Reverse Engineering

III.2. Reverse Engineering

Proses renovasi merupakan proses yang diawali dengan proses reverse engineering . Pada proses ini dilakukan identifikasi pada rancang bangun sistem terdahulu, sehingga dapat dilakukan perbedaan dan pengembangan pada sistem yang akan dibuat. Proses reverse engineering ini penulis lakukan khusus terhadap tugas akhir yang berjudul Rancang Bangun Konsul Kendali Sistem Otomasi Bangunan Sub Unit Air Handling Unit (AHU) yang dibuat oleh Halimah (2015).

Reverse engineering merupakan rangkaian proses yang harus dilakukan secara sistematis sehingga pada proses selanjutnya, yaitu proses forward engineering dapat dilakukan. Proses reverse engineering ini dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengamati konstruksi dan cara kerja sistem yang terdahulu.

2. Cek dokumen rancangan sistem yang terdahulu.

3. Cek kesesuaian spesifikasi komponen yang terpasang terhadap dokumen rancangan.

4. Mengidentifikasi beberapa kelemahan sistem yang terdahulu.

III.2.2. Konstruksi dan Cara Kerja Sistem Terdahulu

Tahapan ini dapat memberikan pengetahuan tentang sistem terdahulu sehingga dapat diberikan perbedaan pada sistem yang baru terhadap sistem yang lama. Proses reverse engineering sendiri penulis lakukan melalui pengamatan pada sistem terdahulu dan pengambilan data dari laporan tugas akhir yang berjudul Rancang Bangun Konsul Kendali Sistem Otomasi Bangunan Sub Unit Air Handling Unit.

Gambar III.1 memperlihatkan desain plant sistem HVAC sebelum plant tersebut direnovasi pada tugas akhir ini. Pada sistem HVAC ini dilakukan pengaturan pada sistem unit pengatur udara (AHU). Sistem AHU tersebut dibagi menjadi 3 kondisi pengoperasian, yaitu:

1. Suhu ruangan tercapai (24-27°C). Saat suhu ruangan mencapai set point, maka sistem akan berjalan dengan normal.

2. Suhu ruangan kurang dari set point (<24°C). Saat sistem berada pada kondisi ini maka sistem akan memberikan sinyal pada controller untuk mengaktifkan sistem pemanas.

3. Suhu ruangan melebihi set point (>27°C). Pada kondisi ini sistem akan memberikan sinyal pada controller untuk mengaktifkan sistem pendingin.

Gambar III.1. Plant rancang bangun konsul kendali HVAC pra-renovasi

III.2.3. Pengecekan Dokumen Terdahulu

Data sistem terdahulu penulis ambil dari laporan tugas akhir yang membahas sistem AHU pada HVAC. Data yang dapat diketahui yaitu daftar input dan output dan spesifiksi pada PLC yang digunakan. Pada sistem terdahulu digunakan PLC Modicon TM221CE40R, yang memiliki spesifikasi I/O: 24 input digital , 2 input analog, dan 16 output digital kemudian komunikasi sistem dengan master dan HMI menggunakan protocol Modbus TCP/IP. Data pada Tabel III.1 dan

III.2 merupakan daftar input dan output pada sistem AHU HVAC yang penulis dapatkan dari laporan tugas akhir yang ditulis oleh Halimah (2015).

Input

No. Input Address Memory Address

SWITCH BOILER

SENSOR SUHU SEBELUM KOIL

7 %I5

%M6

SENSOR SUHU RUANGAN

Tabel III.2. Daftar Output Sistem HVAC AHU[3]

Output

No. Output Address Memory Address

DM OUTSIDE AIR ON

2 %Q1

%M12

MOTOR FAN ON

3 %Q2

%M13

MOTOR MAIN FAN ON

4 %Q3

%M14

DM IN RUANGAN 1 ON

5 %Q4

%M15

DM IN RUANGAN 2 ON

6 %Q5

%M16

DM OUT RUANGAN ON

7 %Q6

%M17

DM EXHAUST ON

8 %Q7

%M18

DM RETURN AIR ON

9 %Q8

%M19

BOILER ON

10 %Q9

%M20

MOTOR HEAT PUMP ON

11 %Q10

%M21

ALARM

Langkah pengecekan komponen dilakukan untuk mengetahui semua komponen yang dipakai pada sistem terdahulu dan disesuaikan dengan dokumen sistem terdahulu. Pengecekan komponen yang telah terpasang dilakukan dengan menelusuri secara langsung sistem yang terdahulu. Dokumen sistem terdahulu penulis dapatkan dari Bill of Quantity (BQ) pada lampiran laporan Tugas Akhir yang dibuat oleh Halimah (2015). Dari hasil pengecekan, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem yang terdahulu yang telah dibuat cocok dengan dokumen terlampir.

III.2.5. Kelemahan Sistem Terdahulu

Kelamahan yang terdapat pada sistem yang terdahulu adalah:

1) Sub-unit AHU tidak terintegrasi dengan sub-unit lain.

2) Plant sistem menggunakan pemanas elektrik yang kurang efisien terhadap sistem baru.

3) Rangkaian input analog dibuat terpisah dengan simulator sehingga kurang rapi.