Prinsip Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik Tunadaksa

5. Prinsip Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik Tunadaksa

Pada bagian 5, saudara akan mengingat kembali pemahaman evaluasi hasil belajar peserta didik tunadaksa. Saudara diharapkan dapat mencermati karakteristik mata pelajaran sesuai kemampuan akademik peserta didik tunadaksa dengan pembahasan mengenai : a) konsep evaluasi hasil belajar;

b) prinsip evaluasi hasil belajar, c) konsep evaluasi hasil belajar peserta didik tunadaksa. Saudara dapat menambahkan pemahaman dengan menggunakan lembar kerja latihan (LK) dan bahan pustaka yang terdapat pada referensi modul ini.

a. Konsep Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek (Mehrens & Lehmann, 1991). Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Kriteria yang berupa batas kriteria minimal yang telah ditetapkan sebelum pengukuran dan bersifat mutlak disebut dengan Penilaian Acuan Patokan atau Penilaian Acuan Kriteria (PAP/PAK), sedang kriteria yang ditentukan setelah kegiatan pengukuran dilakukan dan didasarkan pada keadaan kelompok dan bersifat relatif disebut dengan Penilain Acuan Norma/ Penilaian Acuan Relatif (PAN/PAR). Penilaian Acuan Patokan didasarkan pada kriteria baku atau mutlak, yaitu kriteria yang

pelaksanaan ujian dengan

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

KP

menetapkanbatas lulus atau minimum passing level. Dengan pendekatan ini begitu koreksi dilakukan, guru segera dapat mengambil keputusan lulus atau tidak lulus serta nilai diperoleh.

Sunardi (2005) menjelaskan lebih jauh bahwa evaluasi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) termasuk kaitan dengan tunadaksa adalah suatu proses sistematis yang mengandung pengumpulan informasi, menganalisis, dan menginterpretasi informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan. Informasi yang dikumpulkan dapat dalam bentuk angka melalui tes dan atau deskripsi verbal (melalui observasi). Evaluasi menjawab pertanyaan “seberapa baik unjuk kerja peserta didik?” Dalam konteks pendidikan inklusif baik tidaknya unjuk kerja peserta didik didasarkan atas kriteria yang mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik dengan kecerdasan rata-rata dan seberapa peningkatan unjuk kerja peserta didik yang dikenai program pembelajaran individual (PPI). Peserta didik berkebutuhan khusus dapat dinilai melalui dua kriteria yaitu terhadap peserta didik berkebutuhan khusus yang setelah kurikulum, metode, strategi, media dimodifikasi sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat mengikuti kurikulum reguler, maka pedoman penilainnya mengacu pada pedoman penilaian reguler atau standar, sedangkan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus yang terpaksa tidak dapat mengikuti kurikulum reguler dan diterapkan PPI, maka penilaiannya menggunakan modifikasi tersendiri.Prinsip-prinsip Evaluasi bagi ABK termasuk kaitan dengan tunadaksa di Sekolah Inklusif :

a) penilaian terhadap ABK termasuk kaitan dengan tunadaksa dengan modifikasi pembelajaran tidak menimbulkan masalah (tidak memerlukan PPI), maka kriteria penilaiannya menggunakan kriteria peserta didik reguler; b) terhadap ABK termasuk kaitan dengan tunadaksa yang tidak mampu memenuhi target kurkulum reguler sekalipun telah dimodifikasi sehingga menggunakan kurikulum PPI, maka kriteria penilaiannya berdasarkan seberapa daya serap atau pencapaian tujuan yang telah disusun dalam PPI; c) jika setiap ABK termasuk kaitan dengan tunadaksa memerlukan PPI, maka penilaianya atas dasar pencapaian tujuan masing-masing PPI Hal ini dimungkinkan setiap peserta didik mendapatkan

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG

KP

nilai yang baik, sekalipun kemampuannya berbeda; d) penilaian kuantitatif dalam PPI harus dilampiri dengan penilaian narasi yang menjelaskan kompetensi yang telah dicapai ABK termasuk kaitan dengan tunadaksa.

b. Prinsip Evaluasi Hasil Belajar

Pada bagian 4 saudara telah memahami prinsip penilaian sebagai pengertian untuk membahas prinsip evaluasi hasil belajar. Prinsip evaluasi merupakan proses untuk membuat keputusan atau justifikasi mengenai status perkembangan peserta didik berdasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan secara komprehensif. Prinsip evaluasi adalah sebagai berikut:

a) waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi, b) alat evaluasi yang tepat ,

c) memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan peserta didik,

d) kaitan antara penilaian, evaluasi dan kurikulum yang tepat bagi peserta didik. Prinsip manfaat evaluasi bagi peserta didik: a) pengembangan ragam program yang memungkinkan setiap peserta didik dapat berpartisipasi aktif, b) peningkatan kualitas layanan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dilayani, c) memiliki tujuan khusus yang jelas, sehingga aspek yang dinilai juga jelasdan hasilnya tidak mengalami bias, d) memahami kemungkinan keterbatasan implementasi penilaian pada peserta didik, misalnya dalam hal validitas dan reliabilitas, e) sesuai dengan usia peserta didik dan memperhatikan aspek-aspek perkembangan anak usia dini, f) menggunakan pendekatan yang bervariasi, g) pengaturan lingkungan alami, yaitu sesuai dengan kondisi sehari-hari peserta didik,

h) kesesuaian dengan budaya peserta didik , termasuk bahasa sehari-hari yang digunakan oleh peserta didik, i) bernilai bagi orangtua, yaitu memberikan gambaran mengenai pertumbuhan dan perkembangan peserta didik