12
2.2.2 Penggolongan Minuman Keras
Pemerintah menggolongkan minuman beralkohol kepada kadar alkohol yang dihasilkan, hal ini tertera dalam peraturan Menteri Perdagangan Ri Nomor :
15M-DAGPER32006 pasal 2, minuman berlakohol dikelompokan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Minuman Keras Golongan A: adalah minuman beralkohol dengan
kadar etanol sebesar 1 sampai dengan 5. Contoh minumannya adalah Bir Bintang, Green sand, Anker Bir, San Miguel, dan lain lain.
2. Minuman Keras Golongan B: adalah minuman beralkohol dengan
kadar etanol sebesar 5 sampai dengan 20. Contoh minuman golongan B antara lain Anggur Malaga, Anggur Kolesom cap 39,
Anggur Ketan Hitam, Anggur Orang Tua, Shochu, Creme Cacao, dan jenis minuman anggur lainnya.
3. Minuman Keras Golongan C: adalah minuman beralkohol dengan
kadar etanol 20 sampai dengan 55. Contoh minumannya adalah Mansion of House, Scotch Brandy, Stevenson, Tanqueray, Vodca,
Brandy, dan lainnya.
Seseorang pecandu minuman keras tidak dapat lagi berhenti minum tanpa merasakan akibat yang buruk bagi dirinya. Ia menjadi tergantung pada
minuman keras, secara fisik maupun psikologis. Minuman keras merupakan penekanan depresant terdapat aktifitas di bagian susuan saraf pusat.
Peminum minuman keras akan kekurangan rasa pencegah atau sifat menghalangi. individu merasa bebas dari rasa tanggungjawab dan kegelisahan.
pengawasan terhadap pikiran dan badan terancam akibat dirinya mabuk Sasangka, 2003.
Pemakai merasa tegas, euforia, hambatan dirinya kurang sehingga berbicara lebih banyak dari biasanya, merasa lebih bebas dalam hubungan
antar personal, muka kelihatan kemerah-merahan karena tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Peminum akan gelisah, tingkah lakunya kacau,
bicara cadel, berjalan semponyongan Sasangka dalam Ulfah, 2005
13
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Minuman Keras Kalangan
Remaja
Ulfah 2005 menyebutkan beberapa remaja terjerumus dalam masalah minuman keras karena dipengaruhi lingkungan pergaulan antara lain sebagai
berikut :
1. Remaja yang selalu minum-minuman keras selalu mempunyai“kelompok
pemakai”. Awalnya remaja hanya mencoba-coba karena keluarga atau teman- teman yang yang menggunakannya, namun ada yang kemudian menjadi
kebiasaan.
2. Pada remaja yang “kecewa” dengan kondisi diri dan keluarganya,Sering
menjadi lebih suka untuk mengorbankan apa saja demi hubungan baik dengan teman-teman sebanyanya.
3. Adanya “ajakan” atau “tawaran” dari teman serta banyaknya film dan sarana
hiburan yang memberikan contoh “model pergaulan moderen” biasanya mendorong remaja minum-minuman keras secara berkelompok.
4. Apabila remaja telah menjadi terbiasa minum minuman keras dan karena
mudah mendapatkannya, maka remaja akan memakainya sendiri sehingga tanpa disadari lama-kelamaan akan ketagihan. Penggunaan minuman keras di
kalangan remaja umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan dan kesenangan dan
ketenangan. walaupun hal itu dirasakan secara semu.
Dari uraian diatas lingkungan pergaulan memiliki pengaruh seseorang terjerumus dalam masalah minuman keras
2.2.4 Efek Minuman Beralkohol