Bagian tanaman di atas permukaan tanah

• 1. Bagian tanaman di atas permukaan tanah

  dengan mikroba udara

  • Area terjadinya interaksi antara mikroba udara

  (aerial microbes) dengan bagian tanaman yang terletak di atas permukaan tanah diberi istilah filosfir (phyllosphere)

  • membagi dua mikroba yang mengkoloni

  filosfir yaitu mikroba filosfir dan mikroba efifit. Mikroba filosfir merupakan koloni mikroba udara (aerial) yang ditemukan pada permukaan tanaman (daun, kulit batang, dsb) sedang mikroba yang menetap di bagian permukaan disebut mikroba efifit

  2. bagian tanaman dibawah permukaan tanah

  • Di lingkungan rizosfir terdapat area pada

  epidermis akar dan korteks luar di mana partikel tanah, bakteri dan hifa fungi melekat (bersentuhan secara langsung) disebut rizoplen

  • Dalam rizoplen terdapat lebih banyak mikroba

  dibandingkan dengan bagian rizosfir lain yang tidak bersentuhan dengan akar tanaman. Mikroba lebih banyak terdapat pada akar yang lebih tua daripada yang lebih muda karena pada akar yang lebih tua terdapat selain eksudat akar juga sel-sel yang sudah mati. Kalau pada bagian atas tanaman mikroba dibedakan menjadi filosfir dan efifit, pada bagian bawah tanaman bakteri dan fungi yang terdapat di dalam sel-sel akar tidak termasuk rizoplen tetapi disebut endofit

  • rizosfer adalah tanah yang berada disekitar

  perakaran tanaman dimana pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh aktivitas akar tanaman

  • Populasi mikroorganisme di rizosfer biasanya

  lebih banyak dan beragam pada rizosfer dibandingkan pada tanah bukan rizosfer. Kehadiran sejumlah populasi organisme baik yang bersifat antagonis, patogen, maupun saprofit dapat menambah keragaman spesies di dalam komunitas alami tanaman

  • Apa itu “Filoplan”? • Filoplan berasal dari kata phyllo = daun, dan

  plane = permukaan, jadi filoplan dapat diartikan sebagai mikroorganisme yang tumbuh (hidup) pada permukaan daun tanaman. Sedangkan permukaan daun tersebut biasa disebut dengan filosfer. Filosfer merupakan salah satu habitat mikroorganisme saprofit. Beberapa di antaranya merupakan mikroorganisme antagonis

  • Mikroorganisme filoplan berpotensi sebagai

  agen pengendali hayati yang murah dan ramah lingkungan. Keragaman mikroorganisme filoplan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan di sekitar daun, seperti keadaan fisik, kimia dan ketersediaan nutrisi. Sumber nutrisi filoplan terbagi 2 (dua) yaitu nutrisi alami dan nutrisi buatan

  • Nutrisi alami terdiri dari: • Exogenous nutrition yaitu nutrisi yang berasal dari

  luar tanaman seperti deposisi debu, percikan tanah, tepung sari, embun madu.

  • Endogenous nutrition yaitu nutrisi yang berasal

  dari dalam tanaman yang disekresikan dari daun maupun cairan gutasi dari hidatoda. Nutrisi tersebut antara lain ion anorganik (K+, Mg+, Ca 2+, Mn 2+ ), karbohidrat dan asam amino

  • Kelompok Filoplan dan Mekanismenya • Semua filoplan yang berasosiasi dengan

  tanaman, dalam perkembangannya memanfaatkan eksudat yang dikeluarkan oleh daun sebagai sumber energi dan nutrisinya

  • Pada umumnya mikroorganisme antagonis

  mempengaruhi populasi patogen dengan cara memparasit dan membunuh patogen secara langsung; berkompetisi dengan patogen dalam hal makanan; menghasilkan toksin berupa zat antibiotik yang langsung mempengaruhi patogen; serta menghasilkan toksin berupa zat yang mudah menguap yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan patogen

  • Filoplan dapat menjadi antagonis bagi patogen

  apabila mampu berkompetisi, menghambat kolonisasi dan menghambat perkembangan patogen pada permukaan daun (Khaeruni 1998). Kemampuan menjadi antagonis biasanya terjadi melalui mekanisme antibiosis (pembentukan antibiotik, bakteriosin, toksin dan enzim hidrolisis), parasitisme, dan kompetisi

  • Filoplan dapat dibagi ke dalam kelompok bakteri dan

  cendawan • Kelompok Bakteri

  • Ragam bakteri yang mendiami permukaan daun sangat

  bervariasi tergantung dari jenis tanamannya. Setiap tanaman menghasilkan eksudattertentu seperti gula dan asam amino yang sesuai dengan bakteri tertentu pula. Ketinggian tempat dan umur tanaman juga mempengaruhi eksudat yang dihasilkan. Semakin tua daun maka eksudat gula maupun asam amino yang dihasilkan akan semakin banyak, sehingga bakterinya juga semakin banyak