INSTALASI PENANGKAL PETIR

E. INSTALASI PENANGKAL PETIR

E.1. Pekerjaan yang harus diselesaikan adalah meliputi penyediaan material lengkap dan pemasangan instalasi penangkal petir pada site plan. Type penangkal petir adalah Non Konventional.

Merk Sesuai daftar merk.

E.2. Bahan-bahan. Penangkal petir yang dipasang pada atap sesuai gambar kerja.

Down Konduktor memakai copper melalui shaff dan dilengkapi dengan earth pit. Grounding memakai copper rod ukuran 5/8 di pantek kedalam tanah sampai

tahanan yang ditentukan sudah tercapai (R 3 ohm) air tanah. Tiang untuk dudukan Penangkal petir (sesuai gambar).

E.3. Syarat-syarat Teknis dan Pelaksanaan. Pemborong pelaksanaan pekerjaan penangkal petir bertugas menyelesaikan pekerjaan

ini secara menyeluruh mulai dari penyediaan material, pemasangan dan pengukuran tahanan tanah. Tiang air terminal dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mudah roboh terkena angin atau getaran setempat, misalnya dengan memberikan pondasi yang kuat. Down conductor langsung dihubungkan penyangga dan turun kebawah melalui shaff. Grounding system dilengkapi dengan bak kontrol yang terletak semaksimal mungkin dari pondasi terdekat dan tahanan tanah harus dibawah tahanan dari system lebih kecil dari 3 ohm yaitu dengan mengadakan resistivity test dari tanah dan hasil tersebut dipakai untuk menghitung tahanan dari system secara keseluruhan.

E.4. Persyaratan Instalasi

a. Pemborong diharuskan meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya mendapat Surat Perintah Kerja. Ajukan usulan-usulan kepada Direksi/Perencana apa yang perlu dirubah atau diatur kembali agar supaya semua peralatan dalam sistim dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-baiknya.

- Sebelum melakukan pekerjaan atau pemesanan peralatan, lakukan pengukuran- pengukuran dengan teliti peil-peil dalam proyek menurut keadaan sebenarnya.

- Apabila ada perbedaan antara pengukuran dilapangan dengan gambar- gambar, ajukan data-data penyimpanan kepada Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

b. Pemborong harus membuat lay-out dari peralatan dan menentukan dengan tepat koordinat-koordinat sesuai dengan gambar kerja dan keadaan yang sebenarnya dilapangan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas ketelitiannya.

c. Pemborong harus berkonsultasi dengan Pemborong lain dan Direksi sebelum memulai pekerjaan pemasangan kabel-kabel, konduit, hanger, peralatan dan sebagainya.

- Aturlah sedemikian sehingga kabel-kabel listrik dan peralatan lain tidak bertabrakan dengan pemasangan pekerjaan lain.

- Apabila ada perselisihan paham antara Pemborong maka keputusan akhir ada pada Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

d. Peralatan sesuai ketentuan pabrik dan berilah Direksi ketentuan cara tersebut sehingga merupakan bagian dari spesifikasi ini.

e. Semua bahan instalasi dan bahan peralatan sebelum dibeli atau dipesan atau

masuk keproyek harus mendapat persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.

E.5. Pemasangan Peralatan

a. Peralatan. a1. Sebelum pemasangan, Pemborong harus membuat gambar kerja yang

memuat gambar lay-out, potongan dan detail serta dengan ukuran yang jelas harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas. Berat peralatan harus dicantumkan juga.

a2. Kemudian Pemborong melakukan pengukuran dan memberi tanda pada tempat-tempat yang akan dipasang sesuai ukuran sebenarnya dengan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas.

b. Kabel-kabel Feeder. b1. Sebelum kabel-kabel feeder dipasang, Pemborong harus membuat gambar

lay-out jalur-jalur kabel feeder serta membuat koordinatnya. b2. Kemudian Pemborong memasang tanda-tanda pada jalur-jalur kabel

tersebut dan harus mendapat persetujuann Direksi untuk menghindar. Kemungkinan tabrakan dengan instalasi dan pekerjaan-pekerjaan lain.

b3. Pemasangan Kabel Feeder. - Kabel feeder terpasang rapih pada rak kabel diruang trafo dan tanpa

perlindungan pipa. Kabel feeder terpasang dalam tanah minimum 100 cm dibawah permukaan

tanah dengan memakai pelindungan pipa besi yang dilapisi densotape.

Kabel feeder yang menyebrang/memotong jalan harus dipasang didalam pipa GIP medium class

- Setiap belokan kabel harus diperhitungkan radiusnya yang minimal R = 15 x

D, dimana D adalah diameter kabel tersebut. - Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan kabel

ditengah perjalanan. - Pada setiap ujung kabel sesampai dipanel atau peralatan berilah

kelebihan panjang secukupnya untuk menghindari kesulitan bilamana ada penggeseran panel atau peralatan.

- Terminal kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel.

c. Angkur, Kelos, Terobosan, Rangka dan Rak Besi. c1. Pemasangan angkur, kelos dan pembuatan terobosan sloof, kolom, balok,

plat. Untuk ini Pemborong Transformator harus bekerja sama dengan Pemborong

Sipil. c2. Sebelum pemasangan angkur, kelos, dan pembuatan terobosan, Pemborong

Transformator harus membuat gambar detail baik lokasi maupun cara pemasangannya. Gambar-gambar ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

c3. Besi angkur harus diikat kesisi tulangan Konstruksi corcoran supaya terpasang dengan kuat.

d. Galian dan Urugan. d1. Kedalaman dan besarnya penggalian harus sesuai dengan kebutuhan yang

diperlukan untuk tiap item pekerjaan menurut RKS. d2. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, kabel, saluran got dan lain-lain harus

membuat gambar detail dan cara penyelesaiannya yang baik untuk semua pihak.

d3. Kesalahan-kesalahan yang timbul karena kelalaian dari Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong.

d4. Setelah selesai pemasangan kabel, galian tersebut harus diurug kembali. d5. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil kerja pihak lain ini harus

diperbaiki kembali oleh Pemborong Transformator dengan tanggung jawab biayanya.