Prinsip Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Tunadaksa
4. Prinsip Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Tunadaksa
Pada bagian 4, saudara akan mengingat kembali pemahaman penilaian hasil belajar peserta didik tunadaksa. Permendikbud no 40 tahun 2014 mengenai struktur kurikulum SMALB dan Permendikbud no 104 tahun 2014 Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah menjadi dokumen yang saudara juga harus baca. Saudara diharapkan dapat mencermati karakteristik mata pelajaran sesuai kemampuan akademik peserta didik tunadaksa dengan pembahasan mengenai : a) konsep penilaian hasil belajar; b) prinsip penilaian hasil belajar, c) konsep penilaian hasil belajar peserta didik tunadaksa. Saudara dapat menambahkan pemahaman dengan menggunakan lembar kerja latihan (LK) dan bahan pustaka yang terdapat pada referensi modul ini.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
KP
a. Konsep Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Penilaian memiliki arti penting sebagai hasil pemaknaan hasil pengukuran pembelajaran. Konsep penilaian dan pengukuran mempunyai arti yang berbeda.
Dalam bidang pendidikan, pengukuran dapat menggunakan tes dan non- tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Non-tes berisi pertanyaan atau pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah. Instrumen non tes bisa berbentuk kuesioner atau inventori. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan, peserta didik diminta menjawab atau memberikan pendapat terhadap pernyataan. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukkan pencapaian belajar peserta didik.
Definisi penilaian berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan, bukan hanya keberhasilan belajar saja, tetapi juga mencakup karakteristik metoda mengajar, kurikulum, fasilitas dan administrasi sekolah. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan atau pada akhir pembelajaran. Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) dan indikator. Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
KP
Kompetensi Lulusan (SKL). Penilaian dalam KTSP menggunakan acuan kriteria. Maksudnya, hasil yang dicapai peserta didik dibandingkan dengan kriteria atau standar yang ditetapkan. Apabila peserta didik telah mencapai standar kompetensi yang ditetapkan, peserta didik dinyatakan lulus pada mata pelajaran tertentu. Apabila peserta didik belum mencapai standar, harus mengikuti program remedial (perbaikan) sehingga mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan.
b. Prinsip Penilaian Belajar
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar yaitu:
a) penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;
b) penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran;
c) Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan; d) hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan;
e) penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil belajar memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. 1) Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; alat ukur dikatakan valid jika dapat mengukur sasaran atau objek yang seharusnya diukur. 2) Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3) Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender; 4) Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; 5) Terbuka, yakni prosedur dan kriteria penilaian, serta dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; 6) Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai prosedur yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik; 7) Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah- langkah yang baku; 8) Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian dalam
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
KP
KTSP didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan;
9) Akuntabel, yakni penilaian agar dapat dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang berwenang (stakeholder), baik dari segi prosedur, prosedur, maupun hasilnya.
c. Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Tunadaksa
Penilaian bagi peserta didik berkebutuhan khusus sangat beragam. Jenis dan model yang akan dipakai disesuaikan dengan kompetensi dan indikator hasil belajar yang ingin dicapai, tipe materi pembelajaran, dan tujuan penilaia. Ada dua jenis penilaian yaitu tes dan non-tes. Tes meliputi kegiatan tes lisan, tes tulis (uraian dan objektif), dan tes kinerja. Sedangkan non-tes meliputi skala sikap, checklist kuesioner, studi kasus, dan portofolio.
Penilaian hasil belajar dalam seting pendidikan tunadaksa harus fleksibel, dilakukan secara berkelanjutan, autentik dan komprehensif. Penilaian hasil belajar disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan khusus setiap individu. Ketuntasan belajar (mastery learning) atau standar kompetensi kelulusan untuk setiap individu maka diperlukan beberapa standar ketuntasan belajar atau kelulusan yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus setiap individu. Perencanaan penilaian hasil belajar dibuat perencanaan penilaian hasil belajar yang disesuaikan dengan kompetensi atau kebutuhan khusus setiap individu.Penilaian perlu adanya adaptasi yang meliputi adaptasi dalam cara, adaptasi dalam waktu, adaptasi dalam isi, adaptasi dalam cara waktu dan isi. Penilaian dilakukan oleh pendidik (guru) bahwa setiap peserta didik mendapat penilaian tentang aspek sosial emosional, fisik motorik dan perilaku adatif dan kompetensi akademik. Dalam adaptasi cara, waktu, isi (salah satu atau semuanya) dapat dilaporkan secara kuantitatif maupun deskriptif kualitatif.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
KP
Anda dapat mengerjakan aktivitas pembelajaran menggunakan lembar
kerja (LK) dengan semangat saling menghargai dan toleransi terhadap pendapat orang lain. Selanjutnya pemahaman Anda dapat dilatih dengan menggunakan soal latihan. Kerjakan dengan semangat jujur dan tanggung jawab tanpa melihat jawaban pembahasan soal. Periksa dengan menggunakan melihat jawaban pembahasan soal yang tepat. Apabila masih terdapat jawaban salah periksa kembali pemahaman Anda dengan membaca ulang bagian paragraf yang masih dirasakan sulit dengan tetap membudayakan semangat pantang menyerah dan rasa ingin tahu