negri 5 Cimahi Tahun 2011 – 2014 Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia Bandung

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya


(10)

(11)

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin. Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta ridhoNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir yang berjudul “TINJAUAN MENGENAI SISTEM INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN PADA PRIMER KOPERASI KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI“ ini penulis susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Pendidikan Diploma Tiga (D-III) Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Tugas Akhir ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan do’a dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.


(12)

laporan tugas akhir.

6. Kedua orang tua, kakak, dan adik saya atas segala do’a restu, semangat, dan dorongan baik secara moral maupun spiritual.

7. Angga Hilmansyah, SE. Terimakasih atas bimbingan dan pengarahannya kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

8. Bapak Afiyanto selaku staff PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi atas bimbingan dan pengarahannya kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

9. Staff dan Seluruh pegawai PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. 10. Untuk Mirayana Rusza yang telah memberi dukungan, semangat, serta doa.

Semoga cepet lulus juga, lancar dalam penyusunan skripsi dan mendapatkan gelar SE.

11. Sahabat-sahabat saya MONTEZ (Nikko,Reza,Gio,Pipit) yang sudah memberikan dukungan, motivasi, dan doa, terimakasih sahabat semoga kalian cepet lulus dengan hasil terbaik.

12. Teman-teman seperjuangan AK5 atas kebersamaan dan dukungannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

13. Semua teman-teman Prodi Akuntansi yang telah memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.


(13)

semangat serta doa yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua bantuan yang telah diberikan dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada kita semua, Amin....

Bandung, Agustus 2014


(14)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013 : 22) Sistem adalah:

“Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut James A Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary ( 2011:6 ) Sistem adalah :

“Dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.

Sedangkan menurut Jerry Fitzgrald, et,al yang dikutip oleh Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 1):

”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.


(15)

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 2.1.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013 : 22) Sistem adalah:

Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Sedangkan Menurut Yakub (2012:1) Sistem adalah:

“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.

2.1.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54) suatu sistem mempunyai karaktersistik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.

1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components). 2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). 4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).


(16)

2.1.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:8) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a. Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/ teologi.

b. Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

a. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi.

b. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

a. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.


(17)

b. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

4. Sistem Tertutup Dan Sistem Terbuka

a. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.

b. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.

2.1.2.4 Pengertian Informasi

Menurut Azhar Susanto (2013 : 38) informasi :

Informasi adalah merupakan hasil dari pengolahan data , akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan iformasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu, informasi merupakan hasil pengolahan data, memberikan makna atau arti dan berguna atau bermanfaat”.

Sedangkan menurut Mc Leod yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013 : 38):

“mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri:

1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.


(18)

4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan pengolahan suatu data yang memberika arti dan manfaat dalam pengambilam keputusan yang tepat.

2.1.2.5 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto (2013 : 52) Sistem Informasi adalah:

Kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”

Sedangkan menurut Rut Laudon yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013 : 52) sistem informasi adalah:

“Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan , memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.”

2.1.2.6 Pengertian Akuntansi

Menurut Soemarso S.R (2009:5) Akuntansi adalah :

“Sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”


(19)

Menurut Rudianto (2012 : 4) Akuntansi adalah :

“Sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengeni aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan”.

Sedangkan menurut American Accounting Association (AAA) (1996), Wilkinson (2000), Warren dan Fess (1996) yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013 : 52):

“Mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktivitas atau operasi atau peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis dalam proses mencatat dan mengolah data transaksi berupa informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

2.1.2.7 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2013 : 3) Sistem akuntansi adalah:

“Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.


(20)

2.1.2.8 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013 : 8) Sistem Informasi Akuntansi adalah: “Kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah uang menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajer dan non manajer (termasuk pihak luar) untuk mengambil keputusan”.

Menurut Barry E. Cushing yang dikutip oleh Zaki Baridwan (2013:3) Sistem Informasi Akuntansi adalah:

“Suatu set sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi keungan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi”.

2.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Azhar Susanto (2013 : 8) fungsi sistem informasi akuntansi :

1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari. Suatu perusahaan agar dapat tetap eksis perusahaan tersebut harus terus beroperasi dengan melakukan sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti melakukan pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan.

Ada dua macam transaksi, yaitu transaksi akuntansi dan nonakuntansi. Transaksi akuntansi adalah kejadian atau transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang berakibat adanya pertukaran antara sesuatu yang memiliki nilai ekonomi bagi perusahaan tersebut. Seperti peristiwa terjadinya penjualan dan pembelian barang oleh perusahaan.


(21)

Transaksi nonakuntasi adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi dan dilakukan perusahaan tapi peristiwa tersebut tidak menimbulkan dampak pertukaran nilai ekonomi bagi perusahaan yang melakukannya.

Transaksi akuntansi yang terjadi secara formal ditangani oleh SIA. Karena banyak transaksi-transaksi akuntansi didasarkan kepada transaksi nonakuntansi seperti memamasukan data order pembelian komputer, menyiapkan barang untuk dikirim maka sistem informasi akuntansi juga banyak menangani transaksi nonakuntansi.

2. Mendukung proses pengambilan keputusan, tujuan yang sama pentingnya dari SIA adalah untuk memberi informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan harus dibuat dalam kaitannya dengan perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi yang tidak dapat diperoleh dari SIA tapi diperlukan dalam proses pengambilan keputusan biasanya berupa informasi kuantitatif yang tidak bersifat uang dan data kualitatif. Informasi ini dapat diperoleh jika perusahaan menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM), karena SIM merupakan sistem informasi perusahaan keseluruhan sedangkan SIA merupakan bagian terbesar dari SIM tersebut dan informasi akuntansi yang dihasilkannya bersifat detail.

3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal, setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab hukum. Salah satu tanggung jawab penting adalah keharusnnya memberi informasi kepada pemakai yang berada diluar perusahaan atau stakeholder yang meliputi pemasok, pelanggan, pemegang saham, kreditor, investor besar,


(22)

serikat kerja, analis keuangan, assosiasi industri, atau bahkan publik secara umum.

2.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntasi

Menurut James A Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary (2011:21) tujuan sistem informasi akuntansi adalah:

1. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen. Administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk mengelola dengan baik sumber daya perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke para pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang diwajibkan. Secara internal, pihak manajemn menerima informasi pelayanan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.

3. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi bagi para personel operasional untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara yang efesien dan efektif.


(23)

2.1.5 Unsur Sistem Informasi Akuntasi

Menurut Mulyadi (2013 : 3) unsur sistem informasi akuntansi:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjdinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karna formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi kedalam catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sabagai dasar pencatatan dalam pencatatan.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntasi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

3. Buku Besar

Buku besar (general ladger) terdiri dari rekening-rekening yang digunka untuk meringkas data keuangan yang dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.


(24)

4. Buku Pembantu

Data keungan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku pembantu ini tediri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

5. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi dan laporan harga pokok penjualan. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

2.1.6 Pengertian Penjualan

Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini ( 2011 : 165 ) menyatakan bahwa :

Penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen. Aktivitas penjualan pada perusahaan dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai merupakan penjualan yang dilakukan dengan cara menerima uang tunai atau cash pada saat barang diserahkan kepada pembeli. Penjualan kredit adalah aktivitas penjualan yang yang menimbulkan tagihan atau klaim atau piutang kepada pembeli (customer) sehingga penjual tidak menerima uang tunai pada saat barang diserahkan kepada pembeli (customer)”.

Adapun barang kebutuhan yang dijual pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yaitu barang kebutuhan primer dan barang kebutuhan sekunder, menurut Supriyanto dan Ali Muhson ( 2009 : 2) menyatakan bahwa :


(25)

“kebutuhan primer adalah kebutuhan pertama yang harus dipenuhi agar manusia dapat hidup layak. Yang termasuk barang kebutuhan primer antara lain makanan (termasuk minuman), rumah,pakaian, pendidikan dan kesehatan”.

“Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua yang dipenuhi, setelah kebutuhan primer terpenuhi, contoh barang kebutuhan sekunder yaitu meja, kursi, lemari, sepatu, tas, sisir, kas aki, buku, pensil, komputer, laptop, radio, kendaraan.”

Sedangkan barang kebutuhan primer dan barang kebutuhan sekunder menurut Mimin Nur Aisyah dan Hartatik Fitria R ( 2009 : 4 ) menyatakan bahwa :

“Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama atau kebutuhan pokok yang pertama harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Secara umum barang kebutuhan primer terdiri atas pangan, sandang, dan papan; atau makanan, minuman, pakaian, dan rumah.Tanpa makanan, pakaian, dan rumah manusia bisa mati kelaparan, kedinginan, dan kepanasan.”

“Kebutuhan sekunder adalah setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan utamanya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lain yang bersifat sebagai pelengkap. Barang kebutuhan sekunder diantaranya kebutuhan terhadap peralatan rumah tangga, meja, kursi, buku, alat tulis, minyak wangi, dan lain-lain.”

2.1.7 Pengertian Koperasi

Koperasi adalah suatu organisasi atau kumpulan yang beranggotakan orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan untuk masuk atau keluar bagi anggotanya. Koperasi berjalan dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan serta menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan gjasmaniah bagi para anggotanya.

Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang sekurang-kurangnya memiliki satu kepentingan


(26)

ekonomi yang sama, untuk mewujudkan tujuan bersama tersebut dibangun suatu badan usaha yang dibina, dikelola dan dibiayai secara bersama-sama dalam rangka memperoleh manfaat yang seluas-luasnya. Pengertian ini sesuai dengan makna koperasi yang ada dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu pasal 1 ayat1 :

“ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarakan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

Untuk itu peran koperasi harus terus dimasyarakatkan agar kehidupan koperasi terus lebih berkembang menjadi lembaga ekonomi rakyat yang mandiri, percaya pada kekuatan sendiri, professional dan kreatif, yang akan mendorong koperasi untuk lebih mandiri dimana perkembangan dan pertumbuhan koperasi juga mendapat perhatian yang terus meningkat dari pemerintah. Hal ini terbukti dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan antara lain bantuan yang berupa sarana usaha serta fasilitas yang memungkinkan koperasi untuk dapat menjadi kekuatan ekonomi.

Berdasarkan Kepres No.4 tahun 1974 dikatakan bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi masyarakat yang ada di pedesaan sehingga koperasi merupakan wadah dimana di dalamnya terhimpun anggota-anggota yang terdiri dari masyarakat desa yang bergabung dalam suatu kesatuan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Hal ini telah dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 ( UUD 1945 ) sebagai berikut :


(27)

“ Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”.

Atas dasar tersebut koperasi dapat dibangun secara efektif agar benar-benar bersifat gotong royong berdasarkan rasa keadilan, sifat dinamis koperasi tercermin dalam sendi dasar koperasi yang menjadi dasar bekerja koperasi , yang merupakan ciri khas koperasi yang menjadikan koperasi berbeda dengan badan usaha lainnya.

2.1.7.1 Fungsi dan Tujuan Koperasi

Menurut Bernhard Limbong (2010 : 66) fungsi dan tujuan dari koperasi sebagai berikut :

Fungsi koperasi :

1. Membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi pada khusunya pada masyarakat umum untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan. 3. Memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian yang merupakan usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


(28)

Tujuan Koperasi :

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasilan dan UUD 1945.

2.1.7.2 Manfaat Koperasi

Menurut Sigit Suyantoro (2012 : 6) manfaat koperasi yaitu : 1. Memberi kemudahan anggota untuk mempermudah modal usaha. 2. Memberi keuntungan kepada anggota melalui sisa hasil usaha. 3. Mengembangkan usaha anggota koperasi.

4. Meniadakan praktek rentenir.

2.1.7.3 Jenis-jenis Koperasi

Menurut Bernhard Limbong (2010 : 75) jenis-jenis dari koperasi sebagai berikut :

a. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah jenis koperasi konsumen. Anggota koperasi konsumsi memperoleh barang dan jasa dengan harga lebih murah, lebih mudah, lebih baik dan dengan pelayanan yang menyenangkan.

b. Koperasi Produksi

Koperasi produksi disebut juga koperasi pemasaran. Koperasi produksi didirikan oleh anggota yang bekerja disektor usaha produksi seperti pertanian, pengrajin, peternak dan sebagainya.


(29)

c. Koperasi Jasa

Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalnya, usaha distribusi, usaha perhotelan, angkutan, restoran dan lain-lain.

d. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam didirikan untuk mendukung kepentingan anggota yang membutuhkan tambahan modal usaha dan kebutuhan finansial lainnya.

e. Single Purpose dan Multipurpose

Koperasi single purpose adalah koperasi yang aktivitasnya terdiri dari satu macam usaha. Misalnya, koperasi bahan kebutuhan pokok, alat-alat pertanian, koperasi simpan pinjam dan lain-lain. Sedangkan koperasi multipurpose adalah koperasi yang didirikan oleh para anggotanya untuk dua atau lebih jenis usaha. Misalnya, koperasi simpan pinjam dan konsumsi, koperasi ekspor dan impor dan lain-lain.

2.1.8 Sistem Informasi Akuntasi Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2013:455) penjualan tunai adalah:

“Penjulan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli”.


(30)

2.1.8.1 Fungsi –fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2013:457) adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli , mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

b. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagi penerima kas dari pembeli. c. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersbut ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

e. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang secara periodik serta membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen.


(31)

2.1.8.2 Prosedur Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2013:469) adapun prosedur atas transaksi penjualan tunai sebagai berikut :

a. Prosedur Order Penjualan

Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan dalam menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan masing-masing satu kepada pembeli sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirimkan ke bagian gudang dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang akan disimpan menurut nomor urut faktur.

b. Prosedur Penerimaan Kas

Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli sekaligus mengoperasikan mesin cash register sehingga menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada faktur yang telah dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman barang.

c. Prosedur Penyerahan Barang

Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan kuantitas yang sebenernya sekaligus pencatatannya kedalam kartu gudang yang akan diserahkan ke bagian pengiriman.


(32)

d. Prosedur Pencatatan Kas

Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal penjualan dan penerimaan kas setelah menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri oleh pita register kas dari bagian pengiriman barang.

2.1.8.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Tunai

Menurut Zaki Baridwan (2013:3) adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut:

a. Faktur Penjualan Tunai (FPT)

Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:

Lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang kepada kassa,

Lembar 2 akan diserahkan kepada bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kassa dan sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di pembungkus barang sebagai identitas barang, dan

Lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan dijadikan sebagai arsip sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai pengendali apabila terjadi kejangalan transaksi penjualan.

b. Pita Register Kas

Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan juga sebagai dokumen pendukung


(33)

untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam register kas.

2.1.8.4 Pencatatan Penjualan Tunai

Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009 : 69) ada dua cara pencatatan pada saat penjualan tunai, yaitu secara sistem periodik dan sistem perpectual:

1. Sistem Periodik

Pada sistem ini pendapatan dari penjualan dicatat pada waktu penjualan dilakukan, tetapi harga pokok barang yang terjual tidak langsung dicatat pada saat penjualan tersebut, tetapi pada akhir periode akan ditentukan berapakah harga pokok barang yang terjual selama periode itu dan nilai persediaan yang masih ada (sisa) pada akhir periode tersebut. Hal ini diketahui dengan melakukan stock opname.

2. Sistem Perpectual

Pada sistem ini, jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan akan dicatat setiap barang terjual, sehingga dengan sistem ini catatan akuntansi akan terus menerus mengungkapkan persedian barang yang masih ada, sehingga tidak perlu dilakukan stock opname.


(34)

Jurnal pada saat terjadi penjualan tunai :

Sistem Periodik :

Cash xxx

Sales xxx

Sistem Perpectual :

Cash xxx

Sales xxx

Cost Of Good Sold xxx

Merchandise Inventory xxx

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Menurut Mulyadi (2013:202) penjualan kredit adalah:

“Penjualan yang pembyarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung lunas). Pembayarannya bisa diterima melalui dua tahap atau lebih yang dilakukan pembayaran secara angsuran”.


(35)

2.1.9.1 Fungsi –fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2013:204) adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan kredit adalah sebagai berikut :

a. Bagian Penjualan

Menerima order pelanggan baik melalui surat maupun telepon yang mengidentifikasikan jenis dan kuantitas barang yang diminta. Fungsi ini akan menambahkan informasi yang belum lengkap pada surat order (seperti keterangan barang yang dijual, nama dan alamat pelanggan, jumlah dan harga per unit, dan informasi keuangan lainnya seperti potongan harga, dan ongkos angkut.)

b. Departemen Kredit

Bagian kredit menentukan batas kredit, kelayakan pemberian kredit pada pelanggan dan memberikan persetujuan kredit sehingga salinan order penjualan dapat didistribusikan ke departemen penagihan, pergudangan, dan pengiriman.

c. Gudang

Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, menandatangani salinan surat perintah pengeluaran barang sebagai bukti pesanan sudah dikerjakan dengan benar serta menyerahkan barang ke Departemen Pengiriman. Bagian gudang perlu mencatat penyesuaian dan persediaan.

d. Departemen Pengiriman

Bagian pengiriman bertanggung jawab untuk mencocokkan barang dengan surat-surat jalan untuk memastikan kebenaran pesanan. Petugas


(36)

pengiriman menyerahkan barang, dokumen pengiriman, dan dua rangkap Bill Of Leading ke perusahaan jasa pengiriman, kemudian melakukan tugas-tugas sebagai berikut :

1. Mencatat pengiriman pada buku harian pengiriman barang.

2. Menyerahkan dokumen surat perintah pengeluaran barang dan surat jalan ke departemen penagihan sebagai bukti pengiriman sudah dilaksanakan.

3. Menyimpan satu salinan untuk tiap-tiap dokumen pengiriman dan dokumen tagihan bongkar muat barang.

e. Departemen Penagihan

Bagian penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan setelah memperoleh informasi lengkap berkenaan pengiriman barang dari informasi yang terdapat pada surat perintah pengeluaran barang dan surat jalan, membuat jurnal penjualan, serta mengirimkan salinan buku besar dari order penjualan ke bagian piutang.

f. Departemen Akuntansi

Bagian piutang bertanggung jawab untuk memposting data salinan buku besar order penjualan ke buku besar pembantu piutang dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur. Bagian buku besar meringkas buku rekening dari bagian piutang, membuat laporan penjualan serta mencatat harga pokok persediaan yang di jual ke dalam kartu persediaan. Laporan yang dihasilkan dalam penjualan kredit merupakan


(37)

hasil akhir poses akuntansi. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

Menurut Mulyadi (2013 : 232):

“laporan yang digunakan dalam penjualan kredit adalah laporan order penjualan, laporan pengiriman barang, laporan pencatatan piutang, laporan penagihan, dan laporan pencatatan penjualan”.

2.1.9.2 Prosedur Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2013:209) adapun prosedur atas transaksi penjualan kredit sebagai berikut :

a. Proses Penjualan

Proses penjualan diawali dari adanya pesanan dari pelanggan yang menyatakan jenis dan kuantitas barang yang ditujukan kepada departemen penjualan dalam bentuk surat, telepon langsung oleh pelanggan kepada bagian bagian penjualan dan kemudian akan membuat sales order untuk didistribusikan ke departemen lain yang berkaitan dengan masalah penjualan.

b. Proses Kredit

Fungsi dari departemen kredit meliputi penyetujuan dan otorisasi atas transaksi yang mencakup verifikasi atas kelayakan kredit dapat diberikan kepada pelanggan. Selain itu, departemen kredit juga berperan dalam menyetujui adanya retur dan potongan penjualan serta adanya penyesuaian atas rekening pelanggan. Salinan dari persetujuan kredit atas penjualan


(38)

akan dikelola dan disimpan dalam file pesanan pelanggan sampai berakhirnya transaksi.

c. Proses Penagihan

Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood yang di kutip oleh Mulyadi (2013:210) Faktur, memo kredit dan penyesuaian faktur lainnya yang diterima pada saat persetujuan kredit oleh departemen penagihan sebagai tanda terima dari dokumen pengiriman atas pengeluaran barang akan dikelola ke piutang dagang untuk diposting ke rekening pelanggan. d. Proses Pengeluaran Barang dari Gudang

Salinan surat penjualan barang yang berasal dari departemen penjualan atas adanya pesanan penjualan yang dikelola kemudian oleh bagian gudang mengisyaratkan kepada bagian gudang untuk mempersiapkan barang yang diinginkan oleh pelanggan sesuai dengan pesanan dan mengeluarkan barang yang dimaksud. Setelah petugas menulis inisial pada salinan surat pengeluaran barang yang mengindikasikan bahwa pesanan sudah lengkap dan benar, satu salinan surat pengeluaran barang akan dikirimkan ke departemen pengiriman dan salinan lainnya akan disimpan di gudang sebagai catatan transaksi.

e. Proses Pengiriman Barang

Pengiriman barang akan dilakukan oleh departemen pengiriman setelah departemen pemgiriman menerima surat pengiriman barang dari departemen persediaan (bagian gudang). Dokumentasi atas adanya pengiriman barang akan disiapkan oleh departemen pengiriman sebuah bill of loading yaitu pertukaran dokumentasi antara pengirim dan pengangkut.


(39)

f. Proses Update Persediaan

Dalam hal pemutakhiran data persediaan barang dilakukan berdasarkan atas dokumen pengeluaran barang dari departemen pngiriman yang akan dilakukan oleh bagian akuntansi yang akan memperbaharui catatan akun buku besar pembantu persediaan, dan setelah proses pembukuan selesai dilakukan dokumen pengeluaran barang akan disimpan.

g. Proses Piutang Dagang

Bagian yang berperan atas pencatatan piutang dagang oleh pelanggan dilakukan oleh departemen akuntansi bagian piutang dagang dengan cara membukukan salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang dan setelah proses pembukuan selesai dilakukan staff piutang dagang akan menyimpan salinan buku besar yang akan merangkum setiap saldo akun menjadi satu dan mengirimkannya ke buku besar umum (general ledger).

h. Proses Pencatatan Buku Besar Umum (General Ledger)

Pengendalian persediaan dan ikhtisar setiap akun yang berasal dari piutang dagang akan terlaksana pada saat penutupan periode pemrosesan setelah departemen buku besar umum telah menerima voucher jurnal dari departemen penagihan.


(40)

2.1.9.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2013 : 214), dokumen yang digunakan dalam penjualan kredit adalah :

1. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya

Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera dalam dokumen tersebut. Tembusan dokumen ini berupa :

a. Tembusan Kredit (Credit Copy)

Dokumen ini digunakan untuk memperoleh status kredit pelanggan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit. b. Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy)

Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada kepada pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman.

c. Surat Muat (Bill of Lading)

Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.

d. Slip Pembungkus (Packing Slip)

Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan dalam mengidentifikasi barang-barang yang diterimanya.


(41)

e. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan spesifikasi sesuai dengan yang tercantum didalamnya, agar menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengirimian, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam kartu gudang.

2. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan oleh fungsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman dari fungsi pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman barang, arsip pengendalian pengiriman ini kemudian diambil dan dipindahkan ini merupakan sumber informasi untuk membuat laporan mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi.

3. Arsip Indeks Silang (Cross-index File Copy)

Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik menurut nama pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.

4. Faktur Penjualan dan Tembusannya

Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Faktur penjualan merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan. Tembusan dokumen ini berupa :


(42)

a. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam kartu piutang.

b. Tembusan Junal Penjualan (Sales Journal Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi penagihan akuntansi sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.

c. Tembusan Analisis (Analysis Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi penagihan akuntansi sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam kartu persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi wiraniaga.

d. Tembusan Wiraniaga (Sales Person Copy)

Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada wiraniaga untuk memberitahu bahwa order dari pelanggan yang lewat ditangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya untuk menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.

e. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pemdukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan dalam dokumen ini berasal dari kartu persediaan. Secara periodik


(43)

harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu dihitung dalam rekapitulasi harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

f. Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

2.1.9.4 Pencatatan Penjualan Kredit

Menurut Elly Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009 : 69) ada dua cara pencatatan pada saat penjualan kredit, yaitu secara sistem periodik dan sistem perpectual:

1. Sistem Periodik

Pada sistem ini pendapatan dari penjualan dicatat pada waktu penjualan dilakukan, tetapi harga pokok barang yang terjual tidak langsung dicatat pada saat penjualan tersebut, tetapi pada akhir periode akan ditentukan berapakah harga pokok barang yang terjual selama periode itu dan nilai persediaan yang masih ada (sisa) pada akhir periode tersebut. Hal ini diketahui dengan melakukan stock opname.

2. Sistem Perpectual

Pada sistem ini, jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan akan dicatat setiap barang terjual, sehingga dengan sistem ini catatan akuntansi


(44)

akan terus menerus mengungkapkan persedian barang yang masih ada, sehingga tidak perlu dilakukan stock opname.

Jurnal pada saat terjadi penjualan kredit :

Sistem Periodik :

Account Receivable xxx

Sales xxx

Sistem Perpectual :

Account Receivable xxx

Sales xxx

Cost Of Good Sold xxx

Merchandise Inventory xxx

2.1.10 Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan antara lain:

1. Penentuan jalur distribusi yang paling efektif dan efisien

Penentuan jalur distribusi kerap menjadi permasalahan dalam penjualan, karena apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan jalur pendistribusian akan menghambat proses penjualan kepada konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus lebih teliti dan bijak dalam memilih jalur pendistribusian yang tepat.


(45)

2. Menentukan atau mencari metode penjualan yang paling murah biayanya dan tepat sasaran

Menentukan metode penjualan juga penting untuk proses penjualan yang akan dilakukan, dalam memlilih metode penjualan harus yang tepat dan tidak memakan biaya yang relatif mahal karena hal itu akan membuat pengeluaran produksi lebih banyak.

3. Prsespsi masyarakat atau calon konsumen/pembeli terhadap produk yang dipasarkan

Produk yang dijual atau yang ditawarkan kepada konsumen juga harus berkualitas dan sesuai dengan harga penjualan yang ditawarkan. Tentunya perusahaan harus bisa mendapat respon dan tanggapan yang positif dari masyarakat mengenai produk yang dijualnya.

4. Bagaimana perusahaan dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap produk yang mereka pasarkan atau jual.

5. Ancaman dari produk perusahaan pesaing

Tentunya dalam penjualan terdapat pesaing disekitar perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus dapat meyakinkan dan mengambil hati masyarakat tentang produk yang diproduksinya itu dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen


(46)

Masalah lain yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan adalah:

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Penjulan harus memahami beberapa masalah yang penting yang sangat berkaitan, yakni:

a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan. b. Harga produk .

c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: a. jenis pasarnya.

b. kelompok pembeli atau segmen pasarnya. c. daya belinya.

d. frekuensi pembelian. e. keinginan dan kebutuhan. 3. Modal

Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha seperti: alat transport, usaha promosi. dan sebagainya.


(47)

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.

5. Faktor Lain

Faktor-faktor lain, seperti periklanan, pergaan, kampanye, pemberian, hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya sejumlah dana yang tidak sedikit.

(Ade Satriyo : 2014)

2.1.11 Penyelesaian Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Penyelesaian masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan antara lain:

1. Koperasi jarang peminatnya

Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenernya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya. Sehingga mereka berminat bergabung.


(48)

2. Kualitas Sumber Daya yang terbatas

Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.

3. Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis

Perlu peka terhadap lingkungan (pesaing). Jika tidak peka terhadap lingkungan maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat diatasi dengan cara sistem kredit, yang membayarnya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan hal ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.

4. Keterbatasan Modal

Pemerintah perlu memberi perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalam masalah permodalan. Selain pemerintah, masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.

5. Partisipasi anggota

Anggota mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan bersama.


(49)

6. Perhatian pemerintah

Pemerintah hendaknya membuat kebijakan-kebijakan yang dapat membantu pengembangan koperasi.

7. Manajemen koperasi

Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota.

(Kiki : 2011) Penyelesaian masalah lain yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan adalah:

1. Partisipasi Anggota

Partisipasi merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan koperasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus memperoleh dukungan dari anggota. Pihak manajemen memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan baik. Peningkatan partisipasi akan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab serta semangat dan kegairahan kerja. Tanpa partisipasi, anggota koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan efektif. Suatu koperasi bisa berhasil dalam kompetisi jika seluruh anggota dapat memanfaatkan kemampuannya masing-masing dan bekerjasama untuk suatu tujuan yang akan dicapai.


(50)

2. Perhatian Pemerintah

Dengan adanya perhatian pemerintah secara penuh terhadap koperasi terutama dalam bantuan dana. Perhatian pemerintah dalam mengawasi perkembangan-perkembangan koperasi di Indonesia serta memberikan penyuluhan dan pendidikan yang baik bagi anggota dan pengurus koperasi. Pemerintah untuk tidak bersifat sangat mencampuri kehidupan koperasi yang terutama bersifat menghambat perkembangan koperasi.

3. Manajemen koperasi

Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap tak terlepas dari partisipasi anggota. Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun koperasi.


(51)

3.1 Objek Penelitian

Objek penilitian adalah menggambarkan atau menerangkan suatu situasi dari objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu penelitian. Dalam melakukan sebuah penelitian yang pertama kali dilakukan yaitu objek peneltian yang akan diteliti. Dimna objek penelitian tersebut terkandung masalah yang akan dijadikan bahan penelitian untuk dicari pemecahannya.

Menurut Husein Umar (2013:18) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:20) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah pada dasarnya objek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam kegiatan penelitian. Objek penilitian tugas akhir ini dilakukan oleh penulis pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yang beralamat di jalan Gatot Subroto Cimahi.


(52)

Yang menjadi objek utama pada penilitian ini adalah sistem informasi akuntansi penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Menurut Sugiyono (2013:23):

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Sedangkan Menurut Yvonne Agustine dan Robert Kristaung (2013:5) metode penelitian adalah:

“Sebuah aktivitas yang memberikan kontribusi dalam memahami fenomena yang menjadi perhatian melalui penelitian”.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Metode penelitian deskriptif (descriptive research) .

Menurut Guritno dan Rahardja Sudaryono (2011:5):

Metode penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya”.

Metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan, membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menggambarkan keadaan serta peristiwa yang terjadi pada saat penelitiaan berlangsung untuk di analisa dan dibuat kesimpulan.


(53)

Menurut Husein Umar (2013:22) metode deskriptif adalah :

“Metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang cukup luas. Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat pula dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut penelitian deskriptif.

Metode penelitian ini digunakan penulis untuk menggambarkan atau menjelaskan sistem informasi akuntansi penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk pada pengertian penelitian yang sebenernya.

Menurut Guritno (2011:6) metode pengumpulan data ialah:

“Teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat diperlihatkan penggunaannya melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan lainnya.”


(54)

1. Studi Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari berbagai bahan pustaka yang relavan dan referensi lain yang berhubungan dengan materi yang akan dikaji.

2. Studi Lapangan

Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan : a. Observasi

Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.

b. Wawancara

Suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. c. Dokumentasi

Mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaan secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder : Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011:5) data primer yaitu:


(55)

Sedangkan Menurut Yvonne Agustine dan Robert Kristaung (2013:25) data sekunder adalah :

“Merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak lain”.

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sumber data primer karena data yang diperoleh secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari Kantor Pertanahan Kota Bandung.


(56)

(57)

(58)

A REVIEW OF SALES ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IN PRIMER COOPERATIVE OF KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program Studi Akuntansi Jenjang D3 (Diploma III) Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh: BINTORO PUTRO SATRIO

21311030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(59)

Penelitian ini dilakukan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi. Fenomena yang terjadi di Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusikbekang Cimahi yaitu terdapat beberapa harga barang kebutuhan primer pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi lebih mahal dari kompetitor lain. Selain itu Stock barang yang tersedia di toko, baik primer maupun sekunder masih terbatas jumlahnya serta kurang beragam, bahkan ada beberapa barang yang menjadi kebutuhan anggota sama sekali tidak tersedia ataupun habis karena pemesanan maupun pengiriman barang dari agen terlambat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan, untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan dan untuk mengetahui bagaimana penyelesaian masalah yang terjadi tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan studi lapangan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi sudah terdiri dari dokumen yang terkait kegiatan penjualan dan fungsi setiap bagian terkait sebagai penggerak kegiatan penjualan barang di instansi, yang mana arus alir dokumen tersebut dibuat didalam pokok prosedur yang berlaku. Adapun penyelesaian masalah yang dilakukan oleh PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yaitu melakukan pembelian langsung kepada distributor agar mendapatkan harga beli yang lebih murah. Selain itu penyelesaian masalah yang kedua yaitu membuat data stock barang primer maupun sekunder sehingga mempermudah mengawasi posisi stock barang yang kurang untuk segera dilakukan pemesanan atau pembelian.


(60)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejalan dengan berkembangnya dunia ekonomi di Indonesia yang sekarang ini semakin berkembang, dibutuhkan pengawasan aktivitas perusahaan. Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan yang sangat kuat di dalam dunia usaha.

Di Indonesia bentuk kepemilikan perusahaan di bedakan menjadi 2 yaitu badan usaha berbadan hukum dan badan usaha tidak berbadan hukum. Badan usaha berbadan hukum adalah suatu badan hukum yang berdiri berdasarkan perjanjian dengan malakukan kegiatan usaha dengan modal tertentu yang terbagi dalam saham. Para pemilik atau pemegang saham tersebut mempunyai tanggungjawab yang terbatas pada jumlah nominal dan saham yang dimilikinya. Saham merupakan sertifikat atau surat berharga yang menunjukan tanda bukti bahwa seseorang pernah menyetorkan modal kedalam suatu PT dan menjadi pemilik dari PT yang bersangkutan, sedangkan badan usaha tidak berbadan hukum adalah merupakan bentuk badan usaha yang pemiliknya adalah peorangan, yang bersangkutan mengawasi jalannya usaha, memperoleh semua keuntungan dan resiko yang ada. Bentuk perusahaan ini biasanya dipilih dalam usaha kecil/permulaan. Tidak ada ketentuan khusus dari pemerintah untuk tata cara perijinan, biasanya perijinan dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat.

Begitu juga dengan jenis usaha koperasi, banyak diantara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya yang disebabkan oleh kurang baiknya sistem dan tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan usahanya secara baik. Baik tidaknya koperasi tersebut dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dapat dilihat dari pengurus dan pengelola koperasi tersebut didalam melaksanakan sistem yang ada didalam koperasi tersebut (Laporan RAT Koperasi).

Salah satu sistem yang terpenting didalam koperasi ialah sistem informasi akuntansi, yaitu suatu sistem yang memberikan gambaran mengenai sistem informasi akuntansi didalam koperasi tersebut yang berguna untuk membantu koperasi tersebut dalam menjalankan kegiatannya. Sistem informasi akuntansi tersebut terdiri dari formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan (Laporan RAT Koperasi).

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan (Azhar Susanto : 2013 : 5).

Salah satu tujuan koperasi adalah mendapatkan sisa hasil usaha yang berguna untuk mensejahterakan anggota koperasi tersebut. Untuk mendapatkan sisa hasil usahanya tersebut koperasi harus melakukan suatu kegiatan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh koperasi yaitu melalui kegiatan penjualan yang memiliki satu klasifikasi tertentu yaitu penjualan yang sebagian besar transaksinya ditujukan kepada anggota koperasi itu sendiri dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan penjualan kepada kepada bukan anggota koperasi atau dengan kata lain dibawah harga pasar secara umum dan pembayarannyapun dapat dilakukan secara kredit (Bernhard Limbong : 2010 : 66).


(61)

pengurus dengan pengelola maupun dengan anggotanya agar para anggotanya merasa aman dalam melakukan transaksi secara kredit di koperasi tersebut. Dengan adanya rasa aman para anggota koperasi maka akan menimbulkan minat anggota yang lain dan juga masyarakat umumnya untuk bertransaksi. Dengan demikian akan berakibat pula pada besarnya keuntungan yang didapat oleh koperasi dan bagi para anggotanya akan berpengaruh dalam besaran sisa hasil usaha yang didapat (Sigit Suyantoro : 2012 : 2).

Menurut Ibu Nina Indriyani sebagai salah satu staf dibagian PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi, masalah yang terjadi di PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yaitu terdapat beberapa harga barang kebutuhan primer pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi lebih mahal dari kompetitor lain. Selain itu masalah yang masih sering terjadi yaitu stock barang yang tersedia di toko baik primer maupun sekunder masih terbatas jumlahnya serta kurang beragam, bahkan ada beberapa barang yang menjadi kebutuhan anggota sama sekali tidak tersedia ataupun habis karena pemesanan maupun pengiriman barang dari agen terlambat, dimana dari kedua fenomena tersebut mengakibatkan penjualan pada koperasi menurun.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang sudah dikemukakan tersebut maka penulis tertarik meninjau lebih lanjut mengenai sistem penjualan dalam Laporan Tugas Akhir dengan judul : “Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi

Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Terdapat beberapa harga barang kebutuhan primer pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi lebih mahal dari kompetitor lain.

2. Stock barang yang yang tersedia di toko, baik primer maupun sekunder masih terbatas jumlahnya serta kurang beragam, bahkan ada beberapa barang yang menjadi kebutuhan anggota sama sekali tidak tersedia ataupun habis karena pemesanan maupun pengiriman barang dari agen terlambat.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang pemilihan judul penulis mengidentifikasikan permasalahan tentang bagaimana pelaksanaan sistem penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi?

2. Apa saja masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi?

3. Bagaimana penyelesaian masalah yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud dari Tujuan penelitian yang telah penulis lakukan mengenai sistem penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi adalah untuk mencari, mengumpulkan, dan


(62)

1.4.2 Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan dilakukannya penelitian oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.

2. Untuk mengetahui masalah atau kendala yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.

3. Untuk mengetahui bagaimana penyelesaian masalah atau kendala yang terjadi dalam sistem informasi akuntasi penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis di antaranya: 1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara teori-teori dari berbagai macam sumber ilmu yang ada dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan. Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.

2. Bagi Peneliti Lain

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain yang akan mengambil skripsi dalam kajian yang sama sekaligus referensi di dalam penulisan.

3. Bagi Penulis

Berguna untuk menambah serta memperkarya wawasan pengetahuan baik dalam segi teori dan praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan dan permasalahan yang ada.

1.5.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan khususnya yang berkaitan dengan sistem informasi penjualan sehingga nantinya sistem informasi ini dapat membantu kegiatan perusahaan dalam proses melakukan pengo

lahan data penjualan menjadi lebih cepat, akurat, tepat waktu, dan efisien.

2. Bagi Pegawai

Membantu menyelesaikan permaslahan yang ada di PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi, sehingga nantinya dapat berdampak terhadap peningkatan kinerja para pegawai.


(63)

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013 : 22) Sistem adalah:

“Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut James A Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary ( 2011:6 ) Sistem adalah :

“Dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.

Sedangkan menurut Jerry Fitzgrald, et,al yang dikutip oleh Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 1):

”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 2.1.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013 : 22) Sistem adalah:

Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Sedangkan Menurut Yakub (2012:1) Sistem adalah:

“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.

2.1.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54) suatu sistem mempunyai karaktersistik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.

1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components). 2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). 4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). .

2.1.2.3 Pengertian Informasi

Menurut Azhar Susanto (2013 : 38) informasi :


(64)

bermanfaat”.

Sedangkan menurut Mc Leod yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013 : 38): “mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri:

1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.

4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan pengolahan suatu data yang memberika arti dan manfaat dalam pengambilam keputusan yang tepat.

2.1.2.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto (2013 : 52) Sistem Informasi adalah:

Kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”

Sedangkan menurut Rut Laudon yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013 : 52) sistem informasi adalah:

“Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan ,

memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.” 2.1.2.5 Pengertian Akuntansi

Menurut Soemarso S.R (2009:5) Akuntansi adalah :

“Sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk

memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka

yang menggunakan informasi tersebut”

Menurut Rudianto (2012 : 4) Akuntansi adalah :

“Sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan mengeni aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan”.

Sedangkan menurut American Accounting Association (AAA) (1996), Wilkinson (2000), Warren dan Fess (1996) yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013 : 52):

“Mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktivitas atau operasi atau peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis dalam proses mencatat dan mengolah data transaksi berupa informasi untuk pihak-pihak yang


(65)

berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah uang menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajer dan non manajer (termasuk pihak luar) untuk mengambil keputusan”.

Menurut Barry E. Cushing yang dikutip oleh Zaki Baridwan (2013:3) Sistem Informasi Akuntansi adalah:

“Suatu set sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi keungan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi”.


(66)

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penilitian adalah menggambarkan atau menerangkan suatu situasi dari objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu penelitian. Dalam melakukan sebuah penelitian yang pertama kali dilakukan yaitu objek peneltian yang akan diteliti. Dimna objek penelitian tersebut terkandung masalah yang akan dijadikan bahan penelitian untuk dicari pemecahannya.

Menurut Husein Umar (2013:18) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:20) objek penelitian adalah sebagai berikut: “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah pada dasarnya objek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam kegiatan penelitian. Objek penilitian tugas akhir ini dilakukan oleh penulis pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yang beralamat di jalan Gatot Subroto Cimahi.

Yang menjadi objek utama pada penilitian ini adalah sistem informasi akuntansi penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Menurut Sugiyono (2013:23):

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Sedangkan Menurut Yvonne Agustine dan Robert Kristaung (2013:5) metode penelitian adalah:

“Sebuah aktivitas yang memberikan kontribusi dalam memahami fenomena yang menjadi perhatian melalui penelitian”.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Metode penelitian deskriptif (descriptive research) .

Menurut Guritno dan Rahardja Sudaryono (2011:5):

Metode penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya”.

Metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan, membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menggambarkan keadaan serta peristiwa yang terjadi pada saat penelitiaan berlangsung untuk di analisa dan dibuat kesimpulan.


(1)

21

DAFTAR PUSTAKA

A Hall, James. 2011. “Accounting Information System”, Edisi ke 4, Salemba Empat. Jakarta. Agus Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”, Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Supriyanto,Ali Muhson

Agustine Yvonne. 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi”, Dian Rakyat. Jakarta. Azhar Susanto. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Lingga Jaya. Bandung.

Bernhard Limbong. 2010. “Pengusaha Koperasi” , Margaretha Pustaka. Jakarta. Djam’an Satori. Aan Komariah. “Metodologi Penelitian Kualitatif” , Alfabeta. Bandung. Hartono.Mustakini.Jogiyanto. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”, Andi Offset. Yogyakarta. Husein Umar. 2013. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Rajawali. Jakarta. Lilis Puspitawati. Sri Dewi Anggadini. Cetakan Pertama. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”,

Graha Ilmu. Yogyakarta.

Mimin Nur Aisyah,Hartatik Fitria R. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas XI” Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Mulyadi. 2013. “Sistem Akuntansi”, Salemba Empat. Jakarta.

Soemarso.S.R. 2009. “Akuntansi Suatu Pengantar”, Rineka Cipta. Jakarta.

Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi”, Alfabeta. Bandung. Supriyanto,Ali Muhson. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas X” Pusat Perbukuan


(2)

22

Suryo Guritno dan Rahardja Sudaryono. 2011. “Theory And Application of IT Research // Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Andi.Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”, Graha Ilmu. Yogyakarta.

Zaki Baridwan. 2013. “Sistem Informasi Akuntansi”, BPEE UGM. Yogyakarta.

Sumber Dari Internet :

Masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan, diakses pada tanggal 20 juni 2014 dari :

http://wulanwdy.blogspot.com/2013/12/masalah-penjualan.html

http://adesatriyo.blogspot.com/2013/12/maslah-penjualan-penjualan-adalah.html

Penyelesaian masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan, diakses pada tanggal 20 juni 2014 dari :

http://kikizone.wordpress.com/2011/10/25/faktor-penghambat-perkembangan-koperasi/ http://pencatbenus.blogspot.com/2011/11/permasalahan-koperasi-dan-solusinya.html


(3)

23 LAMPIRAN

Flowmap Penjualan Tunai pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdik Bekang Cimahi.


(4)

24

Flowmap Penjualan Kredit Barang Sekunder pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdik Bekang Cimahi.


(5)

(6)