Meeting Intensive Pengertian MICE

Seebaluck, Naidoo dan Ramseook-Munhurrun, 2013, dan wisata MICE juga telah berkembang pesat di Bali beberapa tahun terakhir ini. Yang menjadi dasar pemikiran dibalik setiap wisata MICE adalah kegiatan yang diperuntukkan guna menyatukan para penyedia informasi dengan penerimanya Whitfield dan Webber, 2010 dalam Whifield, Dioko, Webber dan Zhang, 2012. Kegiatan wisata MICE melibatkan berbagai sektor seperti sektor transportasi, perjalanan, rekreasi, akomodasi, makanan dan minuman, tempat penyelenggaraan acara, teknologi informasi, perdagangan dan keuangan sehingga wisata MICE dapat digambarkan sebagai industri multifaset. Di banyak daerah tujuan wisata, kegiatan MICE dikategorikan di bawah payung industri event Dwyer dan Mistilis, 2000; Getz, 2008 dalam Seebaluck et al; 2013. Setiap istilah dalam wisata MICE memiliki arti yang berbeda-beda walaupun kegiatan MICE itu sendiri merupakan kegiatan jangka pendek yang memiliki signifikansi ekonomi yang besar bagi pariwisata Law, 1987; Pearson dan McKanna, 1988; Hiller, 1995; Wootton dan Stevens, 1995 dalam Hall, 2003. Istilah meeting dalam MICE dapat didefinisikan sebagai suatu acara terstruktur yang dapat menyatukan sekumpulan orang secara kolektif untuk mendiskusikan topik yang menjadi kepentingan bersama Seebaluck et al., 2013.

1. Meeting

Menurut Mair 2009, meeting umumnya membahas masalah dengan substansi yang relatif kecil dengan jumlah delegasi yang kecil juga dan biasanya dapat diselenggarakan di lingkungan perusahaan, di hotel atau di ruangan pertemuan. Meeting juga dapat didefinisikan sebagai berikut: It’s a gathering of 10 or more participants for a minimum of 4 hours in a hired venue. The term ‘meetings’ include conventions, conferences, congresses, trade shows and exhibitions, incentive events, corporate and business meetings, and other meetings and all exclude social activities wedding receptions, holiday parties, etc., permanently established formal educational activities primary, secondary or university level education, purely recreational activities such as concerts and shows of any kind, political campaign rallies, or gatherings of consumers or would-be customers by a company for the purpose of presenting specific goods or services for sale consumer shows, which would rather fall under the scope of retail or wholesale trade.UNWTO dalam Seebaluck et al., 2013, p.2. Meeting adalah suatu kegiatan kepariwisataan yang aktivitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan bussiness, biasanya melibatkan orang secara bersama-sama . Contoh meeting adalah :  Rapat Pimpinan  Pelatihan  Seminarworkshop

2. Intensive

Incentives travel dalam MICE adalah kegiatan perjalanan yang semua biaya perjalanannya ditanggung oleh organisasi sehingga dapat digunakan sebagai faktor yang memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja dalam memenuhi tujuan yang diinginkan organisasi, seperti target penjualan Rogers, 2003; Campiranon dan Arcodia, 2008 dalam Seebaluck et al., 2013. Istilah incentive mengacu kepada jenis perjalanan di mana sebuah perusahaan membayar karyawannya untuk bepergian, untuk menghadiri konferensi atau pameran, untuk kesenangan, sebagai penghargaan atas kinerja yang berhubungan dengan pekerjaan Mair, 2009. Dengan demikian incentives travel merupakan alat motivasi yang digunakan oleh perusahaan untuk mendorong dan meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan penghargaan untuk tiap peningkatan produktivitas atau tiap pencapaian tujuan perusahaan Hall, 2003. Menurut SITE, 2013 dalam Seebaluck et al., 2013 incentive travel adalah alat manajemen yang menggunakan pengalaman perjalanan sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada peserta untuk tiap peningkatan kinerja guna mendukung pencapaian tujuan organisasi. Menurut SK Menteri Parpostel No. KM. 108HM.703MMPT-91 pasal 1, perjalanan insentif didefinisikan sebagai berikut : Suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para karyawan dan mitra usaha sebagai suatu imbalan penghargaan atas perhatian mereka dalam kegiatan penyelenggaraan konvensi yang membahas perkembangan kegiatan perusahaan yang beresangkutan. Pe rjalanan Insentif merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan dengan membuat kegiatan guna memacu pencapaian target perusahaan tersebut. Biasanya berhubungan dengan penjualan sales produk atau jasa mereka, wujudnya seperti : 1. Family gathering, rapat sambil berekreasi, bonus hadiah perjalanan wisata, dan lain-lain. 2. Distributor atau dealer agar pencapaian penjualan terpenuhi, dalam bentuk bonus perjalanan wisata, dan lain-lain. 3. Pemasok suppliers untuk peningkatan kerja sama. 4. Pelanggan customers agar tetap loyal terhadap produk atau jasa mereka. Program Perjalanan Insentif berfungsi sebagai salah satu cara atau solusi untuk menggairahkan kembali segmen-segmen guna peningkatan kinerja sebuah perusahaan, yaitu : 1. Full-Service Incentive House, memberikan layanan Perjalanan Insentif dengan cakupan luas, mulai dari perencanaan program, penanganan tours lengkap dengan kebutuhan penunjang termasuk kebutuhan dalam kegiatan diluar tours berdasarkan kehendak perusahaan pengguna jasa tersebut. 2. Travel Fulfillment Company, menangani perencanaan perjalanan tour planning, dimana rancangan Perjalanan Insentif tergantung pada kebutuhan perusahaan tersebut. 3. Travel Agency with an Incentive Division, perusahaan tidak menyiapkan perencanaan perjalanan, melainkan hanya menangani program Perjalanan Insentif. Mulai dari negosiasi dengan pihak transportasi airlines, kereta api maupun bus, akomodasi hotel, restaurant, tempat kunjungan wisata, guide, dll. Biasanya perusahaan seperti ini akan terlibat secara langsung dalam pelaksanaan program ini sesuai kebutuhan. Perusahaan dengan pola sesuai point 3, biasanya sudah menyiapkan pelaksanaan program dalam 1 paket, yaitu mulai dari pengaturan transportasi dengan borongan charter, transfer antar moda transportasi maupun ke hotel, akomodasi, makan-minum meals, wisata hingga pemandu wisata guide. Dalam pelaksanaannya mereka sudah akan mempersiapkan diri di lokasi penjemputan, bisa terminal, bandara, stasiun ataupun hotel tempat kegiatan. Kegiatan ini bisa dalam skala kecil hingga besar. Salah satu yang saat ini dikembangkan adalah studi banding. 3.conference Conferences merupakan elemen ketiga dari wisata MICE yang dapat diartikan sebagai suatu pertemuan partisipatif yang dirancang terutama untuk tujuan diskusi, mencari dan berbagi informasi, memecahkan masalah dan konsultasi. Conferences biasanya memiliki keterbatasan waktu dan memiliki tujuan khusus Seebaluck et al., 2013. Conference mirip dengan meeting di mana suatu acara conference melibatkan 10 orang atau lebih selama minimal empat jam dalam satu hari atau lebih dan kegiatan conference diadakan di luar perusahaan itu sendiri CIC, 2011 dalam Seebaluck et al., 2013. Mair 2009 menyatakan bahwa conferences pada umumnya dapat dipahami sebagai suatu pertemuan besar yang dihadiri oleh sekelompok individu yang memiliki pemikiran yang sama yang datang bersama-sama dengan tujuan profesional atau pribadi, untuk keperluan membangun jaringan dan untuk tujuan pendidikan.Terdapat dua tujuan utama yang menjadi alasan bagi seseorang untuk menghadiri conference konferensi terutama jika konferensi tersebut diadakan di luar negeri. Yang pertama adalah menghadiri konferensi itu sendiri dan yang kedua adalah memanfaatkan semaksimal mungkin destinasi atau tempat di mana konferensi tersebut dilaksanakan.

4. Exhibition