Strategi Pemasaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Griya IB Hasanah Bank BNI Syariah KCP Cilandak

(1)

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) GRIYA IB HASANAH BANK BNI SYARIAH KCP CILANDAK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi Untuk Memenuhi Persyarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh :

Neneng Zakiatul Badariyah NIM : 1110053000012

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

iii

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memenuhi gelar strata satu (S1) di Universitas Islan Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari ini terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 1 April 2014


(5)

i ABSTRAK

NENENG ZAKIATUL BADARIYAH. Strategi Pemasaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Griya iB Hasanah Bank BNI Syariah KCP Cilandak, dibawah bimbingan Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA.

Dunia perbankan, khususnya pada perbankan Syariah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan begitu maka persaingan antara produk -produk perbankan tidak dapat terhindarkan dan semakin ketat. Salah satunya yaitu pada produk KPR. Perbankan syariah harus memiliki stretegi pemasaran yang efektif dan efesien untuk menguasai segmen pasar, serta memiliki daya tarik untuk memasarkan produk KPR agar dapat menarik minat konsumen serta bersaing sengan perbankan lainnya.

Penelitian ini bertujuann untuk mengetahui bagaimana perumusan strategi

pemasaran, implemenntasi serta evaluasi yang digunakan oleh Bank BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilandak.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan penelitin kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber tertulis. Penelitian lapangan, yaitu teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dengan Pemimpin Kantor Cabanng Pembantu Cilandak yang bertanggung jawab atas pemasarn produk KPR sehingga mendapatkan data yang akurat pada peroses penelitian.

Melalui wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa strategi pemasarn yang di lakukan BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilandak dalam memsasarkan produk KPR adalah melalui promosi diberbagai macam media, bekerja sama dengan developer-developer dan mengikuti berbagai macam event tertentu perkantoran, mall dan acara kemasyarakatan di tiap waktu dan berbagai tempat.


(6)

ii Bismillahirahmanirahim...

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmatnya, hidayah, dan jarunia-Nya, sehingga penulis dapat melewati perjalanan akademis dalam menyelesaikan sekripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman.

Pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini atas usaha dan upaya yang telah penulis lakukan, penulis banyak mendapatkan saran, bimbingan serta bantuan yang sangat berharga dari berberapa pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Teristimewa orang tua penulis, Abay Zuleha ibunda tersayang dan

Almarhum Mahmmud Arif ayahanda tercinta yang telah mengantarkan penulis hingga seperti sekarang, doa, kesabaran, keikhlasan dan perjuangn hidup demi kelangsungan pendidikan putri-putrinya.

2. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto M.E.d, Ph.D selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik.

3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua jurusan Manajemen Dakwah,

dan H. Mulkannasir BA, S.Pd, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.


(7)

iii

4. Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA selaku dosen pembimbing dalam

menyusun skripsi ini, yang telah menberikan banyak masukan dan arahan kepada penulis dan melauangkan waktunya untuk membimbing.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang selama ini telah

memberikan ilmu pengetahuan, semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi penulis.

6. Ketua sidang beserta anggota sidang yang telah memberikan bimbingan

dan masukannya sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Seluruh Staff Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah

untuk referensi buku-bukunya.

8. Deka Yoga Pratama, terimakasih telah membantu, memberikan semangat

dan dukungan kepada penulis.

9. Dini Aulia Rami, terima kasih telah memberikan arahan dan pelajaran

yang membangun kepada penulis.

10.Keluarga besar Bank BNI Kantor Cabang Pembantu Cilandak, khususnya

ibu Muthia, terima kasih telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan meluangkan waktu untuk penulis.

11.Teman-teman Manajemen Dakwah angkatan 2010 yang telah memberikan

semangatnya, semoga kebersamaan kita tidak berhenti sampai disini.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan


(8)

iv

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, 28 Maret 2014


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...ix

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah...1

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah...4

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian...5

D.Tinjauan Pustaka...6

E.Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian...7

2. Jenis Penelitian...8

3. Sumber Data Penelitian...9

4. Teknik Pengumpulan Data...9


(10)

vi

1. Pengertian Stategi Pemasaran...12

2. Konsep Pemasaran...22

3. Tujuan Pemasaran...25

4. Implementasi Pemasaran...26

B. Keredit Kepemilikan Rumah (KPR) Syariah 1. Pengertian KPR Syariah...28

2. Manfaat KPR Syariah...29

3. Persyaratan Umum KPR Syariah...29

4. Akad-akad KPR Syariah...30

BAB III : GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH A.Sejarah Singkat Bank BNI Syariah...37

B.Visi dan Misi Bank BNI Syariah...39

C.Struktur Organisasi Bank BNI Syariah KCP Cilandak...40

D.Produk-Produk BNI Syariah...43

BAB IV : STRATEGI PEMASARAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) GRIYA iB HASANAH BNI SYARIAH A.Perumusan Strategi Pemasaran KPR BNI Syariah...55


(11)

vii

C.Evaluasi Strategi Pemasaran BNI Syariah...68

BAB V : PENUTUP

A.Kesimpulan...71 B.Saran-saran...72

DAFTAR PUSTAKA...73 LAMPIRAN - LAMPIRAN


(12)

viii

Tabel: 3.2 Angsuran Flexsibel Griya iB Hasanah BNI Syariah...60 Tabel 4.1 Efektif promosi media cetak...62 Tabel 4.2 Efektif promosi media elektronik...63


(13)

DAFTAR GAMBAR

Hlm

Gambar: 2.1 Konsep inti pemasaran...22

Gambar 2.2 Skema Murabahah...32

Gambar: 2.3 Skema Musyarakah Mutanaqisah...33

Gambar: 2.4 Skema Ijarah Muntahiya Bit Tamlik...35


(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia sangatlah pesat dan perbankan syariah mempunyai perospek yang cukup baik untuk kedepannya. Selain itu dukungan dari negara Islam terhadap perbankan syariah sangat tinggi sehingga bank-bank syariah di Indonesia terdorong kedalam bisnis yang profesional, menguntungkan dan sesuai dengan prinsip syariah. Data dari Bank Indonesia (BI), aset perbankan syariah per Oktober 2013 meningkat menjadi Rp229,5 triliun, bila ditotal dengan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Syariah, maka aset perbankan syariah mencapai Rp235,1 triliun. 1

Dengan begitu, perbankan syariah saling bersaing dan meluncurkan

produk-produk, salah satunya yaitu produk pembiayaan pemilikan rumah (KPR), sebagai lembaga bisnis, perbankan syariah harus memiliki daya tarik untuk memasarkan produk KPR dalam menarik minat konsumen. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya pertumbuhan pasar KPR dan daya saing yang meningkat pada setiap perbankan syariah, karena bisnis KPR di anggap sebagai instrumen investasi yang menguntungkan serta daya beli masyarakat yang bertambah setiap tahunnya dalam produk KPR.

1

“BI: Perbankan Syariah Berkembang Pesat” artikel di akses pada 26 April 2014 pada http: // www.kemenkeu.go.id/Berita/bi-perbankan-syariah-berkembang-pesat.


(15)

2

Dalam menghadapi persaingan tersebut, perbankan syariah harus memiliki strategi yang efektif untuk memasuki segmen pasar. Salah satu strategi yang banyak di gunakan adalah strategi pemasaran. Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan dalam perusahaan pada umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Dalam pemasaran perlu ditinjau segi kemampuan perusahaan menyediakan produk dalam jumlah yang tepat seperti yang diminta konsumen. Selain itu perlu dikaji harga, saluran

distribusi, iklan dan promosi penjualan yang lain.2 Dengan demikian strategi

pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau panduan pada beberapa sasaran pasar guna mencapai tujuan tersebut.

Tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Selain itu, perbankan syariah harus memiliki tenaga kerja yang terampil, sarana yang memadai serta organisasi yang baik.

Bank BNI Syariah merupakan salah satu bank yang memiliki produk pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR). Produk KPR BNI Syariah diberi nama Griya iB Hasanah. BNI Syariah berfokus menjadikan produk ini sebagai

produk jawara di bisnis perbankan syariah.


(16)

KPR Syariah bisa dilakukan dengan beberapa pemilihan akad alternatif sesuai dengan kebutuhan nasabah, diantaranya KPR iB Jual Beli (skema murabahah), KPR iB Sewa Beli (skema Ijarah Mutahia Bittamlik-IMBT) dan KPR iB Kepemilikan Bertahap (musyarakah mutanaqisah). Namun akad KPR yang digunakan pada bank BNI Syariah yaitu akad Murabahah.

Akad murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang di sepakati oleh penjual dan

pembeli.3

“Menurut, direktur Bisnis BNI, Syariah Imam Teguh Saptono, PT BNI Syariah menargetkan dapat menyalurkan kredit pemilikan rumah sebesar Rp

4,6 triliun selama tahun 2013.4

Dengan adanya target yang di tetapkan kinerja usaha Bank BNI Syariah menjadi lebih jelas dan memiliki acuan atau gambaran tentang strategi pemasaran yang seperti apa yang akan di gunakan oleh bank dalam mencapai target tersebut.

Dunia usaha bersifat dinamis selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat di tambah dengan persaingan yang sangat ketat, sehingga strategi pemasaran yang efektif sangat penting untuk menarik banyak minat konsumen serta mencapai keberhasilan yang telah di tentukan. Dengan begitu maka

3 Adiwarman Karim A, Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,(Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada, 2007). h.113

4 “BNI Syariah Targetkan Pertumbuhan KPR 40%”, artikel di akses pada 15 Maret 2014

dari http://www.carikredit.com/berita/detail/19/02/2013/1214/bni-syariah-targetkan-pertumbuhan-kpr-40/#.U06oPXZ9vIU


(17)

4

penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui strategi pemasaran produk KPR yang digunakan BNI Syariah dalam mengadapi persaingan dengan perbankan lainnya.

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat

judul sekripsi” STRATEGI PEMASARAN KREDIT PEMILIKAN

RUMAH (KPR) GRIYA IB HASANAH BANK BNI SYARIAH KCP CILANDAK.

B. Pembatasan dan Peumusan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ini, agar tidak keluar dan mencapai fokus dan tujuan yang di harapkan, maka penulis perlu membatasi masalah yang hanya menekankan pada strategi pemasaran kredit pemilikan rumah (KPR) Griya iB Hasanah BNI Syariah KCP Cilandak. Dengan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perumusan strategi pemasaran kredit pemilikan rumah (KPR)

Griya iB Hasanah BNI Syariah KCP Cilandak ?

2. Bagaimana implementasi strategi pemasaran kredit pemilikan rumah (KPR)

Griya iB Hasanah yang dilakukan BNI Syariah KCP Cilandak ?

3. Bagaimana evaluasi starategi pemasaran KPR Griya iB Hasanah BNI


(18)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan prumusan masalah yang telah di rumuskan oleh penulis di atas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Untuk mengetahui perumusan Strategi Pemasaran produk kredit pemilikan

rumah Griya iB Hasanah BNI Syariah KCP Ciandak.

2. Untuk mengetahui implementasi strategi pemasaran kredit pemilikan

rumah Griya iB Hasanah yang di lakukan BNI Syariah KCP Cilandak

3. Untuk mengetahui evaluasi strategi pemasaran kredit pemilikan rumah

BNI Syariah KCP Cilandak

Dan adapun manfaat yang di harapkan dari peneliti ini adalah :

1. Manfaat bagi penulis

Mendapatkan pengetahuan tentang strategi pemasaran keredit pemilikan rumah di BNI Syariah.

2. Bagi Bank BNI Syariah

Hasil penelitian ini dapat membantu mengevaluasi Bank BNI Syariah dalam strategi pemasaran kredit pemilikan rumah.

3. Bagi Program Konsentasi Lembaga Keungan Syariah

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang strategi pemasaran keredit pemilikan rumah BNI Syariah.


(19)

6

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum membuat skripsi ini, penulis melakukan perbandingan antara peneliti-peneliti yang terdahulu untuk mendukung materi pada penelitian ini. Adapun beberapa referensi yang cukup relavan dengan penelitian ini adalah :

“Efektifitas Strategi Pemasaran Produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro”. Oleh Rindi Antika, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Dalam sekripsi tersebut penulis membahas tentang strategi perusahaan dalam memasarkan produk (KPR), efektivitas Pemasaran yang di lakukan pada produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan analisis perkembangan produk kempemilikan rumah.

Letak perbedaanya yaitu penulis membahas tentang strategi pemasaran KPR yang di gunakan BNI Syariah serta implementasi dan evaluasinya, penulis tidak membahas tentang efektivitas dan perkembangan KPR.

“Analisis Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah BNI IB Griya”. Oleh Ahmad Syukri, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Dalam skripsi tersebut penulis membahas tentang mekanisme pembiayaan KPR BNI iB Griya Hasanah, analisis Strength, Weaknes, Opportunity dan Threat (SWOT) serta ancangan strategi untuk dapat meningkatan pembiayaan KPR BNI Griya Hasanah.


(20)

Letak perbedaanya yaitu penulis membahas tentang perumusan strategi pemasaran KPR BNI Syariah serta implementasi dan evalusinya, penulis tidak membahas mengenai mekanisme pembiayaan KPR BNI Syariah dan tidak menggunakan analis SWOT dalam pembiayaan KPR di BNI Syariah.

“Strategi Pemasaran Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri Dalam Menarik Minat Masyarakat (Studi pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah) “. Oleh Hutri Daeng Mardeka, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.Dalam skripsi tersebut penulis membahas tentang strategi pemasaran ekternal dan internal yang di lakukan bank syariah mandiri dalam menarik minat masyarakat.

Letak perbedaanya yaitu penulis membahas tentang strategi pemasaran yang di lakukan BNI Syariah beserta implementasi dan evaluasinya, penulis tidak membahas mengenai strategi dari sisi eksternal dan internal.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalm penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pada strategi pendekatan kualitatif lebih menekankan rumusan

bahasa yang bermakna dari pada kuantifikasi dan analisis data.5

5 Conyy R. Semiawan, Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu


(21)

8

Data kualitatif di sajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam

bentuk angka6. Pengolahan data kulitatif dilakukan dengan mentranskrip

data (baik itu hasil wawancara maupun dokumen-dokumen yang terkait penulisan. Kemudian data tersebut diklasifikasikan sesuai masalah yang di bahas.

Tahapan selanjutnya yaitu menganalisis data. Dalam tahapan ini, semua data yang telah di klasifikasikan dianalisis sampai mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang ada dalam penelitian ini.

2. Jenis Penelitian

a. Penelitian Kepustakaan

Penelitian ini di lakukan di perpustakaan untuk menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun laporan ilmiah.

b. Penelitian Lapangan

Suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau dilokasi penelitian, suatu tempat yang di pilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif yang terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk

penyusunan laporan ilmiah.7

6 H. Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Yogyakarta: PT Baui Indra

Grafik ) cet VII, h. 29.

7 Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, ( Jakarta


(22)

3. Sumber data penelitian

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama. Dalam penelitian ini data primer didapat langsung dari Bank BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilandak terkait yang dapat berupa wawancara dan dokumen-dokumen dengan penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data selain dari data langsung yang di dapat dari sumber. Data sekunder yang penulis ambil yaitu dari buku-buku dan literatur.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Untuk mendapatkan data yang kongkrit, maka penulis mengadakan kunjungan dan pengamatan langsung terhadap Bank BNI Syariah.

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interviewer).8 Dalam penelitian ini penulis akan

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 1993), cet IX , h.


(23)

10

mewawancarai pihak yang terkait yaitu pihak Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Cilandak.

c. Dokumen-dokumen

Selain wawancara, dibutuhkan dokumen-dokumen guna memperkuat hasil penelitian yang terkait dengan berbagai hubungan variabel baik berupa buku- buku, catatan koran, majalah, makalah dan lain sebagainya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memahami proses dan alur pemikiran dalam penelitian ini, penulis perlu menjelaskan sistematika penulis sebagai berikut:

Bab I, berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah yang menjadi landasan awal yang melatar belakangi permasalahan dalam skripsi ini, pembatasan dan perumusan masalah yang merupakan batasan dan titik permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II, berisi tentang landasan teori yang terdiri dari, teori strategi pemasaran, yang menguraikan tentang Pengertian Strategi Pemasaran, Konsep Pemasaran, Tujuan Pemasaran dan Implentasi Pemasaran. Teori Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah yang menguraikan tentang Pengertian KPR Syariah, Manfaat KPR Syariah, Persyaratan umum KPR Syariah, Akad – akad KPR Syariah.


(24)

Bab III, berisi tentang gambaran secara umum Bank BNI Syariah, yang meliputi tentang Sejarah Singkat BNI Syariah, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Konsep Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BNI Syariah yang terbagi dalam pengrtian Griya iB Hasanah, Keunggulan, Persyaratan umum, dan Produk-produk BNI Syariah.

Bab IV, membahas mengenai hasil analisis penulis yang di teliti dalam skripsi ini, yang meliputi perumusan strategi pemasaran yang digunakan BNI Syariah dalam produk KPR, dan implementasi serta evaluasinya.

Bab V, berisi kesimpulan yang berupa jawaban-jawaban dari permasalahan penelitian yang dikemukakan sebelumya. Bab ini juga berisi tentang saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari permasalahan yang telah dikemukakan.


(25)

12 BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN DAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Secara etimologi strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategi (stratos berari militer dan ageta berarti memimpin), jadi strategi bisa diartikan sebagai rencana untuk pembagi dan pengguna kekuatan militer dan

manajerial pada daerah-daerah untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan secara

terminologi strategi menurut bebrapa ahli , diantaranya yaitu:

a. DR. Sukanto Reksohadiprodjo, menjelaskan bahwa strategi dalah pondasi tujuan organisasi, dalam hal “agribisnis” strategi di gariskan adalah ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi, dan diverifikasi. b. Onong Uchayana Efendi mengemukakan bahwa strategi pada

hakikatnya adalah (Planning dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana

taktik oprasionalnya.2

1 Fandy Siagian, Strategi Pemasaran, ( Yogyakarta, Andi Pres, 2001) Cet. Ke- 5, h. 3 2 Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek ( Bandung: PT. Remaja Rosda


(26)

Ciri – ciri strategi yang utama adalah:

a. Goal-directed actions, yaitu aktivitas menunjukan “apa” yang diinginkan organisasi dan “ bagaimana” mengimplementasikannya.

b. Mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya dan

kapabilitas), setra memperhatikan peluang dan tantangan3.

Strategi bersifat melihat kedepan, dirancang untuk di capai beberapa tahun yang akan datang, dan didasarkan pada asumsi manajemen tentang berbagai peristiwa yang belum terjadi. Sedangkan tujuan strategi yaitu kekuatan-kekutan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti internal

untuk mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan persaingan4.

Dari paparan diatas dapat di simpulkan bahwa strategi merupakan suatu rancangan yang disusun dan ditentukan untuk mencapai tujuan perusahaan agar dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

Pengertian pemasaran menurutPhilip Kotler adalah suatu proses sosial

dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu

yang bernilai satu sama lain.5

3 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, ( Jakarta :

Erlangga, 2006) h. 12.

4 Michael A. Hitt dkk, Manajemen Strategi Daya Saing dan Global, ( Jakarta : Salemba

Empat, 2001) h.26

5 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisa , Perencanaan dan Implementasi


(27)

14

Sedangkan menurut Charles W.Lamb, Joseph F. Hair dan Carl McDaniel strategi pemasaran adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar

yang dituju.6

Tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya.

Dalam pemasaran perlu ditinjau segi kemampuan perusahaan

menyediakan produk dalam jumlah yang tepat seperti diminta konsumen.7

Dalam pemasaran juga mencangkup kepuasan atau kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari segala jenis bisnis adalah menyerahkan nilai pelanggan untuk mendapatkan laba.

Strategi pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang terencana yang mengarah pada peroses penciptaan, penawaran, dan perubahan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah

(bisnis) dalam Islam.8

Dalam staregi pemasaran manajer produk menetapkan misi dan pemasaran serta sasaran keuangan. Manajer juga mendefinisikan

6 Charles W.Lamb, Joseph F. Hair dan Carl McDaniel, Marketing ( Jakarta: Salemba

Empat, 2001), h.54

7 Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Strategik,(Yogyakarta: BPFE, 1987), Cet.-1.h.6 8 Hermawan Kanjaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, ( Bandung:


(28)

kelompok dan kebutuhan yang mau di puaskan oleh tawaran pemasaran. Selanjutnya manjer menetapkan penentuan posisi pada lini produk, yang akan menginformasikan “rencana permainan” guna mencapai tujuan rencana.

Untuk dapat mengenali dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal atau lingkungan eksternal bisnis akan sangat bermanfaat bagi organisasi, sehingga mampu mengembangkan misi dengan jelas, mendesain strategi untuk mencapai sasaran jangka panjang, dan mengembangkan kebijakan untuk mencapai sasaran tahunan.

Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagi unsur suatu program pemasaran yang perlu di pertimbangkan agar

strategi pemasaran dan positioning yang di tetapkan dapat berjalan sukses.9

Bauran pemasaran terdiri dari yaitu produk (product), harga (price), lokasi

(place), danpromosi (promotion).10

a. Product (produk), adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia. Sebagian perusahaan mencari strategi produk yang lebih mementingkan optimalisasi laba perusahaan, lebih tepat lagi nilai saat ini dari arus kas

9

Rambat lupiyoa, A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat:2006),h. 70

10 Sentot Iman Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),


(29)

16

ketimbang jangka panjang.11 Dengan begitu dalam strategi pemasarn

produk, perusahaan harus mengutamakan kebutuhan konsumen agar terpenuhi dengan baik, mulai dari pelayanan jasa, penentuan harga, dan promosi.

Dalam dunia perbankan strategi produk yang dilakukan adalah

mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut:12

1) Penentuan logo dan moto

Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Ada istilah baru melihat logonya saja orang suadah mengenal bank tersebut. Atau dengan membaca moto saja sudah banyak orang mengenalnya. Logo dan moto sering disebut sebagai ciri produk. Baik logo maupun moto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai berikut:

a) Memiliki arti (dalam arti positif).

b) Menarik perhatian.

c) Mudah diingat.

2) Menciptakan Merek

Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus memiliki nama. Tujuanya agar mudah dikenal dan diingat pembeli.

11 Warren J Keegan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: Prenhallindo, 1996), Jilid

2,h.87.


(30)

Nama ini kita kenal dengan nama merek. Untuk berbagai jenis jasa bank yang ada perlu diberikan merek tertentu. Merek merupakan sesuatau untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, disain, atau kombinasi dari semuanya. Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain:

a) Mudah diingat.

b) Terkesan hebat dan modern.

c) Memiliki arti (dalam arti positif).

d) Menarik perhatian.

3) Menciptakan kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah disamping juga sebagai pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet giro atau kartu kredit.

4) Keputusan label

Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakanya, waktu kadaluwarsa, komposisi isi, dan informasi lainnya.


(31)

18

b. Price (harga), adalah junlah uang yang harus di bayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk. Harga sering merupakan elemen yang paling cepat berubah. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan.

Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk menjadikan produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dan juga dengan penentuan

harga ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah.13 Produk

yang dikeluarakan dan penetapan harga yang telah ditentukan agar dapat diterima masyarakat atau nasabah dan dirasakan manfaatnya serta kelebihan produk dari produk pesaing tentu harus dilakukan promosi dan sosialisasi.

c. Place (lokasi), jejaring dimana produk dan jasa bank disediakan dan dimanfaatkan oleh nasabah. Oleh karena itu jejaring pemasaran bank tidak hanya berupa kantor bank sendiri dimana disediakan produk dan jasa bank sendiri saja tetapi termasuk juga kantor bank lain bahkan mesin ATM bank dimana produk dan jasa bank dapat dimanfaatkan. d. Promotion (promosi), bagaimana produk yang kita pasarkan itu diketahui

konsumen. Peran promosi dalam bauran promosi adalah menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju melaaui

13 Philip Kotler, A.B. Susanto, manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis


(32)

penyampaian, informasi mendidik, membujuk, atau mengingatkan mereka akan manfaat suatau organisasi atau suatu produk.

Dalam strategi pemasaran manajer produk menetapkan misi dan pemasaran serta sasaran keuangan. Manajer juga mendefinisikan kelompok-kelompok dan kebutuhan yang mau di puaskan oleh tawaran pemasaran.

Ada beberapa tahapan-tahapan dalam strategi pemasaran yang dapat mendukung mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan, adalah:

a. Tahap perkenalan

Dalam meluncurkan peroduk baru, manajemen pemasaran dapat menetapkan tingkat yang tinggi atau rendah untuk setiap variabel

pemasaran, seperti harga, promosi dan kualitas produk.14

Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk menjadikan produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dan juga dengan

penentuan harga ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah nasabah.15

Produk yang dikeluarkan dan penetapan harga yang telah ditentukan agar dapat diterima masyarakat atau nasabah dan dirasakan

14 Philip Kotler, A. B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia :Analisa

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, ( Jakarta: Salemba Empat,1997), jilid 1, h.471.

15 Kasmir, Bank dan lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada),


(33)

20

manfaatnya serta kelebihan produk dari produk pesaing tentu harus dilakukan promosi dan sosialisasi. Pada umumnya bauran promosi (promotion mix) terdiri dari:16

1) Periklanan (advertising)

Sarana promosi yang paling sering dilakukan oleh bank dalam rangka mengkomunikasikan produk dan jasa bank. Promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata – kata yang tertuang sepanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi atau radio-radio.

2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Kegiatan promosi yang dilakukan dengan menjual secara langsung kepada pelanggan. Kegiatan promosi penjualan bisa berupa pemberian diskon, pemberian voucher belanja produk, pemberian hadiah langsung, sample (contoh produk) atau dengan kegiatan kontes.

3) Publisitas (Publicity)

Bentuk promosi yang ditunjukan untuk meningkatkan citra perusahaan dengan memberikan atau menyiarkan kegiatan positif perusahaan melalui sponsorship atau melalui kegiatan-kegiatan amal dan sosial.

16 Sentot Iman Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),


(34)

4) Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Kegiatan promosi yang dilakukan dengan melakukan penjualan secara pribadi kepada pelanggan.

b. Tahap Pertumbuhan

Tahap pertumbuhan ditandai dengan lonjakan cepat dalam penjualan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan bank yang semakin banyak diminati oleh nasabah. Dalam tahapan ini perusahaan harus dapat menahan cepatnya pertumbuhan pasar selama mungkin, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada

produk dan peningkatan gaya.

2. Memasuki segmen pasar.

3. Lebih meningkatkan sosialisasi atau promosi untuk memberikan

pemahaman yang lebih pada nasabah dan calon nasabah.17

Semua ini dilakukan dengan masukan dari bidang organisasi lain, seperti pembelian, pembuatan, penjualan, keuangan, sumber daya manusia, untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memberikan dukungan yang tepat bagi implementasi yang efektif. Strategi pemasaran harus spesifik tentang strategi penentuan merek dan strategi pelanggan yang akan di tempuh.

17

Kasmir, Bank dan lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada), Cet ke VI, h.47


(35)

22

Menurut Philip Kotler kunci pemasaran profesional adalah memenuhi apa yang sebenarnya diperlukan pelanggan lebih baik dari

saingannya.18

Pemasaran tidak akan berhasil jika hanya dilakukan satu bagian. Seluruh karyawan harus menyadari dampak pekerjaan mereka terhadap kepuasan pelanggan.

2. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang

menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar, dan selanjutnya memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dapat dicapai tingkat kepuasan langganan

yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para pesaing.19

Gambar 2.1 Konsep inti pemasaran

Sumber: Konsep Pemasaran inti , Philip Kotler.

18 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, ( Jakarata: Salemba Empat ,1995) h. 25 19 Sofjan, Manajemen pemasaran, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi 1,

Cet. Ke-7, h.168.

Kebut uhan, Keinginan

dan Perm int aan

Produk Nilai, biaya dan kepuasan Pert ukaran, Transaksi dan Hubungan Pasar Pemasaran


(36)

Terdapat 5 konsep dalam pemasaran dimana masing-masing konsep saling bersaing satu sama lainnya. Setiap konsep dijadikan landasan pemsaran oleh masing-masing perusahaan untuk menjalankan kegiatan pemasaran.

Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut:20

a. Konsep Produksi

Konsep produksi adalah salah satu dari konsep terutama dalam bisnis. Konsep itu menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia dimana-mana dan murah. Manajer dari bisnis yang berorientasi produk berkonsentrasikan pada mencapai efesiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah dan distribusi masal.

b. Konsep Produk

Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang menawarkan fitur-fitur paling bermutu, berprestasi atau inovatif. Para manajer dalam organisasi ini berfokus pada membuat produk yang superior dan meningkat sepanjang waktu.

c. Konsep Penjualan

Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika di tinggalkan sendiri, biasanya tidak akan membeli cukup banyak produk-produk organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.


(37)

24

d. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang di tetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan

secara efektif dan efesien dari pada saingannya.21 Dalam konsep

pemasaran bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan menyampaikan kepuasa yang ditambahkan itu telah efktif dan efesien ketimbang pesaing.22

e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep pemasaran kemasyarakatan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efesien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa, sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat. Konsep

21 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran,Analisa,Perencanaan, Implementasidan

Pengendalian ( Jakarata: Salemba Empat ,1995) h. 22

22 Philip Kotler, Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, principles markerting 7e (


(38)

pemasaran kemasyarakatan merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta Keseluruhan perangkat kekuatan yang memberikan kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan konsumen dan masyarkat.

Dalam dunia perbankan konsep yang paling tepat diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jenis tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuanya adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank. Perusahaan harus merumuskan kebutuhan pelanggan dari sudut pandang pelanggan. Perusahaan dapat menanggapi permintaan pelanggan dengan memberikan apa yang diinginkan dan diperlukan pelanggan.

3. Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehinga produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya.


(39)

26

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:23

a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain, memudahkan dan

merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan

yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainhnya melalui cerita.

c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank

menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki ragam pilihan pula.

d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai

kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efesien.

4. Implementasi Pemasaran

Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah rencana

pemasaran menjadi penegasan tindakan dan memastikan bahwa penegasan tersebut dilaksanakan dengan cara yang mencapai tujuan rencana yang telah dinyatakan tersebut.

Bonuma mengidentifikasikan 4 keahlian yang berhubungan dengan

implementasi efektif dari perogram pemasaran, yaitu24:


(40)

a. Keahlian dalam mengenali dan mendiagnosa nasabah.

b. Keahlian dalam memperkirakan jenjang perusahaan dimana masalah itu

timbul.

c. Keahlian dalam mengimplementasi rencana.

d. Keahlian dalam mengevaluasi hasil implementasi.

Seperangkat keahlian harus diperaktekan pada tiap tingkat perusahaan, fungsi, program, kebijakan untuk mencapai implementasi yang efektif.

Keempat keahlaian tersebut untuk mengalokasikan, memonitor,

mengorganisasikan dan berinteraksi.

a. Keahlian mengalokasikan digunakan manajer pemasaran dalam mengarahkan suber daya (waktu, uang dan personil) ke fungsi, program dan kebijakan.

b. Keahlian memonitor digunakan dalam mengelola sistem kontrol untuk mengevaluasi tindakan pemasaran.

c. Keahlian mengorganisasikan digunakan dalam mengembangkan suatu organisasi kerja yang efektif.

d. Keahlian berinteraksi menunjuk pada kemampuan manajer untuk membuat suatu pekerjaan dilakukan dengan mempengaruhi orang lain. Pemasar tidak hanya memotivasi orang perusahaan sendiri tetapi juga harus memotivasi orang luar perusahaan, riset perusahaan, agen iklan, penyalur, pedagang besar, agen yang mungkin tujuanya berbeda dengan perusahaan.

24 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analis Perencanaan,Implementasi


(41)

28

Hasil pemasaran yang baik tidak berarti bahwa implementasi pemasaran berlangsung baik. Mungkin produk atau strategi itu sangat luar biasa, bukan implementasunya. Impementasi yang baik bahkan akan memberi hasil yang baik lagi.

B. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah

1. Pengertian KPR Syariah

KPR Syariah merupakan salah satu produk pembiayaan bank syariah yang membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas. Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.25

KPR syariah memiliki beberapa alternatif pilihan akad sesuai kebutuhan nasabah diantaranya: akad Murabahah, Ijarah Mutahia Bittamlik, Musyarakah Mutanaqisah.

Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian pembiayaan jual beli rumah, dengan angsuran tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Dengan adanya kepastian jumlah angsuran bulanan yang harus dibayar sampai masa angsuran selesai.

25 “ KPR Syariah”, artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari http://lisensiuinjkt.files.


(42)

2. Manfaat KPR Syariah

Keuntungan nasabah yang diperoleh dari KPR syariah, sebagai berikut:

a. Nasabah tidak harus menyediakan dana secara tunai untuk membeli rumah. Nasabah cukup menyediakan uang muka.

b. Karena KPR memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.

c. Skim pembiayaan adalah jual beli (Murabahah), adalah akad jual beli

barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)

yang disepakati oleh Bank dan Nasabah (fixed margin).

1) Cicilan tetap dan meringankan selama jangka waktu, serta tidak

ada unsur spekulatif.

2) Bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo.26

3. Persyaratan Umum KPR Syarah

Persyaratan umum KPR Syariah, yaitu :27

a. Warga Negara Indonesia.

b. Perorangan (bukan badan usaha).

c. Usia minimal 21 tahun dan pada saat pembiayaan lunas berusia maksimum 55 tahun.

d. Karyawan/Wiraswasta/Profesional dengan masa kerja minimal 2 tahun. e. Tidak terdaftar dalam pembiayaan bermasalah Bank Indonesia.

26 “Pembiayaan Syariah: KPR Syariah”, artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari

http://affgani.wordpress.com/ekonomi-islam/pembiayaan-bank-syariah-kpr-syariah/

27 “KPR Syariah”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://lisensiuinjkt.files.


(43)

30

f. Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank. g. Maksimum pembiayaan 70% dari harga beli rumah. h. Besar angsuran tidak melebi

hi 40% dari penghasilan bulan.

Dalam pemaparan di atas bahwa dapat diketahui bahwa hal penting

dalam pengajuan pembiayaan KPR syariah nasabah harus

berkewarganegaraan Indonesia dan nasabah tidak terdaftar dalam pembiayaan bermasalah Bank Indonesia.

4. Akad-akad KPR Syariah

a. Akad Murabahah

Akad murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang di sepakati oleh penjual

dan pembeli.28 Sedangkan menurut Muhammad Syafi’i Antonio

murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati.29 Dalam murabahah penjual harus memberi

tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan

sebagai tambahannya. Dalam murabahah ditentukan berapa required rate

of profit nya ( keuntungan yang ingin diperoleh).

Karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberi tahu

pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambah pada biaya tersebut.

28 Adiwarman A Karim Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,(Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada, 2007). h.113

29 Muhammmad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Teori dan Praktik,( Jakarta: Gema Insani


(44)

1) Syarat- Syarat Murabahah yaitu:

a) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

b)Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

c) Kontrak harus bebas dari riba.

d)Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang sesudah pembelian.

e) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang. Skema murabahah paling banyak digunakan karena sederhana dan tidak terlalu asing bagi yang sudah terbiasa bertransaksi dengan dunia perbankan pada umum.

2) Akad Murabahah memiliki komponen sebagai berikut30:

a) Harga pokok barang yaitu harga barang ditambah dengan biaya-biaya

lain yang dikeluarkan sehingga barang tersebut memiliki nilai ekonomis.

b) Keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak atas dasar rela

sama rela.

c) Harga jual murabahah yaitu harga yang disepakati meliputi harga

pokok ditambah keuntungan yang disepakati.


(45)

32

Gambar: 2.2 Skema Murabahah

1.Negosiasi dan Persyaratan

2. Akad Jual Beli

BANK NASABAH

6. Bayar

3. Beli Barang SUPLIER 4. Kirim 5. Terima Barang

PENJUALAN dan Dokumen

Sumber : Skema Murabahah, Muhammad Safi’i Antonio.

Perbankan Syariah di Indonesia pada umumnya banyak yang menggunakan akad Murabahah dalam produk KPR Syariah karena memberi banyak manfaat kepada bank syariah yaitu dengan adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah.

b. Akad Musyarakah Mutanaqisah

Musyarakah mutanaqishah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk kepemilikan suatu barang atau asset. Dimana kerjasama ini akan mengurangi hak kepemilikan salah satu pihak sementara pihak yang lain bertambah hak kepemilikannya. Perpindahan kepemilikan ini


(46)

melalui mekanisme pembayaran atas hak kepemilikan yang lain. Bentuk kerjasama ini berakhir dengan pengalihan hak salah satu pihak kepada pihak lain.

Gambar: 2.3

Skema Musyarakah Mutanaqisah

1

BANK NASABAH

SYARIAH 2

`

3 DEVELOPER 3 4 4

5

Sumber : Skema Murabahah, Muhammad Safi’i Antonio.

1) Negosiasi Angsuran dan Sewa .

2) Akad/kontrak Kerjasama.

3) Beli barang (Bank/nasabah).

4) Mendapat Berkas dan Dokumen.

5) Nasabah Membayar Angsuran dan Sewa.


(47)

34

Pembiayaan jenis ini berdasarkan atas kerja sama bagi hasil, berkenaan dengan pembelian rumah secara bersamaan antara bank dan nasabah. Barang tersebut dimiliki secara bersamaan, dengan porsi sesuai dengan modal yang dikeluarkan di awal. Kepemilikan bank atas rumah tersebut berkurang seiring dengan jumlah angsuran yang akan dibayarkan oleh nasabah kepada bank syariah dengan porsi yang telah ditentukan di awal. Selain dengan jumlah angsuran bulanan yang tetap, nasabahpun membayar sewa kepada bank dengan jumlah yang di tentukan. Pembayaran sewa kepada bank ini di anggap sebagai keuntungan bagi bank atas fasilitas dan layanan yang diberikan

c. Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT)

Al – Ba’i wal Ijarah Muntahia Bittamlik merupakan rangkaian dua akad, yakni akad al – Ba’i dan akad Ijarah Mutahia Bitamlik (IMBT). Al – Ba’i meruapakan akad jual berli, sedangkan IMBT merupakan kombinasi

dari sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah diakhir masa sewa.31

Transaksi yang disebut ijarah mutahiya bitamlik (IMBT) adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa.

31 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,(Jakarta: PT.Raja


(48)

Dalam ijarah Mutahia Bittamlik, pemindahan hak milik barang tarjadi dengan salah satu dari dua cara berikut:

1) Pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang yang disewakan

tersebut pada akhir masa sewa.

2)Pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan barang tersebut

pada akhir masa sewa.

Pilihan untuk menjual barang di akhir masa sewa (alternatif 1) biasanya diambil bila kemampuan finansial penyewa untuk membayar sewa relatif kecil. Pilihan untuk menghibahkan barang di akhir masa sewa (alternatif 2) biasanya diambil bila kemampuan finansial penyewa untuk menbayar sewa relatif besar.

Gambar : 2.4

Skema Ijarah Muntahiya Bit Tamlik

PENJUAL SUPLIER OBJEK SEWA B.Sewa NASABAH

3. Sewa Modal

A. Milik 1. Pesan Objek Sewa 2. Beli Objek Sewa

BANK SYARIAH


(49)

36

Dari beberapa paparan akad KPR syariah diatas, maka KPR syariah dapat dilakukan dengan berbagai macam akad yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, tetapi banyak akad KPR syariah yang di tawarkan oleh bank syariah adalah akad murabahah yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.


(50)

37 BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG BANK BNI SYARIAH

A. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah

Sistem Syariah yang terbukti dapat bertahan dalam terpaan krisis moneter 1997, meyakinkan masyarakat bahwa sistem tersebut kokoh dan mampu menjawab kebutuhan perbankan yang transparan. Berdasarkan hal itu dan mengacu pada UU no 10 Tahun 1998, mulailah PT Bank Negara Indonesia (Persero ) merintis Divisi Usaha Syariah. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin yang mulai beroperasi tanggal 29 April 2000, kini BNI Syariah memiliki lebih dari 27 Cabang di seluruh Indonesia. Untuk memperluas layanan pada masyarakat, masing-masing kantor cabang utama tersebut membuka kantor-kantor cabang pembantu syariah (KCPS).

Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2004 sebagai

Perbankan Syariah Terbaik1.

1“Gambaran Perusahaan”, artikel diakses pada 23 Maret 2014


(51)

38

Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status

UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana

tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI

Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan

Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 16 Payment Point2.

Salah satunya yaitu Kantor Cabang di daerah Fatmawati yang menjadi kantor kepala cabang daerah Jakarta Selatan. BNI Fatmawati juga bertanggung jawab terhadap Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di beberapa daerah khususnya Jakarta Selatan, salah satunya yaitu kantor cabang pembantu BNI Syariah di Cilandak yang baru didirikan pada tanggal 12 februari 2012 yang

beralamat di Jl. Cilandak KKO No. 5C.3

2“Sejarah BNI Syariah”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://www.bnisyariah

.co.id/sejarah-bni-syariah

3 Wawancara pribadi dengan ibu Muthia F Nudjang ( Pemimpin BNI Syariah KCP


(52)

B.Visi dan Misi Bank BNI Syariah

Visi BNI Syariah:

Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.4

Misi BNI Syariah:

1. Memberikan konstribusi positif kepada masyarakat dan peduli kepada

kelestarian lingkungan.

2. Memberika konstribusi kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa

perbankan syariah.

3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggan untuk berkarya

dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa visi dan misi BNI Syariah adalah bank lebih berkonstrentasi pada kepentingan berkonstribusi kepada masyarakat dengan layanan dan kinerja yang baik dan bersifat amanah sesuai dengan syariah.

4

“Visidan Misi BNI Syariah”artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://www.bnisyariah.co.id/visi-dan-misi


(53)

40

C. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah KCP Cilandak

Struktur organisasi BNI Syariah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan serta menjalankan kegiatan yang terkoordinasi.

Gambar: 3.1

Struktur Organisasi BNI Syariah KCP Cilandak

SBM Ibu Muthia

Aspem OSH

Heru Setyawan Ibu Debby

Direct Sales /Marketing

Kamil dan Iyan

CS Teller

Indri Helmi


(54)

1. Sub Branch Manager (SBM)

Mengkoordinasikan dan mengawasi aktivitas operasional perbankan di Kantor Cabang Pembantu BNI Syariah sesuai Kewenangannya, yaitu: a. Melaksanakan strategi pemasaran produk bank BNI Syariah.

b. Mengelola sumber daya untuk kelancaran oprasional bank. c. Memutuslkan pencairan pembiayaan nasabah.

d. Mengambil keputusanatas kegiatan-kegiatan di bidang pemasaran dan oprasional.

e. Merealisasikan target oprasional dan menentukan dalam pencapaiannya. f. Melakukan pengawasan pada setiap kegiatan oprasional di bank.

g. Mengawasi laporan keuangan bank. h. Mendatangani surat-surat keluar.

i. Mengevaluasi kualitas sumber daya dan menetapkan strategi yang akan di lakukan.

j. Mengarahkan karyawan di akntor cabang pembantu untuk meningkatkan kinerja yang baik.

2. ASPEM (Analisis Pemasaran)

a. Di bawah penyeliaan atasannya berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan memasarkan dan mengelola pembiayaan produktif.

b. Membantu memasarkan produk dan jasa BNI Syari’ah kepada nasabah atau calon nasabah.

c. Mengelola permohonan pembiayaan liter. d. Melaksanakan pebaikan hasil temuan audit.


(55)

42

e. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis.

3. Direct Sales / Marketing

Bertugas memperkenalkan dan memasarkan produk bank Bni Syariah baik barang maupun jasa, yaitu:

a. Melaksanakan strategi pemasaran produk bank untuk mencapai target. b. Melakukan survey potensi bisnis daerah.

c. Melaksanakan sosialisasi kepada nasabah.

d. Melayani permohonan pembiayaan yang di minta nasabah. e. Melaksanakan pendidikan yang di tugaskan atasan.

f. Mengawasi pembiayaan nasabah.

4. Oprasional Service Head (OSH)

Sebagai kordinator unit kerja dalam Bank BNI Syariah, yaitu:

a. Melaksanakan monitoring kualitas aktiva produktif dan

melaporkannya kepada kepala cabang pembantu. b. Melakukan administrasi jaminan pembiayaan.

c. Mengecek kelengkapan dokumen pembiayaan sebelum di cairkan. d. Melakukan pendidikan sesuai yang di tugaskan atasan.

e. Melaksanakan tugas lain yang di tugaskan oleh kepala cabang pembantu.

5. Custumer Service

Memberi penjelasan nasabah mengenai produk BNI dan syarat-syaratnya.


(56)

b. Melengkapi formulir pembukaan rekening.

c. Meregister pembukaan rekening.

d. Merapihkan dan menyusun slip-slip nasabah ke dalam order.

e. Mengecek pin dan atm nasabah baru.

6. Teller

a. Melayani nasabah untuk melakukan transaksi yang di minta nasabah.

b. Melakukan tansaksi penyetoran atau penarikan tunai atau non tunai atas

permintaan nasabah.

c. Menghitung uang setoran nasabah yang akan di simpan ke brangkas.

d. Menyortir uang nasabah.

e. Memyiapkan bundelan uang tunai yang akan di label.

f. Mencatat arus keluar masuk kas teller.

g. Merapihkan voucher transaksi harian teller (input data).

h. Mengawasi pelaksanaan kas teller.

D. Produk-Produk BNI Syariah

BNI Syariah memiliki beragam produk dan jasa perbankan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah berdasarkan prinsip syariah.Selain itu persaingan di perbankan syariah sangat ketat, setiap perbankan syariah berlomba-lomba meluncurkan produk-produk yang handal untuk menarik banyak konsumen.

Oleh karena itu BNI Syariahpun meluncurkan dan meningkatan kualitas produk, baik produk dana maupun pembiayaan serta terus menerus melakukan


(57)

44

penyempurnaan pada fitur-fiturnya agar dapat menarik banyak konsumen.

Diantaranya produk-produk yang di luncurkan BNI Syariah adalah:5

1. Hasanah Card

IB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi

sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga.

2. BNI Syariah Kepemilikan Emas

Pembiayaan Emas iB Hasanah (BNI Syariah Kepemilikan Emas) merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya melalui akad murabahah (jual beli).

Keunggulan:

a. Objek pembiayaan berupa logam mulia yang bersertifikat PT ANTAM. b. Angsuran tetap setiap bulannya selama masa pembiayaan sampai

dengan lunas.

c. Biaya administrasi yang ringan mulai dari Rp. 50.000,- d. Margin kompetitif.

e. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis. f. Angka waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun. g. Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp. 150.000.000,-.

5“Produk Pembiayaan”artikel diakses pada 23 Maret 2014 darihttp://www.bnisyariah.


(58)

3. BNI Syariah KPR Syariah

BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB Hasanah) adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon.

4. BNI Syariah Multijasa

Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam.

Keunggulan:

a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan

prinsip syariah.

b. Minimal pembiayaan Rp.5 Juta dan maksimum Rp.500 Juta.

c. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun.

d. Uang muka ringan.

e. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau

dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional.


(59)

46

5. BNI Syariah Otomotif

Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan ini.

Keunggulan:

a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai

denganprinsip syariah.

b. Minimal pembiayaan Rp.5 Juta dan maksimum Rp.1 Milyar.

c. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun.

d. Uang muka ringan dan khusus kendaraan bermotor roda 2 dengan pola

kerjasama uang muka tidak diwajibkan.

e. Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.

f. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau

dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional.

6. BNI Syariah Pembiayaan Jaminan Cash

CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.


(60)

a. Memberi kemudahan kepada nasabah yang mempunyai Simpanan Rupiah ataupun Valas USD untuk memperoleh pembiayaan dengan cara cepat.

b. Maksimum pembiayaan sebesar 90% (untuk Simpanan Rupiah) dan

60% (untuk Simpanan Valas USD) dari jumlah nominal Deposito/Tabungan/Giro atas nama yang dijaminkan.

c. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI

Syariah maupun BNI Konvensional.

d. Maksimal jangka waktu selama 12 bulan (untuk simpanan Rupiah)

dan 3 bulan (untuk simpanan Valas USD)

7. BNI Syariah Pembiayaan Haji

Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan

konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Kementerian Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan akad ijarah.

Keunggulan:

a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan

prinsip syariah.

b. Jangka waktu pembiayaan maksimal 1 (satu) tahun atau s/d usia


(61)

48

c. Maksimal sebesar 80% dari biaya setoran awal BPIH untuk

mendapatkan nomor seat porsi haji.

d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau

dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional.

8. BNI iB Giro (IDR & USD)

Giro Syariah merupakan produk yang memberikan segala

kemudahan bertransaksi Giro yang menggunakan prinsip Wadiah Yadh Dhamanah . Giro Syariah mendukung usaha customer dengan kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI di seluruh Indonesia.

9. Tabungan iB Plus

Tabungan iB Plus (Tabungan Syariah Plus) adalah tabungan yang

dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini tabungan anda akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan dibagihasilkan antara anda dan Bank sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal pembukaan rekening tabungan.

10.BNI iB Tapenas

Merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini

mungkin untuk buah hati adalah sebuah tindakan bijaksana. BNI Syariah membantu masyarakat untuk menyiapkan pendidikan melalui BNI iB Tapenas. Dengan setoran sesuai kemampuan dan perlindungan asuransi,


(62)

BNI iB Tapenas dapat membantu masyarakat mewujudkan rencana masa depan keluarga yang lebih baik.

11.BNI iB Deposito

BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki

investasi berjangka yang menguntungkan dan menenangkan.

Menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah, BNI iB Deposito mengelola dana masyarakat dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk kemaslahatan umat.

Keunggulan :

a. Dapat diperpanjang secara otomatis.

b. Bagi hasil yang kompetitif setiap bulannya.

c. Investasi disalurkan untuk pembiayaan di sektor yang halal.

d. Dapat digunakan sebagai jaminan.

12.BNI Syariah Wirausaha

Wirausaha iB Hasanah (WUS) adalah fasilitas pembiayaan

produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.


(63)

50

Keunggulan:

a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan

prinsip syariah.

b. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 7 (tujuh) tahun.

c. Plafond pembiayaan minimal Rp. 50 Juta dan maksimum Rp.1 (satu)

Milyar.

d. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI

Syariah maupun BNI Konvensional.

13.BNI Syariah Valas

Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan

oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing.

Keunggulan :

a. Persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah.

b. Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan jenis pembiayaannya.

c. Pembiayaan dapat diberikan untuk keperluan modal kerja dan atau

d. investasi dengan minimal sebesar US$ 25,000.00 (duapuluh lima ribu

dollar Amerika Serikat).

e. Pembayaran angsuran Pembiayaan Valas iB Hasanah (pokok dan

margin/bagi hasil) dilakukan dalam mata uang yang sama dengan mata uang pembiayaan yang diberikan atau dalam mata uang rupiah


(64)

equivalent dengan angsuran pembiayaan pada kurs yang berlaku saat itu.

f. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI

Syariah maupun BNI Konvensional.

14.BNI Syariah Kopkar/Kopeg

Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas

pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai.

15.BNI Syariah Tunas Usaha

Tunas Usaha iB Hasanah (TUS) adalah pembiayaan modal kerja

dan investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah dalam rangka mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007.

Keunggulan:

a. Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan

prinsip syariah.

b. Jangka waktu pembiayaan tidak melebihi 3 (tiga) tahun untuk

pembiayaan modal kerja dan 5 (lima) tahun untuk pembiayaan investasi.


(65)

52

c. Plafond pembiayaan minimal Rp. 5 Juta dan maksimum Rp. Rp. 500

Juta.

d. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI

Syariah maupun BNI Konvensional.

16.BNI Syariah Usaha Kecil

Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

Keunggulan :

a. Persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah.

b. angka waktu pembiayaan sampai dengan 7 (tujuh) tahun.

c. Plafond pembiayaan sampai dengan Rp.10 (sepuluh) Milyar.

d. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI

Syariah maupun BNI Konvensional.

17.BNI Syariah Linkage

Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah

fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui Lembaga Pendamping.


(66)

18.BNI Syariah Multifinance

Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan

langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.

Keunggulan :

a. Maksimum Total Plafond kepada Multifinance sampai Rp. 75 Milyar

b. Maksimum plafond kerjasama ke perusahaan pembiayaan ditetapkan

atas dasar proyeksi kebutuhan penyaluran pembiayaan ke end user.

c. Jangka waktu penarikan plafond Pembiayaan 1 (satu) tahun.

d. Jangka waktu akad pembiayaan ke Multifinance sesuai jangka waktu

pembiayaan ke end user maksimal 7 tahun sejak penandatanganan akad.

19.BNI Syariah Usaha Besar

Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang

digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi ) kepada pengusaha pada segmentasi besar berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

Keunggulan


(67)

54

b. Pembiayaan dapat diberikan untuk keperluan modal kerja dan atau

investasi dengan minimal sebesar US$ 25,000.00 (duapuluh lima ribu dollar Amerika Serikat).

c. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI

Syariah maupun BNI Konvensional.

20.BNI Syariah Ekspor

Pembiayaan Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang

diberikan kepada eksportir (perusahaan ekspor), baik dalam rupiah maupun valuta asing untuk keperluan modal kerja dalam rangka pengadaan barang-barang yang akan diekspor (sebelum barang dikapalkan/preshipment) dan untuk keperluan pembiayaan proyek investasi dalam rangka produksi barang ekspor.


(68)

55

A. Perumusan Strategi Pemasaran KPR Griya iBHasanah BNI Syariah

BNI Syariah kantor Cabang Pembantu Cilandak memiliki strategi pemasaran serta langkah-langkah yang di tempuh dalam memasarkan produk KPR syariah yang di kenal dengan nama Griya iB Hasanah, tujuanya untuk dapat bersaing dengan perbankan lainnya sehingga dapat menarik banyak minat konsumen dalam produk KPR .

Strategi pemasaran yang di lakukan BNI Syariah Kantor Cabang Cilandak dalam memsarkan produk KPR yaitu dengan cara bauran pemasaran terdiri

dari empat komponen, yaitu : product, price, place, dan promotion.1

1. Product ( Produk)

Dalam strategi pemasaran produk, perusahaan harus dapat memgutamakan kepentingan dari segi kebutuhan konsumen agar dapat terpenuhi.Produk merupakan unsur terpenting dalam tawaran pemasaran. Pemimpin pasar umumnya menawarkan produk dan jasa yang bermutu.

Oleh karena itu BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cilandak mengeluarkan salah satu produk unggulanya yaitu produk KPR Syariah yang di kenal dengan nama Griya iB hasanahyang merupakan fasilitas

1

Wawancara pribadi dengan ibu Muthia F Nudjang ( Pemimpin BNI Syariah KCP Cilandak), Jakarta, 3 Maret 2014


(69)

56

pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon.

KPR BNI Syariah merupakan produk yang dalam pelaksanaanya

menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Selain itu, KPR BNI Syariah memiliki margin yang lebih rendah dan bersifat transparan, dimana pihak bank memberitahukan kepada calon nasabah KPR tentang berapa margin yang akan diambil oleh bank dan dibebankan kepada nasabah. Harga rumah dan margin keuntungan bank sudah dipatok di awal saat perjanjian kredit yang di sepakati sejak awal

antara pihak bank dan nasabah. KPR BNI Syariah memiliki sifat flat,

sehingga nasabah dalam membayar angsuran atau cicilan KPR perbulannya lebih pasti dan jumlahnya sama tiap bulanya, tidak mengalami perubahan harga cicilan karena tidak tergantung dengan suku bunga yang fluktuasi sampai jatuh tempo pelunasan. Dengan begitu nasabah tidak di hinggapi rasa khawatir dengan pembayaran cicilan tiap bulannya. Keunggulan dan persyaratan KPR BNI Syariah yaitu:

a. Keunggulan Griya iB Hasanah BNI Syariah:

1) Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai dengan


(70)

2) Minimal pembiayaan Rp.25 Juta dan maksimum Rp.5 Milyar.

3) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun kecuali untuk

pembelian kavling maksimal 10 tahun atau disesuaikan dengan kemampuan pembayaran.

4) Uang muka ringan yang dikaitkan dengan penggunaan pembiayaan.

5) Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.

6) Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau

dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional.

b. Persyaratan Umum Griya iB hasanah Bank BNI Syariah :

1)Pemohon minimal berusia minimal 21 tahun, pada saat pembiayaan

lunas berusia maksimum.

a) 55 tahun untuk pegawai ( usia pensiun)

b) 60 tahun untuk pengusaha, profesional.

c) Karyawan/ wiraswasta/profesional dengan masa kerja minimal 2

tahun.

2) Mempunyai penghasilan tetap dan mampu mengangsur.

3) Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian bank.

2. Price ( harga)

Pada KPR BNI Syariah penentuan harga merupakan aspek penting dari strategi pemasaran yang di lakukan, karena harga menentukan laku tidaknya produk, bank BNI Syariah menentukan margin yang lebih


(71)

58

rendah dan nasabah tidak dikenakan biaya administrasi, serta proses yang dilakukan lebih cepat dan lebih murah.

Menurut salah satu marketing KPR BNI Syariah Cilandak, iyan bahwa uang muka KPR BNI Syariah yaitu luas bangunan di bawah 70 meter persegi, uang mukanya 20%, sementara untuk luas bangun di atas 70 meter persegi, menetapkan uang muka minimal 30% .

Dalam KPR BNI Syariah nasabah dapat memilih 2 jenis angsuran yang ingin di ambil, sesuai dengan kemampuan pihak nasabah masing-masing yaitu :

a. Angsuran Reguler Griya iB Hasanah. `

Angsuran reguler yaitu jenis angsuran yang di tawarkan bank kepada nasabah dengan jangka waktu pilihan 1 sampai 15 tahun pembayaran, margin yang di tetapkan bank berbeda-beda sesuai dengan pilihan nasabah dalam mengambil jangka waktu pembayaran, dimana setiap bulan harga cicilan tetap sampai jatuh tempo akhir pembayaran

(flat). Untuk lebih jelasnya tentang angsuran reguler Griya iB Hasanah


(72)

Tabel: 3.1

Angsuran Reguler Griya iB Hasnah BNI Syariah

Jangka Waktu 1 Tahun 5 Tahun 10 Tahun 15 Tahun

Margin 6,34% 6,69% 7,92% 8,91%

POKOKPEMBIAYAAN Angsuran Angsuran Angsuran Angsuran

50.000.000 4.430.883 1.112.083 746.667 649.028

100.000.000 8.861.667 2.224.167 1.493.333 1.298.056

200.000.000 17.723.333 4.448.333 2.986.667 2.596.111

300.000.000 26.585.000 6.672.500 4.480.000 3.849.167

400.000.000 35.446.667 8.896.667 5.973.333 5.192.222

500.000.000 44.308.333 11.120.833 7.446.667 6.490.278

600.000.000 53.170.000 13.345.000 8.960.000 7.788.333

700.000.000 62.031.667 15.569.167 10.453.333 9.086.389

800.000.000 70.893.33 17.793.333 11.946.667 10.384.444

900.000.000 79.755.000 20.017.500 13.440.000 11.682.500

1.000.000.000 88.616.667 11.241.667 14.933.333 12.980.556

Sumber: DataAngsuran Reguler Griya iB Hasnah BNI Syariah 2013

b. Angsuran Fleksibel Griya iB Hasanah

Angsuran fleksibel yaitu jenis angsuran yang di tawarkan bank kepada nasabah dengan jangka waktu pilihan 5, 10, dan 15 tahun dengan margin yang sama hanya di bagi jangka waktu angsuranya saja, dimana di tahun ke 1 dan 2 nasabah membayar dengan cicilan


(1)

74

Semiawan, Conyy R. Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Jakarta : 2007.

Wahjono, Sentot Iman. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu,m 2010.

Siangian, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta, Andi Pres, 2001. Sofjan. Manajemen pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Sumitro, Warkum. Asas- Asas Perbankan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004.

Uchayana, Onong. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 1990.

Upiyoad, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat:2006.

Wiroso. Jual beli Murabahah,.Yogyakarta: UII Press, 2005. Sumber Berita Online:

“BI: Perbankan Syariah Berkembang Pesat” artikel di akses pada 26 April 2014 dari http: // www.kemenkeu.go.id/Berita/bi-perbankan-syariah-berkembang-pesat

“BNI Syariah Targetkan Pertumbuhan KPR 40%”, artikel di akses pada 15 Maret 2014 dari http://www.carikredit.com/berita/detail/19/02/2013/1214/bni-syariah-targetkan-pertumbuhan-kpr-40/#.U06oPXZ9vIU

“KPR Syariah”, artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari http://lisensiuinjkt.files. wordpress.com/2010/05/kpr-syariah.pdf

“Pembiayaan Syariah: KPR Syariah”, artikel diakses pada 20 Maret 2014 dari http://affgani.wordpress.com/ekonomi-islam/pembiayaan-bank-syariah-kpr-syariah/

“KPR Syariah”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://lisensiuinjkt.files. wordpress.com/2010/05/kpr-syariah.pdf

“Gambaran Perusahaan”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari https://id-id.facebook.com/BNISyariah/info

“Sejarah BNI Syariah”, artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah


(2)

“Visi dan Misi BNI Syariah” artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://www.bnisyariah.co.id/visi-dan-misi

“Produk Pembiayaan” artikel diakses pada 23 Maret 2014 dari http://www.bnisyariah.co.id/kategori-produk/produk-pembiayaan


(3)

WAWANCARA PADA PT. BNI SYARIAH

Nama : Muthia F Nudjang

Tempat : Jl. Cilandak KKO No. 5C, Kel : Ragunan – Pasar Minggu

Jabatan : Pemimpin Bank BNI Syariah KCP Cilandak

Tanggal : 3 Maret 2014

1. Strategi pemasaran yang seperti apa yang di gunakan BNI Syariah pada produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Griya iB Hasanah?

Jawab : Dalam memasarkan produk KPR BNI Syariah agar dapat

memasuki segmen pasar, BNI Syariah melakukan berbagai langkah yang telah direncanakan diantaranya melalui direct sales, serta penetapan strategi produk, harga, peromosi dan tempat. Selain itu dalam memasarkan produk KPR tersebut BNI Syariah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak diantaranya kerja sama dengan para developer – developer, kerja sama dengan perusahan- perusahan yang bonafide untuk menyediakan kredit rumah secara korporat.

2. Apakah produk Griya iB Hasanah ini merupakan salah satu produk unggulan BNI Syariah? Apa keunggulan produk ini sehingga dapat menarik minat masyarakat?

Jawab : Iya, karena produk KPR BNI Syariah bersifat transparan,

memiliki margin yang lebih rendah dan bersifat flat, sehingga nasabah membayar angsuran atau cicilan perbulannya lebih pasti dan


(4)

berfluktuasi.

3. Apakah strategi pemasaran yang di lakukan BNI Syariah berpengaruh dalam menarik minat konsumen?

Jawab : Sangat berpengaruh.

4. Berapakah Jumlah SDM yang dimiliki BNI Syariah KCP Cilndak

khususnya dalam bidang marketing pemasaran KPR?

Jawab : BNI Syariah KCP Cilandak memiliki 3 orang marketing dalam

memsarkan produk KPR.

5. Apa aspek penting dalam strategi pemasaran yang di lakukan ?

Jawab : Secara praktek lebih gencar melakukan promosi ke masyarakat

di setiap waktu dan berbagai tempat, melihat potensi pasar serta mencari perumahan baru yang akan di buka.

6. Bagaimanan upaya yang dilakukan BNI Syariah dalam menghadapi persaingan di sekitar lokasi ?

Jawab : Melalui cara merebut pasar dengan melihat potensi pasar dan

sasaran targetnya menegah keatas, nasabah tidak dikenakan biaya administrasi, prosesnya lebih cepat dan biaya KPR yang lebih murah.


(5)

7. Siapa pesaing yang paling dominan dalam peroduk KPR BNI Syariah?

Jawab : Pesaing yang paling dominan yaitu BTN, DKI, dan BSM.

8. Apakah ada faktor penghambat dalam memasarkan produk ini kepada masyarakat?

Jawab : Faktor penghambatnya masih belum terbukanya di mata

masyarakat, tentang peran penting bahwa bank syariah bisa melakukan pembiayaan KPR, akomodasi dan fasilitas yang terbatas sehingga harus berganti gantian dengan kantor cabang pembantu BNI Syariah lainnya, serta faham orang-orang tentang bank syariah yang beranggapan bahwa produk BNI Syariah hanya untuk orang yang beragama Islam saja.

9. Bagaimana dalam mensosialisasikan produk tersebut? Media apa yang digunakan ?

Jawab : Dengan cara memberikan informasi dalam berbagai macam

media, seperti flayer, koran, internet, televisi, radio, brosur, standing banner, majalah yang up to date serta mengikuti event-event tertentu di perkantoran, mall dan acara kemasyarakatan.

10. Langkah – langkah apa saja yang akan di tempuh kedepanya dalam

memasarkan produk KPR BNI Syariah?


(6)

Jawab : Untuk kedepannya kami optimis produk KPR BNI Syariah akan semakin meningkat dan menjadi produk yang unggul sebagai suatu pencitraan bank yang bagus.

Jakarta, 3 Maret 2014

Narasumber