Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Layanan (Z)
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Layanan (Z)
Jawaban
Indikator Item STS
TS
SS
Rata-rata item Rata-rata indikator
z1.1 Z1.1.3
z.1.2 Z1.2.2
Z1.3 Z1.3.2
Z1.4 Z1.4.3
Z1.5 Z1.5.2
Variabel Z
Berdasarkan jawaban dari 100 orang Reliability (keandalan) sebesar 4,05, responden untuk variabel kualitas layanan
Emphaty (Empati) sebesar 4,04, Tangibles pada tabel 5.17 di atas dapat diketahui
(Bukti Fisik) sebesar 4,00, dan Assurance bahwa variabel kualitas layanan (z)
(Jaminan) sebesar 3,93. Secara keseluruhan memiliki rata-rata skor sebesar 4,02.
persepsi responden adalah berada pada Merujuk pada tabel interpretasi skor nilai
level baik terhadap semua indikator mean atau rerata variabel, maka hal ini
variabel kualitas layanan yang ada di menunjukkan
Rumah Sakit LAVALETTE Malang yang responden memberikan penilaian yang
dirasakan sudah memenuhi harapan berada pada level bagus terhadap variabel
pasien (responden).
kualitas layanan dalam
mendorong
munculnya kepuasan pasien. Hal tersebut
Variabel Kepuasan Pasien (Y)
dimaksudkan bahwa responden (pasien)
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel
merasa kualitas layanan Rumah Sakit
Kepuasan Pasien (Y)
LAVALETTE Malang yang terdiri dari
S SS Rata-
Tangibles (bukti langsung), Reliability
F % f % f % rata
(keandalan),
Responsiveness (daya
y1
tanggap), Assurance (jaminan), Empathy
2 2 5 5 1 (empati) 1 dirasakan telah memenuhi y2 0 0 4 4
harapan mereka.
Variabel Y 3,83
Dari data pada tabel 5.17 variabel Berdasarkan jawaban dari 100 orang kualitas layanan, Indikator Responsiveness
responden variabel kepuasan pasien pada (daya tanggap) memiliki skor rata-rata
tabel 5.18 di atas dapat diketahui bahwa tertinggi yaitu sebesar 4,08, diikuti
rata-rata bahwa variabel kepuasan pasien (y) memiliki rata-rata skor sebesar 3,83.
Merujuk pada tabel interpretasi skor nilai
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas
mean atau rerata variabel, maka hal ini
l bebas
i (p) Keterangan
menunjukkan bahwa
sebagian
besar
1 X 0,369 Homoskedastisita
responden memberikan penilaian yang
2 berada pada level bagus terhadap variabel X 0,303
Homoskedastisita Z 0,733
kepuasan pasien.
pengujian menunjukkan dimaksudkan
semua signifikansi lebih besar dari 0,05 responden akan merasa puas jika meraka
yang berarti asumsi heteroskedastisitas menilai variabel kualitas layanan dan
terpenuhi
manfaat peranan teknologi informasi yang
dirasakan sudah memenuhi atau melebihi
Analisis Path
harapan mereka.
Pengembangan Model Teoritis.
1. Z Kualitas layanan = P 1 Z Teknologi informasi + ε 1
Hasil Uji Asumsi Klasik
2. Z Kepuasan pasien
= P 2 Kualitas layanan Z + P 3
Hasil Uji Normalitas
Z Teknologi informasi + ε 2
Tabel Hasil Uji Normalitas Variabel
Signifikansi Persamaan bebas
(p)
Keterangan
Perhitungan Analisis Path
1. Pengaruh Teknologi informasi (X)
1 X 0,423
Normal
2 X&Z 0,207
Normal
terhadap Kualitas layanan (Z)
Hasil pengujian menunjukkan pada
Tabel Hasil Regresi Standardize
persamaan 1 dan persamaan 2 didapatkan
Persamaan Pertama
nilai signifikansi > 0,05 yang berarti asumsi
Variabel
Beta
T Sig t Keterangan
6,159 0,000 normalitas terpenuhi. Signifikan
X 0,528
t tabel =
Hasil Uji Multikolinieritas Tabel Hasil Uji Multikolinieritas
R Square
Variabel Persamaan bebas
a. Dari nilai R Square menunjukkan nilai 1 X 1,000
sebesar 0,279 atau 27,9%. Artinya
bahwa variabel Z (Kualitas layanan) 2 X 1,387
sebesar 27,9% oleh
Y 1,387
Multikolinieritas
X (Teknologi informasi). Hasil
Sedangkan sisanya 72,1% dipengaruhi semua variabel memiliki nilai VIF lebih oleh variabel lain di luar variabel bebas kecil dari 10 yang berarti asumsi
yang diteliti.
multikolinieritas terpenuhi.
b. Persamaan regresi standardize:
Z Z = 0,528 Z X
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan uji
glejser
yaitu
meregresikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variabel bebas.
2. Pengaruh Teknologi informasi (X) dan
kata lain informasi yang terkandung
Kualitas layanan
(Z)
terhadap
dalam data 50,4% dapat dijelaskan oleh
Kepuasan pasien (Y)
model tersebut. Sedangkan yang 49,6% dijelaskan oleh variabel lain (yang belum
Tabel Hasil Regresi Standardize
terdapat di dalam model).
Persamaan Kedua
Pemeriksaan
validitas model
Variabel Beta T
menggunakan kaidah theory trimming X 0,237
Sig t
Keterangan
yang nonsignifikan Z
path -path
dibuang, sehingga diperoleh model yang didukung oleh data empirik. Akan tetapi
t tabel = 1,98 pada penelitian ini, semua path signifikan, R Square
= 0,350 sehingga tidak ada pembuangan path.
a. Dari nilai R Square menunjukkan nilai
Pengujian Hipotesis
sebesar 0,350 atau 35%. Artinya bahwa
5.8.1 Pengujian Hipotesis Pertama
variabel Y (Kepuasan
pasien)
H1 : Semakin tingginya peranan teknologi
dipengaruhi sebesar 35% oleh X
informasi akan semakin meningkatkan
(Teknologi informasi) dan Z (Kualitas
kualitas layanan.
layanan) sedangkan
Dari nilai t hitung menunjukkan bahwa dipengaruhi oleh variabel lain di luar
sisanya
variabel X (Teknologi informasi) nilai t hitung variabel bebas yang diteliti.
sebesar 6,159 dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena t hitung >t tabel (6,159 > 1,98) atau
b. Persamaan regresi standar: sig t < 5% (0,000 < 0,05) maka variabel X Z Y = 0,237 Z X + 0,431 Z Z
informasi) berpengaruh signifikan terhadap variabel Z (Kualitas
(Teknologi
Interpretasi Path
layanan). Karena koefisien path bertanda Pengujian Goodness of Fit model
positif (0,528) mengindikasikan bahwa menggunakan koefisien determinasi total.
semakin tingginya peranan teknologi Total keragaman data yang dapat
informasi akan semakin meningkatkan dijelaskan oleh model diukur dengan
Dengan demikian rumus:
kualitas
layanan.
Hipotesis (H1) dapat diterima. R 2m = 1 –P 2e1 P 2e2…. P 2ep
Dimana:
Pengujian Hipotesis Kedua P 2e1 =1 –R 21 H2 : Semakin meningkatnya peranan
P 2e2 =1 –R 22 teknologi
informasi akan semakin
Dimana R 21 adalah R square untuk
meningkatkan kepuasan pasien.
persamaan 1 yaitu sebesar 0,237 dan R 22 Dari nilai t hitung menunjukkan bahwa adalah R square untuk persamaan 2 yaitu
variabel X (Teknologi informasi) nilai t hitung sebesar 0,350, jadi diperoleh:
sebesar 2,462 dengan signifikansi sebesar P 2e1 =1 – 0,237 = 0,763
0,016. Karena t hitung >t tabel (2,462 > 1,98) atau P 2e2 =1 – 0,350 = 0,650
sig t < 5% (0,016 < 0,05) maka variabel X Sehingga diperoleh koefisien determinasi
informasi) berpengaruh total adalah sebagai berikut:
(Teknologi
signifikan terhadap variabel Y (Kepuasan R 2m = 1 – (0,763 x 0,650) = 0,504 atau
pasien). Karena koefisien path bertanda 50,4%
positif (0,237) mengindikasikan bahwa Hal ini mengindikasikan keragaman
semakin meningkatnya peranan teknologi data yang dapat dijelaskan oleh model
informasi akan semaikin meningkatkan tersebut adalah sebesar 50,4% atau dengan informasi akan semaikin meningkatkan tersebut adalah sebesar 50,4% atau dengan
Dengan
demikian
Pembahasan Hasil Analisis
hipotesis kedua (H2) dapat diterima.
Teknologi Informasi terhadap Kualitas Layanan Pengujian Hipotesis Ketiga
H3 : Semakin meningkatnya kualitas
teknologi informasi memberikan lima
layanan akan semakin meningkatkan
peran utama didalam organisasi, yaitu
kepuasan pasien.
untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, Variabel Z (kualitas layanan) nilai
komunikasi, kolaborasi, dan kompetitif. t hitung sebesar 4,470 dengan signifikansi
Hasil penelitian ini mendukung studi sebesar 0,000. Karena t hitung >t tabel (4,470 >
empiris yang dikemukakan oleh beberapa 1,98) atau sig t < 5% (0,000 < 0,05) maka
penelitian antara lain: Blais.Kathleen.K et variabel Z (kualitas layanan) berpengaruh
al , (2007), Barua, et al. (1995), dan signifikan terhadap variabel Y (Kepuasan
penelitian K.V. Ramani (2004) yang secara pasien). Karena koefisien path bertanda
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa positif (0,431) mengindikasikan bahwa
teknologi informasi memberikan manfaat semakin meningkatnya kualitas layanan
kemudahan, efisiensi, dan efektifitas akan semakin meningkatkan kepuasan
operasional yang jika diterapkan pada pasien. Dengan demikian hipotesis ketiga
instansi yang bergerak dibidang jasa (H3) dapat diterima.
nantinya berimbas pada peningkatan kualitas layanan.
Pengujian Hipotesis Keempat
Selanjutnya, hasil penelitian ini
H4 : Semakin meningkatnya peranan
bertolak belakang dengan pendapat Dedi
teknologi informasi
akan
semaikin
Rianto R (2007) yang merasakan manfaat
meningkatkan kepuasan pasien melalui
penggunaan
TI
dalam memberikan
peningkatan kualitas layanan.
kepada sektor publik, Pengaruh tidak langsung antara
pelayanan
bahwa kemudahan Teknologi
menunjukkan
penggunaan teknologi informasi (TI) dan Kepuasan pasien (Y) melalui Kualitas
dirasakan tidak layanan (Z), diperoleh dari hasil kali
manfaat
yang
berpengaruh terhadap penerimaan TI. antara
Dalam penelitian ini justru sebaliknya, Teknologi informasi (X) terhadap Kualitas
manfaat dalam layanan (Z) dan pengaruh langsung antara
karena
besarnya
meningkatkan kualitas layanan maka Kualitas layanan (Z) terhadap Kepuasan
dirasakan sangatlah pasien (Y), sehingga pengaruh tidak
langsung sebesar 0,528x0,431 = 0,228. Penerapan teknologi informasi pada Karena kedua pengaruh langsung adalah
LAVALETTE Malang signifikan, maka pengaruh tidak langsung
Rumah
Sakit
merupakan salah satu bentuk strategi antara antara Teknologi informasi (X)
digunakan untuk terhadap Kepuasan pasien (Y) melalui
pemasaran
yang
meningkatkan kualitas layanan terhadap Kualitas layanan (Z) juga signifikan.
pasien (pelanggan) khususnya selama Karena koefisien path bertanda positif,
proses rawat inap berlangsung, mengingat mengindikasikan bahwa semakin tinggi
perkembangan teknologi yang kian pesat Teknologi informasi, semakin tinggi pula
dengan persaingan beberapa Rumah Sakit Kepuasan pasien, melalui peningkatan
yang berada dikota Malang. Teknologi Kualitas
informasi terintegrasi antar semua unit hipotesis keempat (H4) diterima.
di Rumah Sakit LAVALETTE memiliki andil yang cukup besar dalam pelayanan kesehatan, yaitu:
diterapkan diterapkan
padahal spesifikasi yang harus diperlukan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan
seharusnya lebih tinggi. Hal ini tentunya pekerjaan karena transaksi dari beberapa
dapat menghambat atau menggangu unit dengan lokasi yang berbeda serta
transaksi di masing masing unit yang berjauhan dapat dengan mudah dilakukan
menimbulkan masalah lamanya waktu dan dipantau, serta juga memudahkan
dalam akses pengoperasian TI, sehingga dalam mempercepat proses administrasi
nantinya juga berimbas pada kuantitas karena menggantikan sistem manual yang
penyelesaian tugas yang kurang maksimal. dianggap
masih ada banyaknya tenaga
transaksi tulis tangan dan pengerjaan penyelesaian pekerjaan yang minim. Hasil
user dengan bantuan penelitian ini juga mendukung penelitian
manual
oleh
software tertentu yang mengakibatkan Faye
pekerjaan yang sama dilakukan dua kali penelitiannya
x Zhu et al ,
(2002) dalam
kerja. Seharusnya semua itu sudah Services And Service Quality In Consumer
oleh Sistem Informasi Banking, berpendapat bahwa layanan
terakomodasi
Manajemen (SIM RS). Hal ini dikarenakan berbasis
belum adanya tindakan penyelesaian dirasakan pelanggan memiliki sebuah
aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM pengaruh langsung yang positif pada
RS) oleh vendor pemenang tender yang dimensi kualitas pelayanan, dan juga
sampai saat ini masih ngambang atau menemukan bahwa teknologi informasi
setengah jalan. Dan yang terakhir adalah dapat membantu penyedia jasa mencapai
kualitas SDM sebagai user yang masih tingkat pelayanan pelanggan yang lebih
perlu ditingkatkan, mengingat banyaknya tinggi. Hal ini tentu saja memberikan
tingkat kesalahan yang dilakukan saat manfaat yang besar dalam peningkatan
pengoperasian TI dalam transaksi sehari- kualitas layanan, baik dari segi pelayanan
hari. Oleh karena itu beberapa fenomena pasien maupun dari segi kinerja karyawan
bisnis yang masih menjadi kendala Rumah Sakit LAVALETTE itu sendiri.
haruslah segera dicari solusinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara
Peranan Teknologi Informasi Terhadap
penggunaan teknologi informasi terhadap
Kepuasan Pasien
kualitas layanan. Sehingga, semakin tinggi Hasil penelitian ini mendukukung penggunaan teknologi informasi maka
hasil penelitian Fitzsimmons (1997) dan kualitas layanan akan semakin tinggi pula.
Furey (1991) dalam Zhu (2000) yang Dan
menyatakan bahwa layanan berbasis TI penggunaan teknologi informasi, maka
meningkatkan pelayanan dan kualitas layanan akan semakin rendah
dapat
kepuasan pelanggan. Selain itu, penelitian pula.
ini juga mendukung penelitian Literatur meningkatkan kualitas layanan, maka
Apabila perusahaan
ingin
(Furey, 1991; Licata et al 1998.,) yang juga salah satu variabelnya adalah dengan
bahwa TI dapat meningkatkan
menunjukkan
kepuasan pelanggan informasi.
dengan meningkatkan kualitas layanan Namun, ada beberapa fenomena
dan mengurangi tingkat kesalahan. bisnis di Rumah Sakit LAVALETTE
Hasil penelitian di Rumah Sakit Malang yang masih harus dievaluasi dan
Malang menunjukkan diperhatikan antara lain: budaya membeli
LAVALETTE
bahwa teknologi informasi berpengaruh alat atau perlengkapan Infrastruktur TI
secara
langsung
terhadap kepuasan terhadap kepuasan
dan kesalahan koordinasi antar unit dalam berkontribusi cukup besar di dalam
informasi
transaksi perawatan rawat inap sehingga meningkatkan kepuasan pasien. Oleh
berimbas pada perhitungan tagihan dan karena itu, dapat disimpulkan bahwa
pencacatan rekam medis pasien, tidak up pasien lebih cenderung cukup puas
to date data yang di input sehingga butuh merasakan manfaat teknologi informasi
pengecekan ulang pada waktu pasien diantaranya
hendak pulang, banyaknya antrian pasien mendapatkan
seperti
kemudahan
yang pulang dan yang mendaftar pada melakukan kepengurusan administrasi,
informasi,
kemudahan
hari itu ditambah dengan akses Aplikasi penghematan waktu tunggu baik saat
Sistem Informasi (SIM RS) yang lama. Dan pendaftaran
pengerjaan manual kepulangan, dan akurasi perhitungan
sehingga terkadang menggangu jalannya tagihan
layanan pada pasien. Fakta ini perlu pelaporan catatan rekam medis pasien.
mendapat perhatian dan evaluasi dari Penerapan teknologi informasi pada
pihak Rumah Sakit LAVALETTE Malang Rumah
untuk meningkatkan kepuasan pasiennya. merupakan
Sakit LAVALETTE
Malang
Hasil penelitian ini juga diperkuat kompetitif
dengan jawaban kuesioner terbuka yang meningkatkan
secara umum jawaban responden yang (pelanggan) ditengah persaingan yang
kepuasan
pasien
melakukan rawat inap perawatan umum ada. Kurangnya dukungan manajeman
di Rumah Sakit LAVALETTE Malang memperhatikan infrastruktur TI dalam hal
merasa peranan teknologi informasi di kualitas perangkat keras (hardware),
Rumah Sakit LAVALETTE sangat berguna pengembangan
karena memudahkan pasien dan keluarga (software), dan pengembangan sumber
perangkat
lunak
pasien dalam mencari dan mengetahui daya manusia (brainware) sebagai user
berbagai informasi yang cepat dan akurat yang memang memerlukan investasi yang
mulai dari catatan rekam medik sampai besar adalah suatu hal yang harus
perhitungan biaya tagihan dievaluasi, dikelola dan dikendalikan
pada
secara up to date, dengan baik.
perawatan
proses administrasi Merujuk
memperlancar
menyangkut efisiensi tenaga dan waktu, frekuensi dari hasil jawaban kueioner
serta menganggap peranan TI menyangkut tertutup masih ada responden yang
misi kemanusiaan dan profesionalitas. menilai sangat tidak setuju peranan TI
Namun terkadang pasien merasa kurang berpegaruh terhadap kapuasan pasien.
proses administrasi Hal ini terbukti dari presentase nilai
puas
dengan
kepulangan yang lama yang disebabkan sangat tidak setuju item kemudahan
oleh keterlambatan atau kesalahan user melakukan kepengurusan administrasi
dalam memasukkan (input) data dalam dan konservasi waktu pulang sebesar 1%
pengoperasian aplikasi sistem informasi dan menilai tidak setuju sebesar 1%
manajemen berbasis teknologi informasi terhadap item kemudahan melakukan
dan ditambah terkadang akses proses kepengurusan administrasi, 5% pada item
komputersasi yang padat (lambat), akan konservasi waktu pendaftaran, 3% pada
tetapi hal ini hanya sebagian kecil dari akurasi
keseluruhan peranan teknologi informasi pencatatan rekam medis, serta tertinggi
di Rumah Sakit LAVALETTE Malang. pada item konservasi waktu pulang pasien sebesar 6%. Hal ini dikarenakan antara lain: masih adanya kesalahan input dan
Peranan Kualitas Layanan Terhadap
rumah sakit dalam memberikan layanan
Kepuasan Pasien
sejak pertama kali pasien datang sebesar Hasil penelitian ini mendukukung
ketepatan dokter dalam penelitian Simon SK Lam (2001), yang
serta
menganalisa penyakit sebesar 1%. Fakta mengemukakan
ini perlu mendapat perhatian dan evaluasi merupakan skala yang konsisten untuk
bahwa
SERVQUAL
dari pihak Rumah Sakit LAVALETTE mengukur kualitas layanan dan persepsi
Malang untuk meningkatkan kualitas pasien terhadap pelayanan kesehatan.
layanan menuju kepuasan pasien. Selain itu, hasil penelitian ini juga
Hasil penelitian ini juga diperkuat mendukung beberapa studi empiris yang
dengan jawaban kuesioner terbuka yang terdiri
secara umum jawaban responden yang Parasuraman Zeithaml dan Berry (1991),
dari penelitian
antara
lain:
melakukan rawat inap perawatan umum Ni Nyoman Suarniki (2001), Gonzales et.al.
di Rumah Sakit LAVALETTE Malang (2006), dan Wan Edura Wan Rashid dan
meliputi dimensi SERVQUAL antara lain: Hj. Kamaruzaman Jusoff (2009), dengan
a. Tangibles (Bukti Fisik) hasil
Merasa cukup puas. Dari segi mengemukakan
jawaban fasilitas ruangan umumnya SERVQUAL yang meliputi Tangibles,
bahwa
dimensi
responden menjawab cukup memadai Reliability, Responsiveness, Assurance dan
dan sesuai dengan standar. Dari segi Empathy berpengaruh secara signifikan
kebersihan umumnya terhadap kepuasan pelanggan.
jawaban
responden menjawab cukup bersih Namun demikian, merujuk pada
petugas kebersihan yang tabel distribusi frekuensi kualitas layanan,
karena
tersebar di tiap ruangan perharinya ditemukan masih ada responden yang
memberisihkan ruangan dua kali menilai sangat tidak setuju dengan rerata
banyaknya tempat tertinggi terhadap item kebersihan rumah
dalam
sehari,
sampah pada tiap sudut ruangan, sakit dan kenyaman tempat parkir
minimnya sampah yang berserakan kendaraan sebesar 2%, diikuti item
dan kebersihan lantai. Dari segi kesediaan
peralatan medis umumnya responden memperhatikan kepentingan pasien dan
menjawab cukup memadai, dilihat dari keamanan rumah sakit dalam menunjang
keadaan Rumah Sakit LAVALETTE perawatan
yang dilengkapai alat fasilitas alat Selanjutnya, adanya responden yang
kesehatan yang memadai ditunjang menilai tidak setuju tertinggi pada item
dengan unit radiologi, laboratorium, kenyamanan tempat parkir kendaraan
fisioterapi, dan sebesar
kemoterapi,
hemodialisa yang dilengkapi peralatan administrasi
medis yang cukup lengkap. pelayanan sebesar 4%, item fasilitas
dalam
memberikan
b. Responsiveness (Daya Tanggap) ruangan sesuai dengan haknya, kerapian
Merasa cukup puas, ditinjau penampilan karyawan, dan sikap petugas
jawaban dari aspek sikap petugas medis memberikan pelayanan yang baik
memberikan pelayanan, sebesar 2%, item kesediaan petugas medis
dalam
responden menjawab dalam memantau perkembangan pasien
umumnya
sebagian besar sikap petugas mampu sebesar 1%, kesediaan karyawan dalam
menunjukkan sikap ramah, baik, cepat menjalin hubungan komunikasi yang baik
tanggap, perhatian, tanggung jawab, dengan pasien sebesar 1%, kesediaan
dan sopan. Namun terkadang ada pihak rumah sakit dalam mendengarkan
beberapa hal yang membuat pasien keluhan pasien sebesar 1%, kesiapan
terkadang merasa kurang puas yaitu terkadang merasa kurang puas yaitu
memuaskan dan menjanjikan. Dan dari itu merupakan sebagian kecil dari
segi ketepatan petugas dalam menepati keseluruhan responden
janji, umunya jawaban responden
c. Empathy (Empati) adalah sudah cukup baik. Namun Merasa cukup puas, dilihat dari
terkadang ada beberapa hal yang sikap mereka yang mau meluangkan
membuat pasien terkadang merasa waktu luang untuk berbicara pada
kurang puas yaitu terkadang adanya pasien, ramah dan tanggap dalam
keterlambatan atau molornya janji yang menanggapi keluahan pasien, perilaku
sudah ditentukan sebelumnya. Hal itu mendengarkan
masih bisa dimaklumi dan merupakan kembali kepada pasien dengan halus,
dan
menjelaskan
dari keseluruhan memberikan solusi yang baik saat
pasien membutuhkan pendapat, hingga Peranan kualitas layanan di Rumah malah ada beberapa responden yang
Sakit LAVELETTE Malang jika dilihat dari menyatakan sudah seperti layaknya
hasil penelitian sudah cukup memenuhi keluarga.
harapan pasien (pelanggan). Namun beberapa hal yang membuat pasien
tentunya juga masih ada beberapa hal terkadang merasa kurang puas yaitu
yang perlu dievaluasi dan diperbaiki, dan terkadang ada petugas yang kurang
ditingkatkan mengingat masih adanya bisa membina hubungan baik dengan
disampaikan pada pasien dan juga terkadang pelimpahan
keluhan
yang
kuesioner, kotak saran dan unit customer wewenang kurang cepat karena ada
service. Oleh karena itu pentingnya pergantian shift. Hal itu masih bisa
pengaruh kualitas layanan yang dirasakan dimaklumi dan merupakan sebagian
pasien, hal ini merupakan landasan yang kecil dari keseluruhan responden.
kuat bagi Rumah Sakit LAVALETTE
d. Reliability (Keandalan) Malang untuk terus mengevaluasi dan Merasa cukup puas, ditinjau
kualitas layanan agar jawaban
meningkatkan
tercipta kepuasan pasien (pelanggan) yang petugas medis dalam bekerja. Hal ini
dari aspek
kemampuan
maksimal dan tentunya berimbas pada dapat dilihat dari jawaban responden
keuntungan atau profit pada Rumah Sakit yang menyatakan bahwa kemampuan
LAVALETTE Malang itu sendiri. petugas medis dalam bekerja telah memenuhi syarat, baik, tangkas, cepat,
Peranan Teknologi Informasi Terdahap
sesuai standar pelayanan, responsive
Kepuasan
Pasien
Melalui Kualitas
dalam penanganannya,
bertanggung jawab. Namun hal ini juga Hasil penelitian ini mendukung perlu
studi empiris yang dikemukakan oleh perkembangan ilmu dan teknologi
ditingkatkan
mengingat
beberapa penelitian antara lain: Jogiyanto yang
(2009), Blais.Kathleen.K et al, (2007), Barua, perkembangan zaman.
selalu berkembang
seiring
et al. (1995), dan penelitian K.V. Ramani
e. Assurance (jaminan)
menyimpulkan bahwa Merasa cukup puas. Dari segi
yang
teknologi informasi memberikan manfaat keamanan umumnya jawaban yang
kemudahan, efisiensi, dan efektifitas diberikan responden adalah cukup baik
operasional yang jika diterapkan pada dan sesuai dengan harapan pasien dan
instansi yang bergerak dibidang jasa keluarga. Dari segi kemanjuran resep
nantinya berimbas pada peningkatan dokter umumnya jawaban reponden
kualitas layanan. Selain itu diperjelas juga kualitas layanan. Selain itu diperjelas juga
dengan medis, maka diharapkan tidak informasi yang dirasakan pelanggan
layanan berbasis
teknologi
memperhatikan dan memiliki sebuah pengaruh langsung yang
hanya
selalu
kualitas layanan dan positif pada dimensi kualitas pelayanan,
meningkatkan
pengembangan dalam hal medis saja, akan dan juga menemukan bahwa teknologi
tetapi perlunya juga memperhatikan dan informasi dapat membantu penyedia jasa
peranan teknologi mencapai tingkat pelayanan pelanggan
meningkatkan
informasi dalam upaya mendorong dan yang lebih tinggi.
meningkatkan kepuasan pasien secara Disamping
langsung ataupun secara tidak langsung memberikan
teknologi
informasi
melalui peningkatan kualitas layanan di layanan, kualitas layanan dalam hasil
peningkatan
kualitas
Rumah Sakit LAVALETTE Malang. penelitian ini juga berdampak pada peningkatan
Implikasi Penelitian
penelitian ini mendukung
Implikasi penelitian ini menjelaskan beberapa studi empiris yang terdiri dari
pendapat
suatu kajian fakta bahwa teknologi penelitian
informasi dan kualitas layanan merupakan Zeithaml dan Berry (1991), Ni Nyoman
antara lain:
Parasuraman
aspek penting dan determinan bagi Suarniki (2001), Gonzales et.al. (2006), dan
pembentukan kepuasan pasien di Rumah Wan Edura Wan Rashid dan Hj.
Sakit LAVALETTE Malang. Tidak hanya Kamaruzaman Jusoff (2009), dengan hasil
itu, hal ini menyatakan bahwa suatu penelitian mereka yang mengemukakan
organisasi yang mengharapkan tingginya bahwa dimensi SERVQUAL yang meliputi
kepuasan pelanggan perlu ditekankan Tangibles,
yang serius dan Assurance dan Empathy berpengaruh secara
bagaimana membangun signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
pembelajaran
hubungan yang efektif antara penerapan Peranan teknologi informasi dan
teknologi informasi dan kualitas layanan kualitas layanan yang diterapkan di
menuju peningkatan kepuasan pelanggan Rumah
Sakit LAVALETTE
Malang
(pasien).
penelitian ini dapat terebentuknya kepuasan pasien. Namun
dirasakan responden dapat mendorong
Hasil
memberikan informasi pada kalangan demikian, merujuk pada tabel distribusi
akademis dan bagi manajerial organisasi frekuensi kepuasan pasien, masih ada
sebagai pengambil kebijakan dan dalam responden yang menilai tidak setuju item
membuat strategi yang mengulas variabel kualitas layanan sebesar 4%, diikuti item
yang berpengaruh atau berperan dalam peranan teknologi informasi sebesar 3%.
upaya peningkatan kepuasan pasien Fakta ini perlu mendapat perhatian dan
(pelanggan) khususnya di Rumah Sakit evaluasi
LAVALETTE Malang. Hasil penelitian ini LAVALETTE Malang untuk mengevaluasi
dari pihak
Rumah
Sakit
merupakan suatu konsep refrensi bagi dan meningkatkan kepuasan pasien.
peneliti selanjutnya dalam melakukan Peningkatan
teknologi informasi, informasi yang diterapkan di Rumah Sakit
kualitas layanan dan kepuasan pasien, LAVALETTE
yang hubungannya pada subjek dan objek, terhadap peningkatan kualitas layanan
sangat
berpengaruh
eksplanatory dengan yang nantinya berimbas pada kepuasan
maupun
secara
kombinasi pengaruh variabel lain serta pasien. Sehingga hal ini merupakan
sebagai dasar pengembangan lanjutan landasan
guna meningkatkan khasanah ilmu secara LAVALETTE Malang adalah instansi yang
teoritis maupun praktis
Keterbatasan dan Rekomendasi Untuk BAB VI Penelitian Yang Akan Datang
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Responden yang
diteliti
hanya
responden dengan kategori pasien
6.1. Kesimpulan
swasta murni (pasien yang membayar Kesimpulan Penelitian ini adalah tagihan perawatan atas biaya sendiri).
sebagai berikut:
1. Peranan teknologi informasi dapat diharapkan
Sehingga penelitian
kedepannya
meningkatkan kualitas layanan dalam reseponden (pasien) yang lebih luas
mampu
mencakup
hal kemudahan, kecepatan, efisiensi lagi termasuk pasien dengan kategori
dan efektifitas. Hal ini menunjukkan penjamin atau relasi (pasien yang
semakin tinggi peranan membayar tagihan perawatan atas
bahwa
teknologi informasi mengakibatkan tanggungan perusahaan atau asuransi
semakin tinggi pula kualitas layanan tertentu
Rumah Sakit LAVALETTE Malang. perjanjian kerja sama dengan pihak
yang sudah
melakukan
2. Peranan teknologi informasi dapat Rumah Sakit).
meningkatkan kepuasan pasien. Pasien
puas jika mereka mencakup kepuasan pasien perawatan
b. Responden yang
adanya kemudahan, umum saja. Diharapkan penelitian
merasakan
ketepatan dalam kedepannya mampu mengembangkan
kecepatan,
dan
pelayanan. Hal ini mengindikasikan responden hingga pada perspektif yang
semakin tinggi peranan diambil dari keluarga atau penunggu
bahwa
teknologi informasi mengakibatkan pasien.
semakin tinggi pula kepuasan pasien
Rumah Sakit LAVALETTE Malang. LAVALETTE Malang saja. Diharapkan
c. Hanya menyoroti
Rumah
Sakit
3. Kualitas layanan melalui dimensi penelitian yang akan datang, perlu
kualitas layanan SERVQUAL yang untuk melakukan penelitian serupa
Tangibles, Reliability, dengan objek penelitian atau Rumah
meliputi
Responsiveness, Assurance dan Empathy Sakit yang berbeda sehingga dapat
dapat meningkatkan kepuasan pasien melihat perbandingan kepuasan pasien
Rumah Sakit LAVALETTE Malang. Hal dari beberapa Rumah Sakit yang
ini mengindikasikan bahwa semakin berada di kota Malang atau disuatu
tinggi kualitas layanan mengakibatkan wilayah tertentu.
semakin tinggi pula kepuasan pasien
d. Hanya mengkaji masalah kepuasan Rumah Sakit LAVALETTE Malang. pasien ditinjau dari variabel peranan
4. Peranan teknologi informasi dapat teknologi
meningkatkan kepuasan pasien melalui layanan. Diharapkan penelitian yang
kualitas layanan. hal ini menunjukkan akan datang bisa mengkaji kepuasan
semakin tinggi peranan pasien
bahwa
teknologi informasi, semakin tinggi variabel yang belum dikaji dalam
kepuasan pasien, melalui penelitian ini dan tentunya dengan
pula
peningkatan kualitas layanan di Rumah cakupan
Sakit LAVALETTE Malang. mendalam.
yang
lebih
luas
dan
6.2. Saran
Serta anggarkan dana untuk perawatan Adapun saran-saran yang dapat
penyempurnaan sarana dan disampaikan berkenaan dengan penelitian
dan
prasarana hingga training karyawan ini adalah sebagai berikut :
baik dari segi keahlian teknis maupun
1. Memperhatikan dan
segi atika atau perilaku. variabel teknologi informasi yang
mengevaluasi
3. Manajemen Rumah Sakit LAVALETTE meliputi:
Malang diharapkan memperhatikan
dan terus menyempurnakan prosedur (Hardware). Diupayakan memilih
a. Infrastruktur
perangkat
keras
layanan yang efektif dan efisien demi kualitas
proses perawatan memenuhi kebutuhan spesifikasi
kesehatan pasien dan Standard Operating untuk menunjang proses kecepatan
Procedure (SOP) untuk membekali transaksi
karyawan dalam menjalankan tugas. penyelesaian pekerjaan.
dan
kuantitas
4. Manajemen Rumah Sakit LAVALETTE
diharapkan melakukan (Software).
b. Pengembangan perangkat lunak
Malang
evaluasi terhadap kepuasan pasien operasi,
Penyediaan
sistem
yang perlu dilakukan secara terus mengamankan data, sampai pada
antivirus
untuk
menerus, salah satu caranya adalah aplikasi
menggunakan User Based mendukung segala jenis transaksi.
Approach (pendekatan berdasarkan Finishing Aplikasi Sistem Informasi
pelanggan). Pendekatan ini didasarkan Manajemen (SIM) yang belum
pemikiran bahwa kualitas diselesaikan oleh vendor pemenang
pada
tergantung pada tanggapan pelanggan, tender, tanpa melupakan unsur
pelayanan yang paling seperti user friendly (kemudahan
sehingga
memuaskan atau bahkan mampu penggunaan), kecepatan transaksi,
kepuasan pelanggan mudah
menghasilkan
adalah pelayanan yang kebijakan,
mempunyai kualitas yang tinggi. Jika pemenuhan kebutuhan informasi
pasien puas, maka akan mendatangkan (report)
keuntungan (profit) bagi Rumah Sakit. dengan harapan.
Untuk mengetahui keinginan dan
pasien, maka harus manusia sebagai user (Brainware).
c. Pengembangan
didapatkan dari pasien itu sendiri Pemberian pengetahuan tentang
langsung. Hasilnya akan teknologi informasi dan pelatihan
secara
berfungsi sebagai umpan balik yang yang cukup untuk lebih memahami
positif bagi pihak Rumah Sakit. dan mahir dalam penggunaan dan
5. Perlu diciptakan suatu iklim kerja yang pengoperasian teknologi informasi.
kondusif, sehingga kedisiplinan baik
2. Kualitas layanan berpengaruh terhadap itu perawat, dokter dan tenaga non kepuasan pasien. Manajemen Rumah
medis lainnya akan terwujud, yang Sakit LAVALETTE seharusnya selalu
terhadap terciptanya memperhatikan, mempertahankan dan
berdampak
produktivitas kerja yang tinggi dan meningkatkan kualitas layanan secara
kepuasan pasien.
keseluruhan yang meliputi variabel Tangibles,
Reliability,
Responsiveness,
Assurance dan
Empathy.
Adakan
evaluasi dan dan pengawasan dalam rangka perbaikan secara terus menerus.
Faye x Zhu, Walter Wymer Jr and Injazz Chen. 2002. IT-Based Services And Anonimous. 2010. Definisi Rumah Sakit,
DAFTAR PUSTAKA
Service Quality In Consumer http://id.wikipedia.org/wiki/Ruma
Banking, International Journal of h_sakit, diakses 2 nopember 2010.
Service Industry Management , Vol Anonimous. 2010. Pengertian Pemasaran,
13. No.1. pp. 69-90. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemas
Ferdinand, Augusty. 2006. Structural aran, diakses 2 nopember 2010.
Equation Modeling Dalam Penelitian Anonimous, 2010. Pengertian Teknologi
Manajemen Aplikasi Model-model Informasi , http://id.wikipedia.org/
Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis wiki/Teknologi_informasi, diakses
Magister dan Disertasi Doktor , Edisi
4, Badan Penerbit Universitas Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
2 nopember 2010.
Diponegoro, Semarang. Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
Goerge A Zsidisin, Minjoon Jun, and Rineka Cipta, Jakarta.
Laural L Adams. 2000. The Azrul, A. 1996. Pengantar Administrasi
Relationship Between Information Kesehatan ,
Technology and Service Quality in Jakarta.
Binarupa
Aksara,
The Dual-Direction Supply Chain, Blais, Kathleen. K et al. 2007. Professional
International Journal of Service Nursing Practice: Concepts And
Industry Management , Vol 11 No. 4, Perspectives . New Jersey : Pearson
2000 p 312 – 328. Education.
Gonzales et al. 2007. Assessing Tourist Barua, A et al. 1995. An Analytical And
Behavioral Intentions Through Empirical
Perceived Service Quality And Information
Investigation,
Customer Satisfaction. Journal of Volume 6 (1), 3-23.
System
Research ,
business Research , Vol. 60, Issue 2, Budi, T.P. 2007. SPSS 13.0 Terapan : Riset
Pages 153-160. Statistik Parametrik, Penerbit Andi,
Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika Yogyakarta.
Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Budiarti,
Penerbit Erlangga, Jakarta Kualitas Layanan Dan Penanganan
Haag and Keen, 1996, Pengertian Teknologi Keluhan Terhadap Kepuasan Dan
http://teknik Loyalitas Nasabah Bank Umum
Informasi,
informatika.com /teknologi- Syariah Surabaya, Tesis, Universitas
informasi/, diakses 1 desember Brawijaya, Malang.
Elvira. 2006. Pengaruh Pelayanan Jasa Indriantoro, Nur., Bambang Soepomo. Perbankan Elektronik Dalam Upaya
1999. Metodologi Penelitian Untuk Meningkatkan Kepuasan Nasabah Bni
Akuntansi & Manajemen, Edisi Card , Tesis, Universitas Brawijaya,
Pertama , BPFE, Yogyakarta. Malang.
Jacobalis. 2000. Kumpulan Tulisan Terpilih Engel, J.F et al. 1994. Perilaku Konsumen
Tentang Rumah Sakit di Indonesia Jilid 1 , Binarupa Aksara, Jakarta.
Dinamika Sejarah, Eraningtyas, Irana. 2006. Pengaruh Kualitas
dalam
Transformasi, Globalisasi dan Krisis Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Nasional, Yayasan, Penerbit IDI, Pada Rumah Sakit Umum Dr. Syaiful
Jakarta.
Anwar Kota
Jogiyanto. 2008. Sistem Teknologi Informasi, Universitas Brawijaya, Malang.
Malang ,
Tesis,
Andi Offset, Yogyakarta. Johnson, A. (1998). “How do you really Andi Offset, Yogyakarta. Johnson, A. (1998). “How do you really
Julcanc, Fadjri. 2008. Pengaruh Kualitas Jasa Nirsetyo Wahdi. 2006. Analisis Faktor- Pelayanan Bank Terhadap Kepuasan
Yang Mempengaruhi Nasabah (Studi Kasus : Bank BNI dan
Faktor
Kepuasan Pasien Sebagai Upaya BCA di Surabaya, Tesis, Universitas
Meningkatkan Loyalitas Pasien Brawijaya, Malang.
(Studi empiris pada Rumah Sakit Ramani,
Wilasa “Citarum” APPLICATIONS A Management
K.V. 2004.
PRACTICAL
Panti
Semarang). Tesis. FE Manajemen Information System To Plan And
UNDIP. Semarang. Monitor The Delivery Of Health-
Kajian Deskriptif Care Services In Government
Noermijati.
Tentang Kondisi Faktor Intrinsik Hospitals In India, Journal of Health
Dan Ekstrinsik Serta Kepuasan Organization and Management, Vol
Kerja
Manajer Menengah
Jurnal Aplikasi Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran,
18. Pp. 227-220.
Kebawah.
Manajemen , Volume 8 Nomor 1. Edisi Kesebelas, Jilid 2, PT. Indeks,
Nursanti, Aida. 2008. Analisis Kualitas Jakarta.
Layanan dan Nilai Layanan Terhadap Krunmen. 2010. The Impact Of The
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah pada Electronic Medical Record On Patient
PT.Bank Riau Pekanbaru. Tesis, Safety And Care. Highland Heights.
Universitas Brawijaya, Malang. College of Health Profession,
Parasuraman, A., Zeithalm, and Berry. Kentucy.
1991. Refinement And Reassement Kuncoro,
Of The Servqual Scale, Journal Of Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk
Retailing , 12-40, Vol 64. Bisnis dan Ekonomi, Edisi Kedua,
Payene, A, 2001, Services Marketing, Edisi I, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Andi, Yogyakarta. Maria-Eugenia Ruiz-Molina, Irene Gil-
Pratyush Bharati and Daniel Berg. 2003. Saura
Managing Information Systems Vela´zquez, 2010, The Role Of
For Service Quality : A Study From Information
Side, Information Relationships
Technology & People, Vol 16. Iss: 2, Agencies And Their Suppliers,
Between
Travel
pp.183 - 202
Journal of Hospitality and Tourism Rangkuti Fredy. 2004. The Power Of Brands, Technology , Vol 1 No.2. pp. 144-
PT. Gramedia Pustaka Tama, Jakarta. 162.
Rianto, D. R. 2007. Peranan Teknologi Martin. 1999. Pengertian Teknologi Informasi,
Dalam Peningkatan http://teknik-informatika.com/,
Informasi
Di Sektor diakses 1 desember 2010.
Pelayanan
Publik, Yoyakarta. ISSN : 1978 – Marzuki. 2005. Metodologi Riset, Edisi
Kedua, Ekonisia, Yogyakarta. Riduan, Kuncoro, dan Engkos Achmad. Mc Leod, Raymond. 1998, Sistem Informasi
Cara
Menggunakan dan
Analisis Jalur (Path Prenhallindo, Jakarta.
Manajemen, Edisi
Indonesia,
Memakai
Analysis) , Afabeta, Bandung. Naidu, Aditi, 2009. Factors Affecting
Rob Law dan Giri Jogaratnam. 2005. A Patient
Hotel Information Healthcare Quality, International
Applications, Journal of Health Care Quality
Technology
International
Journal of
Contemporary
Rumah Sakit Bersalin Di Kotamadya Management , Vol 17. Pp. 170-180.
Hospitality
Banjarmasin , Thesis, Program Pasca Rahayu, Indriasari. 2008. Pengaruh Kualitas
Universitas Brawijaya sistem,
penggunaan nyata terhadap kepuasan Supranto. 2004. Analisis Multivariat : Arti pemakai, Tesis,
dan Interpretasi, Penerbit Rineka Brawijaya, Malang.
Universitas
Cipta, Jakarta. Rohman, Fatchur. 2009. Peran Nilai Hedonik
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Konsumsi
Andi Offset, Yogyakarta. Sebagai Mediasi Pengaruh Faktor
Tjiptono, Fandy. 2002, Manajemen Jasa, Situasional
Andi Offset, Yogyakarta. Pembelian Impulsif Dibutik Kota
Terhadap
Keputusan
Tjiptono, Fandy. 2004, Pemasaran Jasa, Edisi Malang ,
Pertama, Penerbit Banyumedia Brawijaya, Malang.
Disertasi,
Universitas
Publishing, Malang. Sawyer.
2003. Pengertian
Teknologi
Tjiptono, Fandy. 2005, Pemasaran Jasa,
Banyumedia Publishing, Malang. informatika.com/
Informasi, http://teknik-
Umar, Husein. 2005, Metode Penelitian informasi/, diakses 1 desember
teknologi-
Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis . PT. 2010.
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for
Wan Edura Wan Rashid and Hj. Business, Diterjemahan oleh Kwan
Kamaruzaman Jusoff. 2009. Service Men Yon, Edisi Keempat, Jilid 1
Quality In Health Care Setting, dan 2, Salemba Empat, Jakarta.
International Journal of Health Care Simon S.K.Lam. 2001. Servqual : A Tool
Quality Assurance Vol. 22 No.5, pp. For Measuring Patiens Opinions
471-482.
Of Hospital Service Quality In Widayat. 2004. Metode Penelitian Pemasaran Hongkong. Journal of Total Quality
: Aplikasi Software SPSS , UMM management , Vol.8, No.4,p. 145-152.
Press, Malang Carvax Publishing Ltd.
Widiyanto , Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Singarimbun, Masri & Soffian Effendi,
Penelitian , Penerbit Cv Dikalia, 1995, Metode Penelitian Survei, Edisi
Semarang
Revisi, LP3S, Jakarta. Wilkinson and Cerullo. 1997. Accounting Solimun.
information sistem : Essential concept Structural Equation Modeling (SEM)
2002. Multivariat
Analysis
and application , Third edition, Jhon Lisrel dan Amos, Universitas Negeri
Wiley and Sons, USA Malang, Malang.
Yuliana, Irma. 2010, Analisis Pengaruh Subhasish Dasgupta, Joseph Sarkis, and
Service Quality Terhadap Trust Dan Srinivas Talluri, 1999, Influence Of
Konsumen Dalam Information
Kepuasan
Keputusan Pembelian Tiket Pesawat Invesment On Firm Productivity :
Technology
Secara Online Di Kota Malang , Tesis,
A Cross-Sectional Study, Logistics Universitas Brawijaya, Malang. Information Management , Vol 12. Iss: 1/2, pp.120 - 129
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung. Suarniki, Ni Nyoman. 2001. Analisis
Kualitas Pelayanan
Dalam
Mempengaruhi Kepuasan Konsumen