Wawancara tersruktur Structured interview Wawancara semistruktur Semictured interview Wawancara tak terstruktur Unstructured interview

3.5.1. Wawancara

Menurut Moleong 2007 : 186, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewe, yang memberikan jawaban pertanyaan itu. Teknik wawancara digunakan untuk menunjang informasi mengenai peran pendidik dalam pemberian stimulasi dini untuk meningkatkan perkembangan sosial anak usia dini. Teknik wawancara menjadi teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitan ini, karena informasi yang diperoleh dapat lebih mendalam. Sebab peneliti mempunyai peluang untuk dapat berinteraksi langsung dengan subjek orang tua yang menitipkan anaknya di tempat Penitipan Anak Sekar Nagari. Macam-macam wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono 2009 : 319 adalah sebagai berikut :

3.5.1.1. Wawancara tersruktur Structured interview

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

3.5.1.2. Wawancara semistruktur Semictured interview

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.

3.5.1.3. Wawancara tak terstruktur Unstructured interview

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak mengunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur structured interview. Dimana pendoman wawancara sudah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Sebelum penelitian terlebih dahulu mempersiapkan garis besar pertanyaan yang menyangkut hal-hal pokok sebagai pedoman pelaksaan. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan dan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang responden yang lebih mendalam. Jadi dengan wawancara peneliti pada nantinya akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpresentasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak ditemukan melalui observasi. Pada penelitian ini peneliti mengadakan wawancara langsung dan terarah dengan pendidik di TPA Sekar Nagari yang dilaksanakan pada tanggal 12 – 13 mei 2014, pelaksaan wawancara setelah proses pembelajaran TK dan KB selesai. Pendidik dan pengasuh dilaksanakan tanggal 3 Februari, 4 Februari, 5 Februari dan 9 Mei. Orang tua peserta didik dilaksanakan pada tanggal 26 Mei sampai 13 Juni 2014. Wawancara pertama dilaksanakan di kampus Fe Unnes di ruang Ibu Lyna Latifah selaku dosen FE, wawancara kedua di kantor Ibu Woro, wawancara ketiga di kantor Ibu Lyna Rahma, pelaksanaan wawancara dilakukan pada siang hari pada jam istrirahat pukul 11.00 sampai 12.00. topik yang menjadi bahan wawancara adalah seputar apa saja motivasi orang tua menitipkan anaknya di TPA Sekar Nagari dan faktor yang menjadi pendukung juga penghambat orang tua menitipkan anaknya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dan terarah, artinya dalam melakukan wawancara dengan subjek penelitian, peneliti mengarahkan subjek untuk dapat memberikan data-data yang dibutuhkan peneliti berkaitan dengan penelitian ini dan tidak menyimpang atau melebar ke hal lain yangsekiranya dapat menimbulkan bias dari data yang diperoleh.

3.5.2. Observasi