Kampung Ladang Outbound Camp Sebagai Wadah Alternatif Wisata Outdoor Di Kota Medan

(1)

DI KOTA MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

NOVIA NUR PRATIWI

112204042

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N


(2)

2

LEMBAR PERSETUJUAN

KAMPUNG LADANG OUTBOUND CAMP SEBAGAI

WADAH ALTERNATIF KEGIATAN WISATA OUTDOOR

DI KOTA MEDAN

OLEH

NOVIA NUR PRATIWI

112204042

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

Drs. Gustanto, M.Hum.

NIP. 19630805 198903 1 004

NIP. 19560815 199103 1 001

Sugeng Parmono, S.E., M.Si.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : KAMPUNG LADANG OUTBOUND

CAMP SEBAGAI WADAH ALTERNATIF

WISATA OUTDOOR DI KOTA MEDAN

Oleh

: NOVIA NUR PRATIWI

NIM

: 112204042

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001

Dr. Syahron Lubis, M.A.

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

NIP. 19640821 199802 2 001

Arwina Sufika, S.E., M.Si.


(4)

ABSTRAKSI

Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam kegiatan pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari kegiatan-kegiatan yang tidak rutin atau sama sekali tidak pernah mereka rasakan. Dengan pilihan pergi ke suatu pedesaan dan merasakan hidup dan beraktivitas disana. Kampung Ladang Outbound Camp hadir dengan konsep pedesaan yang asri di pinggiran kota Medan dengan fasilitas yang sangat memadai sehingga masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk merasakan sensasi kegiatan outdoor atau hanya sekedar berkumpul dan bermain bersama teman-teman dan keluarga. Diharapkan setelah berkegiatan di Kampung Ladang Outbound Camp ini masyarakat dapat merasakan perbedaan baik dari pola tingkah laku maupun sikap individual atau tim serta mengakrabkan diri dengan peserta lainnya.


(5)

Bismillahirrahmanirahiim.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini tepat waktu. Salawat beriring salam juga penulis ucapkan kepada Nabi Muhamamd SAW karena beliaulah yang membawa peradaban umat manusia menjadi lebih baik.

Sudah merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk menyusun dan menyelesaikan sebuah kertas karya. Kertas karya ini untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Diploma III Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah: “Kampung Ladang Outbound Camp Sebagai Wadah Alternatif Kegiatan Wisata Outdoor Di Kota Medan”.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan sumber bacaan yang diperoleh, untuk itu dengan hati yang terbuka penulis bersedia menerima saran dan keritikan yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, semangat dan motivasi yang penulis terima dari berbagai pihak. Pada


(6)

kesempatan ini dengan rasa haru dan bangga penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Gustanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Sugeng Parmono, S.E, M.Si., selaku dosen pembaca yang telah meluangkan waktu untuk memperbaiki kesalahan dalam penulisan kertas karya ini.

5. Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi D III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada Ayahanda Ramidi dan Ibunda Kurnia yang tersegalanya di dunia ini telah banyak memberikan dorongan demi terwujudnya keingingan untuk melihat anaknya wisuda.

7. Rahma Julia Tika selaku kakak satu-satunya yang tercinta telah memberikan dorongan agar bisa melihat adiknya wisuda.

8. Teman-teman seperjuangan Usaha Wisata dan Perhotelan 2011 yang memberikan semangat dan motivasi.


(7)

inspirasi dalam pembuatan Kertas Karya ini.

10.Terkhususnya untuk sahabat-sahabat terhebatku Putri Fransiska, Rizki Ananda, Tiara Anggaria, Ayu Purnama Sari, yang telah bersama-sama sejak awal perkuliahan sampai pada akhirnya kita memilih jalan masing-masing kedepannya, tak henti-hentinya memberikan semangat, saran, motivasi yang sangat penulis butuhkan dalam menyelesaikan kertas karya ini. “you are the best thing in my life, I love you all. Kita Kuat! Kita Sukses! Amin.”

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini. Semoga kertas karya ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Alhamdulillahirabil’alamiin.

Medan, November 2014

Penulis,

Novia Nur Pratiwi 112204042


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penulisan ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Metode Penelitian... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB IIURAIAN TEORITIS ... 7

2.1 Pengertian Pariwisata ... 7

2.2 Jenis Objek Wisata ... 9

2.3 Potensi Daya Tarik Wisata ... 10

2.4 Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata ... 11

2.5 Pengertian Outbound Training Sebagai Wisata Outdoor ... 13

2.6 Manfaat Outbound Training ... 15

2.7 Metodologi Outbound Training ... 16

BAB IIITINJAUAN UMUM KOTA MEDAN ... 18

3.1 Sejarah Kota Medan ... 18

3.2 Letak Geografis dan Demografis Kota Medan ... 20


(9)

3.3.2 Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan ... 27

3.4 Sarana dan Prasarana Pariwisata di Kota Medan ... 28

3.5 Ciri Khas dan Objek Wisata di Kota Medan ... 29

BAB IVKAMPUNG LADANG OUTBOUND CAMP SEBAGAI WADAH ALTERNATIF WISATA OUTDOOR DI KOTA MEDAN ... 31

4.1 Tentang Kampung Ladang Outbound Camp ... 31

4.2 Fasilitas di Kampung Ladang Outbound Camp. ... 33

4.3 Kegiatan di Kampung Ladang Outbound Camp ... 34

4.3.1 Fun Games Kampung Ladang ... 34

4.3.2 Outbound Kampung Ladang ... 38

4.3.3 Paintball dan Sesi Foto Pre-wedding Kampung Ladang ... 41

4.4Paket yang Tersedia di Kampung Ladang Outbound Camp ... 41

4.5Manfaat Kegiatan Bagi Peserta Outbund di Kampung Ladang Outbound Camp ... 44

BAB VPENUTUP ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Dewasa ini semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya berwisata atau melakukan aktivitas diluar dari pada kegiatan rutin sehari-hari yang tekadang dapat membuat jenuh. Disaat seseorang merasa jenuh dengan aktivitasnya, ia berusaha untuk mencari kegiatan atau pergi ke tempat lain untuk mengembalikan semangat kerjanya.

Banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kembali semangat kerja tergantung dari orientasi orang tersebut. Apalagi kita berada di kota Medan, kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia, yang menyuguhkan tampilan dari sebuah kota metropolitan dengan berbagai macam tempat perbelanjaan, mulai dari pasar tradisional hingga ke tempat belanja modern. Tidak hanya itu, tawaran wisata kuliner juga sangat mudah dinikmati mulai dari jajanan pasar pinggir jalan hingga ke restoran mewah.

Akan tetapi, masyarakat perkotaan sudah mulai jenuh dengan segala hal yang ada pada sebuah kota besar. Banyak orang yang menginginkan suatu hal lain yang sifatnya kebalikan dari apa yang biasa dilakukan. Misalkan melakukan kegiatan diluar ruangan atau biasa kita sebut outdoor activity.Banyak hal yang dapat kita lakukan di luar, kegiatan biasa dan sederhana yang tanpa kita sadari dapat mempengaruhi kinerja dan semangat kita setelah kembali ke rutinitas awal.


(11)

Hal-hal seperti ini ternyata dapat ditangkap oleh pengusaha-pengusaha di bidang kegiatan-kegiatan outdoor. Sekarang ini banyak sekali badan usaha yang mengembangkan dan mengelola suatu kawasan atau lahan untuk dijadikan tempat kegiatan permainan di alam bebas dengan cara menjual paket-paket permainan. Contoh kegiatannya beragam, mulai dari fun games yang dapat diikutin segala usia dan kalangan sampai ke kegiatan yang memacu adrenalin.

Tanpa disadari banyak manfaat yang dapat dipetik dari melakukan kegiatan outdoor

seperti itu, misal meningkatkan kerja sama di dalam tim, pembentukan karakter, meningkatkan problem solving, dan bisa mengenal lebih dalam sifat orang-orang yang ada di dalam tim tersebut.

Pasar yang dituju dari kegiatan ini mencakup seluruh kalangan mulai dari pelajar, karyawan swasta atau pun negeri, serta umum segala umur sesuai dengan syarat yang sudah disediakan.Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat menambah pengalamannya serta meningkatkan semangat serta kinerja kerja setelah kembali ke rutinitas awal.

Kampung Ladang Outbound Camp merupakan salah satu lokasi outbond permanen yang berkonsep pedesaan yang asri, nyaman, sejuk dan indah yang ada di Jl. Tuntungan Tj. Anom Medan. Dengan luas lebih dari 10 hektar serta dua danau besar didalamnya, Kampung Ladang Outbound Camp sangat cocok dijadikan pilihan buat berwisata outdoor. Jaraknya pun tidak terlalu jauh dari pusat kota hanya sekitar kurang lebih 30 menit. Paket-paket yang ditawarkan pun beragam, mulai dari outbond kids buat anak-anak serta paket outbond untuk orang dewasa.


(12)

3

Dari semua yang diatas sangat disayangkan minat masyarakat untuk mengikuti kegiatan seperti ini masih sangat kurang.Serta peran marketing dari menejemen Kampung Ladang Outbound Camp yang masih kurang mempromosikan ke luar. Maka dari itu penulis memilih judul :“Kampung Ladang Outbound Camp Sebagai Wadah Alternatif Kegiatan Wisata Outdoor di Kota Medan”

1.2 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yang meliputi fasilitas apa saja yang ada di Kampung Ladang Outbound Camp, paket-paket permainan yang disediakan, manfaat bagi peserta yang mengikuti kegiatan outbond, dan sistem promosi. Sehingga Kampung Ladang Outbound Camp dapat menjadi pilihan utama bagi orang yang ingin melakukan kegiatan outbond di kota Medan dan diketahui keberadaannya.

1.3 Tujuan Penulisan

Kertas karya ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1.3.1 Tujuan Umum

1. Sebagai salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Ahli Madya Pariwisata pada program studi pariwisata bidang keahlian Usaha Wisata di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.


(13)

3. Kertas karya ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pengembangan objek wisata serupa.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk membantu memperkenalkan wisata alam dan kegiatan-kegiatan outdoor seperti di Kampung Ladang Outbound Camp ke masyarakat luar. 2. Menambah wawasan penulis dan pembaca yang lebih efektif dan efisien.

1.4 Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data secara teoritis, yang diperoleh dari pustaka berupa buku-buku ilmiah, majalah, dan internet yang ada hubungannya dengan pembahasan judul kertas karya ini.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara penelitian langsung di lapangan dengan mewawancarai orang-orang di instansi yang terkait dan mengadakan observasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca kertas karya ini akan manfaat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kampung Ladang Outbound Camp.


(14)

5

• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan upaya-upaya peningkatan wisatawan yang akan berkunjung ke Medan.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistemtis maka penulis membaginya ke dalam 5 bab berikut ini :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan uraian tentang alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Uraian Teoritis Tentang Kepariwisataan

Berisikan uraian teoritis tentang kepariwisataan yang meliputi pengertian kepariwisataan, pengertian pariwisata dan wisatawan, pengertian outbound training serta manfaatnya, dan metodologi outbound training.

BAB III : Gambaran Umum Masyarakat dan Wilayah Kota Medan

Bab ini menguraikan tentang letak geografis Kota Medan, pembagian wilayah administratif, sarana prasarana kepariwisataan di Kota Medan, keadaan sosial, sistem sosial, dan perekonomian masyarakat di Kota Medan.

BAB IV : Kampung Ladang Outbound Camp Sebagai Wadah Alternatif Wisata Outdoor di Kota Medan

Bab ini menguraikan sarana dan fasilitas yang ada di Kampung Ladang Outbound Camp serta kegiatan apa saja yang dapat dilakukan disana serta manfaat


(15)

BAB V : Penutup

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA


(16)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar–putar atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti bepergian. Secara garis besar, maka kita dapat mengartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat yang lain“tour”.Sedangkan dalam bahasa Ibrani tur berarti belajar, dalam bahasa Latin berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam bahasa Perancis kuno disebut perjalanan mengelilingi sirkuit.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas penulis akan menjabarkan kata–kata yang berhubungan dengan kepariwisataan sebagai berikut:

o Kepariwisatan : Hal–hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam

bahasa Inggris disebut dengan “Tourism”.

o Wisata : Perjalanan, dalam bahasa Inggris dapat disamakan dengan

perkataan“Travel”.

o Pariwisata : Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dalam

bahasa Inggris disebut dengan “Tour”(Yoeti, 1983:104).

o Wisatawan :Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan


(17)

Beberapa ahli mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain:

1. Hornby (dalam Kesrul, 2003:3), mengartikan wisata sebagai berikut : “Tour is a journey in which short stays are made at a number of places, and the traveller finally returns to his or her own place.” Wisata adalah sebuah perjalanan di mana perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal, yang merupakan tempat ia memulai pekerjaan.

2. Norval (dalam Kesrul, 2003:3) menjelaskan arti wisata, yaitu “...kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal, dan bergeraknya penduduk asing di dalam/luar suatu negara/wilayah.

3. Prof. Hunziger dan Kraf dari swiss dari tahun 1942 (dalam Kesrul, 2003:3) memberikan batasan pariwisata yang bersifat teknis, yaitu “…kepariwisataan adalah keseluruhan hubungan dengan gejala-gejala yang timbul dari perjalanan/tinggalnya orang asing, di mana perjalan tidak bersifat menetap atau dimaksudkan untuk mencari nafkah.

4. Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1990 (dalam Kesrul, 2003:3) tentang kepariwisataan, menjelaskan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

Dari semua pengertian itu, wisata dapat dirumuskan sebagai perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, yang bersifat sementara, untuk menikmati objek dan atraksi di tempat tujuan.Artinya, wisata adalah kegiatan diluar kegiatan rutin sehari-hari, seperti bekerja atau sejenisnya.


(18)

9

Untuk membedakannya dengan perjalanan pada umumnya wisata memiliki sifat-sifat khusus, sebagai berikut :

• Untuk mengonsumsi produk pariwisata, konsumen harus mendatangi tempat wisata tersebut.

• Komponen pariwisata merupakan mata rantai yang saling terkait, dan adakalanya mata rantai yang lemah merupakan mata rantai yang paling menentukan.

• Berwujud pelayanan yang tidak dapat diukur

• Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomi (politik, sikap masyarakat).

2.2 Jenis Objek Wisata

Secara garis besarnya produk wisata saat ini dibedakan atas : 1. wisata budaya/seni,

2. wisata religius, dan

3. wisata alam yang sering disebut sebagai ekowisata.

Pengembangan produk wisata alam dimaksudkan untuk memperluas dan memperbanyak produk wisata alam dengan melakukan diversifikasi objek wisata alam.

1. Wisata ilmiah : ditujukan kepada wisatawan yang mempunyai minat dibidang penelitian


(19)

minat menambah wawasan dan pengetahuan tentang alam

3. Wisata konvensi : ditujukan kepada wisatawan yang akan memanfaatkan sarana kawasan hutan untuk kepentingan konvensi

4. Wisata belanja : ditujukan untuk wisatawan yang ingin berbelanja produk yang dihasilkan oleh masyarakat setempat/ sekitar kawasan wisata

5. Wisata budaya : sebagai produk penunjang pengembangan pariwisata alam 6. Wisata religius : sebagai produk penunjang pengembangan pariwisata alam 7. Wisata alam minat khusus lainnya seperti wisata bahari, penelusuran gua,

arum jeram, dan lainnya, sebagai produk penunjang pengembangan pariwisata alam.

2.3 Potensi Daya Tarik Wisata

Potensi dan daya tarik objek wisata merupakan salah satu unsur pokok dalam pembangunan kepariwisataan di samping unsur-unsur yang lainnya seperti: akomodasi, restoran, usaha jasa perjalanan, dan lainnya. Potensi daya tarik suatu objek wisata adalah suatu sifat yang dimiliki oleh suatu objek berupa keunikan, keaslian, kelangkaan, atau fungsi dengan tujuan tertentu yang membuat wisatawan memilih untuk menghabiskan waktu disana.

Suatu tempat atau keadaan alam yang sangat menarik pasti sangat dinikmati oleh wisatawan pada umumnya. Objek wisata yang mempunyai potensi dan daya tarik wisata yang baik harus terus dibangun dan dikembangkan, sehingga mempunyai daya tarik agar wisatawan puas akan objek wisata yang dikunjunginya. Daya tarik suatu objek wisata sebagai sumber daya wisata antara lain:


(20)

11

Daya tarik historis

• Lokasi suatu kawasan objek wisata yang memberikan suatu pemandangan yang indah

• Perkembangan tehnik pengelolaan yang baik.

2.4 Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah objek wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata mereka lebih banyak menggunakan istilah “tourist attraction”, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu (Yoeti, 1983:160).

Adapun pengertian objek wisata yaitu, semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber pada alam saja.Sedangkan pengertian dari pada atraksi wisata yaitu, sesuatu yang menarik untuk dilihat, dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh wisatawan, yang dibuat oleh manusia dan memerlukan persiapan terlebih dahulu sebelum diperlihatkan kepada wisatawan. Mengenai pengertian objek wisata, kita dapat melihat sumber acuan yaitu:

Peraturan Pemerintah No.24/1979 menjelaskan bahwa objek wisata adalah: “perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi” (Anonymous,

http://hukumonline.com).

Membicarakan objek dan atraksi wisata ada baiknya dikaitkan dengan pengertian “product” dari industri pariwisata itu sendiri. Produk wisata meliputi


(21)

keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan, dan dinikmatti oleh wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah di mana biasanya ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali lagi ke rumah di mana ia berangkat semula.

Jadi objek dan atraksi wisata itu sendiri sebenarnya sudah termasuk dalam produk industri pariwisata, karena kalau tidak motivasi untuk berkunjung ke daerah tujuan wista itu dapat dikatakan tidak ada, padahal kita sangat meyakini bahwa pada suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata (Yoeti, 1983:160).

Namun pada dasarnya objek wisata dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat itu. Suatu daerah untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan Wisata) yang baik harus dikembangkan tiga hal agar daerah itu menarik untuk dikunjungi yaitu:

1. Adanya something to see

Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat 2. Adanya something to buy

Maksudnya adalah sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli 3. Adanya something to do

Maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu.

Ketiga hal di atas merupakan unsur-unsur yang kuat untuk daerah tujuan wisata dan di lain pihak harus dipikirkan bagaimana produk yang telah siap dipasarkan itu dapat dibeli oleh wisatawan, karena itu perlu pula dipersiapkan :


(22)

13

1. Persiapan perjalanan bagi calon wisatawan, yaitu: informasi, reservasi, tiket, vouchers, traveller check, dan barang-barang bawaan selama dalam perjalanan.

2. Kendaraan yang akan membawanya ke daerah tujuan. 3. Akomodasi, seperti hotel, mote, dan lain-lain.

4. Bar dan Restoran.

5. Sarana-sarana lain yang dapat menunjang kelancaran kedatangan wisatawan seperti Kantor Pos, Kantor Telepon, Bank, dan lain-lain sarana yang berkaitan (Yoeti, 1983:168).

2.5 Pengertian Outbound Training Sebagai Wisata Outdoor

Outbound training adalah bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung diterapkan pada elemen-elemen yang mendasar yang bersifat sehari-hari, seperti saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. Alam Indonesia yang kaya menyediakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis digali. Dimensi alam sebagai obyek pendidikan bisa menjadi laboratorium sesungguhnya dan tempat bermain yang mengasyikan dengan berbagai metodenya. Outbound merupakan salah satu metode pembelajaran modern yang memanfaatkan keunggulan alam.Para peserta yang mengikuti outbound tidak hanya dihadapkan pada tantangan intelegensia, tetapi juga fisik dan mental. Dan ini akan terus terlatih


(23)

menjadi sebuah pengalaman yang membekali dirinya dalam menghadapi tantangan yang lebih nyata dalam persaingan di kehidupan sosial masyarakat.

Sisi menarik dari metode pembelajaran outbound adalah permainan sebagai bentuk penyampaiannya.Dalam permainan skill, individu tidak hanya ditantang berpikir cerdas namun juga memiliki kepekaan sosial. Dalam outbound peserta akan lebih banyak dituntut mengembangkan kemampuan ESQ (emotional and spiritual

quotient)nya, disamping IQ (intellegent quotient). Metode outbound training

memungkinkan peserta dalam aktivitasnya melakukan sentuhan-sentuhan fisik dengan latar alam yang terbuka sehingga diharapkan melahirkan kemampuan dan watak serta visi kepemimpinan yang mengandung nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, toleransi, kepekaan yang mendalam, kecerdasan serta rasa kebersamaan dalam membangun hubungan antar manusia yang serasi dan dinamis juga kepada alam.

Macam-macam kegiatan yang dilakukan dalam satu paket outbound training adalah sebagai berikut :

• Kata sambutan dan pengenalan (introducing) dari pihak peserta kepada penyedia jasa (fasilitator), begitu sebaliknya.

• Pemanasan (stretching), biasanya dilakukan senam-senam ringan.

• Pemecahan kebekuan (ice breaking) antara sesama peserta, sehingga tim lebih kompak dengan simulasi beberapa permainan-permainan kecil.

• Pembentukan kelompok (grouping) menentukan ketua, nama kelompok, beserta yel-yel agar kelompok dapat lebih kompak dan semangat.


(24)

15

• Renungan (flashback/sharing), sehingga peserta dapat dengan pasti manfaat dan tujuan dari dilaksanakan serangkaian kegiatan diatas.

2.6 Manfaat Outbound Training

Outbound training belakangan menjadi salah satu agenda kegiatan rutin sebuah instansi/perusahaan setiap tahunnya.Diharapkan dengan melaksanakan outbound ini peserta dapat meningkatkan kinerja serta memulihkan kembali pikiran dari kegiatan rutin yang membuat jenuh dengan permainan-pemainan yang seru serta di dukung dengan lingkungan alam tempat dilaksanakannya outbound tersebut.Singkatnya, setiap outbound training dianggap sebagai kegiatan pengembangan diri dengan konsep dan belajar di alam terbuka.

Apapun jenisnya, outbound dengan berbagai jenis petualangan (adventure) dan permainan (games) yang biasa dijalankan sebenarnya memiliki manfaat yang beragam, diantaranya adalah :

1. Komunikasi efektif (effective communication) 2. Pengembangan tim (team building)

3. Pemecahan masal

4. Kepercayaan diri (self confidence) 5. Kepemimpinan (leadership) 6. Kerjasama tim (sinergi)

7. Permainan yang menghibur (fun games) 8. Konsentrasi/focus


(25)

2.7 Metodologi Outbound Training

Dalam suatu kegiatan outbound training, ada beberapa tahapan yang biasa dilakukan.Agar dengan tujuan atau sasaran yang diinginkan. Setiap proses pembelajaran dalam outbound training yang efektif memerlukan tahapan berikut ini, yaitu :

Tahapan pembentukan pengalaman (experience)

Pada tahapan ini peserta dilibatkan dalam suatu kegiatan atau permainan bersama orang lain. Kegiatan atau permainan outbound adalah salah satu bentuk pemberian pengalaman secara langsung kepada peserta pelatihan. Pengalaman langsung dalam outbound akan dijadikan wahana untuk menimbulkan pengalaman intelektual, pengalaman emosional dan pengalaman bersifat fisikal. Dengan adanya pengalaman tersebut setiap peserta siap untuk memasuki tahapan kegiatan berikutnya yang disebut dengan tahapan pencarian makna.

Tahapan perenungan pengalaman (reflect)

Kegiatan perenungan (refleksi) bertujuan untuk memproses pengalaman yang diperoleh dari kegiatan outbound yang dilakukan. Setiap peserta outbound dalam tahapan ini melakukan refleksi tentang pengalaman pribadi yang dirasakan disaat kegiatan berlangsung.Apa yang dirasakan secara intelektual, emosional dan fisikal. Dalam tahapan ini, fasilitator berusaha untuk merangsang para peserta untuk mencapaikan pengalaman pribadi masing-masing setelah terlibat didalam kegiatan outbound tahap pertama.


(26)

17

Tahapan pembentukan konsep (form concept)

Tahapan outbound ini dilakukan sebagai kelanjutan tahap refleksi, dengan

menanyakan pada pesert

dilakukan dengan perilaku manajemen yang sesungguhnya. Salah satu contoh pertanyaan pada tahapan ini sebagai berikut :

“Kalau dikaitkan dengan situasi kerja sesungguhnya ditempat kerja (kantor), perilaku yang anda alami tadi menggambarkan situasi kerja yang bagaimana?

Pengujian konsep (test concept)

Pada tahapan ini, para peserta outbound training diajak untuk merenungkan dan mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah terbentuk di dalam tahapan tiga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun kehidupan dalam pekerjaan di kantor. Atau ditemat yang lain.Fasilitator membantu para peserta outbound training dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang menggiring peserta untuk melihat relevansi dari pengalaman selama pelatihan dengan kegiatan di dunia kerja sesungguhnya.


(27)

3.1 Sejarah Kota Medan

Dahulu Kota Medan merupakan suatu perkampungan yang terkenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya yang berawa-rawa seluas 4000 ha. Ada beberapa sungai yang melintasi Kota Medan semuanya bermuara ke Selat Malaka.

Sungai-sungai itu adalah :

• Sei Deli

• Sei Babura

• Sei Sikambing

• Sei Denai

• Sei Putih

• Sei Badra

• Sei Belawan

• Sei Kera/Sei Sulang Saling

Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli).Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular.


(28)

19

Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat, sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut. Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei.

Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya.Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli.Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara.

Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke perkampungan Medan.Gelombang pertama berupa kedatangan orang-orang Tionghoa (China) dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan.Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang-orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan


(29)

Jawa sebagai kuli perkebunan.Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan.Gelombang kedua ialah kedatangan orang-orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh.Mereka datang ke Perkampungan Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.

Sejak tahun 1950, kota Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat. Sehingga pada tahun saat ini Kota Medan sudah semakin pesat pembangunannya.

3.2 Letak Geografis dan Demografis Kota Medan 3.2.1 Letak Geografis

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.

Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut :


(30)

21

• Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Deli Serdang.

• Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Deli Serdang.

• Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Deli Serdang. KOTA MEDAN

Motto

Bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk kemajuan Kota Medan

Metropolitan

Provinsi Sumatera Utara

Negara Indonesia

Hari Jadi 1 Juli 1950

Walikota Dzulmi Eldin

Luas Total 265,10 km2

Demografi

• Suku

• Agama

• Bahasa

Batak, Jawa, Tionghoa, Mandailing, Minangkabau, Melayu, Karo, Aceh,

Tamil

Islam (68,83%), Kristen Protestan (20,27%), Kristen Katolik (2,79%), Budha (8,79%), Hindu (0,44%)

Indonesia, Batak, Jawa, Hokkien, Minangkabau, Mandailing, Tamil


(31)

Kota Medan dipimpin oleh seorang walikota. Secara administratif, Medan terdiri atas 151 kelurahan dan 21 kecamatan, diantaranya adalah :

1. Medan Tuntungan 12. Medan Helvetia

2. Medan Johor 13. Medan Petisah

3. Medan Amplas 14. Medan Barat

4. Medan Denai 15. Medan Timur

5. Medan Area 16. Medan Perjuangan

6. Medan Kota 17. Medan Tembung

7. Medan Maimun 18. Medan Deli

8. Medan Polonia 19. Medan Labuhan

9. Medan Baru 20. Medan Marelan

10.Medan Selayang 21. Medan Belawan

11.Medan Sunggal

Kota Medan merupakan salah satu dari 25 daerah tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km2. Kota ini merupakan pusat pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Utara.Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sei Babura dan Sei Deli.

Kota Medan mempunyai iklim tropis dan suhu minimum menurut stasiun Polonia pada tahun 2009 berkisar antara 23,01 derajat Celsius – 24,0 derajat Celsius dan suhu maksimum berkisar antara 30,6 derajat Celsius – 33,1 derajat Celsius. Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah kota Medan rata-rata 78-82%, dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,42 m/sec, rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 100,6


(32)

23

mm. Hari hujan di kota Medan pada tahun 2009 rata-rata per bulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut stasiun Sampali perbulannya 230,3 mm dan pada stasiun Polonia per bulannya 211,67 mm.

3.2.2 Demografis Kota Medan

Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa).Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan demikian Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar.

Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan. Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa dengan dihitungnya jumlah penglaju (komuter). Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami


(33)

menjadi 0,63% pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183 jiwa per km² pada tahun 2004.Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung.Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia.Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur.Pada tahun 2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.

Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah suku jawa, dan suku-suku dari tapanuli (batak, mandailing, karo). Di Medan banyak pula orang keturunan india dan tionghoa. Medan salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang tionghoa cukup banyak. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, sekarang dirubah menjadi Kampung Madras yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang berketurunan Eropa, 35.009 berketurunan Indonesia, 8.269 berketurunan tionghoa, dan 139 lainnya berasal dari ras timur lainnya.

3.3 Perekonomian dan Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan 3.3.1 Perekonomian Masyarakat Kota Medan

Untuk mempercepat proses pembangunan dan mendayagunakan potensi ekonomi dan sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM)


(34)

25

pemerintahan kota Medan membuat kebijakan-kebijakan yang terdapat pada agenda pemerintahan kota, yakni

1. Agenda Pertama

Menerapkan kepemerintahan yang baik dengan perioritas utama peningkatan kompetensi aparatur pemerintah dan penciptaan aparatur yang bersih dan berwibawa, serta pembangunan bidang kesehatan.

2. Agenda Kedua

Pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas dengan prioritas utama :

• Peningkatan kualitas pendidikan

• Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

• Pembangunan infrastruktur 3. Agenda Ketiga

Pengembangan wilayah dan infrastruktur dengan prioritas utama :

• Peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur

• Peningkatan penataan ruang dan perencanaan pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna dalam dinamika otonomi daerah

• Peningkatan dan percepatan pembangunan sumber daya air. 4. Agenda Keempat

Peningkatan kerukunan masyarakat, kehidupan sosial dan budaya dengan prioritas utama :

• Peningkatan keharmonisan antar masyarakat dan budaya


(35)

• Peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas

• Peningkatan kesejahteraan sosial 5. Agenda Kelima

Pengembangan ekonomi daerah dengan prioritas utama revitalisasi pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan :

• Peningkatan kualitas pendidikan peningkatan daya saing industri kepariwisataan

• Pemberdayaan tenaga kerja

• Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan pemberdayaan koperasi, dan usaha mikro, kecil dan menengah.

6. Agenda Keenam

Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan prioritas utama perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.(Admin, http://deliserdang.go.id).

3.3.2 Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan

Berdasarkan sensus tahun 2010, jumlah penduduk kota Medan adalah 2,109,330 jiwa. Mayoritas penduduk kota Medan adalahbeberapa suku lainnya yang turut berdomisili di kota ini adalah suku jawa, tionghoa, mandailing, minangkabau, melayu, karo, aceh, sunda, dan tamil. Selain itu, suku pendatang dari ras tionghoa juga menjadi bagian dari penduduk Medan.


(36)

27

Bahasa yang kerap digunakan penduduk sehari-hari adalah bahasa Indonesia, bahasa batak, dan bahasa mandailing. Anda perlu mempelajari beberapa bahasa batak yang sering digunakan masyarakat setempat agar dapat menjalin komunikasi yang lebih akrab selama berwisata di kota ini. Suku melayu banyak yang memilih tinggal di pinggiran kota sementara untuk suku minangkabau dan tionghoa lebih dominan tinggal di tempat-tempat ramai karena banyak diantaranya yang menjadi pedagang. Lain lagi dengan suku mandailing, mereka akan banyak dijumpai tinggal di daerah pinggiran yang lebih nyaman dan tidak sepadat di kawasan perkotaan.

Islam dan kristen protestan adalah agama yang dominan di kota ini. berikutnya secara berurutan adalah agama katholik, budha dan hindu. Kota Medan, seperti halnya Indonesia secara umumnya, memberikan kebebasan kepada setiap masyarakat untuk dapat melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing sehingga tidak sulit menemukan rumah ibadah saat anda berada di kota ini.

Aset budaya suku batak yang sangat terkenal salah satunya adalah kain Ulos.Kain Ulos secara umum memiliki bentuk seperti selendang, tetapi bahan dan kegunaannya tentu berbeda.Kain Ulos secara khusus digunakan dalam berbagai upacara adat, baik itu perayaan pernikahan, pesta adat, kelahiran, ataupun duka saat anggota suku meninggal dunia.Cara pemakaiannya juga berbeda antara pria dan wanita.Kain Ulos biasanya tetap digunakan oleh suku batak unutk acara-acara adat sekalipun mereka sudah tidak berdomisili di kampung halamannya.

Kota Medan termasuk salah satu kota yang mengalami perkembangan dan modernisasi yang cukup pesat dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di


(37)

Sumatera. Sekalipun demikian, kota Medan tetap menjadi istana wisata alam yang kemahsyurannya sudah terdengar hingga ke mancanegara.

(Admi

3.4 Sarana dan Prasarana Pariwisata di Kota Medan

Kota Medan memiliki sarana dan prasarana perhubungan darat jalan raya, jembatan, terminal bus, rel kereta api dan stasiun, pelabuhan udara (airport) dan pelabuhan laut (seaport), listrik, dan telekomunikasi. Tersedianya berbagai perusahaan perjalanan seperti travel, agent perjalanan, dan biro perjalanan. Prasarana kota Medan sudah ada pembenahan dan jalan-jalan raya hampir seluruhnya sudah bagus kembali, sehingga tidak ada lagi jalanan yang rusak dan sulit untuk dilewati. Stasiun kereta api juga sudah dibenahi agar akses ke kota-kota lain di luar Medan mudah untuk dijangkau. Kereta api yang langsung mengantar penduduk ke bandara Kuala Namu yang ada di kabupaten Deli Serdang. Bandar Udara yang sudah dipindahkan ke Bandara Internasional Kuala Namu yang letaknya jauh dari pemukiman penduduk tetapi memiliki fasilitas dan pelayanan yang lebih baik dari badara sebelumnya.Begitu pula dengan pelabuhan laut, sangat berperan penting dalam mendorong perekonomian ekspor dan impor.Sebaiknya terminal bus dikelola dengan sistem menejerial yang baik.

3.5 Ciri Khas dan Objek Wisata di Kota Medan

Kota Medan sebagai salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan mancanegara di bagian barat Indonesia. Selain itu,


(38)

29

kota Medan memiliki banyak objek dan daya tarik wisata. Dengan beragamnya suku dan budaya yang ada di kota Medan, sehingga membuat Medan kaya akan ciri khas yang tidak didapati di kota-kota lainnya.

Beberapa ciri khas yang ada di kota Medan adalah sebagai berikut :

• Menara Air Tirtanadi

• Bika Ambon

• Ulos batak

Adapun Landmark atau ikon tempat wisata di kota Medan yang banyak dikunjungi wisatawan, diantaranya adalah :

• Kesawan Square

• Merdeka Walk

• Menara PDAM Tirtanadi

• Istana Maimoon

Berikut daftar objek dan daya tarik wisata yang ada di Kota Medan berdasarkan minat wisatawannya :

• Wisata Religi

1. Mesjid Raya Al-Mashuun 2. Mesjid Raya Al-Osmani 3. Kuil Shri Mariaman 4. Vihara Gunung Timur 5. Gereja Immanuel


(39)

• Wisata Sejarah

1. Gedung Balai Kota 5. Istana Maimoon

2. Rumah Tjong A Fie 6. Gedung London Sumatera

3. Menara Air Tirtanadi 7. Kantor Pos Medan

4. Museum Perjuangan 8. Lapangan Merdeka

• Wisata Kuliner

1. Merdeka Walk 4. Pagaruyung Square

2. Ramadhan Fair 5. Jalan Raya Ring Road

3. Amaliun Foodcourt

• Wisata Minat Khusus

1. Taman Buaya Asam Kumbang 2. Museum Rahmat Galeri

3. Kampung Ladang Outboun Camp 4. Danau Linting


(40)

BAB IV

KAMPUNG LADANG OUTBOUND CAMP SEBAGAI WADAH ALTERNATIF WISATA OUTDOOR DI KOTA MEDAN

4.1 Tentang Kampung Ladang Outbound Camp

Lahan seluas lebih dari 10 hektar ini awalnya hanya ladang milik warga yang biasa ditanami jagung, pohon rambutan, dan tanaman lainnya. Kemudian disulap perlahan-lahan sejak pertengahan tahun 2006 oleh bapak Rudi Girsang selaku pemilik Kampung Ladang Outbound Camp tersebut menjadi sebuah wahana permainan outdoor dan lokasi foto pre-wedding yang bertemakan pedesaan yang asri dan sejuk. Asal mula nama Kampung Ladang juga sangat sederhana. “Karena bertempat di kampung dan awal mula lahan ini dulunya adalah ladang warga, maka jadilah namanya Kampung Ladang” jelas Bang Rudi (sapaan akrab) dengan nada humor sambil tersenyum.

Dengan menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar, Bang Rudi awalnya membuat wahana Aral Lintang, Flying Fox kids, kantin beserta kantor, dan meluas perlahan-lahan membangun aula pertemuan, rumah villa, toilet, serta wahana lainnya, sehingga sekarang lebih dari 6 tempat permainan, gazebo untuk spot pre-wedding, 2 danau besar buatan, dan lebih dari 5 kolam kecil yang ada dan masih dikembangkan oleh Bang Rudi sampai sekarang.

Banyak orang yang tidak mengetahui lokasi keberadaan dari Kampung Ladang Outbound ini, karena letaknya yang berada di pinggiran kota Medan dan jauh dari


(41)

Kampung Ladang Outbound. Dengan cara memberikan selebaran ke jalan atau mendatangi ke sekolah-sekolah, serta kemajuan dunia internet sekarang sedikit membantu memperkenalkan Kampung Ladang ke berbagai daerah, kalangan, serta pasar yang beragam. Awalnya Kampung Ladang Outbound Camp ini hanya dikunjungi oleh penduduk dan sekolah-sekolah SD sekitar, hingga sekarang dikunjungi oleh berbagai instansi besar swasta maupun negara yang memilih berkegiatan outbound di Kampung Ladang ini.

Lokasi spot pre-wedding pada mulanya tidak disengaja, karena suasana yang terdapat di Kampung Ladang ini asri, sejuk dengan rumput dan ilalang, banyak pengunjung yang berfoto di sini. Maka dari itu, terfikirlah untuk membuat spot foto tematis yang biasa dilakukan oleh pasangan yang hendak menikah ataupun setelah menikah. Oleh karena Bang Rudi adalah seorang Kristiani, setiap hari minggu juga selalu diadakan acara kebaktian di aula Kampung Ladang yang dihadiri oleh penduduk sekitar Kampung Ladang Outbound, Camp ini terbuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu. Jadi orang-orang yang datang bisa masuk gratis dan menikmati suasaan di Kampung Ladang Outbound, akan tetapi apabila ingin memainkan permainan tetap dikenakan biaya untuk umum.

Hingga sekarang kawasan Kampung Ladang Oubound masih dilakukan peluasan, pembenahan, serta peningkatan alat-alat karena semakin banyaknya tempat lain dengan tema yang sama bermunculan di sekitar kota Medan, khususnya persaingan antar competitor dengan meningkatkan mutu dan kualitas di Kampung Ladang Outbound Camp itu sendiri.


(42)

33

4.2 Fasilitas di Kampung Ladang Outbound Camp

Dengan luas lahan yang cukup besar, sudah dipastikan banyak hal yang dapat dilakukan di Kampung Ladang Outbound.Sampai saat ini juga masih ditingkatkan fasilitas yang ada demi kenyamanan pengunjung.

Penulis akan membagi fasilitas Kampung Ladang Outbound Camp ke dalam dua bagian, yaitu fasilitas outbound dan fasilitas pendukung, diantaranya :

1. Fasilitas outbound

• High rope dan aral lintang dengan ketinggian kurang lebih 4 meter

• Wall climbing dengan tinggi kurang lebih 10 meter

• Flying fox for kids dengan panjang 50 meter dan tinggi 4 meter

• Trampolin dengan diameter lingkaran trampoline 3 meter

• Flying fox utama dengan panjang lintasan kurang lebih 150meter melewati dua danau besar

• Paint ball dilengkapi dengan senjata, baju pelindung, serta pelindung wajah

• Bola udara bisa dimasuki dua orang sekaligus 2. Fasilitas pendukung

• 2 buah aula besar yang dapat menampung 120 seat

• 5 buah toilet yang tersebar di seluruh area Kampung Ladang

• Area parkir mobil, motor, dan bus pariwisata yang luas

• Kantin


(43)

• I buah motor buggy

• 2 buah motor ATV

• Kamar karaoke

• Villa utama

• 8 buah kamar tidur untuk disewakan

• Tenda dan teratak

4.3 Kegiatan di Kampung Ladang Outbound Camp

Ada empat kegiatan yang dapat dilakukan di Kampung Ladang Outbound Camp, yaitu Fun Games, Outbound, Paintball, dan sesi foto Pre-wedding.

4.3.1 Fun Games Kampung Ladang

Fun Games biasa dilakukan berkelompok dengan peralatan yang sudah disediakan oleh fasilitator dengan alur permainan sebagai berikut :

Opening

Pembukaan dari pihak fasilitator Kampung Ladang, serah terima kegiatan antara fasilitator dan ketua grup. Pihak fasilitator menjelaskan pembagian permainan yang akan dilaksanakan serta memperkenalkan diri ke peserta sambil meneriakkan yel-yel penyemangat.

Stretching

Atau biasa disebut pemanasan.Disini dilakukan senam yang disebut Chicken Dance

dan Brain Gym. Peserta dianjurkan untuk merilekskan diri dan mengikuti gerakan-gerakan senam yang diperagakan oleh fasilitator


(44)

35

Ice Breaking

Diartikan sebagai pemecah kebekuan. Peserta akan diberikan minimal empat permainan kecil, dimana diharapkan peserta dapat membaur antar sesama peserta lainnya agar tidak kaku. Biasanya dalam satu rombongan (grup) belum tentu saling mengenal antar satu dengan lainnya, disinilah kita mulai memecah kebekuan tersebut. Adapun beberapa contoh permainan yang dimainkan sebagai berikut :

Kampung Ladang : fasilitator menyanyikan lagu Kampung Ladang yang akan diikuti

oleh peserta. Tempo lagunya akan semakin cepat dan diakhir lagu fasilitator akan memberikan instruksi hal yang akan dilakukan oleh peserta misalkan seperti mencari teman yang bulan atau tahun lahir yang sama kemudian membentuk sebuah lingkaran.

Tali Polisi Maling : peserta membentuk sebuah lingkaran besar dan fasilitator

menyediakan dua buah tali yang berbeda warnadan diikat menjadi lingkaran. Tali petama disebut maling dan tali kedua disebut polisi.Aturan permainannya adalah, tali pertama harus di masukkan dari atas kepala menuju ke kaki sebanyak dua kali dan tali kedua hanya sekali.Disaat tali pertama dan tali kedua bertemu di satu orang, maka dialah tersangkanya. Akan dicari 4-5 tersangka yang akan diberi hukuman.

Zag Zig Zoom : peserta membentuk sebuah lingkaran besar dan fasilitator meletakkan matras kecil berukuran 20x20cm dihadapan masing-masing peserta. Aturan permainannya adalah apabila fasilitator meneriakkan kata Zag, maka peserta diharuskan melompat ke matras peserta yang ada disebelah kanannya.Apabila fasilitator meneriakkan kata Zig, peserta diharuskan melompat ke sebelah kiri. Dan


(45)

seberang mencari matras yang kosong. Disini fasilitator diam-diam mengambil sebuah matras, sehingga dapat dipastikan satu orang peserta tidak kebagian matras. Dicari 4-5 orang peserta yang akan diberi hukuman.

Grouping

Pembentukan kelompok dimana dilakukan secara acak. Masing-masing kelompok ditentukan siapa yang akan menjadi ketua dan akan menerima tugas kelompok untuk menentukan nama kelompok, membuat yel dan lagu yang akan di presentasikan dihadapan kelompok lawan.

Fun games

Permainan inti biasa dilakukan 5-6 games sesuai dengan kondisi waktu dan jumlah peserta. Gamesnya antara lain adalah :

Bamboo Dance : sebatang bambu yang panjangnya satu setengah meter

dimasing-masing ujungnya diikatkan tali sesuai dengan jumlah peserta per kelompok. Masing-masing peserta memegang satu tali sehingga bamboo dapat berdiri tegak dan diatas batang bamboo akan diletakkan bola. Peserta kemudian berjalan sampai batas yang telah ditentukan dengan catatan bola tidak boleh terjatuh dari pucuk bambu.Kelompok yang pertama kali mencapai garis akhir pemenangnya.

Lagu Berantai : masing-masing kelompok berdiri satu baris kebelakang, fasilitator akan meletakkan kertas dan pena lima meter didepan peserta kemudian memilih sebuah lagu biasa digunakan lagu Indonesia Raya. Waktu permainan tiga menit, dan setiap peserta hanya punya waktu sepuluh detik untuk menuliskan potongan-potongan lirik lagu kemudian dilanjutkan oleh peserta yang ada


(46)

37

dibelakangnya.Keompok yang membuat kesalahan lirik paling sedikitlah yang menang.

Transfer Ball : masing-masing kelompok membentuk satu baris kebelakang dan

menggunakanproperti topi yang telah disediakan fasilitator. Bola akan diletakkan diatas topi peserta yang paling belakang kemudian di transfer dengan cara memiringkan kepala sehingga bola jatuh ke topi peserta yang ada didepan begitu terus sampai bola finish di keranjang yang telah disiapkan. Kelompok yang dapat mentransfer dua bola tercepatlah pemenangnya.

Bola Genit : masing-masing kelompok membentuk dua barisan kebelakang

berpasang-pasangan. Bola akan diletakkan di dahi dua peserta yang didepan. Sambil berpegangan tangan peserta harus berjalan memutari batas yang telah ditentukan dengan iringan musik.Apabila peluit berbunyi peserta harus berhenti berjalan dan bergoyang bersama-sama.Setelah sampai ke garis awal, bola diberikan ke pasangan berikutnya.Begitu selanjutnya sampai seluruh pasangan peserta habis, kelompok yang tercepat dialah pemenangnya.

Closing

Penutupan. Pihak fasilitator akan menilai dan mengumumkan kelompok terbaik kemudian dilakukan nyanyi dan joget bersama seluruh peserta dan fasilitator dan salam penutupan.

4.3.2 Outbound Kampung Ladang


(47)

Opening

Pembukaan dari pihak fasilitator Kampung Ladang, serah terima kegiatan antara fasilitator dan ketua grup. Pihak fasilitator menjelaskan pembagian permainan yang akan dilaksanakan serta memperkenalkan diri ke peserta sambil meneriakkan yel-yel penyemangat.

Stretching

Atau biasa disebut pemanasan.Disini dilakukan senam yang disebut Chicken Dance

dan Brain Gym. Peserta dianjurkan untuk merilekskan diri dan mengikuti gerakan-gerakan senam yang diperagakan oleh fasilitator

Ice Breaking

Diartikan sebagai pemecah kebekuan. Peserta akan diberikan minimal empat permainan kecil dimana diharapka peserta dapat membaur antar sesama peserta lainnya agar tidak kaku. Biasanya dalam satu rombongan grup belum tentu saling mengenal antar satu sama lainnya, disinilah kita mulai memecah kebekuan tersebut.

Grouping

Pembentukan kelompok dimana dilakukan secara acak. Masing-masing kelompok ditentukan siapa yang akan menjadi ketua dan akan menerima tugas kelompok untuk menentukan nama kelompok, membuat yel dan lagu yang akan di presentasikan dihadapan kelompok lawan.


(48)

39

Outbound Games

Biasa dilakukan rotasi masing-masing kelompok pada permainan outbound ini. Peserta akan melakukan kegiatan outbound sesuai dengan paket yang telah diambil. Adapun permainan outbound yang ditawarkan adalah sebagai berikut ;

Flying Fox : pertama-tama fasilitator akan menjelaskan alat-alat yang akan dipakai pada permainan ini dan posisi aman yang dianjurkan pada saat meluncur dan mendarat. Panjang flying fox ini sendiri kurang lebih 150 meter dengan melewati dua danau besar.

Paralon Ball : Fasilitator menyiapkan tempat permainan dengan beberapa buah pipa yang dibelah menjadi dua dan diikatkan tali di masing-masing ujungnya. Setiap peserta memegang satu tali sampai seluruh pipa dipakai mengikuti trek yang sudah dibuat. Kemudian fasilitator akan menjatuhkan bola pingpong di ujung pipa dan peserta diharuskan untuk menggelindingkan bola ke pipa berikutnya. Begitu seterusnya dilakukan estafet bola sampai finis diakhir trek.

Gentong Bocor : peserta diharapkan masuk ke kolam kecil dan fasilitator

menyediakan sebuah gentong besar dengan lubang-lubang kecil menutupi hampir seluruh bagian gentong. Peserta diharuskan menutup lubang-lubang yang ada dan mengisi gentong dengan air.Waktu permainan 3 menit.

Titi Keseimbangan : diatas sebuah danau kecil ada dua buah batang bambu. Peserta berpasang-pasangan harus berjalan melintasi bambu tersebut dengan berpegangan tangan dan berhadapan.Pasangan yang jatuh ke danau dianggap gugur dan dilanjutkan dengan pasangan berikutny, begitu seterusnya.Waktu permainan 3 menit.


(49)

Arung Laut : peserta diharuskan melintasi sebuah danau besar dengan membuat jembatan dengan properti yang sudah disediakan yaitu krat botol minuman dan batang kayu. Setelah jembatan selesai dibangun seluruh peserta diharapkan naik ke jembatan.Dan dari situ dilakukan estafet properti hingga menuju garis akhir.Waktu permainan 3 menit.

Tarik Tambang : kelompok akan dibagi menjadi dua yang akan bersaing kemudian,

mengenakan pelampung, mengambil kayuhan dan naik ke atas dua buah perahu karet yang sudah diikat satu sama lainnya dengan tali..Masing-masing perahu dikayuh dengan arah yang berlawanan.

Flashback

Renungan yang dilakukan setelah rangkaian permainan outbound selesai dilaksanakan.Peserta duduk berkumpul di aula membentuk lingkaran, kemudian fasilitator menjelaskan inti dari seluruh rangkainan outbound dan peserta berbagi pengalaman dan kesannya. Dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan doa yang dipimpin oleh fasilitator.

Closing

Seluruh peserta dan fasilitator bernyanyi dan berjoget di aula sambil bersalam-salaman mengucapkan terima kasih dan sampai jumpa.

4.3.3 Paintball dan Sesi Foto Pre-wedding Kampung Ladang

Pada permainan paintball pertama-tama fasilitator akan membagi kedalam dua kelompok masing-masing 5-6 orang dan memulai instruksi aturan permainan,


(50)

41

penggunaan senjata dan mengenakan baju dan pelindung kepala. Permainan berakhir apabila salah satu kelompok berhasil mengambil bendera lawan dan menjadi pemenang.

Sedangkan untuk sesi foto pre-wedding tamu bebas memilih spot yang diinginkan diseluruh kawasan Kampung Ladang selama waktu yang dibutuhkan. Kampung Ladang Outbound Camp hanya menyediakan tempat foto, toilet, kantin dan tempat istirahat. Hal-hal lain yang dibutuhkan oleh tamu selain daripada itu diluar tanggung jawab dari pihak Kampung Ladang.

4.4 Paket yang Tersedia di Kampung Ladang Outbound Camp

Adapun paket yang tersedia di Kampung Ladang Outbound Camp terdapat beberapa paket, diantaranya :

1. Paket Outbound Kids (min. 50 pax)

• Ice Breaking

• Flying Fox 50 meter

• P3K (First Aid)

• Treasure Hunt (Mencari Harta Karun)

• Water Pipe (Pipa Bocor)

• Menanam Padi di sawah yang sudah disediakan

• Fish Games (Menangkap Ikan) di kolam yang sudah disediakan 2. Paket II Fun Games (min. 50 pax)


(51)

• Ice Breaking

• Bamboo Dance

• Lagu Berantai

• Transfer Ball

• Bola Genit 3. Paket Outbound III

• Ice Breaking

• Flying Fox 150 meter

• Gentong Bocor

• Parallon Ball

• Arung Laut

• Flashback

4. Paket Outbound IV

• Ice Breaking

• High Rope 2 titik (Vietnam Bridge, Horizontal Bridge)

• Water Zona Creativity

• Flying Fox 150 meter

• Arung Laut

• Blind Line

• Paralon Ball


(52)

43

• Flashback 5. Paket Outbound Full

• Ice Breaking

• High Rope 3 titik (Vietnam Bridge, Horizontal Bridge, Vertical Bridge)

• Flying Fox 150 meter

• Paralon Ball

• Gentong Bocor

• Blind Line

• Arung Laut

• Tarik Tambang Perahu Karet

Harga paket diatas beragam dan dapat disesuaikan dengan requestyang lainnya seperti tambahan makan siang, kamar, dan pemakainan kursi.

Adapun permainan yang lainnya apabila ingin dimainkansecara individual akan dikenakan biaya Rp. 30.000 per permainan, adapun permainannya adalah ;

• Flying Fox kids

• Flying Fox 150 meter

• Trampoline

• Bola Udara

Paint Ball dikenakan biaya Rp. 100.000/pax sudah mendapatkan 30 peluru. Reload 40 peluru Rp. 100.000 dan untuk tembak sasaran 20 peluru Rp. 50.000.


(53)

Untuk spot Pre-wedding sendiri dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000 untuk seluruh area Kampung Ladang Outbound Camp. Kebutuhan lainnya seperti fotografer, hair dress and make up, makan, dan lainnya diluar dari tanggung jawab Kampung Ladang. 4.5 Manfaat Kegiatan Bagi Peserta Outbound di Kampung Ladang

Outbound Camp

Apapun jenisnya, outbound dengan berbagai jenis petualangan (adventure) dan permainan (games) yang biasa dijalankan, sebenarnya memiliki manfaat yang beragam, di antaranya:

• komunikasi efektif (effective communication) • pengembangan tim (team building)

• pemecahan masalah (problem solving) • kepercayaan diri (self confidence) • kepemimpinan (leadership) • kerja sama (sinergi)

• permainan yang menghibur dan menyenangkan (fun games) • konsentrasi/fokus (concentration)

• kejujuran/sportivitas.

Keanekaragaman manfaat tersebut bermuara pada tercapainya pengembangan diri

(personal development) dan tim(team development) yang dapat dirasakan oleh para peserta. Karena sukses seseorang dalam kehidupannya, terutama dalam karier bisnis dan organisasi, sangat ditentukan oleh kepercayaan diri (self efficacy), kemampuan mengontrol emosi, dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Para pakar di


(54)

45

bidang kecerdasan emosi berpendapat bahwa sukses dalam karier di perusahaan (juga di ranah kehidupan lainnya) lebih ditentukan oleh kecerdasan emosional dibandikan dengan kecerdasan intelektual.Oleh karena itu, upaya untuk mengembangkan kecerdasan emosional mendapat perhatian yang semakin besar.

Adapun tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk Karakter Siswa melalui Kegiatan Outbound (2006: 42) adalah untuk:

• mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa;

• berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima lingkungan;

• mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai perbedaan;

• membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan;

• lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan;

• lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain;

• mampu berkomunikasi dengan baik;

• mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif;

• memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter yang baik;

• menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa sekolah dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup;


(55)

• menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan. Kegiatan outbound individu atau kelompok akan mendapatkan manfaat yang beragam, diantaranya untuk menambah pengalaman baru, memacu rasa keberanian, membagun rasa kebersamaan, komunikasi yang efektif antar sesame, bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi, memahami setiap kelebihan maupun kekurangan yang ada pada dirinya maupun orang lain, dan dapat menimbulkan rasa saling menghargai dalam setiap keputusan. Selain itu juga outbound bermanfaat sebagai proses berlatih memacu cara berpikir seseorang agar selalu sistematis.


(56)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Seperti yang sudah dijabarkan di bab sebelumnya, wisata outdoor khususnya yang berkaitan dengan outbound training makin digemari oleh masyarakat yang sehari-harinya disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk. Kampung Ladang Oubound Camp menjadi salah satu wadah permanan di sekitaran kota Medan yang menawarkan konsep pedesaan yang asri. Berbagai kalangan instansi swasta ataupun negeri, anak-anak sampai dewasa dapat mengikuti seluruh kegiata yang ditawarkan dengan fasilitas yang sangat memadai dan berstandar internasional.

Adapun manfaat dari outbound training ini pada intinya adalah pembentukan karakter peserta sehingga menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab didalam pekerjaan.Meningkatkan keakraban antar peserta serta melatih kepemimpinan. Bagi anak-anak yang mengikuti outbound training, akan terjadi pembentukan karakter yang sangat tampak karena anak-anak mengalami tumbuh kembang yang pesat dan outbound training ini merupakan pengalaman yang sangat seru pastinya bagi mereka.

Kampung Ladang Outbound Camp juga dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu, jadi masyarakat umum dapat menjadikan Kampung Ladang Outbound Camp sebagai alternatif tempat berekreasi dan berkumpul bersama keluarga diakhir pekan dan mencoba beberapa permainan yang ada.


(57)

5.2 Saran

Bapak Rudi Girsang selaku pemilik dari Kampung Ladang Outbound Camp pastinya tetap ingin meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di tempat bermain ataupun spot pre-wedding mengingat semakin ketatnya persaingan yang terjadi sesama kompetitor di bidang outbound training camp.

Yang paling dirasakan penulis dan mungkin juga pengunjung yang mendatangi Kampung Ladang Outbound Camp itu adalah akses jalan menuju ke Kampung Ladang yang sangat jelek. Jalanan berlubang dan apabila hujan terjadi genangan-genangan yang besar sehingga bagi sebagian orang akan berfikir dua kali untuk datang kesana. Hal ini tidak terlepas juga dari peran pemerintah daerah ataupun kota dan dinas yang terkait untuk terus memperbaiki akses jalan yang ada.

Sebagian besar fasilitas dan sarana yang ada di Kampung Ladang sudah sangat memadai dan baik, tetapi bagi pengunjung yang tidak hanya sekali mengikuti paket bermain yang ada di Kampung Ladang Outbound Camp pastinya akan mendapat games yang sama disetiap permainannya. Maka dari itu para fasilitator harus lebih selektif dan kreatif dalam menentukan games apa saja yang akan dimainkan di Kampung Ladang Outbound.


(58)

49

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2010. Metodologi Outbound Training.

25 September 2014

Admin. 2010. Selayang Panda

Admin.2011. Seputar Kota Medan

Anonymous. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1979

TentangPeneyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang Kepariwisataan

KepadaDaerah Tingkat I.http://hukumonline.com. 13 Maret 2011

Asti, Badiatul Muchlisin. 2009. Fun Outbound. Yogyakarta : Diva Press.

Kak Akrom. 2013. Defenisi Outbound dan Manfaatnya

Oktober 2014

Mulyono. 2009. Smart Games for Outbound Training. Yogyakarta : Diva Press.


(59)

LAMPIRAN

1. Data Informan 1. Nama : Dodi

Alamat : -

Umur : 38 Tahun

Pekerjaan : Marketing Kampung Ladang Outbound Camp No. Hp : 081265711999

2. Nama : Adil Sibarani Alamat : Jln. Pancing Umur : 39 Tahun

Pekerjaan : Kordinator Fasilitator Kampung Ladang Outbound Camp No.Hp : 082168366676

3. Nama : Israni Afifah

Alamat : Jln. Letda Sudjono Gg. Abadi Umur : 27 Tahun

Pekerjaan : Fasilitator Kampung Ladang Outbound Camp No. Hp : 081362664645


(60)

51

4. Nama : Solihin Alamat : Jln. Bilal Umur : 28 Tahun

Pekerjaan : Fasilitator Kampung Ladang Outbound Camp No. Hp : 085286428497


(61)

2. Dokumentasi

Danau Besar Tempat Bermain Bola Udara.Dok : Novia, 2014


(62)

53

Spot Pre-wedding. Dok : Novia, 2014


(63)

Flying Fox.Dok : Novia, 2014


(1)

Admin. 2010. Selayang Panda

Admin.2011. Seputar Kota Medan

Anonymous. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1979

TentangPeneyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang Kepariwisataan KepadaDaerah Tingkat I.http://hukumonline.com. 13 Maret 2011

Asti, Badiatul Muchlisin. 2009. Fun Outbound. Yogyakarta : Diva Press.

Kak Akrom. 2013. Defenisi Outbound dan Manfaatnya Oktober 2014

Mulyono. 2009. Smart Games for Outbound Training. Yogyakarta : Diva Press.


(2)

LAMPIRAN

1. Data Informan

1. Nama : Dodi Alamat : -

Umur : 38 Tahun

Pekerjaan : Marketing Kampung Ladang Outbound Camp No. Hp : 081265711999

2. Nama : Adil Sibarani Alamat : Jln. Pancing Umur : 39 Tahun

Pekerjaan : Kordinator Fasilitator Kampung Ladang Outbound Camp No.Hp : 082168366676

3. Nama : Israni Afifah

Alamat : Jln. Letda Sudjono Gg. Abadi Umur : 27 Tahun


(3)

Pekerjaan : Fasilitator Kampung Ladang Outbound Camp No. Hp : 085286428497


(4)

2. Dokumentasi

Danau Besar Tempat Bermain Bola Udara.Dok : Novia, 2014


(5)

Spot Pre-wedding. Dok : Novia, 2014


(6)

Flying Fox.Dok : Novia, 2014