Kitin Pembuatan dan Karakterisasi Film Kitosan Molekul Tinggi dengan Hidrogel Gelatin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kitin

Kitin merupakan poli 2-asetamido-2-deoksi-β -1→ 4-D-glukopiranosa dengan rumus molekul C 8 H 13 NO 5 n yang tersusun atas 47 C, 6 H, 7 N, dan 40 O. struktur kitin menyerupai struktur selulosa dan hanya berbeda pada gugus yang terikat di posisi atom C-2 kitin adalah gugus N-asetil -NHCOCH 3 , asetamida. O HOH 2 C HO O NHCOCH 3 n Gambar 2.1 Struktur Kimia Kitin Mojarrad,et al. 2006 Di alam, kitin dikenal sebagai polisakarida yang paling melimpah setelah selulosa. Kitin umumnya banyak dijumpai pada hewan avertebrata laut, darat, dan jamur dari gugus Mucor, Phycomyces, dan Saccharomyces Hirano, 1986; Knorr, 1991. Keberadaan kitin di alam umumnya terikat dengan protein, mineral, dan berbagai macam pigmen. Sebagai contoh, kulit udang mengandung 25-40 protein, 40-50 CaCO 3 , dan 15-20 kitin, tetapi besarnya komponen tersebut masih bergantung pada jenis udangnya Altschul, 1976. Sebagian besar kelompok Crustacea, seperti kepiting, udang, dan lobster, merupakan sumber utama kitin komersial. Di dunia, kitin yang diproduksi secara komersial 120 ribu ton per tahun. Kitin yang berasal dari kepiting dan udang besar 39 ribu ton 32,5 dan dari jamur 32 ribu ton 26,7Knorr, 1991. Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Sifat Kitin

Kitin merupakan bahan yang tidak beracun dan bahkan mudah terurai secara hayati biodegradable. Bentuk fisiknya merupakan padatan amorf yang berwarna putih dengan kalor spesifik 0,373 ± 0,03 kalg o C Knorr, 1984 dan derajat rotasi spesifik [α ] D 18 +22 o pada kosentrasi asam metanasulfonat 1,0. Sebagai biopolymer kristalin, kitin terdapat dalam 3 bentuk Kristal di alam, yaitu α , β , dan γ . Kitin- α berbentuk Kristal ortorombik dengan setiap unit selnya mengandung 4 cincin N-asetil-D-glukosamina yang ditautkan dengan 2 ikatan glikosidik β -1→ 4 dan tertara secara antiparalel, rapat, dan kompak. Kitin-β berbentuk kristalin monoklin dan setiap unitnya terdiri atas 2 cincin N-asetil-D-glukosamina dan 2 molekul air yang tertara secara parallel. Sementara struktur kitin-γ diduga dalam 2 penataan, yaitu 2 rantai paralel dan 1 antiparalel. Ketiga bentuk kristalin tersebut dapat dibedakan dengan menggunakan spektroskopi IR pada bilangan gelombang 3160 dan 3190 cm -1 . Kitin hampir tidak larut dalam air, asam encer, dan basa, tetapi larut dalam asam formiat, asam metanasulfonat, N,N-dimetilasetalmida yang mengandung 5 litium klorida, heksafluoroisopropil alkohol, heksafluoroaseton dan campuran 1,2- dikloroetana-asam trikloroasetat dengan nisbah 35:65 [vv]Hirano, 1986. Asam mineral pekat seperti H 2 SO 4 , HNO 3 , dan H 3 PO 4 dapat melarutkan kitin sekaligus menyebabkan rantai panjang kitin terdegradasi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil Bastaman,1989.

2.2 Kitosan