Struktur Organisasi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang
5. Struktur Organisasi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang
Struktur organisasi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang
1. Rapat Anggota merupakan lembaga tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota dapat memutuskan perubahan AD dan RT (Anggaran Dasar dan Rumah Tangga), menetapkan susunan pengurus, pengawas dan lain – lain.
2. Pengurus koperasi diangkat dan dipilih oleh anggota melalui mekanisme Rapat Anggota. Pengurus mengemban amanah dari anggota dan menjalankan program kerja yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota. Pengurus berhak mengangkat Manajer atau Direktur untuk menjalankan roda usaha koperasi. Pengangkatannya dituangkan melalui kontrak kerja dengan batas waktu tertentu.
3. Pengawas memiliki kedudukan yang sejajar dengan pengurus yang diangkat dan diberhentikan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Susunan Pengawas terdiri atas Pengawas Bidang Manajemen, Pengawas Bidang Keuangan, dan Pengawas Bidang usaha
4. Manajer diangkat dan diberhentikan oleh pengurus dengan sistem kontrak kerja dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama. Tugas utama Manajer adalah menjalankan usaha koperasi sesuai dengan mekanisme kerja yang telah ditetapkan oleh pengurus. Dalam menjalankan tugasnya, Manajer berkoordinasi dengan kepala – kepala unit para karyawan.
5. Kepala Unit diangkat dan diberhentikan oleh Manajer dengan berkoordinasi dengan Pengurus. Kepala Unit diberi wewenang untuk memimpin usaha pada unit yang telah ditentukan. Kepala Unit dibantu oleh beberapa karyawan
Tabel 4.1 Struktur Organisasi KAN JABUNG
Rapat Anggota
Pengawas
Pengurus
SE&Humas
Manajer umum
Kabag Keuangan
HRD
Audit Internal
akuntansi
kasir
Manajer devisi agribisnis
Manager devisi perdagangan dan jasa
Unit Usaha
Unit
Unit
Unit usaha
Unit usaha Unit usaha
Usaha
simpan angkutan Inti
pinjam (CBP)
Rakyat
Tebu saprotan
trading
Sumber: profil KAN Jabung : Garis Komando : Garis Staf khusu : Garis organisasi :Garis Pelayanan
* Keterangan : Pengurus terdiri dari : Ketua I
Koordinator Pengurus Ketua II
: Bidang Organisasi & Kelembagaan Ketua III
: Bidang Pengembangan SDM Sekretaris
: Bidang Kesekretariatan Bendahara
: Bidang Keuangan Nama- nama Pengurus Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung
Ketua I
Wahyudi, SH
Ketua II
Mishari
Ketua III
Samsul Bachri
Manajer Umum Drs. Ec. A. Ali Suhadi Manajer divisi Agribisnis
Sugeng Widodo, drh Manajer divisi Perdagangan dan jasa
Didik Wijanarko
Nama- nama Pengawas Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung
H. Zaenal Fanani
Anggota
Sutrisno Nugro
Anggota
Suwandi, Spt
6. Tata Kerja Koperasi Agro Niaga (KAN)
Dari bagan organisasi diatas penulis mengemukakan fungsi dari masing-masing bagian yang terdapat dalam organisasi tersebut
a) Rapat Anggota merupakan lembaga tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota dapat memutuskan penetapan dan perubahan AD dan RT (Anggaran Dasar dan Rumah Tangga), memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus dan badan pemeriksa, menetapkan dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran koperasi serta kebijaksanaan dalam bidang organisasi.
b) Pengurus koperasi diangkat dan dipilih oleh anggota melalui mekanisme Rapat Anggota. Pengurus mengemban amanah dari anggota dan menjalankan program kerja yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota. Pengurus berhak mengangkat Manajer atau Direktur untuk menjalankan roda usaha koperasi. Pengangkatannya dituangkan melalui kontrak kerja dengan batas waktu tertentu. Pengurus terdiri dari Ketua I, ketua II, ketua III, Sekretaris, dan Bendahara.
c) Pengawas memiliki kedudukan yang sejajar dengan pengurus yang diangkat dan diberhentikan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
Susunan Pengawas terdiri atas Pengawas Bidang Manajemen, Pengawas Bidang Keuangan, dan Pengawas Bidang usaha.
d) Manajer diangkat dan diberhentikan oleh pengurus dengan sistem kontrak kerja dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama. Tugas utama Manajer adalah menjalankan usaha koperasi sesuai dengan mekanisme kerja yang telah ditetapkan oleh pengurus. Dalam menjalankan tugasnya, Manajer berkoordinasi dengan kepala – kepala unit para karyawan.
e) Kepala Unit diangkat dan diberhentikan oleh Manajer dengan berkoordinasi dengan Pengurus. Kepala Unit diberi wewenang untuk memimpin usaha pada unit yang telah ditentukan. Kepala Unit dibantu oleh beberapa karyawan.
Adapun Pembagian Kerja (Job Descripton) Pengurus Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung adalah:
1. Ketua I
a. Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan tugas anggota pengurus dan manajer.
b. Melaksanakan pengendalian organisasi dan usaha berdasarkan peraturan yang berlaku.
c. Memimpin rapat-rapat.
d. Menandatangi surat keputusan, surat perjanjian, surat keluar dan surat-surat lain beserta sekretaris.
e. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap unit usaha perah sapi dan sapronak (CBP).
2. Ketua II
a) Mengembangkan organisasi koperasi.
b) Memperkuat kelembagaan
c) Membentuk dan membina kelompok usaha dan kelompok organisasi anggota.
d) Mengkoordinasikan terwujudnya buku simpanan anggota dan Kartu Tanda Anggota (KTA).
e) Menandatangani surat-surat yang menurut sifat dan kebutuhannya perlu ditandatangani.
f) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap unit usaha Tebu Rakyat (TR) dan Saprotan.
g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua I atau organisasi.
3. Ketua III
a) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
b) Menginventarisir pelatihan-pelatihan yang diperlukan baik oleh anggota, pengurus, karyawan, dan pengawas.
c) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan atau penyuluhan dengan pihak-pihak terkait.
d) Menandatangani surat-surat yang menurut sifat dan kebutuhannya perlu ditandatangani.
e) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap unit Usaha Swalayan.
f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua I atau organisasi.
4. Sekretaris
a) Mendampingi ketua dalam kegiatan rapat-rapat dan mencatat seluruh hasil keputusannya dalam buku notulen rapat dan Berita Acara Rapat bila diperlukan.
b) Membina Rumah Tangga Kantor.
c) Menyiapkan bahan-bahan rapat pengurus, Rapat Anggota atau rapat dengan pihak lain.
d) Melaksanakan surat menyurat baik kedalam maupun keluar organisasi koperasi.
e) Menghimpun arsip surat keluar/ masuk dan segala dokumen, stempel serta buku-buku organisasi untuk dipelihara dengan tertib dan teratur.
f) Bersama ketua menandatangani surat-surat.
g) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap unit Usaha Simpan pinjam.
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua I atau organisasi.
5. Bendahara Bertanggung jawab atas aktifitas yang terkait dengan keuangan (organisasi dan usaha) a)
Merencanakan Anggaran Belanja Koperasi bersama Manajer/ Kepala bagian keuangan.
b) Bersama-sama Ketua dan Manajer menggali permodalan Koperasi. c)
Mengendalikan keuangan/ Anggaran koperasi dan menyesuaikan dengan rencana anggaran pada tahun berjalan.
d) Bersama-sama Ketua dan Manajer menandatangani laporan keuangan dan semua bukti-bukti pengeluaran kas diatas batas kewenangan manajer.
e) Membina dan mengawasi penyelenggaraan administrasi keuangan koperasi.
f) Mengkoordinir penagihan piutang koperasi. g)
Melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap unit Usaha Angkutan.
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua I atau organisasi.
6. Pengawas I (Bidang Manajemen)
a. Bertanggung jawab secara kolektif kepada RAT dalam melaksanakan tugas pengawasan dan/atau pemeriksaan kopersi bidang manajemen dan adminidtrasi.
b. Mengadakan pengawasan atas kegiatan manajemen dan administrasi organisasi dan usaha.
c. Mengadakan pemeriksaan pembukuan koperasi sedikitnya 3 bulan sekali.
d. Memberikan laporan tertulis hasil pengawasan kepada anggota dalam forum RAT / RAB.
7. Kerjasama Usaha Koperasi Agro Niaga (KAN)
1. Kerjasama Antar Koperasi :
a. Primkopad Brigif Linud 18, Primkopad Brigif Yonif 502, KOPKAR PT. Panca Patriot (Mitra Kerja Unit Simpan Pinjam).
b. KUD Bantur, KUD Turen, KPSP Sidodadi Poncokusumo (Mitra Kerja Unit sapronak).
c. KUD Pakis, KUD Tumpang, KOPKAR PT. Bank Yudha Bhakti (BPR Bali Catur Mandiri).
d. KUD Ngajum, KUD Sumber Pucung, KUD Dau, KOP SAE Pujon, dll (SPBU).
2. Kerjasama Dengan Swasta , BUMN dan Lembaga Pemerintah PT. Nestle Indonesia, PT. Greenfields Indonesia, PT. Bogasari, PT. Charoen Pokphand, PG. Kebon Agung, PT. Sucofindo, BBDAPTHT Songgoriti-Batu, BBIB Singosari. PT. Jatim Ventura.
3. Kerjasama Luar Negeri Yang Pernah Dilakukan - CCA (Canadian Co-operative Association) - CCD (Co-operative Centre Denmark) - JICA (Japanese International Co-operative Agency) - Victoria Government - ABV (Australian Business Volunteer) - ADB (Asian Development Bank)
4. Kerjasama bidang peningkatan SDM - LP3 UNBRAW - JPC Training & Consultancy - BBDPTHT Batu - BBIB Singosari - Lapenkop - PT. Trustco Cipta Madani Malang - Universitas Merdeka Malang
5. Kerjasama Bidang Kesehatan - Rumah Sakit Islam Unisma Malang
6. Kerjasama Bidang Keuangan - Perbankan : (BUKOPIN, BCA, BNI, BANK PERMATA, PT. BANK MUAMALAT) - Lembaga Keuangan Non Bank : (PT. SUCOFINDO, PT. JATIM VENTURA)
8. Keanggotaan Koperasi Agro Niaga (KAN)
a. Perkembangan jumlah anggota
Table 4.4
No Desa
Jumlah Jumlah
tahun tahun
15 Gunung Jati
b. Jumlah Kelompok Anggota: - Kelompok Usaha
: 75 Kelompok
- Kelompok Organisasi
: 25 Kelompok : 25 Kelompok
9. Bidang Usaha Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung
a. Usaha Inti (Core Business) : Unit Usaha Sapi Perah
1. Jumlah Peternak
: 1.571 orang
2. Jumlah Populasi sapi :
Tabel 4.5
Tahun
Pedet Pedet jantan Betina 2005
3. Produksi Susu :
Susu Segar Susu Segar
Per Tahun Per Hari 2006
9.132ton 25,2ton
Sumber: KAN Jabung
4. Pemasaran : - PT. Nestle Indonesia
: 22.899 Kg / hari (Maret 2009) - Masyarakat Umum
: 179 Kg / hari (Maret 2009)
5. Sarana & Prasarana : Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh unit CBP adalah :4 Pos Penampungan tanpa cooler, 7 Pos penampungan dengan cooler, 10 unit cooler, perlengkapan penampungan susu, 3 unit Tangki Susu
Kapasitas 4.000, 5.000, 8.000 kg, 1 unit alat Pasteurisasi lengkap dan 1 unit alat Homogenizer, 1 unit alat packing.
6. Tenaga Kerja Dokter Hewan 1 orang, Sarjana Kedokteran Hewan 1 orang, staff Produksi susu 23 orang, tenaga Medis 4 orang dan staff Administrasi 4 orang.
b. Unit Usaha Penunjang Koperasi
Tabel 4.7
No NAMA UNIT
JENIS PRODUK USAHA
SARANA
1 Saran Produksi Sebuah Kantor Pakan penguat produksi susu, Peternakan
pelayanan lengkap konsentrat unggul, konsentrat dengan software super, feed supplement, CMR ( dan
hardware, Calv Milk Replacer ), milkcan,
sebuah
gudang ember perah, karerpet sapi dll.
berkapasitas 300 ton pakan ternak,
3 unit mixer pakan
ton per hari.
2 Simpan Pinjam
Sebuah
kantor Simpanan: Tabungan Sutera
pelayanan
untuk anggota kelompok petani
terintegrasi
tebu, Tabungan Sigatera Sepakat
dengan
kantor untuk anggota kelompok peternak
pusat
lengkap sapi perah, dan Tabungan
dengan software Sigatera
Mandiri, Sijaka dan hardware dan (deposito), Si Tita (pendidikan, didukung
oleh religi, dll) untuk masyarakat
tenaga yang ahli umum. dibidangnya.
Pinjaman: untuk masyarakat umum, pinjaman khusus untuk peternak sapi perah tanpa jaminan, pinjaman musim tanam khusus petani tebu, dan pinjaman aliansi.
3 Perdagangan
4 buah gedung Barang-barang retail dan material ( KAN Trading) pertokoan
: bangunan.
sebuah swalayan, sebuah swalayan,
2 buah material bangunan, dilengkapi dengan system komputerisasi
4 Angkutan Barang 6 buah truck Jasa angkutan ayam dan pakan barang roda enam, ternak, susu segar, dan material
2 buah truck bangunan. dilengkapi dengan transfer tank susu segar berkapasitas
12 ton
c. Unit Usaha Penunjang Tidak Langsung
1. Unit Usaha Tebu Rakyat
a. Sarana & Prasarana - 1 unit gudang penyimpanan pupuk - 1 unit sepeda motor - Kantor beserta peralatannya - Tenaga Kerja 2 orang - Luas Areal Tebu 700 Hektar dengan produksi tebu
sebanyak 1.041.372 Ku dan produksi gula sebanyak 4.270.128 Kg untuk Tahun 2007 sedangkan produksi tebu 2008 1.013.682 Ku dan produksi gula 4.800.918 Kg.
2. Unit Usaha Sarana Produksi Pertanian (Saprotan)
a. Sarana & Prasarana
- (sarana & prasarana unit Tebu Rakyat) - Tenaga Kerja 2 orang
- Jenis Komoditas : Pupuk UREA, ZA, SP, PHONSKA, Obat-obatan dan Benih.
d. Usaha Kolaborasi
Dalam rangka kerjasama dengan beberapa koperasi KAN Jabung telah :
1. Mendirikan BPR PT. Bali Catur Mandiri dengan mitra kerja KUD Pakis, KUD Tumpang dan KOPKAR PT. Bank Yudha Bhakti
2. Mendirikan SPBU di Beji dengan mitra kerja KUD Ngajum, KUD Sumber Pucung, KUD Dau, KOP SAE Pujon, dll.
B. Perhitungan Rasio keuangan
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio (CR) Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang atau tagihan jangka pendek dengan aktiva yang dapat ditunaikan dalam waktu cepat. Rumus:
Aktiva Lancar
X 100% = .%
Kewajiban Lancar
Tahun
Aktiva lancar
Kewajiban lancar Total
Berdasarkan hasil analisis Current Rasio dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.1
Perhitungan Current Rasio
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Current Ratio KOPERASI AGRO NIAGA (KAN)
Sumber: diolah menggunakan Minitab (Time Series)
b. Quick Ratio (QR) Quick Rasio ini mengambarkan kemampuan aktiva lancar menutupi utang lancar. Rumus:
Aktiva Lancar - Persedian
X 100% = …%
Kewajiban Lancar
Tahun Aktiva lancar
Persediaan
Kewajiban Total lancar
Berdasarkan hasil analisis Quick Ratio (QR) dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.2
Perhitungan Quick Ratio(QR)
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Quick Ratio K O P ER A S I A GR O N I A G A ( KA N )
2. Rasio Solvabilitas
a. Debt Ratio (DR) Debt rasio (DR) digunakan untuk mengukur beberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kredit.
Rumus: Total Kewajiban
X 100% = …%
Total Aktiva
Tahun Total Kewajiban Total Aktiva Total
Berdasarkan hasil analisis Debt Ratio (DR) dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.3
Perhitungan Debt Ratio (DR)
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Debt Ratio Ko p e r a s i A g r o N ia g a ( KA N ) Ja b u n g
b. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Total Equity digunakan untuk mengukur berapa persen
asset perusahaan yang dibelanjai oleh utang. Rumus:
Kewajiban jangka panjang
X 100% = …% Modal
Tahun Kewajiban jangka Modal Total
panjang
Berdasarkan hasil analisis Debt to Equity Ratio (DER) dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.4
Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
3. Rasio Profitabilitas
1. Net Profit Margin (NPM) Net profit margin digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan
laba Bersih
X 100% = …%
Penjualan
Tahun
Laba bersih
penjualan
Total
Berdasarkan hasil analisis Net Profit Margin (NPM) dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.5
Perhitungan Net Profit Margin (NPM)
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Net Profit Margin (NPM) KOPERASI AGRO NIAGA (KAN)
2. Ratio Total Assets Turnover Pada rasio ini Total Asset Turnover menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan Rumus:
Penjualan
X 100= .......kali
Total Aktiva
Tahun
penjualan
Total aktiva Total
12.566.359.501 1,452 kali 2006
16.924.911.278 1,205 kali 2007
20.630.972.408 1,361 kali 2008
23.853.302.181 1,817 kali 2009
29.997.456.799 1,814 kali
Berdasarkan hasil analisis Ratio Total Assets Turnover dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.6
Perhitungan Ratio Total Assets Turnover
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Ratio Total Aset Turnover KOPERASI AGRO NIAGA (KAN)
3. Return on Total Assets (ROA) Retrun on Total Assets digunakan untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan. Rumus:
Laba Bersih
X 100% = …%
Total Aktiva
Tahun
Laba bersih
Total Aktiva Total
Berdasarkan hasil analisis Return on Total Assets (ROA) dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.7
Perhitungan Return on Total Assets Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Retrun on Total Aset K O P E R A S I A G R O N I A G A ( K A N ) JA B U N G
s e 0.020
4. Return on Equity (ROE) Return on Equity digunakan untuk menunjukkan berapa persen laba bersih yang diperoleh koperasi atas modal yang diinvestasikannya. Rumus:
Laba Bersih
Laba bersih
modal
Total
Berdasarkan hasil analisis Return on Equity dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.8
Perhitungan Return on Equity
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Retrun On Equity (ROE) K O P E R A S I A G R O N I A G A ( K A N ) JA B U N G
0.055 0.050 s e 0.045
4. Rasio Aktivitas
a. Inventory Turn Over (rata-rata persediaan) Rasio Inventory Turnover untuk menunjukkan berapa cepat perputaran persedian. Rumus:
Harga Pokok Penjualan X 100% = …%
Rata-rata Persediaan
Tahun
Harga pokok
Rata-rata
Total
penjualan
Persediaan
19,12XX 2006
20,9XX 2007
680.669.825,5 38,1XX 2008
862.971.063,5 47,4XX 2009
1.652.913.201 36,2XX
Berdasarkan hasil analisis Inventory Turn Over dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.9
Perhitungan Inventory Turn Over
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Inventory Trun Over K o p e r a s i A g r o N i a g a ( K A N ) Ja b u n g
b. Fixed Aset Turn Over Fixed Asset Turnover digunakan untuk mengetahui berapa kali aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan.
Aktiva tetap
Tahun
penjualan
Aktiva tetap Total
3.207.476.477 5,68XX 2006
5,79XX 2007
5,42XX 2008
7,81XX 2009
7,83XX
Berdasarkan hasil analisis Fixed Aset Turn Over dari tahun 2005 sampai 2009. Maka dapat dilihat kinerja Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Grafik 4.10
Perhitungan Fixed Aset Turn Over
Koperasi Agro Niaga (KAN)Tahun 2005-2009
Time Series
Fixed Aset Turn Over K O P E R A S I A G R O N I A G A ( K A N ) JA B U N G
8.0
7.5
7.0
n ra
u ta e rp
6.5
6.0
5.5 2005
2006
2007
2008 2009
Tahun
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Analisis Kinerja Keuangan Koperasi
Data dalam penelitian ini adalah data dokumentasi yang dibuat atau dikeluarkan oleh Koperasi Agro Niaga (KAN), yakni berupa data laporan neraca, laporan laba rugi dan kekayaan bersih dari Koperasi Agro niaga (KAN) tersebut yang kemudian diolah untuk memaparkan hasil kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan aktivitas dengan perhitungan rasio dan menggunakan metode Time Series Analysis sebagai standar penilaian kerja dengan tujuan mengetahui sejauh mana perkembangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. Dengan membandingkan perkembangan kinerja keuangan koperasi mulai tahun 2005 sampai 2009.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap
hutang lancarnya 38 . Penjelasan diatas ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad sebagai berikut:
38 Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Kauangan (yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2005), hlm. 79
Artinya:” Dia terbelenggu, maka bayarkanlah untuknya. Ia lalu berkata: wahai Rasulullahs, aku telah membayarkan kecuali dua dinar yang aku akui oleh seorang wanita tetapi ia tidak mempunyai bukti. Rasullah bersabda: “ Berikanlah kepadanya, dialah yang
berhak, (HR. Imam Ahmad)” . 39 Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam
menganjurkan kita untuk mempercepat pembayaran hutang. Dan dapat dijadikan pijakan oleh koperasi dalam membayar hutang jangka pendek. Hadist ini cocok dijadikan pedoman terhadap rasio likuiditas. Rasio likuiditas terdiri dari beberapa rasio antara lain:
Tabel 5.1 Perbandingan Rasio Likuiditas Tahun 2005-2009 Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang
Tahun
Current ratio
Quick Ratio
a. Current Ratio (CR) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang atau tagihan jangka pendek dengan aktiva yang dapat ditunaikan dalam waktu cepat. Jelas semakin besar
39 Idatul lusiana. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan (Studi Pada PT. HM. Sampoerna, Tbk Periode 2002-2006). Skripsi. 2007
aktiva lancar maka semakin tinggi kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dari tabel diatas Current Ratio menunjukkan fluktuasi dari tahun 2005 sampai 2009. Pada tahun 2005 jumlah Current Ratio berjumlah140,8% dan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2006 Current Ratio berjumlah 137,2%, kemudian pada tahun 2007 Current Ratio mengalami peninggkatan yang berjumlah 166.4% dan Current Ratio pada tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar 133% tetapi pada tahun 2009 Current Ratio mengalami kenaikan sebesar 159,1%.
Dari kondisi Current Ratio Koperasi Agro Niaga (KAN) yang mengalami peningkatan pada tahun 2005, 2006 dan 2009 sehingga koperasi mempunyai kemampuan tepat waktu dan bahkan sebelum jatuh tempo untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dan aktiva lancar selalu lebih besar dari pada kewajiban lancarnya sehingga koperasi mampu membayar kewajiban. Walaupun ada penurunan pada tahun 2005 ketahun 2006 sebesar 3,6%. Penurunan ini disebabkan koperasi mengalami peningkatan hutang jangka pendek pada utang anggota dan utang Bank, dimana pada tahun 2005 ke tahun 2006 utang anggota bertambah dari Rp178.175.317 menjadi Rp 467.338.938 pada tahun 2006. Penurunan juga terjadi pada tahun 2007 ke 2008 sebesar 33,4% yaitu pada
tahun 2007 hutang sebesar 166,4% menjadi 133% disebabkan karena Koperasi Agro Niaga (KAN) terjadi peningkatan pada utang anggota dan utang pembagian SHU. Meningkatnya hutang koperasi karena koperasi memberikan kredit pada anggota, kredit anggota yang semakin meningkat mengingat kebutuhan anggota yang bermacam-macam seperti untuk biaya pendidikan, biaya kehidupan sehari-hari. Koperasi juga mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2006 ke tahun 2007 sebesar 29,2% dan pada tahun 2008 ke 2009 sebesar 26,1% dikarenakan hutang jangka pendek berkurang atau mengalami penurunan, koperasi pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibidang produksi sehingga koperasi mengurangi kewajiban atau hutang.
Berdasarkan pedoman umum tingkat current 2,00 sudah dianggap baik ( 40 considered acceptable ) , kinerja keuangan
Koperasi Agro Niaga (KAN) berdasarkan current rasio sudah cukup untuk dianggap cukup baik karena terjadi peningkatan dan jumlah terbesar current ratio pada koperasi sebesar 1,66 mendekati 2,00. Apabila suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan, maka perusahaan tersebut mulai membayar tagihannya (utang usaha) akan menjadi lebih lambat dan pinjaman ke Bank dan
40 Syamsudin op.cit., hlm. 44 40 Syamsudin op.cit., hlm. 44
merosot, dan hal ini dapat membahayakan koperasi. Karena current rasio merupakan satu-satunya indikator terbaik yang menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar dapat dipenuhi dengan aktiva lancar, maka rasio ini paling lazim digunakan sebagai ukuran dari jangka pendek. Alasannya adalah karena rasio tersebut menunjukkan berapa besar aktiva yang dapat menjadi kas pada saat kewajiban lancar jatuh tempo.
b. Quick Ratio (QR) Rasio ini merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi persediaan dengan jumlah hutang lancar, rasio ini lebih akurat untuk mengukur tingkat likuiditas. Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan ini, karena persediaan merupakan komponen atau unsur aktiva lancar yang paling
kecil tingkat likuiditasnya. 42 Dari tabel diatas laporan keuangan Koperasi Agro Niaga
(KAN) Jabung mengalami peningkatan Quick Ratio pada tahun 2005 berjumlah 127,3%, pada tahun 2006 Quick Ratio terjadi peningkatan berjumlah 131%, dan tahun 2007 Quick Ratio juga mengalami peningkatan sebesar 161% tetapi pada tahun berikutnya Quick Ratio tahun 2008 mengalami penurunan
41 Brigman op cit., hlm. 80 42 Ibid,. hlm. 45 41 Brigman op cit., hlm. 80 42 Ibid,. hlm. 45
Koperasi mengalami penurunan pada tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 37% penurunan ini terjadi karena Koperasi Agro Niaga (KAN) terlalu banyak menambah persediaan digudang karena percaya sudah tidak ada resiko, tetapi koperasi juga mengalami kenaikkan yang terjadi pada tahun 2005,2006,2007 dan 2009 disebabkan karena koperasi mengalihkan pada persediaan yang banyak dibutuhkan oleh anggota seperti: pupuk, pakan ternak.
Quick ratio sebesar 1,0 sudah dianggap baik 43 sehingga quik, ratio Koperasi Agro Niaga (KAN) dianggap sangat baik karena
sudah melebihi 1,0 terbukti pada tahun 2009 sebesar 1,759 dan kinerja koperasi dilihat dari quik ratio sangat baik karena selalu mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai 2009. Pada Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung terjadi Kenaikan Quick Ratio yang dikarenakan sedikitnya persediaan yang masih tertanam di aktiva lancar dan terjadi penurunan hutang.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio solvabilitas biasanya digunakan untuk melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh
43 Ibid., 45 43 Ibid., 45
ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻲﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟا نأ ﺎﻤﮭﻨﻋ ﷲا ﻲﺻ ر ص ﺎﻌﻟا ﻦﺑ وﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﷲا ﺪﺒﻋ ﻦﻋ ﻦﯾﺪﻟا ﻻا ﺐﻧ د ﻞﻛ ﺪﯿﮭﺸﻠﻟوﺮﻔﻐﯾ : لﺎﻗ ﻢﻠﺳو
Artinya: ” Mati Syahid dijalan Allah SWT akan menghapus semua
dosa kecuali utang, (HR Muslim). 44
Dari hadist diatas dijelaskan dan dianjurkan oleh Nabi untuk tidak melupakan utang yang pernah dimilikinya karena terkait dengan kemaslahatan umat itu sendiri.
Rasio aktivitas terdiri dari beberapa Rasio Debt Ratio (DR), dan Debt To Equity Ratio (DER) antara lain:
Tabel 5.2 Perbandingan Rasio Solvabilitas Tahun 2005-2009 Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang
Tahun
Debt Ratio (DR)
Debt to Equity Ratio (DER)
44 Indatul Lusiana. Analisi rasio keuangan sebagai alat ukur kinerja keuangan (Studi Pada PT. HM. Sampoerna, Tbk Periode 2002-2006). Skripsi. 2007
a. Debt Ratio (DR) Debt rasio biasanya digunakan untuk mengukur beberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kredit. Semakin tinggi Debt Rasio semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan didalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Laporan keuangan koperasi dialihat dari Debt Ratio berdasarkan Time series mengalami fluktuasi dan cendrung menurun pada tahun 2009, pada tahun 2005 Debt Ratio berjumlah 55,80%, pada tahun 2006 Debt Ratio mengalami penurunan sebesar 55,18% , dan Debt Ratio pada tahun 2007 terjadi naik berjumlah 56,37%, pada tahun 2008 Debt Ratio juga terjadi kenaikan sebesar 60,26% dari tahun sebelumnya, dan pada tahun 2009 Debt Ratio terjadi penurunan yang sangat besar berjumlah 40,56%. Koperasi juga juga pernah mengalami peningkatan pada tahun 2005 dari berjumlah 57,43 dari tahun sebelumnya menjadi 55,80%, dan pada tahun 2007 yang berjumlah 55,18%menjadi 56,37% dan pada tahun 2008 yang berjumlah 56,37% meningkat sebesar 60,26 terjadi disebabkan utang berkurang karena Koperasi Agro Niaga (KAN) sudah melunasi
pinjaman jatuh tempo satu tahun pada utang Bank dan utang antar perusahaan.
Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutup oleh aktiva dan lebih besar rasio lebih aman 45 . Dilihat dari analisis
diatas selama 5 tahun koperasi lebih banyak mengalami kenaikan yang terjadi pada tahun 2005, 2007 dan 2008 sehingga menununjukkan kinerja keuangan koperasi baik karena dengan meningkatnya debt ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi koperasi.
b. Debt to equity ratio (DER) Berbeda dengan rasio yang diatas, Debt to Equity Ratio ini menghitung perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Ratio ini juga menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang Dilihat dari table Time series diatas Debt to Equity Ratio kinerja koperasi mengalami fluktuasi dan cenderung menurun, Pada tahun 2005 dari jumalah 34% menjadi 39,5% dan 2007 debt to equity mengalami peningkatan sebesar 47,6% sehingga menunjukkan perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri adalah 39,5%: 100 dan 47,6%: 100%. Disebabkan karena naiknya utang jangka panjang dan naiknya modal sendiri. Pada tahun 2006,2008,2009, Debt To Equity Ratio mengalami penurunan pada tahun pada tahun 2006
45 Harapan. Op.cit,. hlm. 304 45 Harapan. Op.cit,. hlm. 304
Debt to Equity Ratio koperasi mengalami penurunan karena berkurangnya utang koperasi dan koperasi telah melunasi kewajiban utang pada PT. Sucofindo dan Bank pada utang jangka panjang. Besarnya hasil perhitungan rasio utang terhadap modal sendiri menunjukkan seberapa besar utang jangka panjang yang dapat dijamin dengan modal, semakin besar rasio utang terhadap modal sendiri maka akan semakin besar resiko keuangan yang
ditanggung perusahaan 46 . Dilihat dari tabel Debt ratio koperasi mengalami penurunan
hingga tahun 2009 sehingga menunjukkan kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) sangat baik karena pada rasio ini
dinyatakan bahwa semakin kecil rasio ini semakin baik 47 dan bila rasio utang semakin tinggi maka akan menunjukkan
46 Warsono. Manajemen Keuangan Perusahaan (Malang: Bayumedia Publishing. 2003.). Hlm. 36 47 Harapan. Op.cit., hlm. 303 46 Warsono. Manajemen Keuangan Perusahaan (Malang: Bayumedia Publishing. 2003.). Hlm. 36 47 Harapan. Op.cit., hlm. 303
3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas biasanya digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu melalui penjualan, aktiva, dan modal perusahaan. Penggunaan modal yang efisien sangatlah penting, ini sesuai dengan penjelasan dalam Al-Qur’an surat Al-Imron ayat 14 sebagai berikut:
šÆÏB Íot•sÜZs)ßJø9$# ÎŽ•ÏÜ»oYs)ø9$#ur tûüÏZt6ø9$#ur Ïä!$|¡ÏiY9$# šÆÏB ÏNºuqyg¤±9$# •=ãm Ĩ$¨Z=Ï9 z`Îiƒã—
Ío4qu‹ysø9$# ßì»tFtB š•Ï9ºsŒ 3 Ï^ö•ysø9$#ur ÉO»yè÷RF{$#ur ÏptB§q|¡ßJø9$# È@ø‹y‚ø9$#ur ÏpžÒÏÿø9$#ur É=yd©%!$# ÇÊÍÈ É>$t«yJø9$# ÚÆó¡ãm ¼çny‰YÏã ª!$#ur ( $u‹÷R‘‰9$#
artinya: ” Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-
wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga 48 )”(Qs. Al- Imron: 14) . Rasio profitabilitas terdiri dari beberapa rasio antara lain
sebagai berikut:
48 Al-Qur’an Op cit., 51
Tabel 5.3
Perbandingan Rasio Profitabilitas Tahun 2005-2009 Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang
Tahun Net Profit Margin
Ratio Total Assets
a. Net Profit Margin (NPM) Net profit margin biasanya digunakan untuk mengetahui laba bersih artinya penjualan setelah dikurangi biaya dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar Net profit margin menunjukkan operasi perusahaan semakin baik. Nilai rasio ini cenderung menurun, pada tahun 2005 berjumlah 1,65% sehingga menunjukkan bahwa laba bersih atau SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 1,65% dari volume penjualan , pada tahun 2006 berjumlah 1,62% menunjukkan bahwa SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 1,62% dari volume penjualan, pada tahun berikutnya terus menurun tahun 2007 berjumlah 1,27 menunjukkan bahwa SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 1,27% dari volume penjualan, pada tahun 2008 berjumlah 0,83% menunjukkan bahwa SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 0,83% dari volume penjualan dan terus turun hingga tahun 2009 yang berjumlah 0,76% a. Net Profit Margin (NPM) Net profit margin biasanya digunakan untuk mengetahui laba bersih artinya penjualan setelah dikurangi biaya dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar Net profit margin menunjukkan operasi perusahaan semakin baik. Nilai rasio ini cenderung menurun, pada tahun 2005 berjumlah 1,65% sehingga menunjukkan bahwa laba bersih atau SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 1,65% dari volume penjualan , pada tahun 2006 berjumlah 1,62% menunjukkan bahwa SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 1,62% dari volume penjualan, pada tahun berikutnya terus menurun tahun 2007 berjumlah 1,27 menunjukkan bahwa SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 1,27% dari volume penjualan, pada tahun 2008 berjumlah 0,83% menunjukkan bahwa SHU sesudah pajak yang dicapai sebesar 0,83% dari volume penjualan dan terus turun hingga tahun 2009 yang berjumlah 0,76%
b. Ratio Total Assets Turnover Pada rasio ini Total Asset Turnover menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Nilai rasio ini pada setiap tahun mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat, masing-masing setiap tahun bernilai 145,2 kali pada tahun 2005, pada tahun 2006 turun hingga berjumlah 120,5 kali, pada tahun 2007 mengalami kenaikan berjumlah 136,5 kali dan pada tahun 2008 berjumlah 181,7kali dan pada tahun 2009 mengalami penurunan tetapi tidak terlalu tinggi sebesar181,4 Kali. Terjadi penurunan pada tahun 2005 dan 2006 membuktikan kurang efisien bila koperasi menggunakan aktivanya untuk meningkatkan penjualan tetapi terjadi Kenaikan pada tahun 2007 sebesar 136,5 kali dan 2008 sebesar 181,7 kali menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan aktiva koperasi di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Hal ini bahwa Koperasi Agro Niaga (KAN) mampu menghasilkan pejualan sebesar 1,365 pada tahun 2007 dan sebesar 1,817 pada tahun
2008 dari total aktiva yang dimiliki, berarti dibandingkan tahun-tahun lalu turnover sangat meningkat. Kinerja keuangan koperasi dilihat Total Assets Trunover sangat baik karena semakin tingginya rasio Total Asset Trunover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi.
c. Return on Total Assets (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva perusahaan. Semakin tinggi nilai dari rasio Return On Total Assets maka kondisi
keuangannya semakin bagus 49 . Nilai rasio diatas cederung menurun, pada tahun 2005
berjumlah 2,39%, pada tahun 2006 menurun berjumlah 1,96, pada tahun 2007 berjumlah 1,72%, pada tahun berikutnya terus menurun tahun 2008 berjumlah 1,50% dan pada tatun 2009 turun hingga 1,38%. Penurunan nilai rasio diatas menunjukkan tingkat kekayaan bersih yang dari total aktiva semakin menurun sehingga kondisi keuangan koperasi menurun dan perputaran total aktiva untuk mendapatkan laba tiap tahun menurun. Beradasarkan analisis diatas dapat menunjukkan bahwa kinerja keuangan koperasi tidak efisien bila koperasi mengukur jumlah
49 Syamsudin op.cit., hlm 63 49 Syamsudin op.cit., hlm 63
d. Return on Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan berapa persen laba bersih yang diperoleh koperasi atas modal yang diinvestasikannya.
Semakin besar rasio ini maka semakin bagus 50 . Return on Equity (ROE) mengalami penurunan dari tahun
2005-2009, masing-masing jumlah setiap tahun adalah: pada tahun 2005 berjumlah 5,42% maka menunjukkan bahwa tingkat retrun yang diperoleh koperasi atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 5,42, 4,39% terjadi pada tahun 2006 menunjukkan bahwa tingkat retrun yang diperoleh koperasi atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 4,39%, terus mengalami penurunan pada tahun 2007 brjumlah 3,960% menunjukkan bahwa tingkat retrun yang diperoleh koperasi atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 3,960%, pada tahun 2008 berjumlah 3,78% dan pada tahun 2009 turun hingga 2,319% dan menunjukkan bahwa tingkat retrun yang diperoleh koperasi atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 2,78% pada tahun 2008 dan 2,319% pada tahun 2009. Return on Equity (ROE) Koperasi Agro Niaga (KAN) cendrung mengalami penurunan karena koperasi menambah
50 Ibid., hlm 75 50 Ibid., hlm 75
itu sendiri 51 .
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas manajemen dalam mengelola assetnya. Artinya
mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan, serta kebijakan manajemen dalam mengelola aktiva 52 .
Penjelasan diatas ini sesuai dengan Al-Qur’an surat Al-Furqon ayat 67 sebagai berikut:
ÇÏÐÈ $YB#uqs% š•Ï9ºsŒ šú÷üt/ tb%Ÿ2ur (#rçŽäIø)tƒ öNs9ur (#qèùÌ•ó¡ç„ öNs9 (#qà)xÿRr& !#sŒÎ) tûïÏ%©!$#ur
Artinya:” Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir dan adalah membelanjakan itu ditengah-tengah keduanya, (QS. Al-Furqon:
51 http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=128749 tgl 3-07-10 52 Agus Martono Hartito.. Manajemen Keuangan. (Yogyakarta: Penerbit Ekonisa 2004) hlm. 56 53 Al-Qur’an op cit., hlm. 365
Sesuai dengan ayat tersebut dalam membelanjakan asset perusahaan seperti untuk persedian harus sesuai dengan kapasitas agar tidak terjadi pengangguran yang dapat merugikan perusahaan nantinya. Dan ayat tersebut dapat dijadikan dasar dalam rasio aktivitas bagi perusahaan. Rasio aktivitas terdiri dari beberapa rasio antara lain: Inventory Turnover, Fixed Aset Turn Over antara lain:
Tabel 5.4
Perbandingan Rasio Aktivitas Tahun 2005-2009 Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang
Tahun Inventory Turn Over Fixed Aset Turn Over
a. Inventory Turn Over (rata-rata persediaan ) Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal dan mengukur aktivitas dari persediaan perusahaan dan membandingkan perputaran persediaan dengan industri lain atau perputaran persediaan
masa lalu 54 . Rata-rata persediaan mengalami fluktuasi dan cenderung
mengalami peningkatan, koperasi mengalami peningkatan mulai tahun 2005 sampai 2008, pada tahun 2005 Inventory
54 Ridwan,dkk, manajemen keuangan (Jakarta: literata lintas media, 2003).hlm. 136
Turnover sebesar 19,12XX menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 8,17X, pada
tahun 2006 mengalami peningkatan sebersar 20,9XX sehingga menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 20,9 kali, dan pada tahun 2007 berjumlah 38,1XX dan pada tahun 2008 47,4XX sehingga menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan sebanyak 38,1 kali dan 47,4 kali dan pada tahun ini terus mengalami peningkatan sehingga menunjukkan tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang dagang. Pada Inventory Trunover koperasi juga mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar 36,2XX menunjukkan dana yang tertanam dalam persediaan berputar hanya sebanyak 36,2 kali dari perputaran sebanyak 47,4 kali. Dilihat dari jumlah Inventory Turnover diatas kinerja keuangan koperasi dilihat dari perputaran persediaan sangat baik karena terjadinya peningkatan ratio dari tahun 2005 sampai 2008. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.
b. Fixed Aset Turn Over Rasio ini menunjukkan berapa kali aktiva berputar bila di ukur dari volume penjualan dan semakin tinggi Fixed Asset
Turnover semakin baik, artinya perusahaan mempunyai kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi. 55
Perputaran aktiva mengalami kenaikan dari tahun 2005-2009, perputaran aktiva pada tahun 2005 sebanyak 5,68 kali, pada tahun 2006 sebanyak 5,79 kali, sedikit menurun pada tahun 2007 sebanyak 5,42 kali, pada tahun 2008 naik sebanyak 7,81 kali dan pada tahun 2009 sebanyak 7,83 kali. Perputaran aktiva terjadi penurun dari tahun 2006 ke 2007 dimana aktiva tetap perputaran sebanyak 5,79 kali menjadi 5,42kali penurunan ini disebabkan koperasi menambah bangunan baru, kendaraan, tanah, mesin dan peralatan sehingga menambah aktiva tetap yang dimiliki koperasi, Kondisi ini menggambarkan bahwa Koperasi Agro Niaga (KAN) banyak menyimpan aktiva tetap untuk operasional koperasi dan koperasi baru melakukan investasi sehingga keuntungan yang didapat belum terlihat. Pada tahun 2005, 2008 dan 2009 perputaran aktiva mengalami peningkatan sehingga nilai rasio ini menunjukan bahwa aktiva tetap Koperasi Agro Niaga (KAN) dalam menciptakan penjualan sangat tinggi sehingga dapat menggambarkan bahwa kinerja keuangan koperasi dilihat dari Fixed Aset Trunover sangat baik.
55 Harapan.op.cit., hlm. 309
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kesimpulan yang dapat diambil dari penilitian laporan keuangan koperasi adalah Rasio Likuiditas , Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung dilihat dari Current Ratio dan Quick Ratio menunjukkan fluktuasi dari tahun 2005 sampai 2009 dan cenderung mengalami peningkatan sehingga kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang sudah baik.
Pada Rasio solvabilitas Koperasi Agro Niaga (KAN), pada Debt Ratio mengalami Penurunan terjadi pada tahun 2005, 2007 dan 2009 disebabkan berkurangnya utang koperasi dan aktiva koperasi mengalami
peningkatan karena Koperasi Agro Niaga (KAN) sudah melunasi pinjaman jatuh tempo satu tahun pada utang Bank dan utang antar perusahaan. Debt to
Equity Ratio (DER) koperasi juga mengalami penurunan karena berkurangnya utang koperasi sehingga menunjukkan kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) dilhat dari Rasio Solvabilitas sangat baik.
Pada Rasio Profitabilitas laporan keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) mengalami penurunan pada tahun 2005 sampai 2009 terjadi pada semua rasio profitabilitas sehingga menggambarkan kemampuan koperasi kurang efisien dalam menghasilkan laba selama periode tertentu melalui penjualan, dan modal koperasi tetapi koperasi mengalami peningkatan pada
Total Asset Turnover sehingga Kinerja keuangan koperasi sangat baik karena semakin tingginya rasio Total Asset Trunover berarti semakin efisien
penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan. Pada Rasio Aktivitas mengalami Fluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan sehingga menunjukkan kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga (KAN) sangat baik dalam menjalankan operasinya untuk menciptakan kegiatan penjualan dan pembelian, sehingga laba yang di hasilkan akan mengalami peningkatan tiap tahunnya.
B. SARAN
Koperasi Agro Niaga (KAN) dilihat dari Rasio Likuiditas dan Solvabilitas sebaiknya tidak terlalu banyak menggunakan utang dalam kegiatan operasional. Salah satu cara mengurangi utang dengan menambah modal sendiri, koperasi juga harus menjual aktiva tetap yang kurang manfaat karena kalau dipertahankan bisa menambah beban yang harus dikeluarkan oleh koperasi. Pengelolaan persediaan yang efisien perlu ditingkatkan karena dengan pengeloaan persediaan yang baik akan meningkatkan laba dan juga pengelolan persediaan yang kurang baik bisa menghilangkan kesempatan dalam memperoleh laba.
Selebihnya dari analisis rasio profitabilitas Koperasi Agro Niaga (KAN) menunjukkan penurunan yang mencerminkan kinerja perusahaan kurang baik hal ini ditunjukkan pada tahun 2008 koperasi memperbesar persediaan barangnya tetapi tidak disertai peningkatan penjualan dan Koperasi kurang meminimkan biaya yang dikeluarkan. Sehingga koperasi Selebihnya dari analisis rasio profitabilitas Koperasi Agro Niaga (KAN) menunjukkan penurunan yang mencerminkan kinerja perusahaan kurang baik hal ini ditunjukkan pada tahun 2008 koperasi memperbesar persediaan barangnya tetapi tidak disertai peningkatan penjualan dan Koperasi kurang meminimkan biaya yang dikeluarkan. Sehingga koperasi