Pasar Modal .1 Pengertian Pasar Modal

2.1.2 Pasar Modal 2.1.2.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan suatu wadah bagi pihak yang memiliki dana lebih dan pihak yang membutuhkan dana sebagai alternatif penghimpun dana dengan memperjualbelikan suatu sekuritas. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek. Menurut Sunariyah 2011:4 menyebutkan bahwa pasar modal adalah sebagai berikut : “Suatu pasar tempat, berupa gedung yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.” Menurut Darmadji dan Fakhrudin 2012:1 menyebutkan bahwa pasar modal adalah sebagai berikut : “Pada dasarnya pasar modal capital market merupakan tempat diperjualbelikannya instrumen keungan jangka panjang, seperti utang, ekuitas saham, instrumen derivatif, dan instrumen lainnya. ” Menurut Fahmi 2012:52 menyebutkan bahwa pasar modal adalah sebagai berikut : “Pada dasaranya pasar modal adalah tempat berbagai pihak, khususnya perusahaan menjual saham stock dan obligasi bond , dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.” Berdasarkan pengertian-pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan tempat bertemu antara investor pemodal dengan perusahaan untuk melakukan transaksi jual beli suatu sekuritas. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi pembangunan perekonomian negara. Pasar modal menyediakan alternatif pendanaan usaha bagi investor yang memiliki dana lebih untuk berinvestasi pada salah satu sekuritas yaitu saham perusahaan dengan harapan mendapatkan imbalan return . 2.1.2.2 Jenis-jenis Pasar Modal Menurut Jogiyanto 2013:15 pasar modal di Indonesia terbagi ada empat jenis pasar modal, yaitu sebagai berikut : 1. Pasar Perdana Primary Market , merupakan pasar modal yang menjual pertama saham atau sekuritas lainnya sebelum sekuritas tersebut dicatatkan di bursa efek. Harga efek di pasar modal ini di tentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan. 2. Pasar Sekunder Secondary Market ¸yaitu pasar modal dalam bentuk bursa efek yang diperjualbelikan saham dan sekuritas pada umumnya setelah masa penjualan primary market . Harga saham di pasar ini di tentukan oleh permintaan dan penawaran yang di pengaruhi berbagai faktor dari emiten kebijakan per laba, per saham, atau kebijakan deviden maupun faktor di luar. 3. Pasar Ketiga Third Market , yaitu pasar modal tempat saham dan sekuritas lain diperdagangkan di luar bursa efek, pasar ini disebut pula over the counter market atau dengan kata lain pasar ketiga dijalankan oleh broker yang dipertemukan penjual dan pembeli pada saat pasar kedua ditutup. 4. Pasar Keempat Fourth Market , yaitu pasar perdagangan saham antar imvestor atau antara pemegang saham tanpa melalui perantara pedagang efek. Pasar keempat ini umumnya menggunakan jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang besar. Menurut Tandelilin 2010:1 pasar modal di Indonesia terbagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut : 1. Pasar Perdana Dalam pasar perdana inilah untuk pertama kali perusahaan menjual sekuritasnya, dan proses itu disebut dengan istilah Initial Public Offering IPO atau penawaran umum, atau dapat juga dikatakan pasar perdana terjadi pada perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya. 2. Pasar Sekunder Setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana, selanjutnya sekuritas emiten tersebut kemudian bisa diperjualbelikan oleh dan antara investor di pasar sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pasar sekunder memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada perusahaan. Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan di dua jenis pasar, yaitu: a. Pasar Lelang auction market Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas yang melibatkan proses pelelangan penawaran pada sebuah lokasi fisik. Transaksi antara pembeli dan penjual menggunakan perantara broker yang mewakili masing-masing pihak pembeli dan penjual. b. Pasar Negosiasi negosiasi market Pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa bagi sekuritas dengan cara membeli dari investor dan menjual ke investor.

2.1.2.3 Manfaat Pasar Modal Menurut Hadi 2013:14 menyebutkan pasar modal memiliki manfaat

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 5

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 2

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 15

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 1

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 1

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 1

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 5

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 1

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 2

PENGGUNAAN METODE ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) UNTUK MENILAI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2015

0 0 2