pusat dan daerah karena jika demikian halnya makna otonomi daerah menjadi kabur.
Oleh sebab itu Bagir Manan
35
, berpendapat bahwa dari sudut peraturan perundang-undangan pembaharuan hubungan keuangan
antara pusat dan daerah dalam rangka Undang-undang Perimbangan Keuangan, mestinya mencakup :
1. Penataan secara menyeluruh sumber-sumber pendapatan asli daerah, khususnya yang bersangkutan dengan pajak dan retribusi
daerah. Upaya tambal sulam seperti penyerahan seluruh atau sebagian pajak tidak memadai.
2. Pola subsidi. Meskipun subsidi sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari, tetapi harus diciptakan sistem subsidi yang tidak akan
melenyapkan kemandirian daerah.
b. Dana Alokasi Khusus DAK
Pada hakikatnya pengertian Dana Alokasi Khusus DAK menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Juncto Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 39 ayat 1 dan Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000, adalah dana yang berasal dari
APBN dan dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan khusus. Pengalokasiannya ditentukan dengan
memperhatikan tersedianya dana dalam APBN.
35
Bagir Manan, 2002, Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, Penerbit Pusat Studi Hukum PSH Fakultas Hukum UII Yogyakarta. Halaman 195,196
Dijelaskan oleh Mahfud Sidik
36
, DAK tersebut bertujuan untuk mengisi kesenjangan penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana
pelayanan dasar masyarakat yang menjadi kewenangan daerah sesuai peraturan yang berlaku, khususnya bagi daerah yang kemampuan
fiskalnya rendah sehingga secara bertahap keserasian tingkat pelayanan publik di berbagai wilayah dapat tercapai. Selanjutnya oleh
beliau ditegaskan, pemerintah harus dapat menyusun kriteria yang jelas dan tegas untuk penggunaan DAK, sehingga tidak menimbulkan
tumpang tindih dengan kegiatan yang sudah ditampung dalam Anggaran Pembangunan. DAK terbagi menjadi dua, yaitu :
a DAK DR Dana Alokasi Khusus Dana Reboisasi. b DAK Non DR Dana Alokasi Khusus Non Dana Reboisasi.
DAK Non DR pada tahun anggaran yang sudah dapat dialokasikan dalam tahun anggaran APBN secara riil diharapkan
dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan dasar publik dan rehabilitasi hutan di daerah. Kriteria umum pengalokasian DAK
Non DR diprioritaskan untuk daerah-daerah yang memiliki kemampuan fiskal rendah atau dibawah rata-rata. Kemampuan
fiskal daerah tersebut dihitung berdasarkan selisih antara realisasi penerimaan daerah, tidak termasuk Sisa Anggaran Lebih SAL
dengan Belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah fiskal netto.
36
Sidik, Machfud, 2004, Prospek dan Problematika Pelaksanaan UU No. 251999 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah, Jurnal Hukum
Bisnis, Vol. 23 No. l Tahun 2004, YPHB - Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis. Halaman : 19
Rumus perhitungan Indeks fiskal Netto sebuah daerah didasarkan pada pembagian antara fiskal netto daerah dan seluruh
fiskal netto daerah dikalikan dengan jumlah daerah. Daerah yang memiliki kemampuan fiskal dibawah rata-rata adalah daerah yang
memiliki Indeks fiskal Netto di bawah 1 satu. Besaran alokasi DAK ditentukan dengan mempertimbangkan kriteria teknis dari
masing-masing bidang. Sementara itu, dana yang bersumber dari penerimaan kehutanan berupa dana reboisasi, yang akan
dialokasikan kembali untuk pembangunan sektor kehutanan dalam rangka pelestarian hutan.
HAW. Widjaja menjelaskan, DAK dapat dialokasikan dari APBN kepada daerah tertentu untuk membiayai kebutuhan khusus
dengan memperhatikan dana dalam APBN. Kebutuhan khusus adalah kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan secara umum
dengan rumus atau komitmen atau prioritas nasional DAK digunakan khusus untuk membiayai investasi
pengadaan dan atau peningkatan prasarana dan sarana fisik dengan umur ekonomis panjang. Dalam keadaan tertentu DAK dapat
membantu biaya pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana tertentu untuk periode terbatas tiga tahun. Kebutuhan yang
tidak dapat diperkirakan secara umum dengan rumus adalah kebutuhan yang bersifat khusus yang tidak sama dengan daerah
lain, misalnya kebutuhan di kawasan transmigrasi, beberapa jenis investasiprasarana baru, pembangunan jalan di kawasan terpencil,
saluran irigasi primer. DAK untuk kebutuhan yang merupakan
komitmen atau prioritas nasional antara lain proyek yang dibiayai donor, pembiayaan reboisasi oleh daerah dan proyek-proyek
kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar penghasil, disediakan DAK 40 dari penerimaan negara yang berasal dari
dana reboisasi. Sektor dana yang tidak dapat dibiayai oleh dana alokasi khusus meliputi biaya administrasi, biaya penyiapan proyek
fisik, biaya penelitian, biaya perjalanan pegawai daerah, dan lain- lain biaya umum yang sejenis.
37
c. Bagi hasil penerimaan revenue sharing