ANALISIS HASIL PENELITIAN

2. Produk-produk BNI Syariah Cabang Medan

a. Produk Dana

1. Tabungan Mudharabah Tabungan mudharabah yang di apliksiakan di BNI Unit Usaha Syariah

menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah yaitu suatu perkongsian antara dua pihak, dimana pihak pertama (shahibul Maal/penabung) menyediakan dana dari pihak kedua (mudharib/bank) bertanggung jawab atas pengelolaan usaha tersebut.

Bank sebagai pengelola dana bebas menggunakan, asal tidak bertentangan dengan Syariah Islam. Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbah/rasio bagi hasil yang telah disepakati bersama. Apabila rugi, shahibul maal turut menanggung kerugian tersebut.

2. Deposito Mudharabah Deposito mudharabah menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah, yaitu perkongsian antara dua pihak, pihak pertama menyediakan dana sedangkan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha.

3. Tabungan Haji (THI) Mudharabah Tabungan haji BNI Syariah dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip

Mudharabah. THI Mudharabah adalah tabungan yang digunakan sebagai sarana Mudharabah. THI Mudharabah adalah tabungan yang digunakan sebagai sarana

4. Giro Wadiah Giro wadiah menggunakan prinsip Wadiah Yad-Dhamanah dimana bank sebagai penerima dana titipan dapat memanfaatkan dana tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat pemilik menghendakinya. Dengan prinsip wadiah, pemilik modal (giran) tidak mendapatkan jassa giro namun mendapatkan bonus yang besarnya ditentukan oleh bank dan tidak diperjanjikan dimuka.

b. Produk Pembiayaan

1. Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Muabahah adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah

dimana bank membeli barang yang diperlukan nasabah dan menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati bersama.

2. Pembiayaan Ijarah Bai ut Takjiri Pembiayaan ijarah bai ut takjiri/muntahia bittamlk adalah suatu kontrak

sewa yang di akhiri dengan penjualan. Dalam kontrak ini pembayaran sewa telah diperhitungkan sedemikian rupa sehingga sebagian dari itu merupakan pembelian terhadap barang secara berangsur.

3. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah digunakan untuk membiayai usaha berdasarkan pesanan, waralaba, pola kemitraan, pembiayaan proyek, joint venture, export- import dan modal kerja/investasi.

4. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan yang dilakukan melalui kerja sama antara dua pihak dimana

pemilik modal/bank (shahibul maal) menyediakan modal 100% sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola usaha/debitur (mudharib) dengan mensyaratkan jenis ataupun bentuk usaha yang dilakukan.

c. Produk Jasa :

1. Kiriman Uang Tunai (transfer) Kiriman uang dari cabang syariah ke cabang bank konvensional atau sebaliknya dapat dilakukan pada saat online. Hal ini untuk menghindari Bank BNI Konvensional diselesaikan melalui rekening Unit Usaha Syariah (USY) yang ada di Cabang Jakarta Pusat.

2. Inkaso Inkaso dari cabang syariah ke cabang konvensional atau sebaliknya dapat dilakukan seperti pada penyelesaian.

3. Garansi Bank Garansi bank dapat diterbitkan oleh cabang syariah dengan ketentuan

bahwa nasabah harus menyetorkan cover sebesar 100% (full cover). Garansi bank adalah surat jaminan dari bank nasabah tersebut dijamin dalam melaksanakan suatu proyek.

3. Penerapan Akuntansi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan akad Murabahah

a. Gambaran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di BNI Syariah Cabang Medan

Kredit kepemilikan rumah merupakan pembiayaan murabahah yang bersifat konsumtif. Dimana bank menyediakan pinjaman dana untuk membeli rumah, tanah kavling atau untuk merenovasi rumah yang diperlukan calon penerima kredit, untuk dibayar kembali saat jatuh tempo dengan cara cicilan dan batas maksimal cicilan selama 15 tahun. Pada saat akad, pembiayaan KPR diakui pada saat pencairannya sebesar pokok pembiayaan yang diberikan dan keuntungan yang disepakati. Keuntungan ini disebut margin yang merupakan pendapatan bank, dimana besarnya margin ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara nasabah dan BNI Syariah Cabang Medan. Margin 1-5 tahun sebesar 8,5%, 6-10 tahun sebesar 9,5% dan 11-15 tahun 10,5%

Dalam pembiayaan ini biasanya pihak bank sudah bekerja sama dengan pihak developer sebagai supplier (penyedia rumah) sehingga nasabah membayar uang muka (urbun) langsung ke pihak developer. Dalam hal permohonan pembiayaan dan pemenuhan syarat-syarat KPR nasabah dibantu oleh pihak developer, namun jika nasabah juga dapat mengurus sendiri permohonan pembiayaannya.

Pemberian pembiayaan ini BNI Syariah mengenakan biaya yang langsung dibayar oleh nasabah ketika akad berlangsung. Adapun biaya-biaya itu adalah :

1. Biaya administrasi sebesar 1 % dari pembiayaan

2. Biaya asuransi jiwa dan asuransi kebakaran yang besarnya tergantung usia nasabah

3. Bea Balik Nama (BBN)

4. Biaya pengikatan BNI Syariah Cabang Medan akan meminta jaminan berupa Surat Hak Milik (SHM) dari rumah yang dibeli. Untuk lebih jelasnya bagaimana pengakuan dan pengukuran transaksi pembiayaan KPR pada BNI Syariah Cabang Medan, dapat dilihat dari contoh perhitungan berikut : Pada tanggal 1 Juni 2009, Sulaiman mengajukan permohonan pembiayaan untuk pembelian sebuah rumah dengan harga Rp. 200.000.000,- dimana Sulaiman membayar uang muka sebesar 20 % ( Rp. 40.000.000,-) kepada developer, setelah bank melakukan penilaian terhadap permohonan tersebut Sulaiman memiki kesanggupan mengasur selama 10 tahun (120 bulan). Bank melakukan kesepakatan dengan mengambil margin keuntungan 9,5 %/tahun. Maka penyelesaiannya sebagai berikut : Harga rumah

Nilai KPR

Rp. 160.000.000,-

Margin

= 9,5 % x 10 x Rp. 160.000.000,- = Rp. 152.000.000,-

Magin per bulan

= Rp. 152.000.000,-

= Rp. 1.266.666,67

Angsuran per tahun = (Pokok x margin x jangka waktu) + pokok

Jangka Waktu

Angsuran per tahun = (Rp. 160.000.000,- x 9,5% x 10) + Rp. 160.000.000,-

10 = Rp. 31.200.000,-

Angsuran per bulan = Rp. 31.200.000,-

12 = Rp. 2.600.000,-

Maka BNI Syariah Cabang Medan menjurnal sebagai berikut : - Saat realisasi pembiayaan Aktiva murabahah

Rp. 160.000.000,- Utang pembelian rumah

Rp. 160.000.000,-

- Saat penjualan rumah Piutang murabahah

Rp. 160.000.000,- Aktiva murabahah

Rp. 160.000.000,- - Saat menerima pendapatan administrasi Kas

Rp. 1.600.000,-

Pendapatan administrasi Rp. 1.600.000,- - Saat pembayaran bank kepada developer Utang pembelian rumah

Rp. 160.000.000,- Kas

Rp. 160.000.000,-

- Saat menerima angsuran dari Sulaiman Tabungan Sulaiman

Rp. 2.600.000,-

Piutang murabahah Rp. 2.600.000,- - Saat pengakuan pendapatan Pendapatan diterima dimuka

Rp. 1.266.666,67

Pendapatan margin Rp. 1.266.666,67

Pada saat penandatanganan pernyataan serah terima (akad kredit kepemilikan rumah (KPR)) dengan akad murabahah di BNI Syariah Cabang Medan terdapat poin-poin sebagai berikut :

1. Defenisi akad murabahah

2. Harga barang

3. Bentuk pembiayaan

4. Denda dan ganti rugi

5. Jangka waktu pembiayaan

6. Realisasi murabahah

7. Pelunasan pembelian

8. Jaminan pembiayaan

9. Asuransi barang jaminan

10. Asuransi jiwa

11. Biaya dan pajak

12. Penyelenggaraan rekening

13. Kuasa bank atas rekening penerima pembiayaan

14. Hak bank untuk mengahiri jangka waktu pembiayaan

15. Hal-hal yang harus dilakukan penerima pembiayaan

16. Pembatasan terhadap tindakan penerima pembiayaan

17. Perisiwa cidera janji (wanprestasi)

18. Keadaan mamaksa (force majeur)

19. Penyelesaian sengketa

20. Domisili hukum

21. Addendum

b. Analisis Penerimaan Permohonan Pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

Syarat-syarat KPR/dokumen yang dilengkapi :

Tabel 4.1 Syarat-syarat Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

Dokumen Pegawai Pengusaha Profesional Fotocopy KTP/Paspor Suami/Isteri

   Paspoto 3 x 4 (2 lembar) Suami/Isteri

   Fotocopy Surat Nikah/ cerai/pisah harta

   (jika pisah harta)

Fotocopy Kartu Keluarga    Fotocopy Surat WNI, surat keterangan ganti

   nama bagi WNI keturunan

Fotocopy NPWP (untuk pembiayaan diatas    Rp. 50 juta)

Fotocopy rekening Koran/ Tabungan 3    bulan terakhir Slip Gaji terakhir/ Surat keterangan

 penghasilan

Asli surat keterangan masa kerja dan  jabatan terakhir dari perusahaan

SK Pengangkatan awal pegawai dan  terakhir

SPT pajak 1 tahun terakhir   Neraca dan laba rugi/informasi keuangan 2

  tahun terakhir Akte perusahaan, SIUP dan TDP

 Fotocopy surat ijin profesi

 Dokumen kepemilikan jaminan :

   - Fotocopy sertifikat & IMB - Surat pesanan/penawaran

- Fotocopy bukti setoran PBB terakhir - Rencana anggaran biaya (RAB)

Denah lokasi jaminan dan rumah tinggal    Sumber : Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Medan

Permohonan pembiayaan dan syarat-syarat KPR diajukan ke BNI Syariah Cabang Medan lalu team pembiayaan KPR memverifikasi kelengkapan berkas syarat-syarat KPR (prescanning) setelah berkas dinilai telah lengkap maka pihak bank meninjau ke lapangan (On The Spot) atau melihat langsung rumah yang akan dibeli, memverifikasi calon nasabah apakah berkas yang diberikan sesuai dengan keadaan yang sebanarnya dari calon nasabah.

Analisis yang digunakan oleh BNI Syariah adalah analisis 5 C yaitu :

1. Character Character adalah keadaan watak/ sifat dari calon penerima pembiayaan, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Untuk mengetahui karakter calon penerima pembiayaan maka dilakukan wawancara dari jawaban pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat diketahui karakter calon penerima pembiayaan. BNI Syariah Cabang Medan juga mencari informasi Bank Indonesia tentang calon penerima pembiayaan apakah calon penerima 1. Character Character adalah keadaan watak/ sifat dari calon penerima pembiayaan, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Untuk mengetahui karakter calon penerima pembiayaan maka dilakukan wawancara dari jawaban pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat diketahui karakter calon penerima pembiayaan. BNI Syariah Cabang Medan juga mencari informasi Bank Indonesia tentang calon penerima pembiayaan apakah calon penerima

2. Capital Capital merupakan modal atau penghasilan yang dimiliki ataupun yang diterima olah calon penerima pembiayaan. Untuk menghitung penghasilan minimal dari calon penerima pembiayaan agar dapat diterima pembiayaannya maka cicilan kredit kepemilikan rumah (KPR) haruslah minimal 40 % dari penghasilannya. Misalkan cicilan kredit kepemilikan rumah (KPR) sebesar Rp. 2.500.000,- maka penghasilan minimalnya adalah Rp. 2.500.000,-/40% = Rp. 6.250.000,-. Jika penghasilan calon penerima di bawah Rp. 6.250.000,-, maka permohonan pembiayaan akan ditolak.

3. Capacity Capacity merupakan kapasitas calon penerima pembiayaan (pengusaha) dalam mengelola modal untuk mendapatkan laba dalam memenuhi kewajibannya. Bagi calon penerima pembiayaan yang bekerja pada perusahaan maka perusahaan dan jabatan tempat bekerja juga menentukan dalam penerimaan permohonan pembiayaan.

4. Collateral Collateral merupakan jaminan untuk menjamin kelangsungan

pembayaran angsuran. Dalam hal ini yang menjadi jaminan adalah surat hak milik (SHM) dari rumah yang akan di beli.

5. Condition of Economy

Condition of Economy merupakan situasi kondisi politik, sosial, ekonomi dan budaya yang mempengaruhi keadaan perekonimian yang kemungkinan pada suatu saat mempengaruhi kelancaran perusahaan atau tempat calon penerimaan pembiayaan bekerja.

Yang sangat diperhatikan dalam analisis 5 C adalah karakter bila calon penerima pembiayaan dianggap memiliki karakter yang buruk walaupun memiliki penghasilan yang cukup maka permohonan pembiayaan akan di tolak. Jika jaminan yang besar tidak diikuti dengan kemampuan untuk membayar angsuran maka permohonan pembiayaan juga akan di tolak.

Setelah analisis 5 C dilakukan dan data di input maka data calon penerima pembiayaan akan di ajukan ke pemutus apakah permohonan pembiayaan diterima atau ditolak.

B. Analisis Hasil Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh, adanya uang muka yang harus dibayar oleh calon penerima pembiyaan, bank menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, transaksi bebas riba, pembiayaan kredit kepemilikan rumah (KPR) dilakukan dengan cara cicilan hal ini sesuai dengan akad pembiayaan murabahah.

Bank sebagai penjual, penerima pembiayaan sebagai pembeli, adanya harga dan barang yang diperjualbelikan, dan adanya pernyataan serah terima maka telah memenuhi rukun akad pembiayaan murabahah.

Syarat yang berakad (ba’iu dan mustari) cakap hukum dan tidak dalam keadaan terpaksa, barang yang diperjual belikan (mabi’) tidak termasuk barang yang haram dan jenis maupun jumlahnya jelas, harga barang (tsaman) harus dinyatakan secara transparan (harga pokok dan komponen keuntungan) dan cara pembayarannya disebutkan dengan jelas, pernyataan serah terima (ijab qobul) jelas dengan meyebutkan spesifik pihak-pihak yang berakad, hal ini sesuai dengan syarat akad pembiayaan murabahah.

Analisis 5 C sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit kepemilikan rumah (KPR) di BNI Syariah Cabang Medan. Analisis 5 C ini saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya.

Tabel 4.2 Analis 5 C

No Analisis Baik/Cukup Buruk/Tidak Diterima Ditolak

5 Condition of Economy

No Analisis Baik/Cukup Buruk/Tidak Diterima Ditolak

5 Condition of Economy

No Analisis Baik/Cukup Buruk/Tidak Diterima Ditolak

Cukup

1 Caracter  

2 Capital

3 Capacity

4 Collateral

5 Condition of Economy

No Analisis Baik/Cukup Buruk/Tidak Diterima Ditolak

5 Condition of Economy

Sumber : Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Medan