Perbedaan Kualitas Hidup Pasien
3. Perbedaan Kualitas Hidup Pasien
Berdasarkan diagram 1. di atas diketahui bahwa tingkat kualitas hidup
DM Tipe 2 Pada Kelompok Perlakuan Sebelum dan Sesudah
pasien DM pada kelompok perlakuan
Diberikan Terapi Progressive
sebelum intervensi sebagian besar kualitas
Muscle Relaxation
Diagram 1. Distribusi Tingkat Kualitas Hidup Pasien DM tipe 2 Sebelum Dan Sesudah Intervensi Pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol Pada Peserta Klub DM
Tabel 4. Perbedaan Kualitas Hidup Pasien DM tipe 2 Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Progressive Muscle Relaxation
Kualitas Mean Selisih CI 95% t p value Hdp
Pre
64,12 -5,68 -7,889-
(n=25)
(-3,471)
Post
(n=25)
Terapi Progressive Muscle Relaxation Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Hasil penelitian menunjukkan diberikan intervensi rata-rata 64,12 dan terdapat perbedaan kualitas hidup pasien sesudah diberikan intervensi rata-rata skor DM tipe 2 sebelum dan sesudah diberikan kualitas hidup meningkat menjadi 69,80. terapi progressive muscle relaxation. Hasil
uji statistik p 0,000 (p < 0,05), dimana Hal itu juga didukung oleh penelitian dari Nayeri & Hajbaghery
selisih perbedaan kualitas hidup pasien (2011), total skor rata-rata dari kelompok
DM tipe 2 sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yang mendapatkan terapi
terapi progressive muscle relaxation progressive relaxation membaik setelah
sebesar -5,68. dua bulan menerapkan teknik relaksasi
Pasien yang mengalami penyakit tersebut secara teratur. Namun beberapa kronis seringkali mengalami penurunan domain dari kualitas hidup dalam studi fungsi tubuh. Demikian halnya dengan tersebut dipengaruhi oleh faktor lain. pasien yang menderita penyakit DM tipe
Disaat seseorang melakukan
2. Penurunan fungsi tubuh tersebut jika progressive muscle relaxation maka hal
tidak mampu diatasi oleh pasien maka itu akan membuat beberapa otot tubuh
akan menyebabkan turunnya kualitas dan pikiran menjadi rileks. Synder & hidup. Kualitas hidup merupakan sebuah
Lyndquist (2009) menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kondisi tujuan progressive muscle relaxation
kehidupan mereka dalam kontek budaya adalah untuk mengurangi konsumsi
dan nilai dimana mereka hidup dan oksigen tubuh, laju metabolisme tubuh,
berhubungan dengan tujuan hidup. laju pernapasan, ketegangan otot, Hal itu dibuktikan oleh penelitian kontraksi ventricular premature dan yang dilakukan oleh Spasic (2014) tekanan darah sistolik serta gelombang menunjukkan bahwa orang dengan DM alpha otak. Serta dapat meningkatkan beta tipe 2 memiliki kualitas hidup yang lebih endorphin dan berfungsi meningkatkan rendah dalam semua hal dibandingkan imun seluler. Kondisi seperti itu akan orang tanpa diabetes. Selain itu, adanya membuat kesehatan fisik seseorang penyakit penyerta juga memiliki dampak meningkat sehingga akan meningkatkan lebih besar pada penurunan kualitas hidup. pula kualitas hidupnya. Penelitian tersebut telah menunjukkan
bahwa penyakit penyerta yang paling 4. Perbedaan Kualitas Hidup Pasien
sering yaitu hipertensi, dyslipidemia
DM Tipe 2 Pada Kelompok Kontrol
19,67%, komplikasi oftalmologi 15,54%,
Sebelum dan Sesudah Diberikan
dan polyneuropathy 23%.
Penyuluhan Kesehatan
Pada penelitian ini kualitas hidup Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan rata-rata skor bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas kualitas hidup pasien termasuk kualitas hidup pasien DM tipe sebelum dan hidup baik. Skor kualitas hidup sebelum sesudah diberikan penyuluhan. Hasil
Tabel 5. Perbedaan Kualitas Hidup Pasien DM tipe 2 Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan
T p value Pre (n=25)
Kualitas Hdp
Post (n=25)
Volume 6, Nomor 2, November 2015
statistik menunjukkan p 0,098 (p> Skor rata-rata kualitas hidup 0,05) dengan selisih perbedaan kualitas pasien DM tipe 2 pada kelompok hidup sebelum dan sesudah diberikan kontrol sebelum dilakukan penyuluhan penyuluhan kesehatan sebesar 1,4.
keseahatan sebesar 68,04 yang masih Penyuluhan kesehatan
yang termasuk kualitas hidup baik. Skor rata-rata kualitas hidup pasien DM
diberikan pada kelompok kontrol dalam tipe 2 sesudah diberikan penyuluhan
penelitian ini hanya dilakukan sekali masih termasuk kualitas baik namun
dengan waktu sekitar 2 jam. Penyuluhan mengalami penurunan menjadi 66,64.
yang diberikan sifatnya hanya satu arah meskipun dalam pelaksanaannya terdapat Sedangkan jumlah pasien pada kelompok
kontrol sebelum dilakukan penyuluhan kegiatan tanya jawab. Namun pasien
kesehatan yang mempunyai kualitas lebih banyak mendapatkan informasi dari
hidup baik sebanyak 18 orang dan petugas kesehatan, tidak ada komunikasi
sesudah diberikan penyuluhan kesehatan dua arah yang intensif. Peneliti berasumsi
bahwa kegiatan penyuluhan kesehatan bertambah menjadi 19 orang. hanya bersifat menambah pengetahuan
Asumsi dari peneliti, pada dan mengubah perilaku dari pasien kelompok kontrol tidak terdapat namun tidak mengubah beberapa domain perbedaan kualitas hidup sesudah dari kualitas hidup. Domain tersebut diberikan penyuluhan kesehatan karena
diantaranya adalah kesehatan fisik, pemberian penyuluhan kesehatan hanya psikologis,
tingkat ketergantungan, dilakukan sekali. Untuk bisa tercapai lingkungan, serta spiritual, dan agama.
perubahan perilaku dari pasien butuh Hal itu sesuai dengan penelitian waktu yang relatif lama dan dilakukan
penyuluhan kesehatan yang sering. Hal Martin-Valero et. al. (2013) bahwa pada
ini sesuai dengan penelitian Osaba, kelompok kontrol yang hanya diberikan
penyuluhan tidak menunjukkan perbedaan. et. al. (2012), bahwa untuk membuat komitmen perawatan diri dan hidup
Hasil uji klinisnya menunjukkan hanya terjadi peningkatan aktivitas fisik namun sehat dibutuhkan kegiatan penyuluhan
kesehatan selama 8 minggu dengan tidak meningkatkan kualitas hidup.
kegiatan yang teratur. Promosi kesehatan dengan menggunakan
pendekatan sosioekologi efektif untuk
5. mempromosikan kesehatan jiwa, fisik, Perbedaan Kualitas Hidup Pasien meningkatkan fungsi sosial dan dukungan
DM Tipe 2 Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol
sosial (Sun, Buys, dan Merrick, 2013). Tabel 6. Perbedaan Kualitas Hidup Pasien DM tipe 2 Antara Kelompok Perlakuan
Dan Kelompok Kontrol
Mean Selisih
CI 95% tp value
Terapi PMR (n=25)
Penyuluhan Kesehatan (n=25)
Terapi Progressive Muscle Relaxation Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Hasil penelitian menunjukkan Hal itu sesuai dengan penelitian bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas dari Yusra (2011), bahwa ada hubungan hidup pada pasien DM tipe 2 yang yang bermakna antara tingkat pendidikan diberikan terapi progressive muscle dengan nilai kualitas hidup pasien DM tipe relaxation dan penyuluhan kesehatan.
2. Pendidikan merupakan faktor penting Nilai p 0,076 (p >0,05) dengan selisih dalam memahami penyakit, perawatan diri, perbedaan 3,160.
pengelolaan DM tipe 2 serta pengontrolan gula darah. Pendidikan dalam hal ini terkait
Terapi progressive
muscle
dengan pengetahuan. Disampaikan pula relaxation telah menunjukkan manfaat
dalam mengurangi kecemasan dan akan oleh Mier et al (2008) bahwa pendidikan meningkatkan kualitas hidup dengan berhubungan secara signifikan dengan
mempengaruhi berbagai gejala fisiologis kualitas hidup pasien DM tipe 2 (p value dan psikologis. Pada saat seseorang = 0.000 α = 0.05). Gautam et. al. (2009),
kondisi fisiologis maupun psikologisnya menunjukkan bahwa kualitas hidup yang bagus maka akan dapat mempengaruhi rendah berhubungan dengan rendahnya
pendidikan yang dimiliki pasien DM tipe kualitas hidup. Dimana salah domain
dari kualitas hidup kesehatan fisik dan 2. psikologis.
itu pasien yang berpendidikan tinggi dalam menghadapi
Selain
Hasil penelitian menunjukkan stresor akan dapat mengembangkan
antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol kualitas hidup tidak terdapat mekanisme koping yang konstruktif.
Hal ini disebabkan karena memiliki perbedaan. Hal itu mungkin bisa disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya usia, jenis pengetahuan dan wawasan yang baik terhadap suatu informasi, sehingga
kelamin, pendidikan, status ekonomi, dan individu tersebut akan menyikapi dengan
lama menderita. Karakteristik responden pada penelitian ini jika dilihat tingkat positif serta akan mengambil tindakan
yang tepat dan bermanfaat untuk dirinya. pendidikan, pada kelompok perlakuan
sebagian berpendidikan perguruan tinggi