Model Integrated Model connectedcorrelated

24 jaran yang memadukan dan menghubungkan materi atau beberapa SK KD kedalam satu tema atau topik. Keterpaduan dalam pembelajaran IPS dimaksudkan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, efektif, dan efisien. Terdapat beberapa model keterpaduan dalam pembelajaran IPS, yang dikeluarkan oleh Puskur Balitbang Depdiknas 2006 antara lain:

1. Model Integrated

Sesuai dengan konsep di atas, dapat dikatakan bahwa model integrated menggunakan pendekatan antarbidang keilmuan yang konsepnya saling tumpang tindih overlap. Dalam model Integrated konsep, tema atau topik dapat dikembangkan dapat berdasarkan: 1 Isu atau peristiwa yang aktual terjadi di masyara- kat, seperti bencana, tawuran, pemilu, penemuan situs bersejarah, dan sebagainya; 2 Potensi utama yang ada disuatu tempat, seperti perkebunan, Candi Borobudur, Peran Sungai Bengawan Solo, pariwisata dan sebagainya; 3 Permasalahan yang ada di masya- rakat seperti perumahan kumuh, pencemaran air, kenakalan remaja, kemacetan lalu lintas, narkoba, dan sebagainya. Dalam model ini, SK dan KD dari berbagai bidang ilmu sosial yang memiliki kesamaan dapat diangkat sebagai konsep atau tema sentral Keterpaduan dalam IPS dengan menggunakan model integrated yang dikeluarkan oleh Puskur Balitbang Depdiknas 2006 digambarkan seperti di bawah ini. 25 Contoh model integrated dalam pembelajaran IPS adalah dengan menggali pengembangan tema topik dapat didasarkan pada potensi utama yang ada di wilayah setempat contoh: “Candi Prambanan”. Dalam pembelajaran ini dibahas tentang Candi Prambanan ditinjau dari sudut pandang sejarah yang berkaitan dengan KD sejarah terpilih, ekonomi sesuai dengan KD ekonomi terpilih dan sosiologi sesuai dengan KD sosiologi terpilih, dan geografi lokasi, arah, jarak, membuat peta Candi Prambanan.

1. Model connectedcorrelated

Keterpaduan connected atau biasa disebut correlated merupakan keterhubungan yang berangkat dari satu KDmateri kemudian dicari hubungan dengan KDmateriaspek yang lain. Keterpaduan Gambar 2.2 Model integrated dalam pembelajaran IPS 26 dalam IPS dengan menggunakan model connected correlated yang dikeluarkan oleh Puskur Balitbang Depdiknas 2006 dapat digambarkan seperti di bawah ini. Gambar 2.3 Model Correlated dalam pembelajaran IPS Contoh pengembangan pembelajaran dari model correlated. KD Inti KDKonsep Ekonomi KDKonsep Sosiologi KDKonsep Ekonomi KDKonsep Ekonomi 27 Gambar 2.4 Model Correlated Model pembelajaran terpadu, baik integrated maupun correlated memiliki beberapa kelebihan anta- ra lain: 1 Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena memfokuskan pada isi pelajaran yang bertautan atau overlap, peristiwa aktual, ke- terampilan sosial tertentu, dan masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar; 2 Satu pelajaran dapat menyangkut banyak dimensi sehingga peserta didik dalam pembelajaran menjadi semakin kaya, mendalam dan berkembangl 3 Memotivasi peserta didik dalam belajar menjadi lebih tinggi karena pembelajaran lebih kontekstual dan problematis; 4 Memberikan perha- tian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat; 5 Waktu pembelajaran lebih efektif dan efisien karena guru tidak perlu mengulang materi yang tumpang tindih; 6 Peserta didik dapat mengembang- kan konsep-konsep kunci terus-menerus atau ber- ulang-ulang sehingga terjadi proses internalisasi. Tinjauan Ekonomi Keuntungan memperjuang- kan irian Barat Tinjauan Geografi: Letak geografis dan kekayaan alam Irian Barat KeLAS ix kd 6.1. Perjuangan Indonesia merebut Irian Barat Tinjauan Sosiologi: Perubahan Budaya pasca Integrasi 28

2.3.3 Pengukuran Kinerja Mengajar Guru IPS

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pengetahuan Bahan Ajar dan Motivasi Mengajar dengan Kinerja Mengajar Guru IPS SMP Negeri di Kabupaten Semarang

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pengetahuan Bahan Ajar dan Motivasi Mengajar dengan Kinerja Mengajar Guru IPS SMP Negeri di Kabupaten Semarang T2 942010025 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pengetahuan Bahan Ajar dan Motivasi Mengajar dengan Kinerja Mengajar Guru IPS SMP Negeri di Kabupaten Semarang T2 942010025 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pengetahuan Bahan Ajar dan Motivasi Mengajar dengan Kinerja Mengajar Guru IPS SMP Negeri di Kabupaten Semarang T2 942010025 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pengetahuan Bahan Ajar dan Motivasi Mengajar dengan Kinerja Mengajar Guru IPS SMP Negeri di Kabupaten Semarang

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Mengajar Guru-Guru Bersertifikasi di Daerah Binaan 3 Kecamatan Kranggan T2 942011074 BAB II

0 0 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Klinis Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SMP Negeri 2 Pringapusabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 28

T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Klinis Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SMP Negeri 2 Pringapusabupaten Semarang T2 BAB III

0 0 26

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Klinis Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SMP Negeri 2 Pringapusabupaten Semarang T2 BAB II

0 0 18

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB II

0 0 20