Hilangnya struktur gigi Hilangnya komponen air dari lumen saluran akar dan tubulus dentin

2.5.1 Hilangnya struktur gigi

Dentin merupakan jaringan keras yang termineralisasi dan membentuk sebagian besar dari struktur gigi. Dentin mengandung ribuan tubulus dentin mikroskopis dengan diameter 0,5-4,0 µm dan kepadatan berkisar antara 10.000 sampai 96.000 tubulusmm 2 . Komponen yang terkandung pada dentin mature berupa material organik 30, material anorganik 60 dan air 10. Komponen organik pada dentin sembilan puluh persen terdiri atas serat kolagen tipe I yang sangat kuat. Komponen organik ini berfungsi memberikan resistance terhadap crack propagation dan meningkatkan kemampuan untuk menyerap energi sebelum patah toughness. Sementara komponen anorganik mengandung carbonated apatite yang berfungsi menghasilkan kekakuan stiffnes atau modulus elastisitas strength dari gigi. Prosedur preparasi saluran akar pada perawatan endodonti menyebabkan lapisan dentin berkurang dan kehilangan komponen organik dan anorganik secara signifikan sehingga risiko fraktur pada gigi meningkat. 1

2.5.2 Hilangnya komponen air dari lumen saluran akar dan tubulus dentin

Pada pulpa gigi vital terdapat matriks ektraseluler yang memiliki komponen air cukup tinggi sehingga kandungan air pada pulpa berkisar 90. 1 Pada dentin yang lembab, air bertindak sebagai plasticizer yang menjaga matrik agar tetap lembut dan lentur. Ketika beban kompresi diaplikasikan pada dentin yang lembab maka air pada tubulus dentin akan menfasilitasi pemindahan regangan lateral yang homogen dalam dentin dan menghilangkan tekanan oklusal pada gigi. Prosedur perawatan endodonti membutuhkan ekstirpasi jaringan pulpa, kemudian lumen saluran akar dan tubulus dentin juga didesinfeksi dan didehidrasi sebelum obturasi saluran akar. Hal ini menyebabkan komponen air dalam dentin berkurang secara signifikan. Hilangnya komponen air dari tubulus dentin dan lumen saluran akar menyebabkan sifat kekakuan dentin meningkat serta plastisitasnya menjadi rendah. Perubahan yang terjadi pada dentin menyebabkan gigi yang dirawat endodonti menjadi lebih rentan fraktur. 1 Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Usia menyebabkan perubahan pada dentin

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Self Cure Activator Pada Sistem Adhesif Untuk Pemasangan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber Reinforced Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

1 51 109

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

1 80 80

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

2 66 98

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 7 80

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 15

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 2

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 6

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 4

Pengaruh Self Cure Activator pada Sistem Total Etsa dengan Menggunakan Pasak Customized Pita Polyethylene Fiber terhadap Ketahanan Fraktur dan Pola Fraktur

0 0 10

Pengaruh Sistem Pasak Customised Dari Pita Polyethylene Reinforced Fiber Dengan Dan Tanpa Preparasi Ferrule Pada Terhadap Ketahanan Fraktur Dan Pola Fraktur Secara In Vitro

0 0 13