Peta Erosivitas Hujan
16. 1 Peta Erosivitas Hujan
16.1.1I nput Data
Erosivit as Hujan merupakan besarnya kemampuan hujan untuk mengerad tanah. Semakin tinggi nilai erosivitas hujan suatu daerah, semakin besar pula kemungkinan erosi yang terjadi pada daerah tersebut. Untuk membuat peta erosivitas hujan diperiukan data hujan dari stasiun penakar hujan di seluruh daerah penelitian dan sekitarnya beserta koordinat geografis dari stasiun tersebut. Data curah hujan diambil minimal dalam kurun waktu 10 tahun kemudian nilainya dirata- ratakan. Data curah hujan yang diperiukan adalah curah hujan bulanan, jumtah had hujan dalam satu bulan, dan jumtah curah hujan maksimum dalam bulan tersebut. Erosivitas hujan bulanan dihitung dengan rumus:
R 0,53 m = 6,119 (Rainj m ) x (Days m .) x (max P m .)
-0,47 -0,47
Erosivitas tahunan yang digunakan dalam perhitungan erosi diperoleh dari penjumlahan erosivitas bulanan. Hasil perhitungan nilai erosivitas hujan tahunan pada masing-masing stasiun curah hujan disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 16.1 Nilai erosivitas hujan tahunan di daerah penelitian dan sekitarnya.
Stasiun
Koordinat X
Koordinat Y
Erosivitas Hujan
Perlu dicatat bahwa walaupun MapInfo mempunyai kemampuan dalam melakukan kalku las i data melalui fasilitas ekspresi, namun dengan alasan efesiensi dan kecepatan kalku las i disarankan untuk mengkalkulasi data di program speadsheet seperti Microsoft Excel sebelum data di-input ke MapInfo. Seperti contoh di atas nilai erosovitas hujan sebai knya di kalkukasi lebih dahulu di Microsoft Excel sebelum di-input ke MapInfo.
6.1.2 Prosesing Data
Data tabular hasil perhitungan erosivitas hujan tahunan beserta koordinat geografisnya pada masing-masing stasiun dilakukan proses Create Point yaitu proses mem-plot lokas stasiun hujan ke dalam peta berdasarkan koordinat geografisnya. Langkah- i langkah yang mesti dilakukan adalah:
1. Buka file Data _Hujan dalam format Micrososft Excel (karena dikalkulasi di Excel) dengan Menu File ¨ Open seperti kotak dialog berikut.
Gambar 16.1 Kotak Dialog Open Data Microsoft Excel
2. Klik Open, kotak dialog Excel Information akan muncul sebagai berikut.
G ambar 16.2 Kotak Dialog Excel Informatio n
T ergantung dari posisi data saat katkukasi di excel, Pada contoh ini pilih p ada Named Range Other. Pada kotak dialog Other Range isikan denga n
H ujanIA2:Cl0 berarti kita menggunakan sheet hujan set A2 sampai C10 seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 16.3 Penentuan Range A2:C10 pada Other Range
3. Klik OK 2 kali, data akan ditampilkan sebagai berikut.
Gambar 16.4 Tampilan Data Hujan pada Window Browse
4. Dari menu Tabel pilih Create Point. Kotak dialog berikut munc ul.
Gambar 16.5 Kotak Dialog Create Points
5. Lengkapi kotak dialog tersebut seperti gambar di atas, klik OK. Untuk melihat sebaran titik stasiun curah hujan di bawah di daearah penelitian, buka file
Daerah_Penelitian, kemudian dari layer kontrol, pilih Add Data_Hujan untuk menampilkan sebaran titik-titik curah hujan.
Gambar 16.6 Sebaran Stasiun Curah Hujan dengan Latar Belakang
Agar dapat digunakan untuk proses lebih lanjut, data hujan yang berasal dari data Excel harus disimpan dalam format MapInfo. Aktifkan window Data_Hujan, kemudian gunakan menu Save Copy As. Gunakan nama "Peta_Hujan" sebagai nama baru.
Setelah data sebaran titik stasiun curah hujan dipetakan dengan proses Creating Point, dilanjutkan dengan proses Voronoi yaitu membatasi daerah penelitian berdasarkan titik curah hujan menjadi unit-unit, di mana setiap unit mempunyai nitai erosivitas hujan yang sama.
Sebelum proses Voronoi dilakukan, terlebih dahulu batas daerah penelitian di-copy, yang selanjutnya digunakan untuk menampung data erosivitas hujan menjadi peta erosivitas hujan. Aktifkan peta 'Daerah_Penelitian' kemudian dari menu File pilih Save Copy As. Gunakan nama Erosivitas_Hujan sebagai nama file c opiannya. Sebelum proses voronoi dilakukan tutup seluruh tabel yang terbuka, pilih menu File Close Alt: Urutan proses Voronoi untuk menghasilkan peta erosivitas hujan adalah sebagai berikut.
1. M elalui menu File ¨ Open, Buka file "Peta_Hujan" dan "Erosivitas_Hujan".
2. Dari Layer Control, ubah properti layer "Peta_hujan" menjadi editable.
3. Pilih/Select semua titik stasiun curah hujan dengan select tools atau Anda dapat menggunakan menu Query ¨ Select All from Peta_Hujan.
4. pilih menu Object ¨ Voronoi. Kotak dialog berikut muncul.
G ambar 16.7 Kotak Dialog Voronoi Field Value s
5 . Klik OK. Tampilan hasil proses voronoi adalah sebagai berikut.
Gambar 16.8 Peta Hasil Proses Voronoi
6. Proses selanjutnya adalah memasukkan data erosivitas hujan dari peta hasil voronoi ke peta Erosivitas_Hujan. Di sini kita akan menggunakan proses Split. Pertama-tama ubah urutan layer pada layer control, urutan pertama adalah layer "Erosivitas_Hujan" dalam posisi editable dan layer kedua adalah "Peta_Hujan" seperti kotak dialog berikut.
Gambar 16.9 Kotak Dialog Layer Control
7. Pitih area pada peta "Erosivitas_Hujan" dengan select tools atau Anda dapat menggunakan menu Query ¨ Select All from Erosivitas_Hujan.
8. Dari menu Objects Pilih Set Target. Tampilan peta akan menjadi sebagai berikut.
Gambar 16.10 Tampilan Peta Erosivitas_Hujan pada Saat Diset Target
9. Pilih semua unit pada "Peta_Hujan" dengan select tool. Dad menu Objects pilih Split. Kotak dialog berikut akan muncul.
Gambar 16.11 Kotak Dialog Data Disaggregation
10. Pilih metode disagregasi Area Proportion, Klik OK. Sekarang daerah penelitian telah dibagi menjadi daerah Erosivitas Hujan. Tampilan peta "Erosivitas_Hujan" pada Window Peta adalah sebagai berikut.
Gambar 16.12 Tampilan Peta Erosivitas Hujan
Setelah proses Split, lakukankah packing data terhadap tam' Erosivitas_Hujan untuk
refresing data. Gunakan menu Table ¨ Maintenance ¨ Pack Table
11. Peta erosivitas hujan di atas belum dilengkapi dengan data tabular nilai erosivitas hujan dari "Peta_Hujan". Untuk itu tabel "Erosivitas_Hujan" perlu dimodifikasi dengan menambahkan 1 field lagi dengan nama Erosivitas, tipe data Desimal, lebar 10 digit, dan angka di belakang desimal 2 digit seperti gambar berikut.
Gambar 16.13 Modifikasi Tabel Erosivitas_Hujan
Bila Anda konfirmasi penyimpanan Tabel Erosivitas_Hujan saat modifikasi struktur tabel, pilih Save.
12. Lakukan update kolom untuk mengisi kolom Erosivitas pada Tabel “Erosivitas_Hujan” dari Tabel “Peta_Hujan”, gunakan menu Table ¨ Update Column. Lengkapi kotak dialog update kolom seperti gambar di bawah ini.
Ga mbar 16.14 Kotak Dialog Update Column
Klik Join, gunakan operator geografi Contains seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 16.15 Kotak Dialog Join
13. Setelah pros es s eles ai tam pilk an d ata tabula r “Erosivitas_Hujan” adalah sebagai berikut.
G ambar 16. 16 Tam pilan Data Tabular “Erosivitas_Hujan”
14. Sampai di sini prosesing data erosivitas hujan telah selesai. Peta Erosivitas_Hujan ini nantinya akan di-overlay dengan peta Erodibilitas_Tanah dan Peta_LS untuk memperoleh peta erosi potensial.