Proses Kegiatan Pertanain yang Dilakukan Para Petani di Desa Mlatiharjo,

C. Proses Kegiatan Pertanain yang Dilakukan Para Petani di Desa Mlatiharjo,

Kecamatan Gajah Awalnya mereka membajak sawah terlebih dahulu baik mengunakan cara tradisional maupun modern. Cara tradisional biasanya mereka membajak sawah mengunakan kerbau biasanya ini di lakukan mereka yang memiliki hewan peliharaan kerbau, selain dipelihara agar bisa beranak dan berkembang biak mereka juga memnfaatkan kerbaunya untuk membajak sawah pada musim tanam agar menghemat biaya. Cara membajak tanah secara modern, baisanya mereka mengunakan mesin yang biasanya di sebut dengna traktor untuk membajak sawahnya dan kelebihan mengunakan mesin dengan kerbau adalah waktu pembajakanya akan lebih cepat menggukan mesin ketimbang kerbau namun apabila petani memilih mengunakan mesin mereka harus mengeluarkan biaya penyewaan mesin traktor ini karena tidak semua petani memiliki traktor mereka pun harus mengeluarkan biaya tamabahan seperti biaya untuk bahan bakar traktor dan biaya untuk pekerja traktor juga. Karena belom tentu semua petani dapat mengoperasikan alat ini. Setelah di bajak sawah tidak langsung ditanami akan tetapi di biarkan terlebih dahulu 1-2 minggu setelah itu dilakukan pembajakan untuk kali kedua yang berjuan agar tanah yang sudah di bajak untuk saat pembajakan pertama lebih halus dan tidak berbentuk brongkalan-bongkalan besar dan agar mematikan sisa-sisa gulma yang tidak terbajak pada saat pembajakan pertama, setelah itu tanah sawah akan di taburi pupuk kandang hal ini berfungsi agar mikroba dan unsur-unsur yang mengakibatkan kesuburan tanah tumbuh dan berkembang terlebih dahulu sebelum proses penanaman. Setelah di taburi pupuk kandang atau kompos sawah kembali di biarkan 3-4 hari bahkan 1-2 minggu tergantung kebiasaan para petani berbeda-beda agar micro organisme di tanah tumbeh dan menjadikan tanah tersebut menjadi gembur, masyarakat desa Mlatiharjo percaya cara-cara seperti itu dapat membuat tanah sawah mereka tetap terjaga kesuburannya. Setelah itu seleksi benih caranya adalah persiapkan air yang telah diisi sejumlah garam sampai cukup untk mengetahui kadar garam yang di larutkan sudah cukup biasanay petani memasukan telur kedalam air tadi apabila telur tersebut mengapung berati kadar garam dalam air itu sudah cukup, selanjutnya masukan benih kedalam air garam untuk di sortir dan akan ada tiga hal yang terjadi pada benih tersebut yaitu mengapung, melayang dan tengelam. Selain benih yang tengelam bibit-bibit ersebut jangan di pakai berarti itu nenamdakan benih yang tengelam merupakan benih yang terbaik setelah itu langsung di bilas dengan air bersih sesegera mungkin sampai benih sortiran tadi tidak ada rasa garam bila dicicipi. Rendamlah benih sortiran tersebut selama 48 jam kemudian tiriskan dan peram selama 24 jam, dan akhirnya benih tersebut siap disebar. Umumnya pertanian membutuhkan benih kisaran 35-40 kg per hektare tetapi dengan sistem baru SRI- System of Rice Intensification cukup persiapkan 10 kg per hektare. Persemian dilakukan dengan menyebar benih padi secara merata pada bedengan biasanya setiap musim tanam ada semacam sawah kecil yang di batasi oleh semacam terpal untuk menanam benih dengan kandungan air jenuh tetapi tidak mengenang. Dalam 3-4 hari benih tersebut akan berkecambah. Bibit benih tersebut siap tanam pada kisaran 10-14 hari setelah di sebar di bedengan Penanaman padi sawah umumnya di tanam dengan jarak teratur. Biasanya para butuh tani yang bertugas menanam padi tersebut menanam padi dengan jarak sekitar 20 cm mereka mengukur antara satu tanaman dengan tanaman lainnya mengunakan perkiraan mungkin karena mereka sudah terbiasa menanam padi jadi mereka sudah bisa mengira-ngira jarak tanaman padi tersebut. Tanaman muda ditancapkan kedalam tanah yang di genangi air sedalam 10-15 cm hingga akarnya terbenam lagi-lagi mereka mengunakan insting dan perkiraan mereka. Selanjutnya adalah perawatan, tanaman padi adalah jenis tanaman yang memerlukan perawatan untuk pertumbuhannya. Perawatan dapat berupa pemupukan dan penanggulangan hama, pemupukan tanaman padi dapat mengunakan pupuk urea, pupuk Kcl dan posphat. Adapun tata cara pemupukan yang ideal untuk tanaman padi adalah dengan memperlihatkan kondisi tanah dan tanaman itu sendiri. Kondisi tanah yang harus diperlihatkan adalah keasaman tanah, sementara dari tanaman adalah dengan melihat seberapa besar pertumbuhan tanaman, dengan kata lain pertumbuhan harus sesuai dengan kriteria yang ada. Sementara itu untuk menangulangi hama dapat mengunakan bebrapa obat hama seperti akodan, dencis dsb.

D. Alasan Masyarakat Desa Mlatiharjo Bekerja Sebagai Buruh Tani