Skala Pengukuran

4.6 Skala Pengukuran

penelitian ini skala Keterangan:

Dalam

pengukuran yang digunakan adalah skala N

= Jumlah sampel

Likert .

Z = Tingkat distribusi normal pada

Tabel 4.1 Skala Pengukuran

taraf signifikansi 5% = (1,96)

Pilihan Jawaban Skor

Moe = Margin of

Sangat Setuju

4 pengambilan sampel yang masih

3 bisa ditoleransi yaitu 10%.

Ragu-ragu

2 Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

1 Berdasarkan

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian menggunakan rumus di atas diperoleh

perhitungan

Bisnis , 2005.

jumlah sampel minimal sebesar 96,6 yang

dibulatkan ke atas menjadi 97 sampel.

4.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Namun, jumlah sampel yang digunakan

4.7.1 Uji Validitas

dalam penelitian ini sebesar 100 dengan

mengemukan uji sifat sampel yang sama (homogen). Hal ini

Budi

validitas atau kesahihan yang digunakan diperkuat oleh pendapat menurut Davis

untuk mengetahui seberapa tepat suatu dan Cosenza dalam kuncoro (2004) yang

alat ukur mampu melakukan fungsinya. menyatakan bahwa jumlah sampel yang

Alat ukur yang dapat digunakan dalam sesuai untuk penelitian dipengaruhi oleh

pengujian validitas suatu kuesioner adalah alat analisis yang digunakan. Penelitian

korelasi antara skor yang menggunakan Path Analysis jumlah

angka

hasil

skor keseluruhan sampel yang sesuai adalah 100 menurut

pernyataan

dan

pernyataan responden terhadap informasi Ding et. al dalam Supranto (2004).

dalam kuesioner. Instrumen valid jika mampu mengukur apa yang seharusnya

4.5 Teknik Pengumpulan Data

diukur dengan korelasi product moment

a. Studi Pustaka. dari Pearson. Pungujian dikatakan valid

b. Wawancara atau interview. jika nilai probabilitas < 0,05.

c. Kuesioner (angket). Terdiri dari:

1. Pertanyaan terbuka, yaitu jenis

4.7.2 Uji Reliabilitas

pertanyaan

Uji reliabilitas digunakan untuk kesempatan pada responden untuk

yang

memberi

mengetahui tingkat konsistensi hasil menjawab

pengukuran apabila dilakukan dua kali sendiri, tentang pertanyaan yang

dengan

kalimatnya

atau lebih terhadap gejala yang sama diberikan dan berhubungan dengan

(Sekaran, 2003) atau dengan kata lain alat variabel

ukur tersebut mempunyai hasil yang dimaksudkan untuk menghasilkan

konsisten apabila digunakan berkali-kali data kualitatif yang digunakan

dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas menguatkan hasil jawaban dari hasil

ini menggunakan teknik Cronbach Alpha, data kuantitatif.

jika

suatu

konstruk atau variabel

dikatakan variabel jika member nilai responden tinggal memilih pilihan

Cronbach Alpha > 0,06. Semakin dekat jawaban yang telah disediakan Cronbach Alpha > 0,06. Semakin dekat jawaban yang telah disediakan

satu metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya

section.

Salah

4.8 Uji Asumsi Klasik

heteroskedastisitas

yaitu dengan

menggunakan uji Glejser, yaitu dengan Distribusi

4.8.1 Uji Normalitas

meregresikan antara nilai mutlak residual distribusi teoritis dari variabel random

normal

merupakan

dengan seluruh variabel independen yang yang kontinyu (Gujarati, 1999). Kurva

ada. Gejala heteroskedastisitas dapat yang menggambarkan distribusi normal

dideteksi dengan membandingkan tingkat adalah kurva normal yang berbentuk

signifikansi α = 5% dengan tingkat sig t. simetris. Untuk menguji apakah sampel

Apabila sig t lebih besar dari tingkat penelitian merupakan jenis distribusi

signifikansi α = 5%, maka tidak terjadi normal, pada penelitian ini digunakan

heteroskedastisitas.

pengujian Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap model yang diuji. Jika

4.9 Analis Data

nilai probabilitas yang dihasilkan lebih

4.9.1 Analisis Statistik Deskriptif

besar dari 0,05 maka sampel penelitian ini Sugiyono (2005) menjelaskan bahwa sudah

statistik deskriptif adalah statistik yang normal.

menganalisa data

4.8.2 Uji Multikolinearitas

mendeskripsikan atau

data yang telah Multikolinearitas merupakan suatu

Kolinearitas Ganda)

menggambarkan

terkumpul tanpa bermaksud membuat keadaan tidak terdapat atau terjadi

kesimpulan yang berlaku untuk umum korelasi linear di antara dua atau lebih

atau generalisasi. Tujuan analisis deskriptif variabel independen. Dengan adanya

pada penelitian ini digunakan untuk multikolinearitas maka standart error untuk

memberikan deskripsi empirik atas data masing-masing variabel independen tidak

yang dikumpulkan dalam penelitian. dapat dideteksi. Menurut Gujarati (1999) untuk mengetahui ada tidaknya gejala

4.9.2 Analisis Jalur (Path Analysis)

multikolinearitas pada model regresi Path Analysis merupakan teknik linear berganda yang diajukan, dapat

analisis yang digunakan untuk menguji digunakan dengan cara melihat pada nilai

hubungan kausal yang diduga masuk akal

(plausibility) antara satu variabel dengan Apabila nilai VIF kurang dari 10 maka

Variance Inflation Factor (VIF) = 1 / (1-r 2 ).

variabel lain di dalam kondisi non tidak terjadi multikolinearitas.

eksperimental. Secara lebih terperinci analisis jalur merupakan sebuah metode

yang digunakan untuk melihat akibat Pengujian ini dilakukan untuk melihat

4.8.3 Uji Heteroskedastisitas

(effect) langsung dan tidak langsung dari apakah variabel pengganggu mempunyai

suatu variabel yang dihipotesiskan sebagai varian

penyebab (causes) terhadap variabel yang Heteroskedastisitas bertentangan dengan

yang sama

atau

tidak.

diperlukan sebagai akibat (Winarsunu salah satu asumsi dasar regresi linier, yaitu

dalam Fatchur Rohaman, 2009). Solimun bahwa variasi residual sama untuk semua

(2002) mengungkapkan analisis jalur pengamatan

dilakukan dengan beberapa langkah homoskedastisitas

sebagai berikut :

Heteroskedastisitas akan mengakibatkan

1. Merancang model berdasarkan konsep penaksiran

koefisien-koefisien

regresi

dan teori.

menjadi tidak efisien. Gejala ini mungkin

4. Pemeriksaan validitas model melandasi.

2. Pemeriksaan terhadap asumsi yang

a. Koefisien Determinasi Total

a. Didalam analisis path, hubungan Total keragaman data yang dapat antara variabel adalah linier dan

oleh model diukur aditif (tidak ada efek interaksi).

dijelaskan

dengan :

b. Hanya model

sistem aliran causal ke satu arah. Sedangkan

Dalam hal ini, interpretasi terhadap mengandung causal resiprokal tidak

, sama dengan interpretasi dapat dilakukan analisis path.

koefisien determinan (R 2 ) pada Model rekursif apabila memenuhi

analisis regresi. asumsi-asumsi sebagai berikut:

b. Theory Triming  Antara

ε 1 saling

Uji validasi koefisien path pada (independen)

untuk pengaruh

 Antara ε 1, ε 2 dan ε 3 dengan X 1 dan

langsung sama dengan pada regresi,

X 2 saling bebas. menggu nakan nilai ρ pada uji t,

c. Variabel endogen minimal dalam yaitu pengujian koefisien regresi skala ukur interval.

variabel secara parsial.

5. Melakukan interpretasi hasil analisis kesalahan (instrumen pengukuran

d. Observed variabel diukur tanpa

- Memperhatikan hasil validasi model valid dan reliabel).

- Menghitung pengaruh total dari

setiap variabel yang mempunyai dispesifikasikan

e. Model yang

dianalisis

kausal ke variabel dengan benar berdasarkan teori-

teori dan konsep-konsep yang

relevan.

Persamaan struktural (structural

BAB V

equation ) pada dasarnya dibangun

HASIL PENELITIAN DAN

dengan pedoman seperti berikut :

PEMBAHASAN

variabel endogen = variabel eksogen +

variabel endogen + erorr. Persamaan

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

struktural (structural equation) untuk

Instrumen Penelitian

penelitian ini adalah :

Hasil Uji Validitas

Z x2 =ρ x2x1 Z x1 +ε 1 Data dalam penelitian ini dapat Z y =ρ x1x1 Z x1 + ρ x2x1 Z x2 +ε 2 diketahui bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung > r tabel (0,197) dan

nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat perhitungan koefisien path

3. Pendugaan parameter

atau

dikatakan semua item pertanyaan telah - Anak

koefisiennya merupakan koefisien

Hasil Uji Reliabilitas

kolerasi, r (dihitung seperti biasa). Hasil pengujian reliabilitas terhadap - Anak panah satu arah, digunakan semua variabel diketahui bahwa semua

untuk perhitungan regresi variabel variabel memiliki nilai koefisien Alpha dibakukan, secara parsial pada

Cronbach > 0,6 sehingga dapat dikatakan masing-masing persamaan. Metode

instrumen pertanyaan yang digunakan yang digunakan adalah OLS, yaitu

metode kuadrat terkecil biasa.

dalam penelitian ini sudah reliabel atau interpretasi skor nilai mean atau rerata dapat dihandalkan.

variabel maka hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan

Analisis Data

penilaian yang berada pada level bagus

Analisis Statistik Deskriptif

terhadap variabel teknologi informasi

Tabel Interpretrasi skor nilai mean

dalam mendorong peningkatan kualitas

layanan dan kepuasan pasien. Hal tersebut No Nilai Skor

atau rerata variabel

Interpretasi

dimaksudkan bahwa pasien akan merasa

1 1,0 - 1,8

Jelek

puas jika meraka merasakan adanya

2 >1,8 – 2,6 Kurang Bagus manfaat peranan teknologi informasi yang

Cukup

meliputi indikator kemudahan dalam hal

administrasi dan

5 >4,2 – 5,0 Sangat Bagus mendapatkan informasi mengenai pasien,

Sumber : Noermijati (2010)

kecepatan waktu tunggu administrasi pendaftaran dan kepulangan pasien, serta

Variabel Teknologi informasi (X)

ketepatan perhitungan Berdasarkan jawaban dari 100 orang

akurasi

atau

tagihan dan pelaporan pencatatan rekam responden untuk nilai rata-rata variabel

medik pasien.

teknologi informasi (X) memiliki rata-rata

skor sebesar 4,00. Merujuk pada tabel