ANAK MEMBUTUHKAN JURU SELAMAT

B. ANAK MEMBUTUHKAN JURU SELAMAT

Pengajaran meskipun sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak secara otomatis membawa kepada keselamatan. Contohnya adalah bangsa Israel. Sesudah keluar dari Mesir mereka diajar dan dididik oleh Allah sendiri melalui hamba-Nya Musa. Meskipun begitu hampir semua perbuatan mereka tidak menyukakan hati Allah. Mereka tidak bersedia menuruti jalan Tuhan. Berulang kali mereka memberontak dan melawan kehendak Allah. Sehingga akhirnya dua orang saja yaitu Yosua dan Kaleb yang sampai di negeri perjanjian, sedang semua orang lain dihukum mati di padang belantara. Anak adalah Orang Berdosa Tuhan yang panjang sabar memulai lagi mendidik generasi berikutnya dimana pada waktu keluar dari Mesir mereka masih anak-anak. Sebelum sampai ke negeri perjanjian generasi itupun memberontak terhadap Tuhan seperti orangtua mereka Bilangan 21:4-9. Apakah yang diperbuat Tuhan? Apakah mereka harus mati di padang belantara seperti orangtuanya? Tidak Musa disuruh mendirikan ular tedung, sebagai lambang bahwa penyelesaian soal dosa menusia tidak dapat dicapai melalui pendidikan saja melainkan harus ada kematian Tuhan Yesus sebagai ganti kita orang berdosa. Anak lahir sudah dengan kecenderungan berbuat dosa. Anak tidak diajar berdusta atau marah, mungkin juga tidak melihatnya pada diri orangtua, namun pada suatu hari kita dapat menemukan seorang anak berdusta, marah, dll. Dari manakah datangnya perbuatan itu? Raja Daud berkata: Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Mazmur 51:7. Kejadian 8:21 berkata bahwa yang ditimbulkan hati manusia adalah jahat sejak kecil. Pergumulan mengenai dosa mulai dalam hati anak pada waktu ia masih kecil. Anak yang berdosa dan memerlukan keselamatan itu, dibicarakan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 18:14. Karena itu anak tak hanya membutuhkan pengajaran yang teliti saja, tetapi mereka perlu diperkenalkan kepada seorang Juruselamat. 1. Anak Dapat Percaya Sering kita orang dewasa menganggap rendah pengertian rohani seorang anak, padahal anak tersebut sanggup untuk menyesali dosanya dan datang kepada Tuhan Yesus. Seorang anak dapat percaya kepada Tuhan Yesus dan dapat memperoleh keselamatan. Lebih dari itu, sifat seorang anak yang bersedia menerima apa yang diberikan kepadanya, perlu diteladani oleh orang dewasa untuk masuk kerajaan sorga. Hal yang sama ditekankan dalam Markus 10:15. Mengapa kita harus bersifat seperti anak untuk memperoleh keselamatan? Karena keselamatan diperoleh dengan cara menerima apa yang Tuhan sediakan. Untuk seorang anak tidak ada kesulitan untuk menerima sesuatu. Tiap hari ia dipelihara oleh orangtuanya. Ia menerima makanan, pakaian, dan pertolongan Tuhan dalam kesakitan, dll. Pada waktu seorang anak mendengar dan mengerti tentang kasih Allah dalam Tuhan Yesus, ia seringkali sudah siap membuka hatinya dan menerima keselamatan yang disediakan baginya. Rasul Paulus mengingatkan Timotius bahwa sejak kecil ia telah diajarkan Firman Tuhan, dan dituntun kepada keselamatan melaluinya 2Timotius 3:15. Timotius menerima keselamatannya pada waktu muda. 2.

C. MELAYANI ANAK BERAKIBAT BESAR