Mengubah Hazard
2.5 Mengubah Hazard
i. Merubah kemiringan lereng sisi jalan sehungga dapat dilalui
Di kemiringan ini kendaraan mungkin tidak terbalik, namun terus melintas hingga dasar kemiringan. Kemiringan ini harus dibersihkan dari hambatan tetap dan sebaiknya tidak dijadikan bagian dari aruang bebas.
Umumnya, daerah yang landai dengan kemiringan 4 : 1 atau lebih rata dapat dilintasi dan memberikan kesempatan bagi kendaraan yang lepas kendali untuk kembali pulih. Jika bebas dari hazard, kemiringan ini tidak berpotensi hazard. Perilaku kendaraan berat agak berbeda sehingga jalan untuk truk dengan volume yang berat baru dapat melalui jika kemiringan sisi jalan 6 : 1 atau paling tidak untuk mengurangi kemungkinan terguling.
Kemiringan yang dipotong longitudinal umumnya bukan merupakan hazard sisi jalan yang signifikan jika dijaga tetap rata dan bebas hambatan. Namun, timbunan ini dapat menyebabkan kendaraan terbalik atau “tersangkut” jika potongan timbunan mengandung tonjolan batuan. Di sejumlah kasus, tonjolan ini harus ditutupi dengan pagar keselamatan.
Prinsip dasarnya, timbunan dan galian tanah di sisi jalan harus rata dan bebas dari objek hazard.
(Lihat Studi Kasus 3)
(Lihat Studi Kasus 4)
(Lihat Studi Kasus 5 & 6)
(Lihat Studi Kasus 7)
(Lihat Studi Kasus 8)
ii. Memodifikasi drainase longitudinal yang terbuka dengan menutupnya atau menjadikan saluran tertutup (gorong-gorong).
iii. Memodifikasi dinding akhir gorong-gorong.
iv. Merancang ulang tiang rambu untuk menjadi tiang yang mudah terlepas/patah jika di tabrak.
v. Merancang ulang tiang kayu yang mudah pecah kalau ditabrak kendaraan.
vi. Merancang ulang tiang penerangan jalan untuk menjadi tiang yang mudah terlepas/patah jika di tabrak.
Panduan Teknis 2 - Manajemen Hazard Sisi jalan
24 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia
BAGIAN A - Mengenal Manajemen Hazard Sisi Jalan
Studi Kasus Kasus Memindahkan Hazard
1 Tiang di sepanjang sisi jalan ini telah dimundurkan sejauh mungkin dari jalan. Pengunduran ini menyediakan area bebas terhadap hazard sisi jalan dan memaksimalkan ruang yang tersedia bagi kendaran yang lepas kendali untuk pulih jika keluar dari jalan.
2 Parapet untuk boks culvert di seberang jalan ini dibuat sejauh mungkin dari tepi jalan. Pengunduran ini menyediakan area bebas di sisi jalan tanpa hazard agar pengendara dapat pulih jika kendaraan keluar dari
jalan. Mengundurkan parapet untuk boks culvert lebih disarankan daripada parapet dekat jalan yang ditutupi pagar keselamatan. Pagar keselamatan itu sendiri merupakan hazard dan tidak memberikan ruang bagi kendaraan untuk pulih.
Studi Kasus Kasus Modifikasi drainase longitudinal yang terbuka
1 Drainase terbuka berbahaya di area perkotaan
Drainase longitudinal sepanjang jalan ini berbahaya untuk kendaraan lepas kendali. Juga berbahaya bagi pejalan kaki. Walaupun kecepatan operasional di jalan ini rendah dan peluang terjadinya tabrakan parah kecil, hazard ini sebaiknya tidak ada.
2 Drainase ditutup dengan tutup beton
3 Pipa drainase longitudinal
Bagian lain drainase pada jalan yang sama telah ditangani dengan : - Menutup dengan tutup beton;
- Memipakan drainase di bawah lajur pejalan kaki dan menyediakan lubang akses berpenutup. Keduanya merupakan alternatif yang aman digunakan untuk saluran drainase terbuka yang dalam.
Serial Rekayasa Keselamatan Jalan
Panduan Teknis 2 - Manajemen Hazard Sisi jalan
Studi Kasus Kasus Mengubah dinding akhir boks culvert yang dapat dilintasi kendaraan
Drainase longitudinal terbuka dengan dinding akhir yang dimodifikasi
Bagian akhir boks culvert jalan masuk dengan dinding vertikal dapat berbahaya jika ditabrak kendaan yang keluar jalan. Dinding akhir bersudut dengan batang-batang baja yang dapat dilintasi kendaraan akan mengurangi keakutan hazard.
Studi Kasus Kasus Merancang ulang tiang rambu permanen
1 Tiang rambu umumnya objek tetap. Tiang rambu besi lebih tebal dari 50 mm dapat berbahaya jika tertabrak kendaraan yang lepas kendali. Keselamatan dapat ditingkatkan dengan mengganti hazard itu dengan sesuatu yang tidak berbahaya, seperti mengganti tiang besi yang tebal atau besar dengan tiang yang lebih tipis dan lebih mudah lepas jika ditabrak.
2 Rambu yang dipasang di tiang besi tipis mudah lepas (umumnya diameter 50 mm) dapat meningkatkan keselamatan sisi jalan. Tiang ini dengan mudah bengkok jika tertabrak kendaraan lepas kendali dan umumnya mengakibatkan kecelakaan dengan keparahan rendah yang tidak akan mencederai penumpangnya.
26 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia
BAGIAN A - Mengenal Manajemen Hazard Sisi Jalan
Studi Kasus Kasus Merancang ulang tiang kayu yang mudah lepas
Contoh tiang kayu mudah lepas
Tiang kayu lebih tebal dari 100 mm berpotensi hazard
jika tertabrak kendaraan yang lepas kendali. Keselamatan dapat ditingkatkan dengan mengganti hazard dengan sesuatu yang kurang berbahaya. Umumnya, tiang kayu yang mudah lepas dibuat dengan membuat dua lubang di tiang dan menyambung tiangnya menggunakan pasak seperti terlihat di gambar.
Cara ini melemahkan tiang kayu sehingga mudah lepas ketika tertabrak kendaraan yang lepas kendali. Tabrakan dengan tiang kayu jenis ini umumnya berakibat kecelakaan dengan keparahan rendah yang tidak akan mencederai penumpangnya.
Studi Kasus Kasus Merancang ulang tiang lampu yang mudah lepas
Tiang berdasar licin dengan piringan yang memungkinkan tiang lepas dari dasarnya ketika tertabrak kendaraan.
Serial Rekayasa Keselamatan Jalan
Panduan Teknis 2 - Manajemen Hazard Sisi jalan
Tidak diperlukan
Diperlukan perbaikan (timbunan
unan
tanah lebih berpotensi bahaya
dibandingkan pagar)
timb 2:1
Titik lin gu
Lereng
Tinggi timbunan
ng wah uju ba
Tinggi timbunan (m)
Gambar 2.14 Grafik untuk pagar keselamatan pada lereng timbunan (volume lalu lintas > 2000 kend/hari, kecepatan lalu lintas > 60 km/jam)