Orientasi MPA/PHAST dan Penerapannya dalam Perencanaan

Orientasi MPA/PHAST dan Penerapannya dalam Perencanaan

D batan masyarakat .

alam rangka mendukung dan per-

kat, Bappeda, Dinas PU/Cipta Karya dan

Melalui orientasi ini panitia penye- MAS (Penyediaan Air Minum Berbasis

siapan Program Nasional PAMSI-

Dinas Kesehatan.

lenggara bermaksud memperkenalkan Masyarakat), pada 18-23 Juni 2007,

Masalah air minum dan penyehatan

MPA/PHAST sebagai piranti assesments Ditjen PMD Departemen Dalam Negeri

lingkungan masih menjadi persoalan ba-

dan meningkatkan kemampuan peserta menyelenggarakan Orientasi MPA/

gi masyarakat yang tinggal di pelosok-pe-

memfasilitasi penerapan MPA/PHAST PHAST (Metodology Participatory As-

losok daerah. Berbagai upaya telah dila-

dalam perencanaan, pemantauan, dan sessment/Participatory Hygiene and Sa-

kukan pemerintah untuk mendorong

evaluasi pembangunan air minum dan nitation Transformation) di Makassar,

pembangunan di bidang AMPL diantara-

penyehatan lingkungan. Sulawesi Selatan.

nya melalui PAMSIMAS.

Kunjungan lapangan dilakukan ke 3 Peserta orientasi berasal dari Provinsi

Keberlanjutan pembangunan AMPL

desa di Kabupaten Takalar, Sulawesi Kalimantan Selatan, Provinsi Gorontalo,

dipengaruhi beberapa aspek antara lain

Selatan. Di setiap desa yang dikunjungi, Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten

keterlibatan masyarakat dalam proses

para peserta berperan sebagai fasilitator Pohuwato, Kabupaten Gorontalo, Kabu-

pengambilan keputusan dan pelak-

untuk menerapkan perangkat MPA/ paten Bualemo, dan Kabupaten Banjar di

sanaan proyek. Namun berdasarkan

PHAST yang telah dipelajari sebelumnya mana setiap provinsi dan kabupaten

pengalaman sebelumnya, salah satu

di dalam kelas untuk mendapatkan gam- diikuti 4 peserta yang terdiri dari unsur

kendala dalam pelaksanaan program

baran eksisting sarana air bersih dan sa- Badan/Kantor Pemberdayaan Masyara-

adalah lemahnya kemampuan aparatur

pemerintah dalam memfasilitasi keterli-

nitasi di desa kunjungan. z FN

Juli 2007 37

Percik

„ S E PU TA R A M P L „

Pameran Indo Water 2007

Menggelar Berbagai Seminar dan Diskusi Seputar AMPL

P untuk masyarakat tampaknya terus menjadi isu penting di

ameran dan seminar bertaraf internasional digelar di

Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, pada 20-22 Juni

negeri ini.

2007. Ada empat industri pameran yang dikemas dalam satu Dialog interaktif bertajuk "Kemana Air Bersihku" digelar penyelenggaraan dan masing-masing saling terkait. Satu dian-

dengan menghadirkan duta lingkungan yang juga seorang taranya bidang industri pengelolaan air dan limbah air (Indo

penyanyi, Nugie, Ketua Perpamsi Ir. Marju Kodri, nara sumber Water).

dari BPSPAM dan LAPI ITB dengan moderator Oswar Pameran Indo Water 2007 dibuka Menteri Pekerjaan Umum

Mungkasa, Pemimpin Redaksi Majalah Percik. yang diwakili Dirjen Ciptakarya Ir. Agus Widjanarko, MIP.

Tak ketinggalan Pokja AMPL, ISSDP, dan WASPOLA meng- Dalam sambutannya, Menteri Pekerjaan Umum banyak me-

gelar Diskusi Dalam Rangka Sosialisasi Rencana Pelaksanaan nyinggung peran PDAM dalam menyediakan air baku bagi

Konferensi Sanitasi Nasional 2007 yang terbuka bagi media masyarakat.

massa dan umum. Menampilkan pembicara Kepala Sub "Berdasarkan peraturan yang ada, ke depan PDAM tidak

Direktorat Air Minum dan Air Limbah Bappenas Ir. Nugroho Tri bisa lagi melakukan monopoli dalam penyediaan air bagi

Utomo.

masyarakat. Siapa pun boleh berperan, baik dari kalangan ma- syarakat, koperasi, maupun badan usaha," tutur Agus. Untuk

Ada Apa dengan Sanitasi di Indonesia

itu, lanjutnya, PDAM harus profesional dan mampu mengem- Sebenarnya ada apa dengan sanitasi di Indonesia hingga bangkan manajerial agar bisa bersaing.

direncanakan pada akhir Agustus 2007 digelar Konferensi Para peserta pameran yang banyak menyajikan alat yang

Sanitasi Nasional tingkat menteri? Dan ternyata tidak ada apa- berhubungan dengan pengelolaan air. Ini satu bukti peran dunia

apa, artinya dari dulu kita tidak perduli dengan yang namanya usaha dalam industri pengelolaan air yang nantinya akan bergu-

sanitasi.

na bagi kepentingan masyarakat. "Di Indonesia, sanitasi masih dianggap urusan pribadi. Tak ketinggalan, Pokja AMPL (Kelompok Kerja Air Minum

Padahal sampai hari ini 20 juta rakyat Indonesia masih buang dan Penyehatan Lingkungan) bersama WASPOLA dan Pokja

air besar (BAB) sembarangan," ungkap Nugroho. Karena itu, Gorontalo turut unjuk gigi di pameran besar tersebut.

lanjutnya, mengapa begitu tinggi angka diare di Indonesia, bah- Pengunjung dimanjakan dengan berbagai seminar dan dis-

kan tertinggi di Asia.

kusi interaktif. Kelangkaan air baku dan ketersediaan sanitasi Menurut Nugroho, mengapa sanitasi selama ini tidak terta- ngani dengan baik, karena belum mendapat prioritas dari berbagai pihak. "Kita tidak cukup punya keinginan dan komit- men untuk membangun sanitasi yang baik," tuturnya.

Di akhir diskusi, para peserta dipersilahkan memberi masukan terhadap isu yang akan disajikan dalam konferensi mendatang dengan cara menuliskan pada selembar kertas yang kemudian ditempel pada selembar kain.

Sebelum diskusi seputar sanitasi, digelar pula diskusi ten- tang "Pengolahan Air di Rumah Tangga". Hadir pada acara ter- sebut, Zainal I. Nampira, Kepala Sub Direktorat Penyehatan Air Depkes, Deputy Project Director & Community Mobilization Rieneke Rolos, dan Cognizant Technical Officer USAID Irma Setiono.

Menurut Rieneke Rolos, pengolahan air minum di rumah tangga itu mempunyai masalah yang kompleks yaitu berkenaan Dialog interaktif bertajuk “Kemana Air Bersihku” di pameran

dengan ketidaktahuan bagaimana mengolahnya. "Kuncinya ya Indowater 2007 menghadirkan penyanyi dan

secara terus-menerus menginformasikan dan memberi pema- Duta Lingkungan Hidup, Nugie. Foto: Bowo Leksono. haman tentang pengolahan air minum yang baik," ujarnya. z BW