Kunjungan Lapangan ProAIR

Kunjungan Lapangan ProAIR

P dana pendamping 10 persen dari

ada tanggal 23 Agustus 2006

telah ditandatangani Nota Ke- dana hibah diluar dana adminis- sepahaman Penyediaan Air Bersih di

trasi.

Nusa Tenggara Timur antara Deputi Sebagai tindak lanjut, pada Sarana dan Prasarana Bappenas,

tanggal 28 Mei-1 Juni 2007 dilak- Gubernur NTT, Bupati Alor, dan Bu-

sanakan kegiatan kunjungan pati Ende. Nota Kesepahaman ini

lapangan dengan agenda penye- pada intinya mencakup kesepakatan

rahan Nota Kesepahaman dan pihak terkait untuk mendukung

meninjau kemajuan pelaksanaan penyediaan air bersih di Kabupaten

pekerjaan. Alor dan Kabupaten Ende melalui

Pada kesempatan itu Tim perpanjangan kegiatan ProAIR di

(Bappenas, Depkes, dan Bangda NTT pada tahun 2006-2008.

Depdagri) berkesempatan berte- Untuk itu, tersedia dana hibah

Penyerahan Nota Kesepahaman kepada Gubernur NTT.

mu langsung dengan Gubernur dari Kfw Jerman sebesar 2,3 juta

Foto: Sutrisno

NTT dan Bupati Alor. Hasil pe- Euro untuk kegiatan pembangunan fasilitas air minum dan sa-

ninjauan menunjukkan pelaksanaan pekerjaan masih dalam nitasi, termasuk kegiatan penyiapan masyarakat dan peningkat-

taraf pengumpulan dana pemeliharaan dari masyarakat dan an kapasitas aparat pemda. Pemda Alor dan Ende menyiapkan

penyiapan DED. z OM

Lokakarya Pengelolaan Data AMPL Kab. Bangka

S data eksisting.

ebagai bagian dari pengelolaan data AMPL, pada Selasa, 29

Mei 2007 diadakan Lokakarya Data AMPL sehari di Sesi selanjutnya mengenai penjelasan MDG's sektor air Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Lokakarya ini

minum dan penyehatan lingkungan. Dalam sesi ini dikemu- adalah amanat dari proses penyusunan Renstra AMPL

kakan indikator MDG's AMPL, penggunaan basis data, serta Kabupaten Bangka dalam kerangka penyediaan acuan data

contoh penghitungan data di Kabupaten Bangka. dasar. Hadir dalam fasilitasi ini adalah stakeholder AMPL dae-

Kemudian diskusi mengenai rumusan kebutuhan indikator rah seperti Bapedalda, Dinas Kimpraswil, Dinas Kesehatan,

data apa saja yang perlu dikembangkan untuk Kabupaten Dinas PMD, Camat, dengan fasilitasi dari Bappeda Kabupaten

Bangka sendiri. Masing-masing dinas menjabarkan data eksis- Bangka dibantu tim Waspola dan Pokja AMPL.

ting yang dimiliki serta kemungkinan pengembangan. Dite- Pembukaan Lokakarya disampaikan Sekretaris Daerah

mukan beberapa indikator tumpang tindih antardinas serta Kabupaten Bangka. Diamanatkan dalam pembukaannya antara

belum jelasnya tugas dan fungsi tiap institusi (who's doing lain penekanan arti penting pengelolaan data bagi perencanaan

what?).

pembangunan. Pengelolaan data yang buruk akan mempe- Beberapa usulan yang dikembangkan dalam hasil diskusi ini ngaruhi perencanaan yang buruk, akibatnya proses pemba-

antara lain; a) Membangun clearing house untuk data di tingkat ngunan yang salah arah. Hal ini sesuai prinsip garbage in-

kabupaten. Instansi yang cukup strategis dalam hal ini adalah garbage out.

Bappeda. Clearing house akan berperan dalam hal mengelola Pada bagian selanjutnya adalah diskusi partisipatif untuk

arus lalu lintas data antarinstansi (agent of interexchange). Un- identifikasi pengeloaan data. Diskusi dibagi dalam 2 kelompok,

tuk itu diperlukan program database untuk membantu fungsi yaitu Kelompok Dinas dan Kelompok Kecamatan. Sebagai

ini. b) Selain itu, juga diusulkan untuk dikembangkan dalam fo- bahan diskusi adalah hasil pengumpulan data dari tiap desa di 8

rum Pokja AMPL Daerah dalam pengaturan kategorisasi dan kla- kecamatan mengenai kondisi AMPL di daerah tersebut. Ins-

sifikasi data yang dikelola masing-masing dinas. c) Kesepakatan trumen sederhana dengan menggunakan metode registrasi ini

lainnya adalah menindaklanjuti lokakarya data ini dalam per- menjadi bahan pemicu dalam mengidentifikasi pengelolaan

temuan yang membahas pengelolaan data yang lebih detil. z GTM