Komponen penting yang dapat memberi kekuatan reinforcement pada dentin adalah efek ferrule yang merupakan sebuah gelangan yang mengelilingi mahkota
gigi. Efek ferrule memberikan manfaat positif karena meningkatkan resistensi terhadap tekanan oklusal selama kegiatan fungsional serta mengurangi risiko fraktur
pada gigi yang direstorasi dengan pasak. Preparasi ferrule sebanyak 1,5-2mm di atas servikal gigi dapat menunjukkan resistensi dan retensi pasak yang lebih baik
dibandingkan gigi yang tidak menggunakan ferrule serta memberikan keuntungan dalam mencegah fraktur akar.
1,20
2.5.5 Efek bahan irigasi dan medikamen pada dentin
Bahan irigasi dan medikamen saluran akar merupakan bahan yang sering digunakan selama prosedur perawatan endodonti. Saat ini telah banyak jenis bahan
irigasi yang tersedia untuk digunakan, namun belum ada pernyataan bahan irigasi mana yang terbaik digunakan.
25
Larutan sodium hipoklorite NaOCl dikenal dengan istilah ‘gold standar irrigant’ karena memiliki sifat yang memenuhi kriteria suatu
bahan irigasi. NaOCl mampu melarutkan komponen organik dan jaringan yang nekrosis tetapi tidak mampu melarutkan komponen anorganik seperti smear layer
secara adekuat. Konsentrasi NaOCl yang sering digunakan adalah 0,5-5,25.
Aplikasi bahan dengan konsentrasi tinggi dalam jangka waktu lama menyebabkan perubahan pada bahan organik dan anorganik dentin, sehingga mempengaruhi
flexural strength¸ microhardness dan modulus elastisitas dentin.
1,25
Ethylenediaminetetraacetic acid EDTA merupakan larutan yang tidak toksik. Konsentrasi yang digunakan adalah 15-17 selama lima menit untuk
melarutkan smear layers dan membuka tubulus dentin hingga kedalaman 20-30µm. Aplikasi EDTA lebih dari 10 menit akan menyebabkan terkikisnya peritubular dan
intertubular dentin secara berlebihan. Irigasi EDTA yang diikuti dengan NaOCl dinyatakan dapat menyebabkan terbukanya orifisi tubulus dentin, destruksi
intertubular dentin serta reduksi microhardness dentin. Kombinasi kedua bahan irigasi dapat melarutkan komponen anorganik dan organik dentin dan menghasilkan
permukaan dentin yang poreus.
1,25
Universitas Sumatera Utara
Disamping itu sebuah penelitian juga dilakukan menggunakan bahan medikamen seperti calcium hydroxide, mineral trioxide aggregate dan natrium
hypoklorite pada dentin saluran akar selama lima minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan dentin berkurang pada 32 gigi setelah perawatan
dengan calcium hydroxide, 33 gigi berkurang kekuatan dentin setelah perawatan dengan mineral trioxite aggregate dan 59 gigi mengalami kekurangan kekuatan
setelah perawatan dengan natrium hypoklorite. Penggunaan bahan irigasi dan medikamen saluran akar secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan pada
dentin saluran akar. Bahan irigasi dan mediakmen tersebut berpotensi menyebabkan crack dan mengakibatkan kegagalan perawatan.
1
2.5.6 Efek interaksi bakteri dengan substrat dentin