Sejarah, Gaya Hidup, dan Budaya Masyarakat American Indian

36 hubungan yang bersifat dialektika; dan 3 menganalisis karya dengan tujuan untuk memperoleh informasi tertentu, dilakukan oleh disiplin tertentu. Dikaitkan dengan perkembangan penelitian karya sastra, penelitian yang kedualah yang dianggap lebih relevan. Pertama, dibandingkan dengan model penelitian yang pertama dan ketiga, dalam model penelitian yang kedua karya sastra bersifat aktif dan dinamis sebab keseluruhan aspek karya sastra benar-benar perberanan. Kedua, dikaitkan dengan ciri-ciri sosiologi sastra kontemporer, justu masyarakatlah yang harus lebih berperanan. Masyarakatlah yang mengkondisikan karya sastra, bukan sebaliknya Ratna, 2004:337-340.

2.4. Sejarah, Gaya Hidup, dan Budaya Masyarakat American Indian

Masyarakat American Indian adalah orang-orang Amerika pribumi yang tinggal di suatu tempat, yang kini dikenal dengan Amerika Serikat. Hal ini berarti, American Indian sudah tinggal di sana selama ribuan, bahkan jutaan tahun sebelum daerah tersebut ditaklukkan atau ditempati oleh bangsa lain. Penggunaan istilah “Indian” dilontarkan pertama kali oleh Christopher Columbus, yang menyangka bahwa dia mendarat di kepulauan India timur. Namun karena ternyata dia mendarat di benua yang dia sebut Amerika, maka muncullah berbagai sebutan untuk orang-orang pribumi Amerika, yaitu Native Americans, First Nation, American Indians, atau AmerIndians. http:en.wikipedia.orgwikiindigenous_peoples_of_the_Americas Masyarakat Indian tinggal dalam teepee, pondok atau rumah yang dibuat dari kulit binatang, kayu, dan semak-semak. Walaupun dikenal sebagai 37 masyarakat pemburu, namun sebetulnya sebagian dari mereka bekerja sebagai nelayan, dan petani. Para wanita Indian memegang peranan penting dalam masyarakat Indian, baik dalam bercocok tanam, mencari kayu, dan bahkan berburu. Akan tetapi, yang terutama adalah mengasuh dan membesarkan anak- anaknya. Para wanita Indian ini bertanggung jawab untuk mengajarkan budaya dan tradisi leluhur kepada anak-anak mereka sedini mungkin. Hasil pertanian yang paling dominan adalah jagung, yang merupakan makanan pokok kaum Indian. Pakaian merupakan salah satu hal penting dalam masyarakat Indian, di mana jenis pakaian yang dikenakan disesuaikan dengan acara yang sedang berlangsung. Meskipun demikian, sehari-hari mereka memakai pakaian yang cukup sederhana. Tiap-tiap suku mempunyai jenis pakaian yang berbeda dengan suku lain. Misalnya saja, para wanita Indian Apache memakai pakaian putih dibuat dari kulit rusa jantan, sementara para prianya memakai kain di pinggang atau cawat. Saat upacara tertentu para wanita memakai pita warna-warni dan menambahkan kuncir di belakang pakaian mereka. Para Indian melangsungkan upacara perkawinan di depan kepala suku. Upara ini bisa digelar di alam terbuka, dalam pondok-pondok, atau di bawah anjang-anjang. Komitmen perkawinannya sederhana yaitu menngikat janji perkawinan di hadapan Tuhan, sebagai pencipta. Tidak ada istilah perceraian dalam budaya mereka. 38 Masyarakat Indian menggunakan beberapa jenis senjata untuk berperang melawan musuh mereka, yaitu busur pdan panah, tomahawks, lembing atau tombak, dan pisau. Masyarakat Indian juga mengenal simbol-simbol budaya dalam masyarakat mereka, seperti panah yang menyimbolkan arah, bulu yang merupakan simbol doa dan hormat, katak yang menyimbolkan kesuburan dan kehidupan baru, ular yang menyimbolkan penyembuhan, organ kelamin laki-laki, dan sebagainya. http:www.indians.orgarticlesamerican-indians.html. Secara umum, orang-orang ini adalah pecinta damai, yang menikmati hidup berkeluarga, berdoa, dan beraktifitas. Kehidupan mereka yang damai dan sunyi pada akhirnya terusik sejak orang-orang Eropa yang berhasil menemukan benua Amerika. Kolonisasi Eropa ini mengubah kehidupan, budaya, dan pertalian darah masyarakat pribumi. Kedatangan bangsa Eropa mengakibatkan penurunan populasi masyarakat Indian, yang disebabkan oleh berbagai hal, yaitu wabah penyakit yang dibawa oleh bangsa pendatang, perang, dan kurangnya kesejahteraan. Para Indian ini dipaksa untuk menyerahkan tanah mereka dan berelokasi ke tempat lain. Perang mulai berkobar antara keduanya. Kekalahan perlawanan kaum Indian mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan. Banyak dari mereka yang kemudan dijadikan budak atau pekerja kasar di pertambangan, dan diperlakukan dengan sangat buruk. Karena keadaan in, banyak ibu yang sengaja membunuh bayinya yang baru lahir dan laki-laki melakukan aksi bunuh diri dengan melompat ke jurang atau minum racun. Beberapa dari mereka akhirnya dapat hidup berdampingan dengan orang kulit putih, sementara yang lain 39 memilih untuk tetap berperang melawan masyarakat kulit putih. . http:www.indians.orgarticlesamerican-indians.html. BAB 3 STRUKTUR NOVEL THE PEARL

3.1. Analisis Skema Naratif Dasar The Pearl