terkait dengan persoalan bumi dan bangunan. Oleh karena itu, segala sesuatu yang berkenaan dengannya sangat sensitif bagi masyarakat. Dan sampai saat
ini pengelolaan PBB di Indonesia masih menggunakan sistem terpusat karena berbagai pertimbangan yang telah memenuhi tujuan pokok dari perpajakan
nasional dan prinsip-prinsip dasar perpajakan internasional. Dan sampai sejauh ini pula bentuk pengelolaan adalah terpusat dalam pengertian bahwa
peraturan perundangannya ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, administrasi dikelola pada level nasional walaupun Pemerintah Daerah dalam beberapa hal
terlibat.
B. PERMASALAHAN
Sehubungan dengan hal-hal yang diuraikan diatas, perlu pengkajian yang menyangkut kebijakan pembiayaan keuangan daerah yang adil dan tepat
guna yang mendukung program otonomi daerah. Kajian yang mendalam, komprehensif dan kasuistis diperlukan karena kondisi masing-masing daerah
yang berbeda, serta perlu adanya evaluasi terus-menerus karena keragaman dan perbedaan itu. Untuk mendapatkan jawaban yang obyektif maka
penelitian ini diajukan dengan mencoba menjelaskan posisi dan kedudukan Pajak Bumi dan Bangunan sebagai pajak pusat dalam era otonomi daerah
sejak diberlakukannya UU No. 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan
Daerah. 1. Apakah ada kemungkinan Pemerintah Pusat dapat menyerahkan PBB
kepada Pemerintah Daerah sebagai pajak daerah untuk menaikkan penerimaan daerahnya dengan berlakunya UU No. 12 Tahun 2008 Tentang
Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah?
2. Apakah Pemerintah Daerah mampu melaksanakan dan pengambilalihan administrasi pengelolaan PBB?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai tujuan : 1.
Untuk mengetahui kemungkinan Pemerintah Pusat menyerahkan pengelolaan PBB kepada Pemerintah Daerah dengan berlakunya UU No.
12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.
2. Untuk menganalisa kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan administrasi serta pemungutan PBB.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna secara keilmuan maupun dalam pelaksanaan perkembangan secara praktis. Dalam bidang
keilmuan penelitian ini berguna sebagai upaya perluasan wawasan keilmuan dan sebagai bahan referensi bagi penelitian maupun kajian di bidang hukum
pajak terutama yang berkaitan dengan fungsi pemerintahan daerah dan kemandiriannya dalam otonomi daerah maupun hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah dalam pengelolaan keuangan Negara. Secara praktis penelitian ini sebagai sumbangan bagi pembangunan
hukum nasional, dalam hal ini terutama untuk merumusan sistem
pemerintahan dan Undangundang tentang Pemerintah Daerah dalam konteks otonomi daerah yang sesuai dengan keberagaman daerah di Indonesia.
E. KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Otonomi Daerah dan Desentralisasi