Analisis Faktor Yang Berhubungan

6. Analisis Faktor Yang Berhubungan

sebesar 56 % dan kelompok kontrol sebagian juga berpendidikan perguruan

Kualitas Hidup Pasien DM

tinggi sebesar 44 %. Asumsi dari peneliti,

Tipe 2 Setelah Diberikan Terapi Progressive Muscle Relaxation

semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuan juga semakin

Berdasarkan tabel 7. di bawah dapat tinggi dan kesadaran akan kesehatan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh juga tinggi. Apalagi semua responden terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2. pada penelitian ini tergabung dalam klub Nilai beta sebesar 0,262 artinya ada sekitar DM yang sering mendapat tambahan 26,2% menunjukkan bahwa ada sekitar pengetahuan terkait manajemen terapi 26,2% pengaruh terapi PMR terhadap DM.

kualitas hidup. R-square sebesar 0,068 Tabel 7. Faktor yang berkontribusi terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 Sesudah

Diberikan Terapi Progressive Muscle Relaxation

Karakteristik

B SE Beta

p Square value

Pendidikan 1,410 0,751 0,262 0,068 0,066

Volume 6, Nomor 2, November 2015

menunjukkan bahwa ada sekitar 6,8% dengan pendidikan tinggi akan dapat pengaruh pendidikan terhadap kualitas mengembangkan mekanisme koping yang hidup pasien DM tipe 2 setelah dikontrol konstruktif dalam menghadapi stresor. dengan variabel lain.

Kaawoan (2012), Kedua kelompok responden baik kemampuan self carepasienjuga akan kelompok perlakuan maupun kelompok menentukan kualitas hidup pasien kontrol rata-rata responden berpendidikan itu sendiri. Kaitannya dengan tingkat perguruan tinggi. Seseorang yang pendidikan yaitu pasienyang memiliki mempunyai pendidikan tinggi maka tingkat pendidikan yang tinggi memiliki pengetahuan yang dimiliki akan tinggi hubungan dengankemampuan self care juga. Jika pengetahuan tinggi akan behaviour dan kepatuhan terhadap berpengaruh terhadap kesadaran akan pengobatan.

Menurut

Kemampuan pasien pentingnya kesehatan. Informasi terhadap untukmemahami

tentang kondisi pencegahan penyakit akan mudah diterima kesehatannya sangat ditentukan oleh dan perilaku juga lebih mudah di ubah tingkat pendidikannya. sehingga akan meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Hasil penelitian Yusra (2011),

SIMPULAN DAN SARAN

hubungan antara tingkat pendidikan

dengan kualitas hidup menunjukkan Simpulan

progressive muscle tingkat pendidikan dengan nilai kualitas relaxation berpengaruh terhadap kualitas hidup responden.

ada hubungan yang bermakna antara

Terapi

Sesuai dengan hidup pada pasien DM tipe 2. Namun pada penelitian Gautam, et. al. (2009), yang kualitas hidup antara kelompok perlakuan menyampaikan bahwa kualitas hidup yang dan kontrol setelah diberikan intervensi rendah berhubungan dengan rendahnya menunjukkan tidak terdapat perbedaan pendidikan yang dimiliki pasien DM tipe kualitas hidup. Faktor confounding yang

2. Disampaikan pula oleh Mier, et. al. berpengaruh yaitu pendidikan terhadap (2008) bahwa pendidikan berhubungan kualitas hidup. secara signifikan dengan kualitas hidup

pasien DM tipe 2 (p value = 0.000 α = Saran

0.05). Hendaknya tatanan pelayanan di Menurut peneliti, pendidikan rumah sakit umum mulai memberikan merupakan faktor penting dalam asuhan keperawatan jiwa pada pasien memahami suatu penyakit, perawatan yang mengalami penyakit kronis yang diri, manajemen terapi DM tipe 2 serta salah satunya penyakit DM tipe 2 sehingga pengontrolan gula darah. Pendidikan asuhan keperawatan yang diberikan pada dalam hal ini terkait dengan pengetahuan. pasien dilakukan secara holistik. Sehingga dapat dianalisa dengan pendidikan dan pengetahuan yang telah dimiliki akan memberikan kecenderungan

KEPUSTAKAAN

terhadap pengontrolan kadar gula darah, mengatasi tanda gejala yang muncul Anas, Y., Rahayu, W., & Andayani, T. M. pada DM secara tepat serta mencegah

(2008). Kualitas hidup pada pasien terjadinya komplikasi. Selain itu pasien

diabetes mellitus tipe 2 rawat

Terapi Progressive Muscle Relaxation Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

jalan di Rumah Sakit Umum Tidar Ningtyas, D. W., Wahyudi, P., & Magelang. Jurnal Ilmu Farmasi

Prasetyowati, I. (2013). Analisis dan Farmasi Klinik, 5(1), 10-13.

kualitas hidup pasien diabetes Batubara, J. R. (2013). Penatalaksanaan

mellitus tipe II di RSUD Bangil Diabetes Melitus Pada Anak. In

Kabupaten Pasuruan. Universitas S. Soegondo, P. Soewondo & I.

Jember, 1-7.

Subekti (Eds.), Penatalaksanaan Osaba, M.-A. C., Val, J.-L. D., Lapena, C., Diabetes Melitus Terpadu (2nd

Laguna, V., Garcia, A., Lozano, ed.). Jakarta: FKUI.

O., et al. (2012). The effectiveness Depkes, R. I. (2013). Riset Kesehatan

of a health promotion with group Dasar 2013. Jakarta: Depkes RI.

intervention by clinical trial. Study Gautam, Y., Sharma, A. K., Agarwal, A.

protocol. BMC Public Health, K., Bhatnagar, M. K., & Trehan,

12(209), 1-6.

R. R. (2009). A cross sectional Purwaningsih, W., & Karlina, I. (2012). study of QOL of diabetic patient

Keperawatan Jiwa. at tertiary care hospital in Delhi.

Asuhan

Yogyakarta: Nuha Medika. Indian Journal of Community Richmond, R. L. (2007). A guide to Medicine, 34(4), 346-350.

psychology and its practice. Kaawoan, A. Y. A. (2012). Hubungan

Retrieved January, 5th, 2015, from Self Care dan Depresi Dengan

http://www.guidetopsychology. Kualitas Hidup Pasien Heart

com/pmr

Failure Di RSUP Prof Dr.R.D. Smeltzer, S., & Bare. (2008). Brunner & Kandou Manado. Universitas

Suddarth’s Textbook of Medical Indonesia, Jakarta.

Surgical Nursing. Philadelpia: Martin-Valero, R., Cuesta-Vargas, A.

Lippincott.

I., & Labajos-Manzanares, M. Spasic, A., Radovanovic, R. V., Dordevic, T. (2013). Effectiveness of the

A. C., Stefanovic, N., & Cvetkovic, physical

T. (2014). Quality of life in type 2 programme on the quality of life

activity

promotion

diabetic patients. Scientific Journal and the cardiopulmonary function

Of The Faculty Of Medicine In for inactive people: Randomized

Nis, 31(3), 193-200. controlled trial. BMC Public Subekti, I. (2013). Apa itu diabetes: Health, 13(127), 1-7.

Patofisiologi, Gejala dan Tanda. Mier, N., Alonso, A. B., Zhan, D., Zuniga,

In S. Soegondo, P. Soewondo & I. M. A., & Acosta, R. I. (2008).

Subekti (Eds.), Penatalaksanaan Health-related quality of life

Diabetes Melitus Terpadu (2nd in a binational population with

ed.). Jakarta: FKUI. diabetes at the Texas-Mexico Sun, J., Buys, N., & Merrick, J. (2013). border. Rev Panam Salud Publica,

Health promotion to improve 23(3), 154-163.

quality of life and prevent Nayeri, N. D., & Hajbaghery, M. A.

depression and anxiety. Int Public (2011). Effects of progressive

Health Journal, 5(4), 381-382. relaxation on anxiety and quality Synder, M., & Lyndquist, R. (2009). of life in female students: A non-

Complementary/alternative randomized controlled trial.

Therapies in Nursing (6th ed.). Complementary Therapies in

New York: Springer Publishing Medicine, 19, 194-200.

Company.

Volume 6, Nomor 2, November 2015

Yildirim, A., Akinci, F., Gozu, H., Sargin, H., Orbay, E., & Sargin, M. (2007). Translation, cultural adaptation, cross-validation of the Turkish diabetes quality of life (DQOL) measure. Quality Life Research,

16, 873-879. Yusra, A. (2011). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Unpublished Tidak Dipublikasikan, Universitas Indonesia, Jakarta.

Zhao, L., Wu, H., Zhou, X., Wang, Q., Zhu, W., & Chen, J. (2012). Effects of progressive muscular relaxation training on anxiety, depression and quality of life of endometriosis patients under gonadotrophin-releasing hormone agonist therapy. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, 162, 211- 215.

Volume 06, Nomor 02, November 2015 Hal. 143 - 149