MENGAJAR ADALAH KEHENDAK ALLAH

Nama Kursus : Training Guru Sekolah Minggu GSM Nama Pelajaran : Hakekat Mengajar Kode Pelajaran : GSM-R04c Referensi GSM-R04c diambil dari: Judul Buku : Pedoman Pelayanan Anak Judul Artikel : Mengapa Mengajar Anak Pengarang : Ruth Laufer Penerbit : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, Departemen Pembinaan Anak dan Pemuda, Batu-Malang, 1993 Halaman : 9 - 16 Nama Situs : Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen URL PEPAK : http:www.sabda.orgpepakpustaka020285 REFERENSI PELAJARAN 04C - HAKEKAT MENGAJAR MENGAPA MENGAJAR ANAK Inginkah Anda melayani anak? Sudahkah Anda mengajar di Sekolah Minggu? Mengapa kita mengajar anak? Apakah kita mengajar di Sekolah Minggu karena ditugaskan bapak pendeta atau para majelis? Apakah kita merasa tertarik dengan anak karena itu kita ingin mencoba mengajar mereka? Banyak alasan baik yang dapat menjadi dasar kita melayani maupun mengajar anak, tetapi ada alasan yang jauh lebih kuat untuk mengajar Firman Tuhan kepada anak. Apa yang menjadi dasar pelayanan kita?

A. MENGAJAR ADALAH KEHENDAK ALLAH

Ajarlah Jikalau kita membuka Alkitab bersama, kita akan merasa heran bahwa Allah sungguh mempedulikan anak. Dalam Ulangan 6:4-7a kita dapat membaca ringkasan dari sepuluh hukum. Hal yang terutama adalah: Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan. Hukum pertama ini langsung disusul dengan satu perintah: Ajarkan kepada anak. Menurut Ulangan 6:7 dan 11:19 pengajaran tidak terbatas pada waktu dan tempat tertentu melainkan tiap kesempatan dalam kehidupan sehari-hari dapat dipakai untuk mengajar. Anak seringkali bertanya, kagum akan sesuatu, merasa heran atau takut dan gentar. Inilah kesempatan yang baik untuk menyampaikan dengan wajar pesan yang tepat sesuai dengan situasi yang dihadapi. 1. Didiklah Amsal 22:6 dimulai dengan kata perintah: Didiklah Tuhan berkehendak agar anak diajar, diberitahukan dan dididik. Pendidikan itu merupakan satu proses: Anak diajarkan apa yang baik dan yang perlu dilakukan. ❍ Anak melihat teladan yang baik, melalui guru atau orangtuanya. ❍ Anak diberi kesempatan dalam kehidupan sehari-hari untuk melaksanakan apa yang telah dipelajari. ❍ 2. Taruhlah di dalam Hati Tujuan dari pengajaran rohani adalah bahwa Firman Allah ditaruh di dalam hati manusia, bahkan dalam hati anak Ulangan 11:18-19. Tujuan itu diusahakan dalam Perjanjian Lama melalui pengajaran yang tertib dan teliti. Tujuan ini tercapai dalam masa Perjanjian Baru dimana Tuhan sendiri yang menaruh Firman-Nya ke dalam hati manusia melalui Roh-Nya Yeremia 31:33; Ibrani 10:16. Jadi pada waktu kita mengajar Firman Allah kepada anak, Firman itu ditaruh dalam hati mereka. Inilah kehendak Allah. 3. Ceritakanlah dari Generasi ke Generasi Mazmur 78:2-8 membuka beberapa rahasia kepada kita. Hati pemazmur meluap-luap mengenai perbuatan Tuhan yang mengherankan, bukan hanya yang dia alami tetapi juga yang diceritakan nenek moyangnya. Kepada siapakah Daud mewariskan pengalaman hatinya ini? Kepada generasi berikutnya supaya mereka juga mengetahuinya. Demikian juga umat Tuhan jaman ini. Tiap generasi mempunyai tugas menyampaikan perbuatan Tuhan kepada generasi 4. http:kom2kursusgsmindex.php?modul=ref04c 1 of 3 [28072006 8:45:50]

B. ANAK MEMBUTUHKAN JURU SELAMAT