ACARA DOA PENUTUP pesta modul gsm gsm_pdf

Harus berbicara dengan suara keras dan bervariasi misalnya memakai jenis suara yang berbeda untuk masing-masing tokoh yang berbicara ■ Hindari cerita yang memerlukan lebih dari satu pokok pikiran, karena itu cerita harus pendek dan sederhana. Harus menggunakan banyak ekspresi wajahmimik muka, khususnya mata. ■ Banyak melakukan interaksi supaya mereka terlibat, misalnya bertanya atau minta mereka menirukan. ■ Karena anak usia ini sulit duduk diam, maka guru harus sering mengajaknya bergerak, mis. berdiri, berputar dll.. Pakailah alat peraga untuk menarik perhatian mereka. ■ Bercerita dalam Kelas Pratama 7-9 tahun Konsentrasi anak usia ini sudah lebih panjang 10-15 menit, tapi daya imaginasi mereka sangat tinggi dan keinginan tahu mereka sangat besar sehingga mereka sering hidup dalam dunianya sendiri, kecuali bila guru bisa menarik perhatiannya dengan tepat. Berikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan cerita, misalnya memberikan pertanyaan sesudah usai cerita. ■ Hubungkan cerita dengan hal-hal yang menarik perhatian mereka atau pengalaman-pengalaman mereka. ■ Jangan mudah terganggu dengan pertanyaan yang muncul tiba- tiba di tengah-tengah guru bercerita. Layanilah pada batas- batas tertentu untuk memuaskan keinginan tahu mereka. ■ Selipkan humor atau teka-teki dalam cerita Anda agar suasana tidak membosankan mereka. ■ Lakukan interaksi sesudah selesai bercerita misalnya dengan menunjukkan gambar-gambar, buku dll.. ■ B. Bercerita dalam Kelas Madya 10-12 tahun Jiwa petualangan bertumbuh pesar pada usia ini. Memberikan tantangan-tantangan kecil selalu akan disambut dengan baik. Rangsang pikiran mereka dengan pokok-pokok diskusi dari cerita yang disampaikan. ■ Bercerita sambil melakukan penyelidikan Alkitab akan sangat menarik bagi kelas Madya. ■ Memberi pertanyaan lebih banyak dan tunjukkan semangat. Beri perhatian ekstra kepada mereka yang bandel dan suka mengganggu pada saat Anda bercerita. ■ Anak kelas Madya sangat suka dianggap dewasa. Terbukalah dengan mereka dan ceritakan sedikit kehidupan pribadi yang patut diteladani mereka. ■ Berceritalah sebagaimana layaknya seorang detektif, karena mereka suka menebak-nebak. ■ Anak Madya biasanya menjadi pemuja pahlawan. Mereka pasti tertarik dengan cerita kepahlawanan dalam Alkitab, seperti Daud, Ester, Debora, Daniel, dsb.. ■ C.

E. ACARA DOA

Berdoa sebaiknya menjadi acara puncak sesudah acara cerita Firman Tuhan, karena di dalam doa ini anak dapat langsung merelasikan apa yang sudah diajarkan dengan Tuhan dan meresponinya. Ajarkan kepada mereka bahwa berdoa bukanlah sekedar minta-minta, tapi berkomunikasi dengan Allah secara pribadi, sebagaimana berbicara kepada sahabat. Pada saat berdoa, guru akan menuntun anak-anak mengarahkan hati kepada Tuhan dan memberi respon atas Firman Tuhan yang telah didengar. Untuk anak-anak kecil, guru dapat menuntun mereka dengan memimpin doa dan anak-anak menirukannya. Untuk anak-anak yang lebih besar guru dapat menunjuk salah seorang anak untuk memimpin doa dengan diberikan beberapa pokok doa sebelumnya. Pada acara doa ini, selain untuk meresponi Firman Tuhan, guruanak juga bisa menambah pokok doa lain, misalnya: berdoa untuk anak SM yang sakit, yang tidak datang atau yang mengalami masalahkesulitan hidup ● berdoa untuk SM, gereja dan masyarakat sekitar ● berdoa untuk kebaktian SM minggu depan ● Karena doa adalah waktu istimewa bertemu dengan Tuhan maka tanamkan beberapa prinsip-prinsip penting dalam acara doa bersama: Waktu berdoa adalah waktu khusuk, jadi tidak ada anak atau guru yang boleh berjalan-jalan, berbicara atau melihat-lihat ke 1. http:kom2kursusgsmindex.php?modul=pelajaran05 4 of 5 [28072006 8:45:51] Ajarkan kepada anak-anak tentang kuasa doa, bahwa Tuhan mendengar doa dan menjawab doa-doa kita. 3. Berikan teladan kepada anak-anak, bahwa guru SM selalu berdoa bagi anak-anak SM. 4.

F. PENUTUP

Acara Kebaktian SM bisa ditutup dengan guru berdiri di depan pintu keluar untuk memberi salam kepada anak-anak yang pulang. Bagi anak yang lebih besar, guru bisa melibatkan mereka untuk berpartisipasi membersihkan ruangan dan alat-alat yang dipakai dalam kebaktian. Lalu tutuplah dengan doa bersama, khususnya mereka yang bertugas dalam kebaktian, untuk mengucap syukur atas pimpinan Tuhan. Akhir Pelajaran GSM-P05 DOA Tuhan, terima kasih untuk kesempatan istimewa yang Engkau berikan kepadaku agar bisa dipakai untuk mengajarkan kebenaran kepada anak- anak. Ini merupakan suatu tugas istimewa, ajar aku untuk selalu mempersiapkan setiap pelayanan dengan kesungguhan hati. Amin. [Catatan: Tugas Pertanyaan ada di lembar terpisah.] http:kom2kursusgsmindex.php?modul=pelajaran05 5 of 5 [28072006 8:45:51] Nama Kursus : Training Guru Sekolah Minggu GSM Nama Pelajaran : Teknik Memimpin Kebaktian Sekolah Minggu Kode Pelajaran : GSM-T05 Pertanyaan 05 - TEKNIK MEMIMPIN KEBAKTIAN SEKOLAH MINGGU INSTRUKSI Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.: Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 05 dengan teliti. 1. Bacalah Pertanyaan A dan B di bawah ini, kemudian jawablah dengan jelas dan tepat. 2. Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di: yuliaatin-christ.net 3. Selamat mengerjakan Perhatian Setelah lembar jawaban di bawah ini diisi, mohon dikirim kembali dalam bentuk plain text e-mail biasa dan bukan dalam bentuk attachment ke: kusuma at in-christ.net dan di copy ke staf-pestaatsabda.org Pertanyaan A: Apa pentingnya melakukan pertemuan untuk Kelas Persiapan yang diadakan beberapa hari sebelum hari kebaktian SM? 1. Siapa saja yang perlu datang ke kebaktian SM lebih awal 15 menit? dan untuk apa? 2. Apa tujuan utama acara puji-pujian? 3. Mengapa pemimpin pujian harus mempersiapkan lebih dahulu lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam kebaktian SM? 4. Mengapa persembahan lebih baik dilakukan ditengah-tengah acara puji-pujian? 5. Sebutkan 4 langkah yang harus dilakukan guru untuk menguasai cerita yang akan disampaikan? 6. Akitivitas apa yang bisa dilakukan agar anak terlibat dan berpartisipasi dalam acara bercerita menyampaikan Firman Tuhan? 7. Apa masalah terbesar yang dihadapi guru ketika bercerita pada anak Indria? 8. Mengapa berdoa menjadi acara puncak sesudah mendengarkan Firman Tuhan? 9. Bagaimana kebaktian SM sebaiknya ditutup? 10. Pertanyaan B: Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan alat-alat media elektronik untuk kebaktian SM? 1. Apakah perlu ada sangsi bagi guru-guru SM yang tidak mempersiapkan diri sehingga tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik pada waktu kebaktian SM? 2. http:kom2kursusgsmindex.php?modul=pertanyaan05 [28072006 8:45:51] Nama Kursus : Training Guru Sekolah Minggu GSM Nama Pelajaran : Teknik Memimpin Kebaktian Sekolah Minggu Kode Pelajaran : GSM-R05a Referensi GSM-R05a diambil dari: Nama Situs : Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen URL PEPAK : http:www.sabda.orgpepakpustaka050882 REFERENSI PELAJARAN 05a - TEKNIK MEMIMPIN KEBAKTIAN SM MUSIK DAN PUJIAN DI SEKOLAH MINGGU Musik dan pujian yang mengarah kepada Tuhan dapat membawa perubahan dalam diri seseorang. Musik dan pujian tsb. jika tepat dibawakan juga akan sanggup memenuhi hati yang mendengar dengan kedamaian, kegembiraan, semangat, dan sukacita yang melimpah. Demikian pula musik dan pujian yang benar dapat membuat suasana Sekolah Minggu menjadi lebih hidup untuk siap menghadap hadirat Tuhan. Dalam situasi dan kondisi yang terbatas, dimana penggunaan alat musik tidak memungkinkan, pujian masih tetap memegang peran yang sangat penting dalam susunan acara kebaktian anak. Pujian bukan sekedar acara pembukaan melainkan salah satu bagian penting dalam susunan liturgi sebuah kebaktian karena pujian adalah untuk mempersiapkan jemaat memuliakan Tuhan. Tapi hal yang lebih penting dari semuanya adalah bahwa pujian ditujukan kepada Tuhan dan Tuhan berkenan atas pujian dari manusia. Ulasan di bawah ini akan memaparkan arti penting Musik dan Pujian di Sekolah Minggu.

A. Latar Belakang Alkitab