Waktu untuk menonton televisi Dampak siaran televisi

berkembang. 22 Televisi sebagai media komunikasi mempunyai tiga fungsi yaitu : informasi, pendidikan dan hiburan. 23

2.1.4. Waktu untuk menonton televisi

Meskipun Children’s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi untuk anak 10,5 menitjam dalam satu minggu dan 12 menitjam pada akhir minggu, namun banyak anak yang menonton televisi hampir 16 menitjam. Setiap anak menghabiskan total 6 jam sehari untuk menonton televisi, bermain video game, mendengarkan musik atau membaca majalah, namun sebagian besar orang tua tidak menanggapi hal ini dengan serius. 24 Masih dijumpai pertambahan waktu untuk menonton televisi dari waktu yang telah direkomendasikan oleh AAP dan masih dijumpai anak kurang dari 2 tahun yang menonton televisi. Menonton televisi pada usia dini berhubungan dengan gangguan memusatkan perhatian pada usia 7 tahun. Sehingga tidak dianjurkan menonton televisi pada anak usia dini. Dalam hal ini diperlukan langkah preventif untuk menghindari pengaruh negatif televisi terhadap anak. 25,26

2.1.5. Dampak siaran televisi

Di era reformasi saat ini, televisi telah menjadi bagian keluarga setiap rumah tangga. Hampir tidak ada rumah tanggapun yang tidak memiliki televisi di rumahnya masing-masing. Dengan kata lain, televisi telah menjadi bagian anggota keluarga Universitas Sumatera Utara yang paling banyak bercakap-cakap setiap harinya. Oleh karena itu, televisi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sang anak, remaja maupun orang tua. Televisi dengan kotak ajaibnya, dianggap oleh berbagai produsen produk sebagai medium khas yang memiliki efek yang cukup kuat powerfull effect dalam menggiring minat masyarakat. Kehadiran televisi di dunia telah membawa dampak yang besar bagi kebudayaan umat manusia. 27 28 Dengan berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada sinetron- sinetron dan film-film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu membius para pemirsanya untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan dibubuhi dengan aksesoris-aksesoris yang menarik, sehingga membuat pemirsa terkagum-kagum dengan acara yang disajikan. 29 Bagaikan guru, televisi juga mampu membuat seseorang yang menonton acaranya mengubah sikap, baik dalam arti positif maupun negatif. Keperkasaan televisi ini benar-benar tanpa penghalang ketika berhadapan dengan penonton anak-anak maupun remaja, dengan tingkat pemahaman yang masih lemah dan emosi yang labil, visualisasi televisi secara langsung akan menerpa anak- anak maupun 30 remaja, selanjutnya mengental menjadi endapan motivasional dan emosional. Perilaku, gaya berpakaian, gaya berbicara, tutur kata, dan gaya hidup anak-anak dan remaja berasal dari kosakata yang mereka dengar atau tonton di televisi, entah dari iklan, infotainment, sinetron ataupun film. 31 Universitas Sumatera Utara 2.2.Perilaku Agresif 2.2.1. Pengertian perilaku agresif Perilaku agresif yang terjadi di kalangan masyarakat akhir-akhir ini menunjukkan gejala yang memprihatinkan. 32 Perilaku agresif adalah perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai suatu pemuasan atau tujuan yang dapat ditujukan kepada orang atau benda yang biasa dilakukan dengan menendang atau memukul, mengatai atau memaki orang dengan kata-kata kasar, memfitnah, dan menggertak serta mengganggu orang lain. 33

2.2.2. Jenis-jenis perilaku agresif