Sejarah Akhlak Sebagai Sebuah Ilmu Etika.

60 dari perbuatan kita, dan label sebagai negara yang berbudi luhur bisa dipertanggungjawabkan.

11. Sejarah Akhlak Sebagai Sebuah Ilmu Etika.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa ilmu akhlak merupakan ilmu yang membahas tentang tingkah laku manusia untuk dinilai apakah perbuatan manusia tersebut tergolong perbuatan baik, mulia, terpuji, atau sebaliknya, yakni buruk, hina, dan tercela. Selain itu dalam ilmu ini dibahas pula ukuran kebahagiaan, keutamaan, kebijaksanaan, keindahan dan keadilan. 36 Yang merupakan persoalannya, mulai kapankah munculnya pembicaraan tentang masalah akhlak etika tersebut dan bagaimanakah perkembangannya sehingga sampai kepada masa arab sebelum islam bahkan sampai sekarang. Sejarah mencatat, pada zaman kuno orang telah mengetahui keragaman moral. Misalnya Hecataeous dari Miletus 550-480 SM membawa cerita aneh, Herodotus 485-430 SM Danius raja Persia kuno menceritakan bahwa orang Callatian suatu suku India selalu memakan orang yang telah meninggal ada juga yang membakarnya. Untuk mengetahui sejarah akhlak dan etika, dari zaman Yunani sampai Arab sebelum Islam dapat dibagi menjadi beberapa masa, diantaranya; akhlak pada bangsa Yunani, akhlak pada agama Nasrani, Akhlak pada bangsa Romawi abad pertengahan, dan akhlak pada bangsa Arab sebelum Islam. 37 Akhlak pada bangsa Yunani baru terjadi setelah munculnya Shopisticians , yaitu orang-orang bijaksana 500-450 SM. Sedangkan sebelum itu di kalangan bangsa Yunani tidak dijumpai pembicaraan mengenai akhlak, melainkan pada masa itu perhatian bangsa Yunani tercurah kepada penyelidikannya mengenai alam. Dasar yang dipergunakan para pemikir Yunani dalam membangun Ilmu Akhlak adalah pemikiran filsafat tentang manusia, 36 Mujtaba Mishbah, Daur Ulang Jiwa, Al-Huda: Jakarta, Cet.1, 2008, Hlm:.20I. Mengatakan bawa pada dasarnya lmu akhlak adalah ilmu yang membahas seputar akhlak baik dan buruk serta sifat terpuji dan tercela, berikut sifat-sifat yang harus diperkuat atau dihilangkan. Ilmu akhlak berbicara tentang sifat-sifat, semisal kedermawanan atau kekikiran, keberanian atau kepengecutan, yang muncul dan hilang berdasarkan ikhtiar kita atau yang dapat dikendalikan manusia. Kemudian secara lebih singkat lagi ilmu akhlak didefinisikan sebagai pengenalan terhadap kemuliaan akhlak dan ketercelaannya. Lihat dalam: M. T. Misbah Yazdi, Meniru Tuhan, Al-Huda: Jakarta, Cet. 1, 2006, Hlm: 5. 37

K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, Kanisius: Yogyakarta, 1999, hlm: 33.