Gaya Hidup Sedangkan menurut Minor dan Mowen 2002: 282, gaya hidup adalah

dibelanjakan, tabungan dan aktiva, utang serta kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap kegiatan berbelanja atau menabung. Dalam hal ini harga poduk sangat berpengaruh dalam menciptakan keputusan pembelian. Pengertian Harga Menurut William J. Stanton 1994 dalam Dinawan 2010:33, harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang lainnya ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli Tjiptono 2005 mengatakan bahwa, harga memiliki dua peranan utama dalam mempengaruhi ketertarikan beli, yaitu : 1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari beberapa alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. 2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif.

2.1.2.3 Gaya Hidup Sedangkan menurut Minor dan Mowen 2002: 282, gaya hidup adalah

menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati 2001: 174 Universitas Sumatera Utara adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen. Namun seperti yang dikatakan Lury 1998:9 bahwa sekalipun kemiskinan menghalangi kemungkinan untuk berpartisipasi dalam konsumsi, namun hal itu tidak bisa mencegah—dalam arti sesungguhnya mungkin menghasut—partisipasi dalam budaya konsumen. Konsumsi gaya hidup bukan monopoli kaum berduit saja, sebab kaum miskin sekalipun ikut berlomba-lomba mencicipi ‘kenikmatan’ bergaya, yaitu sebuah euforia merayakan mode dan tren. Inilah yang dikatakan Lury sebagai proses reproduksi sosial. Lury 1998:102 Perjuangan kelas bawah tersebut dimungkinkan terjadi karena bergaya bagi manusia modern tidak hanya untuk menyembunyikan pribadi concealment, melainkan juga merupakan aksi untuk pelampiasan unburdening. Adapun bentuk-bentuk lifestyling tersebut menurut Lury 1998: 305 dapat terjadi dalam tiga macam bentuk: 1 penyamaran masquerade; 2 peniruan imitation; dan penggabunganincorporsation. Atas dasar itulah urusan gaya hidup bukan hanya milik golongan the have saja, sebab orang miskin sekalipun masih bisa mencomot dan memakai model gaya hidup tertentu Universitas Sumatera Utara meskipun dengan meniru-niru atau berpura-pura. Seperti halnya orang berduit juga bisa berlagak miskin karena pilihan gaya. 2.1.2.4 Kepribadian dan Konsep Diri Menurut Kotler 2006:140 Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif. Dalam Kotler 2003:212 Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut. Yang dimaksud kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia human psychological traits yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisai, pertahanan diri, dan kemampuan beradaptasi. Menurut Kotler dan Keler 2007:223 Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasan adalah bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan bahwa konsumen mendefinisikan kepribadian merek sebagai bauran spesifik atas ciri-ciri bawaan manusia yang bisa dikatakan dimiliki oleh merek tertentu.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Baju Bekas Impor (Studi kasus Pada Toko Baju New Look)

17 137 99

Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk (Studi Pada Toko Abdi, Medan )

1 59 156

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI KARANGANYAR.

0 1 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI SUKOHARJO.

0 1 12

Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk (Studi Pada Toko Abdi, Medan )

0 0 42

Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Baju Bekas Impor (Studi kasus Pada Toko Baju New Look)

0 1 12

Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Baju Bekas Impor (Studi kasus Pada Toko Baju New Look)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Baju Bekas Impor (Studi kasus Pada Toko Baju New Look)

0 0 5

Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Baju Bekas Impor (Studi kasus Pada Toko Baju New Look)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Baju Bekas Impor (Studi kasus Pada Toko Baju New Look)

0 0 21