Etika Profesi Kasus Pelanggaraan Etika
KASUS-KASUS
PELANGGARAN
ETIKA DALAM
TEKNOLOGI
INFORMASI
Nama Kelompok :
Ahmad solihin
Breiner P S
Nurul Maulida
Sandra Aliska
PENDAHULUANN
Teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Namun, apabila kita tidak memiliki etika serta profesionalisme yang
baik kita juga dapat membuat teknologi menjadi suatu hal yang
berdampak buruk dalam kehidupan bermasyarakat.
Kali ini kami dari kelompok (sekian) akan membahas beberapa kasus
pelanggaran etika dalam teknologi informasi. Kami tertarik untuk membahas,
memberikan komentar dan memberi masukan tentang cara menyelesaikan
kasus-kasus yang berhubungan dengan Cyber Crime yaitu Kejahatan melalui
jaringan internet. Beberapa contoh Cyber Crime yang pernah terjadi di
Indonesia adalah:
Kasus Pertama -
Cybersquatting
Cybersquatting adalah mendaftar, menjual atau menggunakan nama
domain dengan maksud mengambil keuntungan dari merek dagang
atau nama orang lain.
Umumnya mengacu pada praktek membeli nama domain
yang menggunakan nama-nama bisnis yang sudah ada atau nama
orang orang terkenal dengan maksud untuk menjual nama untuk
keuntungan bagi bisnis mereka .
CONTOH :
Contoh kasus cybersquatting, Carlos Slim, orang terkaya di
dunia itu pun kurang sigap dalam mengelola brandingnya di internet,
sampai domainnya diserobot orang lain. Beruntung kasusnya bisa
digolongkan cybersquat sehingga domain carlosslim.com bisa diambil
alih. Modusnya memperdagangkan popularitas perusahaan dan keyword
Carlos Slim dengan cara menjual iklan Google kepada para pesaingnya.
Penyelesaian Kasus - CyberSquatting
Penyelesaian kasus ini adalah dengan menggunakan prosedur
Anticybersquatting Consumer Protection Act (ACPA), memberi
hak untuk pemilik merek dagang untuk menuntut sebuah
cybersquatter di pengadilan federal dan mentransfer nama
domain kembali ke pemilik merek dagang. Dalam beberapa
kasus, cybersquatter harus membayar ganti rugi uang.
Kasus Kedua
VIRUS
Contoh Kasus Virus Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di
Indonesia. Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali
orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian
dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.
CONTOH :
Kasus virus ini sudah cukup banyak seperti virus Mellisa, I love you,
dan SirCam. Untuk orang yang terkena virus, kemungkinan tidak banyak
yang dapat kita lakukan. Akan tetapi, bagaimana jika ada orang
Indonesia yang membuat virus (seperti kasus di Filipina) Modus dari
pembuatan virus sangat beragam. Ada yang mengaku masih coba-coba
lalu ada yang professional karena memang ingin menyadap suatu
informasi dsb.
Penyelesaian Kasus - Virus
Untuk penyelesaian kasus Virus ini ada baiknya kita tidak
sembarangan memberitahu alamat account email kita ke sembarang
orang. Buatlah 2 email, 1 email berfungsi untuk orang-orang yang
baru dikenal dan 1 email lagi untuk back up isi email anda yang
sudah ada.
Sekian dan Terimakasih
PELANGGARAN
ETIKA DALAM
TEKNOLOGI
INFORMASI
Nama Kelompok :
Ahmad solihin
Breiner P S
Nurul Maulida
Sandra Aliska
PENDAHULUANN
Teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Namun, apabila kita tidak memiliki etika serta profesionalisme yang
baik kita juga dapat membuat teknologi menjadi suatu hal yang
berdampak buruk dalam kehidupan bermasyarakat.
Kali ini kami dari kelompok (sekian) akan membahas beberapa kasus
pelanggaran etika dalam teknologi informasi. Kami tertarik untuk membahas,
memberikan komentar dan memberi masukan tentang cara menyelesaikan
kasus-kasus yang berhubungan dengan Cyber Crime yaitu Kejahatan melalui
jaringan internet. Beberapa contoh Cyber Crime yang pernah terjadi di
Indonesia adalah:
Kasus Pertama -
Cybersquatting
Cybersquatting adalah mendaftar, menjual atau menggunakan nama
domain dengan maksud mengambil keuntungan dari merek dagang
atau nama orang lain.
Umumnya mengacu pada praktek membeli nama domain
yang menggunakan nama-nama bisnis yang sudah ada atau nama
orang orang terkenal dengan maksud untuk menjual nama untuk
keuntungan bagi bisnis mereka .
CONTOH :
Contoh kasus cybersquatting, Carlos Slim, orang terkaya di
dunia itu pun kurang sigap dalam mengelola brandingnya di internet,
sampai domainnya diserobot orang lain. Beruntung kasusnya bisa
digolongkan cybersquat sehingga domain carlosslim.com bisa diambil
alih. Modusnya memperdagangkan popularitas perusahaan dan keyword
Carlos Slim dengan cara menjual iklan Google kepada para pesaingnya.
Penyelesaian Kasus - CyberSquatting
Penyelesaian kasus ini adalah dengan menggunakan prosedur
Anticybersquatting Consumer Protection Act (ACPA), memberi
hak untuk pemilik merek dagang untuk menuntut sebuah
cybersquatter di pengadilan federal dan mentransfer nama
domain kembali ke pemilik merek dagang. Dalam beberapa
kasus, cybersquatter harus membayar ganti rugi uang.
Kasus Kedua
VIRUS
Contoh Kasus Virus Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di
Indonesia. Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali
orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian
dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.
CONTOH :
Kasus virus ini sudah cukup banyak seperti virus Mellisa, I love you,
dan SirCam. Untuk orang yang terkena virus, kemungkinan tidak banyak
yang dapat kita lakukan. Akan tetapi, bagaimana jika ada orang
Indonesia yang membuat virus (seperti kasus di Filipina) Modus dari
pembuatan virus sangat beragam. Ada yang mengaku masih coba-coba
lalu ada yang professional karena memang ingin menyadap suatu
informasi dsb.
Penyelesaian Kasus - Virus
Untuk penyelesaian kasus Virus ini ada baiknya kita tidak
sembarangan memberitahu alamat account email kita ke sembarang
orang. Buatlah 2 email, 1 email berfungsi untuk orang-orang yang
baru dikenal dan 1 email lagi untuk back up isi email anda yang
sudah ada.
Sekian dan Terimakasih